13 Desember 2012

Tidur Siang (awas) Motor Melayang


 
"Nduk.....motormu sudah dimasukkan rumah?" tanya ibuku.
"Dereng bu, nanti saja, kalau nanti butuh mau kemana-mana utk beli keperluan mendadak biar cepet, " jawabku menjelaskannya.
 Ternyata bukan sekedar rutinitas saja pertanyaan ibuku ini, yang dilontarkan beliau sembari memasak bersama sore ini. Usut punya usut, siang harinya baru saja ada kejadian yang hampir saja menimbulkan kerugian.
Cerita ini bermula saat siang hari tanggal 11 Desember 2012, sekitar pukul satu siang. Kondisi saat lengang pada jam-jam rawan ngantuk ini. Sulungku Vivi belum pulang sekolah, anak lanangku Faris masih bobok siang, dan anggota keluarga yang lain sedang punya kesibukan sendiri-sendiri. Budhe Tari, asisten rumah tanggaku, mulai menyapu rumah setelah selesai akitivitas ‘laundry’nya :)   Seperti biasa dia akan mulai dari dalam rumah dan mengakhirinya di halaman.
Nah, pada saat sampai di depan rumah itu lah dia jadi kaget sekali. Begitu membuka pintu depan rumah, ada dua orang yang berhenti tepat di muka rumah kami. Mereka naik sepeda motor dengan tingkah laku yang sangat mencurigakan. Kok bisa dibilang mencurigakan? Lha ngapain coba longak longok di jalan kampung, wong sepi begini koq tengok sana sini kayak nunggu penjual mie ayam lewat aja ;)
Ternyata sebelumnya Budhe Tari sudah melihat kedua orang itu bolak balik lewat di gang tempat kami tinggal itu. Dikirain orang sedang mencari alamat atau malah lagi nyetrika jalanan ya hehehee…. Dan pas si bibik ini buka pintu, mak jegreg kalau orang Jawa bilang (padanan kata di bahasa Indonesia-nya agak susah), kedua orang itu langsung kaget. Dengan tampang seram mereka memandang si bibik sambil buru-buru memasukkan kembali sesuatu ke dalam tasnya, dan yang dipandangi pun jadi keder. Pintu ditutup kembali oleh si bibik, takut ntar diapa-apain oleh kedua orang aneh itu.
Setelah degup jantungnya reda, Budhe Tari pelan-pelan membuka pintu lagi. Kedua orang itu sudah tidak ada lagi. Sembari meneruskan menyapu halaman, si bibik baru sadar kalau di teras rumah tetangga depan bertengger aneka motor merk-merk terbaru (kebanyakan motor matic). Tetangga depan rumah memfungsikan tempat tinggalnya menjadi kost khusus perempuan. Kebanyakan yang jadi anak kost adalah mahasiswi-mahasiswi kampus IKIP PGRI, yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahku (asalkan perjalanannya pake motor hihihiiii…). Si bibik ini juga baru ‘ngeh’ kalau tadi yang dimasukkan kembali ke dalam tas oleh kedua orang asing tadi semacam kunci atau tang yang  biasa digunakan untuk ‘mbandrek’ setang motor (ih, emangnya Dhe Tari pernah mbandrek apa??).
Segera lah Budhe Tari menghampiri rumah depan, diketok-ketok berkali-kali tak kunjung ada yang membukakan pintu. Rupanya anak-anak kos maupun pemiliknya mungkin memang sedang terlelap semua dalam tidur siangnya. Setelah beberapa saat, barulah salah satu anak kos yang mendengar ketukan ini membukakan pintu dan menanyakan kepada si bibik ada perlu apa. Asisten RT-ku yang baik hati ini pun menjelaskan kejadian tadi dan menyarankan agar motor dimasukkan semua saja ke dalam rumah.
Begitu lah pengalaman berharga kali ini. Nah, untuk yang tinggal di kawasan hunian yang semula kita pikir adem ayem dan aman sentosa, tetap jangan lupa untuk 'eling lan waspada'.  Kesempatan memang ada di mana saja, jangan biarkan orang-orang tak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan yang tercipta atas ketidakwaspadaan kita ini. Ingat kata bang napi, waspadalaaaahhh…. waspadalaaaahhh….



2 komentar:

  1. bagus bu,,,
    saya baru belajar blog juga,,,
    mohon bantuannya :)

    BalasHapus
  2. terima kasih mas Yogi.. saya juga masih newbie koq di blog. yuk belajar bareng :)

    BalasHapus