Didukung Pos System yang Andal, Bisnis Kopi Kekinian Tetap Diminati

Didukung Pos System yang Andal, Bisnis Kopi Kekinian Tetap Diminati. Beneran nih di musim pandemi gini bisnis kopi kekinian masih mendapatkan hati para pelanggannya?

Jika kita amati kondisi yang sedang terjadi di musim pandemi, makin banyak pemilik usaha yang satu demi satu tumbang. Terbatasnya pergerakan manusia menyebabkan banyak lini usaha yang makin minim mendapatkan pemasukan.

Lihat saja contoh paling nyata. Berbagai cafe kekinian yang semula menjamur dengan pesatnya di setiap sudut kota, perlahan tapi pasti mulai sepi pelanggan. Para pengunjung yang biasanya bertemu dengan relasi dan membahas banyak hal dengan kolega sembari menyesap kopi, kini tak tampak lagi. Puluhan, bahkan ratusan tempat makan pun terancam tutup karena tiada pergerakan laju keuangan. 

Sedih sekali mengamati fenomena ini. Jadi membayangkan gimana coba jadinya nih sektor perekonomian yang menjadi tulang punggung bangsa. Kok tampaknya semua menjadi suram. Masih mungkin kah para pemilik bisnis ini bertahan di tengah dahsyatnya gempuran pandemi yang tak kunjung pergi?

Peluang Usaha di Masa Pandemi

Kita bisa melihat banyak sekali orang kehilangan mata pencaharian di masa pandemi ini. Tak sedikit karyawan maupun pengusaha yang harus menghadapi kenyataan pahit. Ada yang terpaksa diberhentikan dari tempat bekerjanya karena perusahaan sudah tak mampu lagi menanggung biaya operasional.

Begitu juga dengan para pengusaha besar maupun kecil, goncangan ekonomi sangat terasa. Pendapatan merosot drastis seiring dengan pembatasan pergerakan fisik. 

Di balik hujan badai, selalu ada pelangi yang muncul. Itu kata orang bijak ya. Namun terkait dengan permasalahan yang terjadi di masa pandemi ini, ada benarnya juga loh kata-kata bijak tadi. Ada beberapa peluang bisnis di tengah pandemi Corona ini. 

Seperti yang ditulis oleh Siti Ngainnur Rohmah, pengajar pada Prodi Hukum Tatanegara (Siyasah) Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia dalam 'Adalah, Buletin Hukum dan Keadilan, sektor bisnis yang meliputi usaha di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan memiliki celah usaha yang paling besar. 

Kita pasti tahu, sejak pandemi ini mulai menyerang, ada beberapa produk yang langsung hilang di pasaran. Entah karena saking larisnya atau ditimbun oleh spekulan. 

Ya, perusahaan yang memproduksi hand sanitizer, sabun tangan, dan tissue basah menangguk keuntungan luar biasa di masa pandemi. Begitu juga dengan perusahaan farmasi yang memproduksi beragam vaksin untuk keperluan penanganan virus Covid-19 seperti Inovio, Modern dan Novavax. 

Produsen masker merk Unicharm penjualannya meningkat 10 kali lipat atau 1000%, adapun penjualan masker merk Kowa meningkat 90%. (sumber: journal.uinjkt.ac.id)

Nah, yang kusebutkan di atas tadi adalah perusahaan skala besar. Tentu saja dukungan dana dan manajemen yang andal memiliki peran tersendiri. Namun di antara sekian juta masyarakat Indonesia yang mengandalkan pendapatan di sektor usaha, tidak semua kan memiliki modal besar untuk mendirikan perusahaan seperti di atas.

Ada beberapa jenis usaha yang bahkan bisa dilakukan oleh para pemula untuk meraih peluang usaha di masa pandemi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Jasa logistik. Di tengah keterbatasan masyarakat yang mengikuti anjuran pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan pergi keluar rumah untuk hal-hal yang urgent saja, maka peluang usaha di bidang jasa logistik terbuka lebar. Bahkan dengan modal sepeda motor ataupun mobil pickup sudah bisa membuka jasa pengantaran logistik. 
2. Makanan olahan yang dibekukan. Usaha di bidang yang satu ini menawarkan solusi yang praktis bagi masyarakat yang terbatas pergerakan di luar rumah. Makanan jenis ini disukai karena tahan lama, praktis, dan mudah untuk disajikan.
3. Bisnis makanan dan minuman non frozen, yang bekerja sama dengan platform ride-hailing, misal GoFood. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan berskala besar membuat banyak orang untuk memilih tinggal di rumah dan menjalankan berbagai aktivitasnya dari rumah saja. Jika dulu kebanyakan orang memilih untuk bekerja di working space ataupun cafe sembari bertemu dengan klien, sejak pandemi menyerang semua pun berubah.  Bagi pengusaha makanan dan minuman kekinian yang menjadi favorit kaum muda, peluang usaha masih terbuka sangat luas.

Kopi Kekinian yang Tetap Diminati

Dalam kondisi apapun, manusia tetap membutuhkan makanan dan minuman. Bahkan di masa pandemi seperti ini, ketika kita mengalami pembatasan gerak berskala besar, kebutuhan untuk mendapatkan makanan dan minuman tak pernah berhenti.

Tak sekadar makanan pokok saja beserta lauk-pauk yang laris digemari masyarakat, trend menikmati minuman kekinian pun tetap mendapatkan tempat tersendiri di hati penggemarnya.

Salah satu minuman favorit banyak orang, termasuk aku juga nih, adalah kopi. Kopi dengan segala variasinya merupakan pilihan minum yang tak pernah lekang oleh jaman. Penikmat kopi terdiri dari berbagai jenis, mulai dari penyuka kopi hitam hingga kopi yang telah divariasi sedemikian rupa. 

Kegemaran kaum muda milenial untuk membeli kopi dari gerai berkonsep siap saji menjadikan segmen pasar kopi kekinian sebagai salah satu lini bisnis yang tak ada matinya. Bahkan ketika kaum muda yang rata-rata bekerja di bidang yang berkaitan dengan kreativitas tak lagi bisa nongkrong dan ngobrol cantik di kafe, kebutuhan mereka akan kopi tetap ada. 

Bisnis kopi kekinian tetap menjanjikan. Mengapa bisa begitu?

Mencoba Hal Baru

Yang namanya anak muda tuh nggak jauh-jauh amat dari rasa penasaran dan selalu ingin mencoba hal baru. Dulu ketika pandemi belum menyerang negeri ini, kecenderungan mereka untuk mencoba berbagai tempat makan dan tempat nongkrong luar biasa tinggi. Apalagi jika tempat tersebut memiliki pojok-pojok yang menarik untuk dijadikan lokasi jeprat-jepret cantik. 

Berbagai variasi racikan kopi bakalan laris dinikmati sepanjang memenuhi unsur kebaruan dan unik. Rasa ingin tahu dan mencoba hal baru dari anak muda itu bisa dijadikan modal bagi para pengusaha kopi kekinian untuk menyajikan kopi terbaiknya.

Jangankan anak muda, mamah ngaku-ngaku muda padahal udah jelita (jelang lima puluh tahun) seperti aku pun masih gemar mencoba kopi kekinian. Terutama kalau ada yang menarik. Salah satu gerai kopi kekinian yang sempat kudatangi menyajikan paduan kopi dengan enting-enting gepuk. 

Ada yang belum tau apa itu enting-enting gepuk? Itu tuh, cemilan khas daerah Salatiga yang berasal dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur gula. Rasanya krenyes-krenyes gurih dan manis. Unik banget kan ketika enting-enting ini ditaburkan di atas kopi. Menu kopi favoritku nih kalau pas pesan kopi di sana, baik beli langsung ataupun pesan melalui GoFood. 

Efektivitas Promosi via Media Sosial

Hari gini mana ada sih anak muda yang tak memiliki akses masuk ke media sosial. Berbagai platform media sosial ramai digunakan untuk mengunggah foto tempat-tempat menarik, makanan dan minuman kekinian, juga hal-hal lain yang berkaitan dengan gaya hidup saat ini. 

Ketika seseorang telah mengunggah foto, informasi tentang tempat atau produk yang ada dalam foto tersebut akan langsung dinikmati oleh banyak orang. Penyebaran informasi seperti ini amat efektif menjadi pendukung bisnis kopi kekinian.  

Kemudahan Transaksi Online

Tak bisa keluar rumah di musim pandemi gini bukan berarti orang-orang berhenti untuk memesan makanan dan minuman, termasuk juga kopi kekinian. Salah satu keuntungan bisnis food & beverage adalah adanya keleluasaan bekerja sama dengan platform penyedia jasa pengantaran dan pemesanan produk. 

Pengin pesan kopi apa saja, tinggal klik aplikasi di smartphone dan memilih dari menu kopi yang tersedia. Kemudahan inilah yang menjadi kekuatan pebisnis kopi kekinian meski pandemi belum juga berakhir. Siapapun bisa memesan kopi melalui smartphonenya. Makin senang untuk memesan berbagai jenis kopi ketika ada promo atau diskon yang ditawarkan. Ye kaaann...

Memenangkan Persaingan Bisnis dengan Dukungan Pos System

Dari sisi pembeli, kehadiran aplikasi pesan antar makanan dan minuman membuat semuanya menjadi mudah. Berbagai jenis vendor penyedia F&B ada dalam genggaman. Tinggal pilih aja mana yang kita suka, klik, pesan, bayar, makanan dan minuman pun segera disiapkan dan diantar.

Untuk menghadirkan semua kemudahan bagi pembeli itu, terkadang kita tak terlalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh sang penjual. Padahal di balik semua kemudahan itu ada upaya khusus yang dilakukan oleh pemilik bisnis. 

Sempat penasaran juga nih bagaimana pemilik usaha kopi kekinian mengelola bisnisnya. Persaingan makin ketat kan ya sekarang ini. Butuh kreatifitas dan dukungan sistem pos yang memungkinkan owner bisnis bisa memantau pergerakan usahanya dari mana pun, tak harus selalu berada di outlet. 

Hal ini baru kuketahui ketika bertemu secara langsung dengan Mirza, owner Kopi Maju57, salah satu usaha kopi kekinian yang ada di Semarang. Untuk menjalankan bisnisnya ini, dia memanfaatkan pos system dari GoBiz. 

Pos System (sistem point of sale) mencatat semua pesanan online maupun pesanan offline di counter secara cepat, serta mendapatkan laporan yang terintegrasi. Laporan penjualan pun bisa didapatkan secara harian melalui satu aplikasi. 

Fitur sistem pos dari GoBiz ini mempermudah para pemilik usaha memantau operasional 'dagangan' secara detail. Adapun manfaat pos system secara praktis dapat dilihat dari:

1. Mudah mengatur menu yang ditampilkan di GoFood dan di outlet 

Jika dahulu untuk upload menu baru ataupun memasukkan promo pemilik outlet harus minta bantuan PIC dari GoFood, kini makin mudah untuk melakukannya sendiri. Owner bisa langsung melakukan upload produk baru ataupun promo produk tertentu.

Ilustrasi pengaturan menu via GoBiz, olah gambar oleh @uniekkas

Kemudahan dalam melakukan input menu maupun program promo ini amat membantu pemilik usaha untuk memaksimalkan strategi penjualannya. Pos system memungkinkan fleksibilitas pengaturan bisnis secara mandiri.

2. Tidak perlu lagi pencatatan manual

Melalui pos system, pesanan yang masuk ke outlet tercatat secara lengkap. Pencatatan ini meliputi menu yang dipesan dan metode pembayaran yang digunakan. 

Ribetnya membuat nota sudah tidak diperlukan lagi. Tak ada lagi nota rangkap tiga yang harus ditulis manual untuk kemudian diinput ke mesin kasir. Sudah so old banget sepertinya ya pencatatan pesanan dengan metode seperti ini. Selain rempong, tentu saja membuat sampah kertas kian banyak. 

3. Mudah mencetak struk penjualan 

Pos system dari GoBiz membantu pemilik usaha untuk menjalankan proses pencetakan struk di outlet dengan mudah. Hanya dengan satu klik dari pembeli yang telah melakukan pesanan, makan secara otomatis semua pesanan akan direkap ke dalam satu struk / bukti pembelian. 

Mudah sambung ke printer dan cetak struk, sumber ilustrasi : gobiz.co.id

4. Laporan harian terintegrasi untuk semua transaksi

Fitur pos system yang ditawarkan oleh GoBiz memudahkan pemilik usaha untuk memantau bisnisnya. Kapan pun ingin mendapatkan rekapan secara lengkap dan terperinci, tinggal akses data melalui aplikasi maupun dashboard. 

sumber grafis : gobiz.co.id

Omzet harian bisa diawasi secara langsung oleh owner tanpa harus meneliti berbagai laporan administrasi yang rawan untuk diotak-atik jika dilakukan secara manual. Apalagi kalau owner termasuk orang yang sibuk dan jarang bisa berada di outlet.

Satu klik pesanan dari pelanggan langsung diolah oleh pos system hingga proses akhir masuk ke laporan harian. Tak ada item penjualan yang akan luput masuk ke dalam rekapan. Lebih aman dan terpercaya. 

Persaingan bisnis dari hari ke hari kian ketat. Dibutuhkan kemampuan untuk melakukan inovasi dan terobosan baru dalam bisnis yang dijalankan, termasuk bisnis kopi kekinian ini. Sebut saja deh aneka varian kopi yang sekarang digemari masyarakat. 

Untuk para pemilik usaha, membuat inovasi merupakan salah satu tugas terberat untuk terus bertahan dalam bisnisnya. Jadi dalam urusan lainnya, yaitu pengelolaan point of sale, sudah tepat bila memasrahkannya pada fitur Pos System yang ada di GoBiz. 

---------------------

Sumber referensi:

• http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/view/15448/7222#