Tampak gerakan senam yang menghentak namun tetap ceria, terkuar dari olah tubuh beberapa perempuan yang berkumpul di Balai Kelurahan Panden Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Ayunan tegas dari tangan dan kaki, berpadu dengan alunan musik yang saat itu mengiringi.
Empat penari kian kemari, jalan melenggang, aduh…Langkah gayanya menurut suara irama gambang
Petikan lirik lagu di atas merupakan bagian dari lagu Gambang Semarang yang khas. Lagu ini terinspirasi dari Gambang Semarang yang merupakan kesenian musik tradisional kerakyatan yang berasal dari Semarang. Gambang Semarang terdiri dari gabungan seni musik, vokal, tari dan lawak.
Salah satu yang khas dari Gambang Semarang ada pada alunan musik yang mengiringi gerak telapak kaki secara dinamis sesuai irama lagu. Gerakan dinamis inilah yang kemudian mendasari terciptanya Tari Denok Semarang dan Senam Denok.
Tari Denok Semarang diciptakan pada tahun 1991 oleh Bintang Hanggoro Putra, dosen di Universitas Negeri Semarang yang sekaligus merupakan seorang koreografer. Tarian ini diciptakan untuk memunculkan kembali gaya tari Semarangan yang sebelumnya sudah pernah ada namun menghilang ditelan waktu.
Gerakan Senam Denok versus Tari Denok Semarang
Pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Senam Denok launching di Kota Semarang. Berbeda dengan Tari Denok Semarang yang memiliki ritme gerakan ringan dan mengambang, Senam Denok lebih menampilkan ketegasan dan kekuatan.
Orang Semarang dikenal sebagai orang yang tegas. Oleh karena itu, gerakan Senam Denok ini diciptakan untuk mewakili ciri khas orang Semarang sebagai penduduk wilayah pantai yang terbiasa menjalani kerasnya kehidupan.(Kadartiastuti, pencipta Senam Denok)
Kadartiastuti, SE atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mba Tuti, sebagai pencipta Senam Denok, memberikan penegasan ini ketika berada di salah satu lokasi latihan Senam Denok, dimana hadir para ibu anggota PKK yang sedang berlatih dalam rangka mengikuti Lomba Senam Denok tahun 2022 ini.
Mba Tuti telah lama berkecimpung di dunia senam, bahkan beliau memiliki Toety Production, lembaga kursus pelatihan (LKP) senam tari dan yoga. LKP ini telah memiliki ijin resmi di Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pemuda & Olahraga Kota Semarang. Sudah terakreditasi dari BAN dan berkinerja B dari Kementrian Pendidikan Jakarta Pusat.
Gerakan Senam Denok ditampilkan secara berbeda dari Tari Denok Semarang. Jika dalam Tari Denok Semarang ada geyol, ngeyek, medhak dan jalan tapak, maka pada Senam Denok modifikasi gerakannya tampak lebih memiliki kekuatan. Gerakan tangan dan kaki menunjukkan ketegasan. Tidak ada lenggak-lenggok yang halus dan gemulai khas gerakan suatu tarian.
Senam Denok ciptaan Mba Tuti telah dilombakan sejak tahun 2017. Memasuki tahun 2022, penyelenggaraan lomba senam khas Semarang tersebut akan memasuki tahun keenamnya. Peserta lomba Senam Denok terdiri dari anggota PKK yang mewakili masing-masing kecamatan.
Menjaga Semangat dan Kesehatan dengan Senam Denok
Mengapa Senam Denok justru dilombakan dengan peserta para ibu atau anggota PKK?
Seperti yang kita tahu, PKK adalah singkatan dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, berbentuk organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan perempuan untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.
Jika selama ini PKK lebih cenderung diartikan sebagai ibu-ibu yang gemar berkumpul dan melakukan arisan, maka beda lagi dengan pendapat dari Retnanik Tavip, Ketua PKK Kelurahan Pandean Lamper.
Anggota PKK melakukan berbagai aktivitas sebagai wujud kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari agama, pendidikan, lingkungan, sosial dan kesehatan.(Retnanik Tavip, Ketua PKK Kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari, Semarang)
Di saat pandemi belum juga berhenti menyambangi bumi ini, Bu Retnanik berharap para ibu yang menjadi pusat kehidupan keluarga, bisa selalu berada dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Kesehatan seorang ibu amat mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarga.
Selain ditunjuk untuk mewakili Kecamatan Gayamsari dalam ajang Lomba Senam Denok di Kota Semarang, Bu Retnanik memiliki semangat tinggi dalam membersamai para anggotanya berlatih setiap sore hari. Kehadiran para ibu anggota PKK kelurahan ini merupakan perwujudan semangat kebersamaan antar warga.
Para ibu warga Kelurahan Pandean Lamper ini secara suka rela meluangkan waktunya untuk berlatih di antara tumpukan rutinitas harian. Salah satu peserta latihan, Rini Setia Wati, seorang ibu rumah tangga yang juga menjalani pekerjaan sebagai penjual daging di Pasar Suryokusumo, Tlogosari, Semarang. Sejak pagi hingga siang, Bu Rini berdagang di pasar. Setelah kembali ke rumah dan mengurus keluarga, sore harinya masih bersedia mengikuti latihan Senam Denok.
Setiap peserta lomba selalu berharap untuk menang. Namun di atas alasan tersebut, ada semangat untuk selalu sehat dari semua peserta. Olah tubuh yang dilakukan secara rutin akan menunjang kesehatan, baik kesehatan jiwa maupun raga. Sesuai prinsip mens sana in corpore sano yang memiliki artian di dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang kuat.
Prinsip ini pun diamini oleh Bu Retnanik dan Bu Rini ketika dikonfirmasi tentang alasan antusiasme mengikuti Lomba Senam Denok tahun ini.
Filosofi Persatuan yang Tak Mudah Rontok dalam Senam Denok
Jika ditilik dari sejarah diciptakannya Gambang Semarang oleh perintisnya yang beretnis Tionghoa, yaitu Lie Ho Sun dan Oey Yok Siang, terlihat percampuran budaya yang terjadi secara berimbang. Gambang Semarang merupakan bentuk akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dengan Jawa.
Seperti yang banyak terjadi di kota-kota pelabuhan, kemungkinan masuknya budaya asing akan mudah terjadi. Semarang sebagai kota pantai yang juga memiliki pelabuhan besar, juga mengalami akulturasi budaya sebagai efek dari bertemunya berbagai etnis yang singgah di kota ini.
Kekhasan akulturasi etnis Tionghoa dan Jawa tampak pada tampilan baju seragam para peserta Lomba Senam Denok ini. Dari tahun ke tahun, banyak peserta senam yang dominan menggunakan baju berwarna merah, berpadu dengan kain khas Semarangan.
Kota Semarang sangat terbuka pada budaya dari luar dan masyarakatnya hidup berdampingan secara damai. Sudah menjadi rahasia umum ketika di kota-kota lain terjadi kerusuhan etnis, Semarang selalu berada dalam kondisi adem ayem. Tak hanya toleransi pada etnis Tionghoa saja, etnis lainnya seperti Arab dan Belanda pun hidup tenang bersisian dengan penduduk asli.
Semangat persatuan yang tak mudah rontok tergambarkan oleh gerakan Senam Denok yang dipadu dengan busana bercorak etnis Tionghoa. Ketukan mantap dari gerakan senam ciptaan Mba Tuti mewakili kekuatan dan semangat hidup.
Saat penyerahan HAKI milik Kadartiastuti / Mba Tuti, doc : Tribun Jateng |
Dalam menciptakan karya seni, Mba Tuti tak pernah setengah-setengah. Hasil karyanya selalu diajukan untuk mendapatkan hak paten. Mba Tuti telah mengantongi 5 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas lima karya seni yang diciptakannya. Ada Senam Body Language (BL) Towel, Senam BL Sex, Yoga Art, Tari Semarang Hebat dan Lagu Semarang Hebat. Beliau juga merupakan creator dari Senam Denok, Senam Goyang Kendal dan Flashmob Instructure.
Ada harapan luar biasa tersemat, semoga Senam Denok yang merupakan karya senam asli dari Semarang, bisa dikenal secara luas oleh masyarakat, tak ubahnya Senam Gemufamire dan Senam Poco-Poco yang lebih dahulu familiar.
Melalui ajang lomba senam ini, berbagai instansi terkait berusaha memasyarakatkan Senam Denok sebagai senam kreasi asli dari Kota Semarang.
Kecamatan Gayamsari menjadi Juara 3 Lomba Senam Denok tahun 2019 |
------------------------
Referensi:
- https://www.antaranews.com/berita/399798/greget-angkat-denok-deblong-dalam-kemilau-nusantara
- https://news.detik.com/berita/d-4523404/senam-denok-kreasi-asli-kota-semarang-yang-bikin-bugar
- https://jateng.tribunnews.com/2020/08/16/tuti-raih-5-hki-ada-karya-tarian-semarang-hebat
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gambang_Semarang
- https://infotembalang.com/2021/03/22/mengungkap-di-balik-warisan-budaya-tari-denok-semarang/
- https://indobisniskreatif.com/listing/jawa-tengah/olahraga/toety-production-2/
aku salfok, tiap kali liat gambar penari senam denok sibuk close up in buat cari, mak uniek ikutan pake baju penari senam denok nggak ya? kan kalau yang pake baju bebas ada tuh mak unieknya.... kalo pas pake baju penari, yang mana ya?
BalasHapusMemang tidak ada mba yang pas pake baju penari. :))
Hapusnice info mbak, aku jadi tau deh ada tarian yang kemudian jadi senam khas semarang ini. Perpaduan budaya yang apik, dan tentunya bikin sehat jiwa dan raga masyarakat
BalasHapusAduh duh cantik-cantik apalagi kalau menarinya lentik banget, hemm luar biasa memang perempuan semarang ini yang semangatnya gak pernah pudar.
BalasHapusSekarang kegiatan ibu-ibu PKK mulai menggeliat lagi, salah satunya dengan senam seperti yang di Semarang ini.
BalasHapusKostum senam Denok seperti pertunjukan tapi nyaman ya mba. Badan yg senam sehat, yang nonton juga senang. Salut.
baru denger tentang tari Denok mbak, ternyata ada maknanya ya selain bikin bugar hehee
BalasHapusWah bagus sekali ada lima HAKi atas karya senam yang berhasil dimiliki. Ini berarti emang kreatif tapi satu sisi juga ada kesadaran untuk mematenkan karya sendiri. Semangat selalu
BalasHapusIyaa keren pisan ikut bangga jadinya sama yang punya ide senam denok ini. Jadi makin smangat bergoyang kalo lihat senam denok, pengen ikutan goyang juga .
HapusJadi inget alm. Mama anggota PKK dia aktif banget di berbagai acara. Btw semoga ya Senam Denok ini semakin dikenal dan menjadi senam kreasi yang menyenangkan juga.
BalasHapusMotivasi ibu-ibu ikutan lomba senam itu biasanya selain ingin dapat hadiah dan pengen sehat juga agar bisa ngumpul bareng teman se-gank, hehehe
BalasHapusWaah ada senam Denok ciri khas warga Semarang, jadi penasaran sama gerakannya. Semoga senam ini bisa terkenal seperti senam-senam lainnya. Terlebih dimasa pandemi ini, pastinya gerakan senam yang energik mudah ditiru masyarakat demi menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.
BalasHapusBhuaaa aku gagal pokus sama peserta2 yang senam demok pake baju seragam, kece2 banget plus denok2 , bodynya huhuy. Beneran mantab ini mah, salut sama Mba Tuti sebagai pencerus senam denok dan olah raga lainnya dengan tujuan menyehatkan semuanya. Dan menjadi ciri khas dari semarang, senam denok.
BalasHapusAhh, aku mau ikutan juga atulah kalo main ke semarang, mau bergoyaang.
Baru tahu nih aku dengan Senam Denok ini, Mbak UNiek. Jadi kepengen tahu gerakannya kayak apa. Filosofinya bagus. Nyari ah di Youtube, kepengen lihat. Siapa tahu bisa aku ikutin di rumah. Biar bisa dinamis kayak perempuan Semarang :)
BalasHapusAkhirnya aku tahu Senam Denok Semarangan. Kemaren nyari di Youtube. Aku kayaknya cocok deh dengan senam begini. Dinamis dan gak terlalu membutuhkan kelenturan otot. Huhu secara, aku memang gak bisa lentur. Dan setelah aku coba, lumayan keringetan lho. Aerobik yang seru. Lebih cocok Senam Denok deh aku daripada Zumba. :D
HapusSalut dengan Mba Tuti ini ... memang harus fokus dan serius ya melakukan sesuatu hingga hasilnya bisa memuaskan.
BalasHapusMudah-mudahan senamnya bisa makin luas dikenal ya. Apalagi kalau mengandung unsur budaya daerah. Lebih seruuu
BalasHapusSemoga senam denok bisa terkenal, dan menjadi ciri khas Kota Semarang...
BalasHapusBtw kostumnya meriah ya, kayak membawa semangat gitu.. Jadi penasaran sama gerakan senam Denok nya...
Wah baca filosofi dari Senam Denok jadi ikut semangat saya. Semoga makin membuat sehat warga Semarang juga lebih meluas lagi nanti dikenal masyarakat seperti halnya Senam Poco-Poco. Menularkan semangat perempuan Semarang yang tak mudah rontok pada semua
BalasHapusWah baru tahu nih, ternyata dari tarian bisa jadi senam ya walau gerakannya berbeda tapi dari namanya sama-sama menunjukkan kekhasan Semarang. Semoga dengan adanya senam Denok ini warga sana juga jadi semangat senam atau bergerak ya biar makin sehat.
BalasHapusOalah, senam Denok ini asalnya dari tarian ya sebenarnya. Aku sampai coba cari gerakan senamnya gimana, mau cobain. Trus pas cerita sama mertua di Semarang, katanya memang ya jadi sosialisasi di sana untuk ibu-ibu PKK
BalasHapusTari dan senamnya beda-beda gerakannya mba. Kalau tariannya digunakan untuk penyambutan pejabat yg datang ke Semarang. Nah kalau senamnya, biasanya dilombakan pas hari jadi Kota Semarang, HUT RI maupun lomba-lomba PKK gitu.
HapusRasanya happy banget yaa..bisa bergerak bersama.
BalasHapusJadi mood booster dan gak mudah sakit degan Gerakan Senam Denok.
Nama senamnya unik, senam denok. Ibu2 kan kebanyakan di rumah, jadi kurang olahraga (waktunya habis buat ngurusin rumah dan anak) hehe dengan adanya senam denok ini, semoga ibu2 pada semangat olahraga ya.. dan sehat :)
BalasHapusKostumnya menyala, emas dan merah, jadi mencolok banget.
BalasHapusNggak ada link videoanya mbak? Penasaran dengan gerakan senam denok ini.
Iya lho, sampai sekarang, di otakku tuh kalau denger kata PKK langsung terhubung ke aktivitas arisan. Padahal ternyata banyak kegiatan positif lainnya dalam PKK ya
Warna merah khas etnis Tionghoa mba, salah satu unsur yang kental dari sejarah terciptanya senam ini. Kalau videonya bisa dicari di youtube ya mba, banyak kok.
HapusSemarang makin keren.
BalasHapusTari Denok disulap jadi Senam.
Bisa olahraga, sekaligus menjaga warisan budaya yang tersisipkan i bakik makna tariannya.
Pengen nyoba. Apa ada rekaman youtube e mbak Niek?
Di youtube banyak, Bunsal. Untuk artikel ini memang tidak kuselipkan videonya.
HapusSenam tapi tarian, tarian tapi senam. Kebayang gimana lincahnya ini ibu-ibu PKK kala bergerak ikuti irama. Sehatnya dapat, juaranya juga dapat nih ya
BalasHapusSemula aku pikir senam Denok berasal dari daerah Sunda karena Denok kalau bahasa Sundanya artinya kalau gak salah montok ya.Ibu-ibunya semua bersemangat nih senam Denok . Btw setiap kali mengikuti senam Denok apakah tampilannya selengkap ini? baju dan asesorisnya indah
BalasHapusOiya, ketinggalan untuk menuliskan arti kata denok. Selain berarti montok, kalau di Semarang tuh Denok adalah panggilan untuk anak perempuan.
HapusKalau senam biasa tidak pakai kostum selengkap itu. Khusus pas lomba aja kalau menggunakan baju dan aksesoris full.
Jadi kepo gimana gerakannya senam denok itu. Namanya juga unik banget filosofinya juga bagus. Mau nyari di youtube ah
BalasHapusIya mba, di Youtube banyak video Senam Denok ini. Maaf ya, untuk artikel ini tidak disertai attachment video.
HapusIbu-ibu PKK yang sangat produktif.
BalasHapusDengan melakukan kegiatan bersama dan mengambil banyak manfaat dari Senam Denok.
Senam yang disenangi Ibu-Ibu PKK.
Yeey~
Ada lombanya dengan kostum menarik juga.. bener-bener Senam Denok, senam pemersatu bangsa.
Barusan browsing di YouTube tarian Denok Semarang. Pernah lihat di tivi ternyata. Nah, jadi penasaran dengan senam Denok, semoga bisa segera tersebar luas di Indonesia.
BalasHapusKreatif sekali Mbak Tuti. Merubah tarian jadi senanm yang menyehatkan banyak orang. Kalau olah raga aku lebih suka senam karena ada musiknya. Nah pastinya senam Denok juga diiringi lagu-lagu daerah Jawa Tengah ya. Nanti mau cari videonya ah..
BalasHapusSebelum pakai kacamataku, aku kok bacanya senam detoks hahaha :D Ternyata senam Denok yach. Kece banget tarian khas Semarang ini, para penarinya gemulai sekali gerakannya. Filosofinya juga bagus. Nah, ini ibu-ibu kalau sudah ngumpul bareng lalu senam dan dilakukan rutin, bakalan menyehatkan dan bisa juga membentuk tubuh ideal.
BalasHapusMeski sudha ada sejak 1991 aku baru tahu Tari Denok Semarang dari artikel Mbak Uniek ini. Salut buat penciptanya juga buat yang punya misi melestarikannya. Sehingga gaya Tari Semarangan yang lama menghilang bisa dikenal kembali
BalasHapusBaju adatnya cantik banget ih😍 bisa ditiru nih untuk senam juga di rumah.
BalasHapusKeren jadi pemenang! Kebetulan aku malah belum pernah mendengar tentang tari Denok ini mbak, apa mungkin sebelumnya aku tahu tapi pas SD ya, soalnya ekskul tari tradisional aku dapetin pas SD aja.
BalasHapusSenam Denok ini mewakili ciri khas orang Semarang yah, saya penasaran pengen menyaksikan langsung senam Denok
BalasHapusselalu salut sih sama orang-orang yang bisa menari. badan saya kaku banget kalau uda urusan menari. keren ah!
BalasHapusWah pantesan beberapa hari Mbak Un sibuk ya
BalasHapusTernyata mempersiapkan diri untuk tari ini
Tari Denok aku baru dengar dan browsing gerakannya
keren nih, pemberdayaan perempuannya berhasil banget. Program bagus yang berjalan berkesinambungan dan mendapat banyak dukungan. Sampe jadi jawara segala, pasti bangga dong
BalasHapusAktif banget nih emak2nya gak kyk aku kalau di rumah wkwk
BalasHapusAku kyknya pernah sih dengar tari Denok tapi baru tau ini ada senam Denok :D
Keren nih yang menciptakan sampai menang lomba2
Ternyata awalny6a dari akulturasi dengan budaya Tionghoa ya kalau asal tarian atau gerakan asalnya
Senam Denok menarik sekali Mbak tetap belajar senam jadi aku penasaran nih mau lihat videonya soalnya keren abis ini kostumnya dan salut deh buat pelatih sudah sabar membimbing Emak2 untuk merapikan gerakan senam.
BalasHapussemangat banget nih perempuan di Semarang saling memberdayakan dengan melakukan senam denok. Keren kekompakannya
BalasHapuskereeen banget nih mbaaa dan senam denok ya namanya. Bagus untukkesehatan menjaga kita tetap aktif in the fun way
BalasHapusWah keren ini senamnya
BalasHapusSenam nggak hanya bikin sehat ya mba, tapi juga bisa bikin hepi
Apalagi KLO menang lomba
weew jadi ini senam denok yang dilakukan para ibu-ibu PKK? saluuut! gaya hidup sehat bareng se-RW yah.
BalasHapustrus hiasan kepala dan sepatunya itu lhooo, eye catching!
Keren selain tari Denok ada senam Denok. Apalagi pe didaftarkan HAKI juga salut aku mbak terhadap penciptanya. Bagus juga untuk kegiatan ibu2 PKK supaya tambah sehat dan bugar
BalasHapusseru bangte nih kegiatannya dan aku kepo sama gerakan senam denok, hehehe. btw sebagian sobat kecil aku memanggil aku dnegan nama denok loh, baca ini jadi keingat teman2ku juga
BalasHapuswow benar-benar semangatnya gak pernah rontok emak-emak ini heuheu baca prestasi mbak Tuti pencipta senam denok memang luar biasa ya. semoga harapan mbak Tuti tercapai, senam denok menjadi senam yang dikenali oleh masyarakat secara luas
BalasHapusJadi penasaran pngen lihat tari Denok yang sudah dimodifikasi lebih tegas mbak, kira-kira di yuotube udah ada belum ya, kalau di artikel mbak kan penjabarannya
BalasHapuswaaaah rajin menariiiii ternyata kompak buat ikutan lomba tari gini ya mbak. kebayang paguyuban kecamatane apik banget bisa grab banyak orang buat latihan bersama buat lomba
BalasHapusmantap bunndddd, aku liat mba Uniek makin segar dan berseri-seri wajahnya. Makin rajin workout nya dan skrg ikutan senam denok ini. Jujur aja aku baru denger soal tari atau senam Denok ini mba Uniek hehe
BalasHapusKostum peserta senam denoknya cantik banget ya, Mbak.. Mungkin karena diadaptasi dari tarian ya, Mbak. Jarang-jarang lihat lomba senam terus pakaiannya pakai baju adat begitu. Kreatif!!
BalasHapusWah, aku baru tau ada senam Denok. Penasaran sama gerakannya mbk, sama nggak ya sama gerakan tarian?next, bikin video senam Denok dong mbk?
BalasHapusWah menarik sekali kak. Sya jadi kangen suasana menari seperti itu. Seru banget, apalagi kalau sudah hafal gerakannya jadi lunglai gemulai.
BalasHapusKreatif nih mba tuti mencipymtakan senam denok. kerenn... selain sehat, bisa sambil melestarikan tarian dan budaya daerah ya
BalasHapusWahh keren nih, kumpul-kumpulnya jadi lebih bermanfaat baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.. Tubuh juga jadi lebih sehat dan kuat.. Daripada cuma curcol dan gosipin orang gak baik hhi
BalasHapusLucu ya namanya senam denok. Denok tu panggilan buat anak perempuan kan? Berarti senam ini khusus untuk para perempuan ya.. Biar tetap sehat dan selalu semangat. Karena perempuan itu penggerak keluarga. Jadi ga boleh loyo ya...
BalasHapusBaruu tau ada senam denok. Biasanya Denok itu nama perempuan ya makk.
BalasHapusSeruu banget kostum tarinya, kegiatannya positif sekali