26 Februari 2016

Mendapat Cash Back Saat Beli Apartemen



Sekarang ini banyak cara yang dilakukan oleh orang untuk dapat menjual sesuatu. Salah satu contohnya adalah memberikan bonus. Bonus menarik yang diberikan kepada konsumen merupakan salah satu jurus jitu yang bisa membuat konsumen membeli apa pun yang ditawarkan.

Ternyata ini juga berlaku untuk penjualan dan pembelian apartemen di Indonesia. Iklan-iklan yang menawarkan apartemen banyak dikemas sedemikian rupa yang intinya menjanjikan cash back jutaan rupiah bagi konsumen yang membeli apartemen tersebut. Hal ini di Indonesia dirasakan masih menjadi cara yang paling efektif digunakan berkaitan dengan promosi penjelian apartemen. Kenapa bisa begitu?

Semua ini tidak lepas dari kenyataan masih tingginya pola pemikiran masyarakat Indonesia yang menganggap cash back itu adalah keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Sedangkan dalam sistem cash back ini, biaya untuk alokasi pemberian cash back tersebut telah masuk ke daftar aneka biaya yang nantinya akan mereka cicil.

Kesadaran mendapatkan cash back sebagai keuntungan saat membeli ini masih banyak belum dipahami oleh kebanyakan orang di Indonesia. Angka penjualan apartemen yang tanpa promosi cash back terhitung lebih kecil dari angka penjualan apartemen yang telah disertai strategi pemasaran di dalamnya. Untuk memberikan cash back kepada konsumen, tentusaja, di awal kita sudah harus menghitung keuntungan yang akan diperoleh sebelum dan setelah menerapkan program cash back. Memang nantinya tidak mendapatkan terlalu banyak keuntungan di awal, namun secara jangka panjang ini akan mempengaruhi pertumbuhan keuntungan yang signifikan setelah banyak unit apartemen yang terjual.

Bisa mendapatkan cash back tunai setelah membeli apartemen tentu akan membuat konsumen senang. Juga apabila cash back tidak dalam bentuk uang, misalnya dalam bentuk sepeda motor atau peralatan untuk rumah. Pembeli akan terus mengingat hal ini sebagai nilai tambah yang dimiliki oleh penjual apartemen.

Gairah kenaikan penjualan apartemen di Indonesia bisa jadi disebabkan salah satunya karena adanya program cash-back ini. Untuk itu untuk pengembang dan penjual properti harus mengemas apartemen yang akan dijual dengan sangat menarik sebagai strategi pemasaran. Langkah ini patut diterapkan sehingga nantinya daya tarik untuk publik menjadi tinggi.

Jumlah yang dialokasikan untuk cash back ini memang menyedot cukup banyak dana dari pemilik apartemen. Namun perlu diingat, ketika penjualan apartemen meningkat akibat adanya program cash back, maka perusahaan tetap akan terus mendapatkan keuntungan yang tinggi dari penjualan unit-unit apartemennya.

1 komentar:

  1. Sekarang beli rumah pun dapet cashback, berasa seneng dapat bonus padahal udah diperhitungkan dari awal ya hehehe.

    BalasHapus