03 November 2015

Tas Cantik dari Limbah Plastik

Bepergian kemana pun kalau namanya perempuan pasti tak lepas dari jinjingan. Ada yang kemana-mana bawa tas kresek saja? ;) 

Apapun bentuknya, rata-rata tas wanita selalu menemani perjalanan. Berbagai macam barang bisa mengisi space tas yang dibawa oleh 'sang nyonya / nona' kemanapun. Ada yang hanya membawa tas kecil berisi peralatan kosmetik, dompet dan hape. Ada pulan yang harus membawa tas besar berisi semua peralatan yang sudah disebut tadi plus buku, segombyok kunci, kamera, dan beberapa alat tempur lainnya sesuai kebutuhan yang bersangkutan.

Kalau sobat blogger sendiri bawaannya apa saja?

Tas jenis seperti apa yang biasanya menjadi pilihan sobat semua? Saat jalan-jalan dan acara resmi apakah menggunakan tas yang berbeda?

Membincang soal tas ini, aku jadi ingat ada pengrajin tas wanita yang tinggal tak jauh dari rumahku. Berawal dari keaktifannya ikut serta dalam kegiatan PKK tingkat RW, beliau diajukan menjadi peserta pelatihan ketrampilan berbasis rumah tangga di tingkat kelurahan. Ketrampilan yang diberikan berupa teknik menganyam limbah plastik yang kemudian dibentuk menjadi tas cantik.

Limbah plastik seperti apa sih yang digunakan?

Selama ini saat kita minum kopi instan sachet-an, terpikirkah oleh kita akan jadi apa sampah plastik tersebut? Sekedar dibuang dan entah akan didaur ulang menjadi apa kan? Rupanya sampah yang untuk kita tak berguna ini menjadi bahan dasar utama bagi pengrajin tas yang kusebutkan di atas. Berbagai jenis bungkus kopi didapat dari para penikmat kopi sachet-an untuk diolah menjadi sesuatu yang cantik seperti ini :



Tas wanita merah nan cantik ini berasal dari puluhan lembar bekas bungkus kopi instant merek tertentu. Setelah dicuci bersih, bungkus-bungkus kopi tersebut digunting dalam pola tertentu dan kemudian dilipat dengan teknik tersendiri. Dilipat untuk kemudian dijalin sambung menyambung hingga terbentuk tas cantik ini. Awalnya aku sendiri nggak percaya loh kok bisa ya dari sekedar bekas bungkus kopi saja bisa menjadi barang yang super cantik seperti ini.

Untuk kekuatan tas itu sendiri bagaimana?

Yah, meskipun sudah diberi furing dan dijahit kuat di bagian-bagian tertentu, memang daya topang terhadap kekuatan tentu saja tak bisa dibandingkan dengan tas yang berbahan dasar kulit maupun canvas. Tas cantik dari limbah plastik ini  pas sekali bila untuk jalan-jalan ataupun dijadikan tas tangan yang berisi pernak-pernik yang tak terlalu berat.

Setiap bulannya bisa menghasilkan berapa buah tas ya kalau bahan dasarnya berupa limbah plastik begini?

Berdasarkan keterangan si pengrajin, untuk total produksi memang masih belum menentu, tergantung pasokan limbah plastik yang didapatkannya dari rumah ke rumah dan dari beberapa warung angkringan. Di bagian ini lah pengrajin rumahan seperti beliau masih membutuhkan bantuan. Ketersediaan bahan baku yang sebenarnya justru sampah bagi orang lain, memiliki peran penting dalam roda bisnis tas cantik ini.

Memangnya kalau pasokan bahan baku melimpah dijamin bakalan laku keras?

Selama ini di rumah ibu pengrajin tersebut, belum pernah ada tersisa satu pun tas hasil produksinya. Setiap kali beliau menghasilkan satu atau dua tas baru, sudah langsung ada yang membeli. Nama beliau sudah cukup tenar di daerah tempat tinggalku, bahkan beberapa pembina PKK sering mengkontak beliau untuk ikut pameran kerajinan bila ada event pameran yang diselenggarakan di tingkat kecamatan hingga kota.

Sobat blogger (terutama yang perempuan) kira-kira malu nggak sih mengenakan tas cantik dari limbah plastik ini? Memang setiap orang beda-beda sih ya berkaitan dengan preferensi kepemilikan aksesoris. Buatku sendiri tak ada masalah saat mengenakan tas cantik ini. Selain jadi lebih feminin, paling tidak bisa sedikit berkontribusi melancarkan roda rejeki pengusaha menengah ke bawah. Semoga suatu saat nanti pengrajin tas seperti ini bisa sukses dan mengayomi banyak orang yang membutuhkan pekerjaan.

4 komentar:

  1. padahal dari barang bekas tapi hasilnya cantik sekali....

    BalasHapus
  2. Salut dengan kreatifitasnya, semoga ibu pengrajin itu bisa berkembang usahanya ya Mbak,

    BalasHapus
  3. Tasnya jadi kelihatan unik. Keren mba, dengan begitu, secara nggak langsung Ibu itu udah membantu menjaga lingkungan yah...

    BalasHapus
  4. Bagi seseorang mungkin sampah tapi bagi orang lain yang kreatif bisa berubah jadi kerajinan mahal ya mbak... :)

    BalasHapus