22 Juni 2017

5 Tips Menjaga Pertemanan yang Sehat




Friends are the family we choose for ourselves 

Percaya nggak sih kalau sebenarnya begitulah “what friends are for”. Tanpa bermaksud menepikan fungsi keluarga kita sendiri, kita selalu butuh teman yang udah bagaikan keluarga sendiri. Mau cerita apa saja atau mau ngelakuin apa aja kalau sama dia udah ga butuh jaim-jaiman lagi. 

Punyakah teman atau sahabat yang sudah seperti keluarga ini? Emangnya enggak sulit cari teman itu? 

Ya sulit juga sih, karena terus terang diri kita pun juga mungkin sulit menjadi teman bagi orang lain. Pernah nggak sih menanyakan kepada diri sendiri kenapa ada teman yang tidak suka sama kita, ada teman yang terluka oleh kata-kata kita, ada teman yang tersakiti oleh status-status kita di sosial media. Pernah? 

Di keseharian aku memang terkenal galak, kalau bicara sering to the point, apalagi kalau ada hal-hal yang memang kurang berkenan di hatiku. Meski suka bercanda juga, kata teman-teman aura galakku memang memancar penuh pesona hahahaa.... 

Yang kuherankan cuma satu, udah tau galak gini kok ya adaaaa aja ya yang hobi curhat. Ya teman main, ya teman kantor. Apalagi di kantor kan aku di ruangan bekerja sendirian, jadi pada bebas aja gitu kalau mau konsultasi.

Beugh... kayak terapis aja ya menerima konsultasi. Sebenarnya lebih pas kalau dibilang ‘tempat sampah’ sih. Mereka enteng aja nyeritain segala macam problem hidupnya, mulai dari friksi pertemanannya dengan rekan kerja yang lain, soal pacarnya yang gak mau ngelamar-ngelamar, seputar KDRT yang dialami, juga masalah dengan anaknya. 

Helaaawww... emang aku ndak punya masalah sendiri? πŸ˜‚

Tapi banyak hikmahnya juga saat teman-temanku pada curcol gitu. Aku jadi dapet banyak pelajaran kehidupan tentang beraneka ragamnya manusia dengan pembawaan masing-masing. Salah satu yang bikin aku jadi langganan ‘tempat sampah’ mereka itu karena apapun yang mereka ceritakan padaku tak pernah bocor ke pihak lain. Hmm... kayaknya bisa nih menerapkan jastip alias jasa titip curcolan. Per menit ada tarif sendiri kayaknya oke nih ya hahahaaa... 

Meski aku sendiri hampir tidak bisa menceritakan problem pribadiku ke orang lain, namun aku sungguh tidak keberatan mendengarkan curcolan orang. At least itu yang bisa kulakukan untuk meringankan perasaan mereka yang sedang dirundung duka. 

Sebenarnya perlu nggak sih kita melakukan sesuatu untuk menjaga pertemanan yang sehat? Apakah harus kita terus yang minta dimengerti oleh teman kita?


 Tips Menjaga Pertemanan yang Sehat

Dari psychologytoday.com aku baca-baca seputar menjaga pertemanan ini. Ada 5 tips menjaga pertemanan yang sehat yang bisa kita lakukan : 
  1. Jujur. Pernah nggak sih mengalami kondisi dimana kita pengin banget memberikan masukan kepada teman baik kita tapi justru yang kita lakukan malah nyindir-nyindir. No way banget ini mah. Dalam hal tertentu, khususnya saat kita harus memberikan masukan kepada teman kita, jauh lebih baik kalau kita bisa bicara jujur tentang apa yang kita pikirkan langsung kepada yang bersangkutan. Yang begini ini nantinya bakalan meningkatkan bonding satu sama lain, dengan catatan masing-masing pihak memang terbuka untuk memberi dan menerima masukan loh, enggak cuma searah aja. 
  2. Siap memperbaiki kesalahan. Namanya juga manusia ya, sebaik dan sedekat apapun hubungan kita dengan teman, selalu akan ada celah timbulnya konflik. Secara kodrati kan manusia memang dibekali ego yang tinggi. Hanya saja kita juga dibekali kemampuan untuk menyadari akan kesalahan yang kita perbuat. Jika tau sudah melakukan kesalahan, ga usah ngeyel kalau diri kita yang benar sendiri. Meminta maaf bukanlah hal yang buruk. Jelaskan saja kenapa kemarin kita bikin kesalahan seperti itu. 
  3. Menghargai. Kita sering beranggapan bahwa keluarga dan teman memang sudah selayaknya ada untuk kita, tanpa berpikir sebaliknya bahwa kita pun semestinya ada untuk mereka. Tak ada salahnya menunjukkan perhatian kita ke sahabat sesuai dengan kesukaannya. Bila dia suka diperhatikan dengan tidak membabi buta, kita ikuti saja. Kadang ya kalau terlalu merepet dengan sahabat tuh dianya jadi suka bete. 
  4. Tidak pamrih. Ada kan ya yang nganggep kalau kita sudah melakukan kebaikan dalam porsi tertentu ke sahabat, terus sahabat kita itu ya kudu ngebales dengan level yang sama. Iniiii... ini lah bibit-bibit pamrih yang suatu saat bakalan meletus. Kita sebaiknya memahami bahwa sekental apapun pertemanan kita, sahabat kita tentunya memiliki pola pikir dan prioritas yang berbeda dengan kita. Jadi kalau memberikan perhatian atau sesuatu, ya niatkan saja dengan ikhlas tanpa ngarep balesan. 
  5. Jujur dan tidak sinis. Siapa hayoooo yang suka nyindir-nyindir sahabatnya kalau pas lagi berantem? Memang berteman itu tak semulus pipi bayi, namun konflik bisa diredakan jika mau jujur satu sama lain saat hati sudah mulai tenang. Tak perlu sinis yang dibalut dengan kalimat-kalimat kutipan dari antah berantah untuk menyindir teman kita. Adanya ntar malah berantem tambah panjang. Udah sampaikan saja uneg-uneg kepada yang bersangkutan, tak perlu jadi kantor berita yang mengumbar-umbar masalah kita ke semua orang. Setuju? 


Berbagi dengan Teman

Nah, kalau dalam keseharian, praktek-praktek gimana sih yang bisa kita terapkan berkaitan dengan tips tadi? 



Meski dari Senin hingga Sabtu aku disibukkan oleh tumpukan kerjaan di kantor, hobi ceriwis dalam bicara dan menulis selalu butuh penyaluran. Bisa hambar deh rasanya kalau enggak mingle dengan teman-teman blogger yang ada di Semarang. Asyik loh saat bisa me time dengan mereka. Yang dibicarakan saat ketemuan bisa apaaaa saja, mulai dari yang serius hingga yang absurd. πŸ˜€

Salah satu teman bloggerku ada yang memiliki karakteristik jauh berbeda dengan aku. Sebut saja namanya Tina (nama sebenarnya heheheee...). Dari segi usia kami amat jauh berbeda. Hobi baperan loh dia, tapi pas banget buat sasaran bullying hahaha... enggak enggak Tiiin... becanda euy.

Tina ini meski usianya jauh lebih muda dari aku, tapi kemampuannya di bidang bisnis luar biasa. Mental enterpreneurshipnya sip banget, beda banget sama aku yang masih mental buruh. Jadi, saat dia bertanya padaku tentang banyak hal seputar dunia ngeblog (kebetulanan aja aku udah ngeblog lebih lama dari dia), aku pun tak segan bertanya padanya seputar dunia bisnis. Pengin loh bisa punya mental dagang sekuat baja kayak dia. I have to learn more about business with her, for sure.

Meski dia secara etnis berbeda denganku, kami tak pernah mempermasalahkan ini. Tina ini keturunan Tionghoa dan menjadi mualaf saat dia SMP dulu. Tapi hal-hal seperti ini tidak penting lah bagiku. Ada banyak topik pembicaraan bermanfaat yang bisa diangkat saat lagi santai dan diskusi berdua.

Emang dia suka nanya apaan aja soal ngeblog?

Ada beberapa sih. Dulu awal-awal seputar desain blog. Tapi sekarang dia udah punya solusi sendiri soal desain. Selain itu juga seputar mindset ngeblog. Kan ada ya yang sampai bentrok dengan teman juga gara-gara job ngeblog. Waaahh... udah deh kalau bahas ini bisa tujuh purnama enggak selesai.

Buatku yang penting apapun target saat melakukan sesuatu, termasuk ngeblog, sebisa mungkin saling menguatkan antar teman. Saling bantu dan menyemangati, tentunya bakalan lebih asyik kan. Melakukan banyak hal positif bareng teman-teman baik merupakan salah satu yang wajib kita lakukan untuk menjaga pertemanan yang sehat.

Oya, ngomongin soal sehat nih, selama ini teman-teman udah pilih minuman kesehatan apa?

Sejak terdeteksi mengalami kelainan di jantung, aku lebih memilih teh sebagai minuman kesehatan sehari-hari. Hariku serasa kurang lengkap kalau belum minum teh deh hehehee...

Teh apa sih yang bagus untuk kesehatan?



Sehat Bersama Teh Hijau

Dari sekian jenis teh yang beredar di pasaran, ada nih yang Sehatea dengan keinginan untuk tetap menjaga kesehatan, sesehat pertemanan kita baik di dunia nyata maupun dunia may.

Iyes... teh hijau punya segudang manfat nih untuk kesehatan. Teh hijau mengandung antioksidan yang dapat menolak racun yang berusaha masuk ke tubuh kita. Kandungan vitamin E dan vitamin C yang ada pada teh hijau bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh, kesehatan kulit, dan kesehatan rambut. (sumber : doktersehat.com)

Dalam teh hijau terdapat kandungan senyawa polifenol yang sangat berperan untuk proteksi tubuh terhadap kanker. Polifenol termasuk antioksidan yang sangat ampuh dan dapat menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker. Daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol. Selain dapat memerangi kanker payudara, zat ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, dubur, hati, dan pankreas.

Selain sebagai antioksidan, senyawa yang terdapat di dalam teh hijau mampu memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, serta melancarkan sirkulasi darah.

Susah nggak sih mendapatkan teh hijau yang bermanfaat namun nikmat?



Enggak susah dong. Ada teh hijau cap Kepala Djenggot yang udah lama menjadi andalan dalam menjaga kesehatan. Buat aku yang sakau teh, menyediakan secangkir teh hijau tanpa gula merupakan kebutuhan yang tak dapat ditinggalkan. Apalagi ya kalau pas sedang mengerjakan deadline tulisan dan harus duduk berlama-lama di depan notebook. Menulis artikel sembari menyesap perlahan-lahan teh hangat terasa relax sekali.

Saat sedang ngobrol berdua dengan sahabat pun bakalan terasa hangat saat ditemani dengan secangkir teh. Kayak aku dan Tina nih, bisa ngobrolin banyak hal, mulai dari ngeblog hingga dunia bisnis. Nggak kerasa udah ngobrol seputar hal-hal yang serius karena dibarengi dengan bersantai minum teh hangat.




Buat teman-teman pembaca blog ini, punyakah teman #sehatea meskipun dia berbeda sekali dalam banyak hal dengan kalian? Boleh dong dishare di comment yaaaa... Aku kan kepo nih soal pertemanan sehat versi kalian.

Atau bisa juga loh bikin postingan di blog teman-teman sendiri soal teman yang berbeda namun #sehatea. Percaya atau enggak sih, kadang-kadang hal kecil yang kita tulis di blog bisa menjadi inspirasi orang lain loh. So, jangan pernah berhenti menulis dan share hal-hal bermanfaat πŸ‘Œ


14 komentar:

  1. Jujur, itu yang paling utama ya Mbak. Tehnya aku mau dong

    BalasHapus
  2. yang pasti jujur, ikhlas, saling menghargai, dan saling pengertian itulah yang membuat persahabatan jadi langgeng..

    BalasHapus
  3. Jujur lebih enak ketimbang disindir. Itu juga salah satu upaya menghargai pertemanan. Nyari teman yang seperti saudara memang susah tapi begitu dapat, tak kan terganti 😍

    BalasHapus
  4. Yang pastinya saling jujur mbak. Tapi sayangnya teman baik saya sudah menghadap-Nya lebih dulu, setelah tamat sekolah :(. Kami berteman sejak duduk di bangku kelas X, bahkan dia kadang tidur di rumah saya dan begitupun saya. Kami sudah seperti saudara.

    BalasHapus
  5. Aku tipe teman segala...
    Refers to prase pemakan segala..
    *eh :))

    Karena berteman ya enaknya nggak bersekat-sekat.
    Semoga, amin.

    BalasHapus
  6. Setuju, ngga banget yaa teman hobi nyindir, biasanya ada bibit dengki tuh mba. Enakee tehnyaaa..

    BalasHapus
  7. Oh jadi mba Tina itu suka baperan ya ... LOL
    Aku termasuk yang berteman dengan siapa saja, meskipun aku cenderung introvert dan kelihatan pendiam (cuma kelihatannya aja)tapi bisa juga diajak seru-seruan :D


    dhe-ujha.com

    BalasHapus
  8. Aku juga punya sahabat yg bedaaaa jauh dr aku, sering berantem tapi habis itu baikan lagi, ngeteh bareng ketawa-ketiwi lagi. Dan sekarang setelah dewasa suka menertawakan hal konyol yg bikin kita berantem dulu hihii

    BalasHapus
  9. Memang paling enak ngobrol sambil ngeteh, eh kok jd naksir bgt sama mugnya 😍

    BalasHapus
  10. Jangan nyinyir atau julit ya hihi, jangankan sama teman sama adik atau kakak aja biasanya ada konflik kecil, tapi biasanya masalah bisa diselesaikan, tulus apa adanya bukan teman yang ada apanya, btw itu teh enak kayanya πŸ˜„

    BalasHapus
  11. Udah paling bener deh klo punya temen yg jujur walaupun kadang pahit tp pasti sahabat berharap yg terbaik buat kita ya mbak.klo pake nyindir n nyinyir bukan sahabat namanya

    BalasHapus
  12. Jadi pingin ngobrol sambil minum teh....

    Aku nyinyir ah...kamu kok tambah cantik...

    BalasHapus
  13. paling asyik ngobrol sambil ngeteeeh,,,ngga abis-abis..

    BalasHapus
  14. Seru banget kayaknya, ngobrol sambil minum teh.. apalagi ngobrolnya sama teman yang udah #sehatea banget ^^

    BalasHapus