30 Juni 2013

Liburan Impianku

 
This article was awarded as Favourite Winner, you could trace it here


    Saat anak-anak memasuki masa liburan sekolah merupakan masa-masa yang sama mencemaskannya dengan saat mereka akan menjalani tes kenaikan kelas. Bila dalam persiapan tes kenaikan, aku sebagai ibu sekaligus mentor dadakan harus ekstra konsentrasi membimbing kesiapan penguasaan materi sekolah. Selalu harap-harap cemas, nanti apakah anakku bisa mengerjakan tes dengan benar atau tidak. Nanti saat hitungan matematika dia ingat yang tadi diajarkan atau tidak. Pada pelajaran PPKN apakah anakku bisa mengartikan pertanyaan yang sering berbelit-belit atau tidak. Ya, sejuta kekhawatiran yang terus menyelimuti pikiran, yang ternyata selama ini hanyalah 'paranoid temporer' jelang tes sekolah.

    Si sulung yang baru saja sukses membuktikan kemampuan belajarnya dalam tes kenaikan kelas, telah membuatku lega. Sama persis dengan tes-tes yang dia jalani di kelas I dan kelas II SD yang lalu, saat ini sulungku dari kelas III naik ke kelas IV dengan hasil yang sangat memuaskan. Tentu saja aku bahagia luar biasa. Meskipun tidak mematok hasil tertentu, bila anak berprestasi tentu orang tua bangga juga kan?

    Nah, saat mencemaskan berikutnya telah tiba. Loh, kok malah cemas, bagaimana pula ya itu maksudnya? Ananda tersayang sukses tes kenaikan kelas kok malah disambut kecemasan. Dimanakah letak kecemasan tersebut bersumber?

27 Juni 2013

Jauh Dekat Kau Tetap Kurengkuh

    "Braaakkk...." setumpuk dokumen kuletakkan dengan kasar di atas meja kantor. Hari itu merupakan hari yang sangat melelahkan dan menjengkelkan. Saat aku harus berjibaku dengan panas dan keringat di area lapangan terbuka pabrik di tempat aku bekerja, eh teman kantorku ada yang mengajak berseteru. Ketidakpahamannya atas berbagai prosedur lapangan membuat dia beranalisa tidak pada tempatnya. Alhasil terciptalah laporan kepada atasan yang simpang siur. Berasa kepengin kutelan saja nih orang *maaf asap mengepul dari kepala ;)

Meretas Ego Di Tempat Kerja

    Kejadian seperti tadi kebanyakan pernah dialami oleh mereka yang harus bergesekan dengan banyak orang dan beragam divisi dalam suatu perusahaan. Tak terkecuali diriku.

26 Juni 2013

No Music I Cry



    Musik ceria dan cute ala WHAM di atas telah familiar di telingaku sejak kecil. Lagu itu kudengar berulang-ulang di dalam L-300 yang membawaku bersama rombongan atlet Jawa Tengah lainnya rehat sejenak di antara padatnya event Kejurnas Renang & Loncat Indah, menuju arena Pekan Raya Jakarta di tahun 1984. Kala itu aku masih berusia 9 tahun dan sangat tidak 'tepat' untuk mendengarkan lagu yang kebanyakan disukai oleh remaja sepantaran kakakku yang delapan tahun lebih tua dariku. Aku pun hanya bisa ikutan menyanyikan satu baris lirik saja di lagu itu : Wake me up before yo go go.... Cuma itu saja yang kubisa karena lirik itu juga sekaligus judul lagunya ;)

17 Juni 2013

LeBuy Yang Sama Sekali Tidak Lebay

    Wowww.... apa ini? Mataku tertumbuk pada logo berwarna merah ini. Mungil, unik namun catchy. Warna merah yang acap diartikan sebagai pemberani itu jelas menyeruak di tampilannya. Hmm... keberanian seperti apa ya yang ditawarkan oleh logo unik ini?


just point your mouse over this icon to make it double-sized ;)

Penasaran deh jadi ingin tau, sejatinya apa sih ini. Buka mata, buka telinga dan lentikkan jari jemari di laptop dulu aaahh....
Nah, ini ada lagi, kok berkoneksi dengan Facebook dan Twitter pula ya?

14 Juni 2013

Mendampingi Ananda Saat Belajar Menjelang Tes Sekolah

     Hayo siapa yang tidak pernah mendampingi putra putrinya saat belajar? Apalagi menjelang tes, kebanyakan orang tua -- sepertinya lebih banyak ibu/mama/bunda deh ya dibandingin bapak/papa/ayahnya -- menjadi tentor dadakan untuk ananda tercinta. Sistem kejar tayang demi menghadapi tes esok paginya.

    Bisa dibayangkan kah ekspresi anak-anak kita saat 'spaneng' belajar model kejar tayang begitu?

12 Juni 2013

Pengalaman "Mendebarkan"

Warning : tulisan ini khusus untuk PEREMPUAN. Jika bukan perempuan namun nekat untuk membaca, jangan salahkan daku bila nanti termimpi-mimpi

     Pernah tau kan ya pastinya istilah "apapun dijabanin" untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Nah, aku dan teman-teman sekantor dulu pernah mengalami hal tersebut. Kala itu kantor kami akan mengadakan outward-bounds, atau untuk lebih gampangnya kusingkat outbounds (OB) saja ya. Nah, salah satu daya pikat tertinggi dari OB ini terletak pada kegiatan arung jeram menyusuri Kali Elo, Magelang. 

sumber : Magelang Arung Jeram

11 Juni 2013

Granny Tilang Tersayang

Tulisan ini sudah pernah tayang di sini, kali ini re-post dengan banyak revisi. Disesuaikan dengan tema GA bunda Hana, juga karena versi aslinya 'luar biasa acak adul' bahasanya ;) 

    Aku memanggil ibundaku dengan sebutan IB. Padat dan bergizi. Ib termasuk kategori wanita yang luar biasa. Dari muda sudah terbiasa susah, sehingga tempaan hidup telah membuat beliau menjadi orang yang tegar. Tegar yang bukan penuh ketegangan lho. Justru Ib memiliki sense of humor yang sangat tinggi. Hingga kadang-kadang saat bercanda denganku, kami tertawa terbahak-bahak bersama dan saling melontarkan ejekan bak sahabat karib saja. 

    Saat ini Ib menikmati masa tua dengan berbagai kegiatan di komunitas lansia dan pengajiannya. Happy happy always lah. Trus apa yang luar biasa dari kegiatannya itu? 

04 Juni 2013

Salahkah Aku Mencintaimu, Kapten Bhirawa?

    Kupandang Kapten Bhirawa saat dia melangkah dengan gagah. Kini aku tak bisa sesering dahulu mengagumi kegantengannya. Sejak dia berdinas di Kodam, aku semakin sulit menemukan bayangannya. Hanya kenangan lampau yang membuatku tetap mempertahankan sosok Kapten Bhirawa dalam ruang imaji. 

    Badannya yang tinggi dan tegap, dagu licin kebiruan, dan parfum maskulin yang selalu tercium dari tubuhnya, sangatlah menggoda untuk dilewatkan begitu saja. Sejak dulu aku kesengsem berat pada Kapten Bhirawa. Tak banyak laki-laki di Surabaya ini yang bisa memikat hatiku sejak kepindahanku dari Jakarta tiga tahun yang lalu. Pagiku selalu terisi dengan rutinitas memandang sosok tampan pujaan hatiku itu. Setiap kali tatapan mata kami bersirobok, tak kuasa hatiku untuk terus menatapnya. Tertunduk malu. Pastilah mukaku telah merona merah saat itu.