23 Januari 2020

Ketika Penggemar Gorengan Harus Mengubah Pola Makan


Siapa sih yang enggak tau betapa nikmatnya di saat pagi hari maupun sore hari, nyemil gorengan hangat sembari minum teh hangat ataupun kopi yang aromanya aduhai itu? 

Ada yang penggemar gorengan juga seperti aku?

sumber gambar : food.detik.com

Apalagi saat udah masuk musim hujan begini ya gaes, paling asyik kan melihat turunnya rinai hujan, mencium aroma tanah yang terkena air, sembari nyeplus cabe rawit yang melengkapi gurihnya sepiring bakwan dan teh atau kopi panas.
Iya, cari saja terus pembenaran untuk ini. 😀

Genk gorengan jangan marah lho yaaa... Aku ini soalnya juga termasuk member garis kerasnya genk gorengan lho. Gimana lagi kaann... jajanan di daerah tuh emang kebanyakan ya digoreng-goreng gitu kan. 

Pernah dibilangin orang untuk perbanyak makan buah daripada ngemil gorengan mulu. Tapi, beli buah tuh ngabisin duit lebih banyak dibandingkan beli beberapa potong gorengan yang sudah mengenyangkan. Apalagi rasanya, lebih gurih gorengan lah daripada buah.

Hayoo... ada juga yang punya pemikiran kayak aku gitu kan? Ga usah malu deh ayok ngacung yang tinggiiii...

Terkait dengan memori rasa, emang bagi penyuka gorengan, rasa gurih yang dihasilkan oleh berbagai bumbu yang ada di adonan tepungnya itu udah bikin semacam adiksi. Otak secara otomatis merespon sensasi rasa yang dihasilkan oleh tubuh. Setelah bertahun-tahun membiasakan diri gemar makan gorengan, tentu saja tak ada camilan lain yang lebih enak daripada ini. Apalagi kalau banyak bumbu penyedapnya ya... huaahh makin terjebak seperti hubungan-yang-ingin-diakhiri-tapi-kok-masih-sayang. 😁



Aku masih keukeuh saja mempertahankan makanan kegemaran ini hingga akhirnya tubuh mulai merespons yang tidak semestinya. Bukan salah gorengannya loh ya, apalagi penjual gorengannya. Sejatinya, tak ada yang melarang untuk makan ataupun jualan gorengan. Porsi makannya aja yang harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. 

Makan gorengan tuh memang enak, tapi harus waspada terhadap berbagai hal yang membuat tubuh kita merespon tidak semestinya. Seperti yang dilansir di hellosehat.com bahwa ada beberapa hal yang bikin makan gorengan itu tidak sehat:
  1. Kualitas minyak yang sudah digunakan berkali-kali amat mempengaruhi kesehatan.
    Jenis minyak goreng yang digunakan oleh penjual gorengan tentu saja berbeda-beda. Masing-masing jenis memiliki smoke point di tingkat tertentu. Ketika sudah mencapai smoke point, maka minyak tersebut sudah tidak sehat lagi untuk tubuh.
    Minyak goreng yang sudah teroksidasi akan meninggalkan residu dalam tubuh, yang kemudian membentuk senyawa dan radikal bebas yang berbahaya untuk tubuh. Ugghh... takuuutt...
  2. Meningkatkan lemak trans dalam tubuh.
    Makanan memang menghasilkan lemak trans. Lemak trans alami ada pada daging dan produk olahan susu. Namun komposisinya hanya sedikit dibandingkan lemak trans yang dihasilkan oleh makanan yang digoreng.
    Lemak trans dari gorengan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh. Ada berbagai ancaman penyakit yang timbul dari kebiasaan konsumsi gorengan ini, yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas. Tentunya ga mau dong ya terkena gangguan kesehatan seperti ini.
  3. Tinggi kandungan Acrylamide.
    Acrylamide merupakan zat kimia yang terbentuk pada makanan ketika dimasak pada suhu tinggi, salah satunya melalui cara digoreng. Zat ini dihasilkan dari reaksi kimia antara gula dan asam amino, bernama asparagin.
    Kandungan acrylamide yang tinggi ini biasanya terdapat pada makanan bertepung. Pas banget ya dengan kesukaan para penggemar gorengan, ada kentang goreng, ayam goreng, mendoan, bakwan dan aneka jajanan bertepung lainnya. Ada penelitian yang menemukan bahwa acrylamide berisiko menimbulkan penyakit kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium. 
Astaghfirullah... sedemikian hebat ya ternyata efek gorengan pada tubuh. Berarti selama ini aku udah mendzolimi badanku sendiri dengan alasan pilih makanan enak gitu yaaa... Huhuhuuu...

Selama ini aku udah ndableg banget deh, ga perduli apa kata orang tentang efek buruk kebanyakan makan gorengan. Terserah orang mau bilang apa. Ini kan badan punya aku sendiri, kok repot amat orang lain.

Namun ketika mulai timbul rasa tak enak di leher, lemak makin tebal, badan terasa tak segar lagi, mau tak mau aku harus mengakui bahwa pola makan tak sehatku ini bisa jadi adalah salah satu penyebabnya. Tidak bisa dibiarkan begitu saja nih.

Awal-awal mulai pengin mengubah pola makan rasanya memang berat sekali. Otak sudah terlalu merekam rasa gurih gorengan yang selalu menggoda iman. 😀

Okelah, memang mungkin tidak bisa drastis langsung stop gorengan ya. Akhirnya aku sedikit-sedikit mulai mengurangi. Kalaupun pengin, mendingan goreng sendiri di rumah dengan menggunakan minyak baru. Sudah terjamin kesehatannya ya, karena aku tau sendiri memang minyak gorengnya belum digunakan untuk menggoreng makanan lain.

Selain itu aku juga mulai rutin berolah raga kembali. Setelah belasan tahun non aktif, kini aku mulai menggerakkan fisik kembali. Memilih untuk berenang dan aerobik ternyata amat membantu aku kembali bugar. Lumayan lah, beneran sudah segar dan enteng tubuhku. 


Clean Eating


Aku pun mulai mencari referensi kesana kemari dan menemukan istilah Eat Clean. Apaan nih?


sumber : hellosehat.com

Aku paling ngeri deh jika membahas tentang diet. Dulu pernah diet enggak makan karbo, yang ada ternyata tubuhku berontak. Ketika lapar melanda, badan gemetaran dan akan terus gemetar meskipun sudah makan. Harus benar-benar kenyang untuk meredakan rasa gemetaran itu. Wah, salah pilih diet nih pikirku.

Ternyata, clean eating ini bisa dilakukan karena sebenarnya bukan merupakan diet. Clean eating lebih kepada cara hidup dan pemilihan makanan yang akan kita konsumsi. Clean eating bisa dijadikan ikhtiar untuk menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki kualitas tidur, juga membuat kulit dan rambut lebih sehat.

Berikut ini tips melakukan clean eating:
  • Konsumsi makanan segar.
    Dianjurkan untuk lebih memilih makan dada ayam dibandingkan nugget ayam, itu salah satu contohnya. Selain itu hindari semaksimal mungkin segala makanan kemasan, mulai dari kornet, nugget, sosis, ikan kalengan dan berbagai makanan berpengawet lainnya. Lebih baik pilih yang segar ya.
    Orang yang mengonsumsi makanan segar akan mengeluarkan kalori lebih banyak untuk mencerna makanan yang masuk, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan olahan. Kita bisa terhindar dari kemungkinan terjangkit obesitas dan aneka penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kelebihan kalori dan lemak dalam tubuh.
  • Memperbanyak asupan serat ke dalam tubuh.
    Serat bisa kita dapatkan melalui sayuran dan buah. Dalam satu hari, usahakan untuk selalu makan sayur dan buah segar untuk mendapatkan unsur serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Nggak harus jadi vegetarian kok untuk menjalankan pola Eat Clean ini. Yang penting ada sayur dan buah yang kita makan setiap harinya.


  • Pilih karbohidrat kompleks
    Dalam clean eating biasanya dianjurkan konsumsi makanan sebesar 1200 hingga 1800 kalori saja. Jumlah kalori yang sedikit ini ditujukan untuk program menurunkan berat badan.
    Oleh karena itu, disarankan untuk memilih karbohidrat kompleks dan tinggi serat, seperti roti gandum, nasi merah, nasi cokelat, dan sebagainya. Juga dianjurkan juga untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein yang dapat menahan rasa lapar lebih lama.
  • Minum cukup air putih
    Seperti yang sudah banyak kita baca pada berbagai referensi, dalam sehari kita dianjurkan untuk minum 2 hingga 3 liter air. Ini setara dengan kira-kira 8 gelas per hari. Selain membuat tubuh terhidrasi dengan baik, banyak minum air putih dan menghindari minuman yang berkalori membuat kita lebih mudah menurunkan berat badan.
  • Mengatur porsi dan jam makan
    Porsi yang dianjurkan dalam clean eating yaitu membagi waktu dan porsi makan sebanyak 6 kali porsi kecil dalam satu hari. Mengonsumsi makanan porsi kecil namun sering akan menghindarkan kita dari lapar, karena proses mencerna makanan terus dilakukan oleh tubuh.

Gimana genk gorengan, adakah yang sudah melampaui fase 'sakau' sehingga bisa mulai menerapkan prinsip Eat Clean, Eat Smart dan Eatright ini? Boleh ya bagi-bagi tips hidup sehat a la dirimu di kolom komen. Terima kasih. 

31 komentar:

  1. Duluuu saya juga pecinta gorengan. Pas masih gadis. Ndilalah kok ya bakul gorengan selalu ada di mana-mana.

    Tapiiii pas udah nikah dan pindah ke Madiun, olala...bakul gorengan jauh dari rumah.

    Harus pengorbanan pokoknya kalo mau jajan gorengan.

    Terus, saya amati orang sini ga gitu sering jajan gorengan. Ya ada sih yang jual gorengan di kantin depan sekolah dekat rumah tapi ga buanyak.

    Bahkan nyari pisang goreng di sana susye.

    Akibatnya saya mulai ga ketergantungan lagi sama gorengan. Bersyukur juga sih jadinya walau awalnya gimana gitu.

    😆😆😆

    Semangat untuk clean eatingnya, mbak.

    Apalagi lagi mewabah virus wuhan yang konon berasal dari cara pengolahan yang ga higienis. Semoga kita terhindar dari penyakit berbahaya itu dan yang semacamnya.

    BalasHapus
  2. Hayoo... ada juga yang punya pemikiran kayak aku gitu kan? Ga usah malu deh ayok ngacung yang tinggiiii...


    CUUUNG


    Tapi sekarang kuberusaha mengurangi, Mbak Uniek. Gak sebanyak dulu.Kalo kayak sapi, ayam, telur, kuhindari juga. Nyarinya ikan-ikanan. Eh kalo telur ... Kecuali telurnya tercampur di kue yaa sesekali masih makan.

    BalasHapus
  3. setelah baca artikel mba uniek makin semangat deh memperbaiki pola makan, sejak desember lagi ngurangin gula sama junk food. Masih boleh tapi sebulan sekali doang, sisanya air putih galonan mba hehehe

    BalasHapus
  4. Saya pecinta gorengan tapi pilih-pilih sih, cuman mau pisang goreng sendiri.
    Kalau beli mending singkong goreng, lainnya kurang doyan.

    Tapi memang sejak hamil anak kedua saya mulai mengurangi gorengan, lebih suka makan sayur.
    Cuman tetep BB nggak turun-turun hahahaha.

    Padahal udah banyakin minum air putih juga, jangan-jangan air putihnya meresap dan bikin badan makin berat hahahaha

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah untuk gorengan aku udah skip. Sesekali masihlah ..itupun kalo gratis, ehh....tapi beli sendiri gorengan utk camilan udh nggak pernah. Tinggal yg manis2 nih blm tobat. Sehari masih ngopi 2-3 cup..hihi

    BalasHapus
  6. Saya langsung merasa tertohok pas baca gorengan. Besok udah diniatin banget mau bikin gorengan hahaha.

    Udah 2 tahunan ini, saya berusaha mengatur pola makan dengan cara less carbo. Sebelumnya udah cobba beberapa macam cara, tetapi yang less carbo memang paling cocok. Setuju dengan banyakin asupan serat dan air minum. Alhamdulillah, meskipun progressnya gak drastis, tetapi udah berasa manfaatnya

    BalasHapus
  7. Hahahaha, Mak Uniek samaaaaa kayak aku
    sempat sih aku coba food combining, tapi kok hidupku hampa yhaaa :))
    Sekarang sih, ya aku makan semuanyaaaaa tapi imbangi dgn zumba. Gitu aja

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah sudah bisa mengenyahkan gorengan dari menu harian. Paling cuma beberapa hari sebulan kalau pas suami pulang, itupun nggak banyak. Tapi aku tetep ndut heheee

    BalasHapus
  9. Clean eat pada dasarnya kembali ke makanan dasar yg minim pengawet, penyedap, pemanis, dan proses masak yg sederhana kayak rebus kukus gitu jadi kembali kayak jaman kakek nenek gt..hehehe proses masak juga jadi perhatian disini...slmt memulai perjalanan clean eating mbak

    BalasHapus
  10. Saya sudah lama berusaha menghindari gorengan, ternyata lebih susah daripada melupakan mantan, eh hihihi...

    Mengurangi saja susah apalagi berhenti, tetapi kalau mengingat badan yang semakin tak sexy ini aduhaii...terpaksa deh. Eniwey tipsnya bisa dicoba ini

    BalasHapus
  11. Wohooo, pengennya sih juga mengurangi gorengan ini. Apalagi yang jajanan di luar itu kan, yang minyaknya ntah digunakan untuk berapa kali menggoreng tuh dalam seharinya. Makan 6 porsi kecil itu lebih baik daripada sekali makan tapi bisa nambah jadi 6x ya Mbak, hihihih.

    BalasHapus
  12. Nah.naaah..aku nih yg blom sehat pola makannya. Nggak terlalu mania gorengan sih..tapi to masih jauuuuh dr konsep eat clean ini. Paling2 makanan di piring yg bersih tak bersisa yg sdh kucoba..haha.. TFS ya dik..mau berusaha hidup lebih sehat ah..

    BalasHapus
  13. Tetap ada solusi ya mbak Un untuk yang pengen nyemil-nyemil. Meskipun mungkin gak senikmat gorengan tapi nanti lama-lama juga terbiasa. Aku udah lama gak makan gorengan, udah setengah tahunan kira-kira. Ini gara-garanya pernah makan gorengan terus mendadak tenggorokkan sakit banget. Memang dasarnya kurang suke nyemil sih hehehe

    BalasHapus
  14. Memang ya gorengan itu enak banget, sampe susah untuk melepasnya. Kalau kemana aja makanan yang praktis didapat itu ya gorengan sih, hihihi.

    Butuh tekat yang bulat dan perjuangan untuk eat clean ya, mbak. Tapi harus dicoba terus supaya jadi kebiasaan. Semoga aku juga bisa menjalaninya :)

    BalasHapus
  15. Resolusi 2020 nih bun.. pengen benerin gaya makan.. pola hidup sehat dan sebagainya. Tapi emang sih godaan banget si gorengan ini bun. Niat mau nyomot satu aja eh ujung ujung nya jadi empat 😂

    BalasHapus
  16. Aku ngacung deh kalo soal gorengan hahaa.. .Hobi banget. Setuju mbak,harus mulai clean eating

    BalasHapus
  17. Selalu ingin memulai,
    Tapi gak pernah tercapai. Ya Alloh.
    Tahun ini ingin memulai kembali. Walau godaan beraat

    Makask tulisannya mba. Aku terinspirasi

    BalasHapus
  18. Iya. Nih aku jg sudah mengurangi goreng2an.
    Sdh mulai berumur hrs hati2 nih..banyak warning..huhu

    BalasHapus
  19. Tulisan ini kembali mengingatkan aku untuk merubah pola hidup sehat salah satunya dengan makan sehat, gorengan salah satu makanan fav aku juga mbak, memang berat rasanya untuk menjauhkan gorengan.. tapi memang butuh konsistensi serta disiplin ya.. itu yang paling penting.

    BalasHapus
  20. Gotwngan memang godaan duniawi yang penuh dosaaa.. aku banyak makan buah dan sayur segar mba Un.. seling oatmeal dan drop nas, kurangi gulaa ... Belum kurus sih tapi badan lebih enak

    BalasHapus
  21. Aku suka gorengan tapi bukan yang tiap hari makan hehe. Tapi sayur buah juga suka mbak. Kalau gorengan sesekali beli sih tapi juga cukup sering beli sendiri yg udah pasti tau bahannya hehe.
    Nah kalau yg lg aku kurangi tu karbo 😁

    BalasHapus
  22. Aku geng Gorengan mba Uniek wkwkwk dan tim makan siap saji
    kaleng-kalengan lumayan sering, simpel tapi ternyata malah mengundang banyak penyakit yo. Yang alami yang fresh malah lebih sehat.Makasih mba unik tipsnya, mau menerapkan pola makan yang baik.

    BalasHapus
  23. Eat Clean, Eat Smart dan Eatright. Malu, tutup muka hehehe ...
    aku belum menerapkan semuanya mba Uniek, tapi makasih banget selalu ingetin kesehatan yang baik-baik duh jadi terharu. Semangata menjaga kesehatan kita.

    BalasHapus
  24. Aku juga genk gorengan garis keras nih mbak tapi alhamdhulilah sejak papa kena kanker sadar diri sih untuk makan yg lebih sehat. Makan buah dan sayur dibanyakin, tinggal olahraga nih yg belum bisa rutin. Moga kita bisa jaga pola makan clean eating gini ya supaya tetep sehat sampe tua nanti

    BalasHapus
  25. Gorengan tetep ada sih dalam menu harian kalau aku... Cuma ganti minyak untuk gorengnya aja, misal jd pake minyak kelapa....trus dibarengi sama minum air putih dan makan buah juga klo pas makan gorengannya kebanyakan...krn gimanapun pisang goreng itu yummy bgt dibanding pisang kukus

    BalasHapus
  26. Clean eating baru denger nih, ternyata yahud tipsnya. Yang paling mudah membagi porsi kecil makanan menjadi 6x sehari. Coba ah. Thx u tipsnya.

    BalasHapus
  27. Aku suka gorengan, mbak. Tapi sekarang karena jarang nemu tukang gorengan enak, alhasil harus buat sendiri. Thabks tipsnya

    BalasHapus
  28. Huhuhu aku dong pecinta gorengan mbk. Tapi sekarang udah mulai jaga banget, jangan sampe sakau. Udah jarang bikin gorengan lagi sekarang. Pingin sehat..

    BalasHapus
  29. Wuih keren sekali mbak Uniek. Aku masih doyan gorengan.. apalagi kalau anget2.. nggak bisa nolak deh.. hehe. Tapi bener sih tambah usia harus tambah memperhatikan asupan yang kita makan. Buat hidup yang lebih Sehat. Smoga bisa ketularan hidup sehatnya mbak Uniek aah.

    BalasHapus
  30. Akhir2 ini karena pengen turun berat badan jadi ikut pola makan ini, tapi nggak tahan cuma seminggu jadi beralih ke pola makan itu. Akhirnya malaah berantakan dan bb makin naik huhuhuuu... Pengen nerapin ini juga. Semoga bisa ya

    BalasHapus
  31. Aku team gorengan apalagi belakangan ini kalau ga ada tempe mendowan kok rasanya hampaa... Soal clean eating juga belum siap sih tapi pelan2 juga merubah pola makanan dan ga nyetok sosis sama naget lagi sih di kulkas.

    BalasHapus