29 Oktober 2014

Kelas Inspirasi Semarang - part 2



Kelas Inspirasi Semarang, sampai dengan saat ini, setelah lebih dari satu bulan berlalu, gaungnya masih terasa di hatiku. Pengalaman yang meskipun enggak seberapa mendebarkan dibandingkan saat melahirkan, tetap saja rasanya masih di sini *nunjuk-nunjuk dada Matt Damon X_X

Di blog ini pernah kuposting saat briefing Kelas Inspirasi Semarang, menceritakan tentang pengantar menuju saat-saat mengajar nantinya di tempat yang telah ditentukan. Berbagai tips tentang mengajar anak kudapatkan di sana. Sepertinya bisa nih nanti kupraktekkan pas kelas inspirasi.

Briefing awal dan briefing lanjutan per kelompok telah dilakukan. Namun tetap saja aku dan kelompokku butuh gambaran lebih lanjut tentang kondisi sekolah yang akan kami datangi nanti. Aku masuk di Kelompok 5 dan akan mengajar di SD Islam Syahidin yang berlokasi di Jl. Trajutrisno Semarang. Beberapa teman satu grup meluangkan waktu untuk datang ke lokasi sebelum Hari H tanggal 25 September 2014. Dan dari pengamatan awal saat survey ini, SD Islam Syahidin memang sepertinya tepat sekali masuk ke dalam list Kelas Inspirasi. Sekolah dengan bangunan seadanya dan fasilitas yang sangat minim ini, membutuhkan dukungan spirit dan materi agar bisa maju seperti sekolah-sekolah yang lain.

Tanggal 24 September alias H-1 kelompok 5 berinisiatif untuk berkumpul di rumah Mas Nafir, salah satu anggota kelompok yang kebetulan tempat tinggalnya berada di tengah kota, jadi gampang dijangkau oleh semua teman yang tinggalnya memang terpencar-pencar.

Berhubung pertemuan akhir sebelum mengajar ini dimulai ba'da Isya, bisa dipastikan akan selesai hingga agak malam. Oleh karena itu aku ngebut mempersiapkan properti mengajar di H-2. 

Oya, biarpun selama ini aku sering bilang diriku ini 'buruh ngamplas' setiap kali ada teman yang bertanya tentang pekerjaanku, resminya aku ini bekerja sebagai staf ekspor. Ya nggak salah juga sih ya kalau dibilang tukang ngamplas, tapi amplasnya berbentuk lembaran dollar hihihiii... Nah, jadi kepikiran kan gimana njelasin pekerjaan sebagai staf ekspor itu kepada anak SD. Tukang kirim barang? Jualan? Kurir? Atau apa coba?

Pening juga mencari ide mau ngapain aja pas ngajar nanti. Thanks to social media... Bener-bener untuk urusan kelas inspirasi ini FB sangat membantu. Pasang aja thread tentang kepeninganku ini. Dan bantuan pun datang. Konon kabarnya terdapat seorang om gaul yang telah sukses mengikuti KI di kota lain. Aku biasa panggil beliau Om Nh, seorang blogger kawakan yang berprofesi sebagai trainer. Di thread yang kuposting di wall ku itu, beliau memberikan berbagai saran. Juga beberapa rekan lain pun saling menyemangati dan menambahkan berbagai pertanyaan lain seputar persiapan mengajar, biar nanti nggak 'krik krik' :D


Pertama-tama aku akan mengarahkan pemahaman pada anak-anak tentang alat transportasi yang ada di sekeliling mereka. Mulai dari sepeda, sepeda motor, gerobak, becak, dan lain sebagainya. Cerita itu nanti akan kulengkapi dengan gambar peraga seperti di atas. Rencanya sih, biar rame nanti tebak-tebakan dengan anak-anak, kira-kira barang apa saja yang bisa mereka bawa dengan menggunakan masing-masing alat transportasi tadi.

Nah berikutnya nanti konsep pemahaman akan dikerucutkan lagi, kalau mau membawa barang ke luar negeri menggunakan transportasi apa. 

Bisa nggak kirim barang ke luar negeri naik becak?

Bisa buuuu.... Tapi becaknya dinaikin di pesawat terbang ;)  Kira-kira begitu lah percakapanku dengan diriku sendiri, memperkirakan kemungkinan jawaban dari anak-anak nanti di kelas.

Pada tahap berikutnya, baru akan kubawa pembicaraan ke proses loading barang. Bagaimana barang diangkat menggunakan forklift, dimasukkan ke dalam truk container, dan kemudian dibawa ke pelabuhan. 

Oya, aku juga tak akan ngomong loading loh nanti ke anak-anak. Ntar mereka taunya malah 'loading lambat' alias lola. Tentu saja bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang umum saja, menyesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. Oya, pembaca tau kan loading itu apa? *praaaaang.... piring melayang ke arahku =D

Masing-masing alat peraga akan membantuku untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang apa yang sedang kuceritakan. Ada gambar forklift, mother vessel (kapal pengangkut container), juga gambar pelabuhan itu sendiri. Itu kalau menggunakan moda transportasi laut ya. Bila lewat udara tentu saja beda penjelasannya. Tetapi untuk KI ini aku pilih yang via laut saja, karena untuk yang via pesawat lebih bikin pening lagi cara menjelaskannya  #:-s



Selepas proses loading tadi, anak-anak akan kubawa menjelajah ke berbagai negara. Properti lain yang juga kusiapkan adalah gambar-gambar yang menunjukkan berbagai negara. Selembar gambar dengan kuberi sandaran di bagian belakangnya agar nantinya bisa berdiri tegak. Yah, sederhana aja sih, yang penting mempermudah aku nanti saat bercerita. Sebenarnya menggunakan projector juga bisa. Bahkan suamiku sudah menyiapkannya untukku. Namun mengingat nanti harus berhadapan dengan anak-anak kecil, aku tak akan tau apa yang akan terjadi nanti. Salah-salah projector sewaan itu bisa tersenggol atau bagaimana. Masih trauma gara-gara kamera orange itu deh :'(

Jadi pada pertemuan terakhir saat H-1, semua alat peragaku telah siap. Hanya nge-print gambar di atas kertas jenis ivory saja modalnya. Gunting-gunting dan tempelkan stik es krim di belakangnya. Siap deh seru-seruan. Nggak takut rusak, karena kalaupun sobek dan 'dianiaya' anak-anak, aku nggak rugi apa-apa ;)

Ternyata ada beberapa relawan pengajar yang semula masuk di kelompokku tidak bisa datang pas hari H. Satu orang dari Jakarta, dan satu lagi dari Surabaya. Oleh karena itu jadwal mengajar diotak-atik kembali. Yang semula masing-masing hanya mengajar 2 kelas, akhirnya butuh 2 hingga 3 orang yang menggantikan relawan yang batal hadir tadi. Daaaaann... seperti kebiasan orang yang (sok) keren, diriku mengajukan diri untuk nambah satu sesi kelas lagi. Asyik kaaaannn... <:-P

Di briefing kelompok terakhir dalam rangka persiapan ini, kelompokku membahas banyak hal. Tidak hanya sekedar pembagian jadwal mengajar saja. Aneka yel yel keren pun kami buat. Juga run down acara mulai dari upacara perkenalan, sesi mengajar, penulisan cita-cita, hingga hip hip ceria bersama balon terbang.

Balon terbang?? Mau mengajar kelas inspirasi atau malah saingan dengan Zeppelin nih.

Yuk aaah nantikan show-ku di Kelas Inspirasi Semarang - part 3 yaaaa....

24 September 2014, sekitar pukul 22.00

Kelas Inspirasi.... BANGUN MIMPI ANAK INDONESIA

19 komentar:

  1. Alat peraganya keren mbak... benar-benar harus kreatif dan rajin cari-cari ide ya mbak para pengajar kelas inspirasi. Suksezzzzzz ya mbak ^^

    BalasHapus
  2. Tak pikir Mak mau jelasin cara ngamplas kayu di kelas :p

    BalasHapus
  3. Wooowww..ngamplas dollar???? #matalangsungijo :p

    Ditunggu episode berikutnya mbakyu ;)

    BalasHapus
  4. Keren dan kreatif bangeeeet :D :D :D

    BalasHapus
  5. Beruntungnya aku bisa kenal sama buruh ngamplas nan kece ini :)

    BalasHapus
  6. wah asyiknya kelas inspirasi semarang, kelas inspirasi medan baru-baru ini juga mengadakan acara, sayang aku terlambat daftar nya.. salam kenal dari kota medan

    BalasHapus
  7. keren alat peraganya mbka.. kreatif dah

    BalasHapus
  8. Kreatif kreatif banget alat peraganya mak... pas untuk menjelaskan profesimu yang memang terkait dengan ekspedisi... keren mak uniek...keren banget

    BalasHapus
  9. Kreatip... alat peraganya unyu2 bangetts

    BalasHapus
  10. Mbak, gimana tho caranya ikutan kelas inspirasi? Aku mau banget ikut ngajar...

    BalasHapus
  11. keren mbak... lanjutkan! be inspiring woman di Semarang.

    BalasHapus
  12. Matt Damon seneng banget ini namanya disebut2 :)

    BalasHapus
  13. "Bu, aku mau donk kapan-kapan diajak naik forkclift!" #muridgagalfokus :)))

    Btw, sukses buat kelanjutan ngajarnya, ya, Mbak. Dari pengalamanku ngajar les privat selama ini, anak-anak itu ajaib, penuh kejutan, dan kadang bikin yang lebih tua geleng kepala. Hihihi. Tapi yang jelas, kalau dinikmati bisa bikin awet muda :P

    BalasHapus
  14. Kalau mengajar kelas kecil itu memang harus sedia printilan alat-alat peraga yang banyak ...
    supaya ndak membosankan ...

    Di tunggu cerita di kelasnya ...

    salam saya Mbak Uniek
    (1/11 : 15)

    BalasHapus
  15. wooo iya alat peraganya mantep tenan
    matt damon mana matt damon ga ikatn KI juga xD

    BalasHapus
  16. itu alat peraganya benarbenar kreatif sekali

    BalasHapus
  17. Kreatif banget Mak. Itu foto-foto luar negerinya dijamin bikin imajinasi anak-anak berkelana, bikin mereka punya mimpi besar.

    BalasHapus
  18. kereeeeen mak Unieeek.....aku pengeen gabuuung deh ntar kalau sudah pulang di Indonesia...rasanyaaaaa, begitu banyak hal yang bisa dibagi dengan teman-teman kecil kitaa...idenya mantaaap...sukaaa...ntar kartu posnya aku tambahin yaaah...mmuuuaaah :)

    BalasHapus
  19. Belum sempat update lagi ya mak. hihi....
    Tapi tetep seneng bacanya. pengen banget punya pengalaman gini. hihi

    BalasHapus