29 September 2013

Gotosovie : Ingin Menginspirasi Melalui Sedikit Arti

Bisa jadi aku ini bukan siapa-siapa. Tapi belum tentu juga orang lain bisa menjadi diriku yang bukan siapa-siapa ini. Paling tidak untuk suami dan kedua buah hatiku. I'm everything for them. Terlalu sombong ya? Tentu saja tidak. Hanya mencoba berlogika, bila tak ada diriku, maka tak ada jua lah mereka.

Sejak belasan tahun yang lalu, aku telah terjebak pada rutinitas bekerja yang itu dan itu saja. Meskipun telah berpindah tempat bekerja hingga sepuluh kali, akhirnya aku menemukan satu benang merah di antara berbagai pengalaman itu. Bekerja ikut orang itu tak ada yang menyenangkan. You have to deal with it, or just leave it. Semua tergantung pada yang menjalaninya saja.

Lebih dari delapan jam sehari kuhabiskan di luar rumah. Meninggalkan anak-anak bersama pengasuh dan neneknya. Seakan menjelma menjadi seorang bunda yang tiada rasa. Mungkin begitu anggapan banyak tetangga dan saudara. Tapi tak mengapa, semua cerita pasti ada kelabu maupun warna ceria. Justru untuk itulah hidup masih harus terus berjalan.

Beberapa kali menuliskan kisah sehari-hari, yang sepertinya tiada arti, rupanya sangat tepat untuk dijadikan self healing di antara jebakan rutinitas kerja eight to five. Secuil kisah yang mungkin bisa memberi arti bagi yang membutuhkannya. Who knows? Aku hanya ingin berbagi dan menginspirasi melalui sedikit arti.

Tak jauh beda dengan Gotosovie kan? Pengalaman yang baik itu menginspirasi. Sesuatu yang mencerahkan, atau sesuatu yang menginspirasi. Dari mana datangnya itu? Dari apa saja yang bisa kita kreasikan, bahkan di dalam kehidupan yang super sederhana sekalipun. Tengok ceritaku di sini dan sini. Sederhana dan biasa. Namun potensi inspirasi dari cerita itu hanya pembaca yang tau. The floor is yours.

Punya pengalaman hidup yang berwarna-warni? Baiklah, sebut saja ada orange dan biru seperti Evelyn Orange Sky pada gambar di atas. Kita pun memiliki aneka warna dalam penggalan kisah sederhana, bisa jadi orange dan biru, tak menutup kemungkinan juga hijau dan kuning. Atau ungu? Tak perlu malu untuk berbagi. Sedikit kebaikan jauh lebih berharga saat dibagikan daripada tumpukan rahasia terpendam tentang cerita hebat? Siapa yang bisa belajar dari sana bila kita tak coba untuk membaginya?


Activities make life perfect, don't they? Apapun kegiatan yang kita lakukan, sekecil apapun efeknya, jauh lebih berarti daripada diam di tempat. Menciptakan arti tak melulu tentang seberapa besar, ataupun seberapa berpengaruh. Hitamnya pengalaman yang kita miliki seperti halnya ceritaku di sini, tentu bisa ditarik hikmahnya dengan sedikit arti yang kita bagikan, betul kan? Meski hitam tak selalu berarti kelam, banyak orang yang coba menghindarinya untuk satu dan lain hal. Alangkah berharganya makna yang kita bagi manakala ada orang yang merasa mendapatkan sedikit manfaat dari pengalaman yang kita angkat itu. Simple kan?

Lantas seperti apakah inspirasi yang ingin kita bagi? Tentukan sendiri. Hal kecil pun bisa berarti. Just like Gotosovie. Keindahan itu bisa ditemukan di mana saja. Hal-hal kecil pun menjadi bermakna manakala kita mampu mengungkap arti di baliknya. Yang penting open our mind, seperti yang dilakukan oleh Gotosovie. Terbuka terhadap pengalaman baik dari para pelanggannya untuk dibagikan kepada yang lain.

Berbagi tak mungkin terjadi bila kita hanya berdiam diri. Tak perlu kepada seluruh dunia kita berkata-kata. Cukuplah dengan menginspirasi melalui sedikit arti. Just like Gotosovie.




38 komentar:

  1. betul sekali, mba. cerita sederhana pun bisa menginspirasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya Bun, hanya kesederhanaan yg baru bisa kutawarkan dlm tiap penggalan kisah :-)

      Hapus
  2. Ganti kata rutinitas menjadi"Operasi Baru" agar setiap mengerjakan kegiatan swelalu dengan semangat baru dan tak merasa "terjebak kegiatan rutin"
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam sayang selalu dari Surabaya

    BalasHapus
  3. Saya teringat buku Rembulan Cinta karya Bunda Lahfy, saya tegaskan di sana bahwa banyak hal-hal sederhana dalam hidup yang membutuhkan pemahaman yang tidak sederhana. Memaafkan, menegur, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, spertinya sederhana, namun menyimpan banyak ke-uniek-an yang luar biasa. Banyak hal yang menginspirasi. Sepenggal tulisan, sepotong puisi, atau sekadar belaian pun bs punya energi yang dahsyat. Semua berawal dari hal yang sederhana.

    Semoga menang Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi pengin baca buku mb Niken euy. mas Rudi 'jeru' sekali tafsirannya, suka deh, masih banyak tnyata yg harus kupelajari dan pahami ttg kesederhanaan yg menginspirasi

      Hapus
    2. Iya Mbak, baca aja bukunya. pesen deh langsung ke Mbak Niken, hehe, jd promo colongan neh xixixi. Pokoknya banyak hal sederhana yg banyak saya pelajari, terutama sebagai orangtua muda :)

      Hapus
  4. Sehari-hari saya banyak berada di rumah, bergantian dan menemani istri mengasuh anak-anak. ternyata tugas2 rumah sangat banyak, ga pernah habis, dan membutuhkan kesabaran luar biasa--apalagi sambil memantau anak2. Hebatlah pokoknya yg jadi mom di seluruh dunia! ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. malah jadi malu ama ms Rudi, aku sendiri kan jarang di rumah, ibu macam mana aku ini :(

      Hapus
    2. Ya ga gitu juga Mbak. Kalau memang ibu/mama harus berjauhan dr anak sepanjang hari karena harus memabntu suami mengais rezeki, tentu itu juga mulia kok. Kan tetep buat anak2. Asalkan pas pulang saling mencurahkan perhatian kepada mereka. Intinya, menurut saya, kalau ibu harus bekerja, ya berkaryalah dg baik di luar rumah utk membanggakan keluarga dan memetik pahala karena membantu suami mencari nafkah. Namun bila kebetulan sibuk di rumah dan setiap hari mengurus anak2 dan rumah tangga, tak perlu merasa rendah diri karena posisi ibu seperti itu juga hebat kok. Menyiapkan pemimpin masa depan. (Eh, kok jadi kayak tema kontes blog sebelah ya Mbak, xixix). Udah ikutan belon?

      Hapus
    3. Terima kasih untuk pompaan semangatnya, mas. Banyak juga yg bilang begitu, asalkan niat utk ibadah, jangan bekerja dg perasaan bersalah. Katanya itu tdk fair utk diri kita sendiri maupun bagi anak2 kita. Toh saat tak di rumah pun kendali atas apapun terhadap anak tetap ada di tangan kita. Tapi swear deh, pada kenyataannya rasanya berat banget. Suka ngiri sama yg punya kesempatan selalu berada di samping putra putri tercintanya. Ealaaahhh malah curcol piye to iki :)

      Belon ikutan mas, ngintip linknya ah di blog tetangga, meluncuuurrrr ;)

      Hapus
    4. Hanya soal waktu Mbak. Yang penting jalani aja yg bisa dijalani sekarang selagi itu baik untuk keluarga. Pada saatnya saya doakan Mbak bisa lebih intim bersama anak-anak di rumah tanpa terikat jam kantor :)

      Hapus
  5. setuju mbak, buat ku kadang kala curhat itu perlu, disamping hati jadi plong tapi juga bisa menginspirasi orang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mb Ade, semoga apa yg kita share via tulisan bisa menginspirasi, sekecil apapun itu

      Hapus
  6. Seperti kalimat pamungkas Anda itu, memang yg dibutuhkan adalah aksi. Sekecil apa pun, sebisa kita. Yang penting berbuat--entah dunia mengenal kita atau enggak. Tuh kan, sy jd cerewet bangetzzz. .. Mending sy mengudap lumpia dulu ah sambil minum teh poci di simpang lima :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. teh poci enak di kucingan teras mas, sisan ndene makan sego kucing sing ueeenaakke pwooolll ;)

      Hapus
  7. Benar mbak... bahkan seringkali kita tak menyadari sesuatu yang bagi kita sederhana dan biasa-biasa saja ternyata bisa menginspirasi orang lain.
    Menyadari hal itu akan membuat kita bersemangat utk berbagi cerita-cerita kita kepada orang lain melalui tulisan kita mbak

    BTW ikutan lomba ya mbak... gudlak ya :)

    BalasHapus
  8. sedikit juga berarti mbak ee ^^

    BalasHapus
  9. Don't worry too much, Uniek. Never under-estimate yourself. The quality is the most important, not the quantity. Jadi biarpun cuma sebentar kumpul sama anak-anak menjelang mereka bobo, nah disitulah peran Uniek untuk mereka, membuat mereka menjadi tambah mencintai ibu mereka yang tiara tara kasih sayangnya. Pelukan dan belaian sayang ketika mereka mau tidur itu tidak akan terlupakan, melebihi segalanya. That's the quality, a.o. Oke, my Uniek, dear.

    BalasHapus
    Balasan
    1. So in love with your words, Bunda, it deeply touched my heart. Many thks for your support, I do appreciate it.
      Untungnya anak2 klo mau bobok pasti nyari ibunya, entah utk sekedar minta dicium ataupun diajakin baca doa bersama2 sebelum bobok . Jadi merasa dibutuhkan hihihiii... sederhana ya bahagia itu, Bunda?

      Hapus
  10. WOwww... you're so Fabiolous mbaak, aku sampai kehabisan kata2 untuk merangkai kata indah untuk kesuksesanmu mengukir prestasi menulis. Keren banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehee..mb Tanty, kayak apa aja sih, ini kan masih harus banyak belajar lagi mba. Suwun ya sudah mampir mba :)

      Hapus
  11. Karena dari yang Sederhana kita dapat membuat yang begitu Luar Biasa.

    Sederhana dan banyak bermanfaat untuk orang lain.

    Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mas Jaswan, sederhana itu melegakan :)

      Hapus
  12. Tulisan yg bagus Uniek, sangat menginspirasi....sukses selalu dengan karya-karyanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. suwun Diah, thks utk info kompetisi blog ini ya. Coba klo waktu itu gak kau beritahu dan aku tidak ngeyel utk nyempil2 daftar ke panitianya, waahh pasti aku gak bakalan nulis ini. *tiba2 ingat belum kirim email proposal ke dirimu ya jeng :D langsung meluncur aaahhh

      Hapus
  13. Apapun kegiatan yang kita lakukan, sekecil apapun efeknya, jauh lebih berarti daripada diam di tempat.

    tak buat status FB ah...

    BalasHapus
  14. bahkan melihat bayi yang sedang belajar jalan pun sungguh menginspirasi.. ah, betul sekali artikel mbak uniek ini.. :)

    BalasHapus
  15. Kesederhanaan yang sangat berharga, kereeen kak tulisannya..
    Goodluck yaah buat GA-nya^^

    BalasHapus
  16. ahh mbak uniek... jadi tambah galaw nih aq mau nglamar kerja..hik..*curcol
    iyaya.. sebenarnya ibu rumah tangga itu sangat berarti meski mungkin banyak orang yg mengecilkan artinya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan galau donk mb Istiq, mau bekerja di luar rumah ataupun tidak kan tergantung sikon-nya. Jika memang lebih bermanfaat berada di rumah, mendampingi selalu putra-putrinya, itu bagus banget. Tapi jika masih harus membantu suami mencari nafkah, mari kita gunakan waktu bekerja itu menjadi sesuatu yang bermanfaat, meskipun tetap tak setanding dengan peluh yg dikeluarkan para ibu yg berada di rumah setiap saat bersama keluarga tercinta.

      Hapus