02 Mei 2013

Hidup Itu Indah, My Dear, Jangan Gila Dulu

Hai my dear Myself,

     Sadarkah engkau bahwa segala yang kau punya saat ini adalah anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa? Coba kembali kau ingat, saat bangun pagi masih bisa bernafas dan duduk tegak, bukankah itu patut disyukuri. Saat anak-anakmu tertawa meriah dan bicara sekuat tenaga, dapatkah kau bayangkan banyak orang di luar rumahmu sana yang begitu mendambakan kehadiran bocah-bocah lucu nan menawan? Kenapa selama ini kau anggap buah hatimu kebisingan semata?
     Ah Myself, ayo lah bangun sayang, masih banyak yang harus kau perbaiki.
Telah panjang dan penuh liku jalan yang kau tempuh selama ini. Janganlah sekali-sekali kata lelah terucap di hatimu untuk menjadi insan yang penuh arti. Kegilaan yang sesaat kau rasakan akan mendekap jiwamu hanyalah utopia semata.
segera sembuhkan luka hati by credit
     Ingatkah dikau wahai Diri Sendiri, kala sesosok manusia pernah menghancurkan apa yang semula kaukira itu masa depanmu? Kau hancur berkeping-keping, mengharapkan sejuta simpati dari manusia yang lain. Bahkan serasa gila tinggal sejengkal di depan mata. Toh telah terbukti itu percuma. Ternyata kau hanya bisa move on manakala sanubari telah terbuka, bahwa apa pun yang terjadi, segala luka derita yang kauterima, itu adalah bentuk kasih sayang dari Sang Pencipta. Ia begitu ingin kau menyadari, bahwa kemampuanmu menghargai diri sendiri adalah kunci utama tegaknya imanmu. 
    Ya yaaa, ingatanku kembali pada masa dimana engkau wahai Jiwaku Terkasih, terpuruk di tepian derita yang seakan tak bertepi. Kembali kau bisa move on bukan atas bantuan siapa-siapa. Hanya atas ijin Sang Pemberi Kekuatan dan ikhtiarmu yang tak kunjung padam lah yang bisa mengantarkanmu pada kebahagiaan yang kini telah kaugenggam erat.
     Masih kah ada alasan bagimu untuk selalu mengeluh kini? No, absolutely no. Semangat lah. Goreskan artimu pada dunia melalui apa yang kini kau punya. Anak-anakmu butuh kau yang kuat, kau yang bisa menghargai diri sendiri, kau sang inspirator tiada henti bagi mereka, kau si gemericik air kehidupan buah hatimu. Kau harus bisa wahai Diri Sendiri.
 Luka hati bukan alasan untuk menepi dan memelihara nyeri. Hargai dirimu sendiri untuk sejuta bahagia yang tak kan kunjung henti kau nikmati

Dariku,
Yang akan terus menyayangimu
Wahai diri sendiri terkasih

tulisan ini diikutkan pada Give Away : Ketika Cinta Harus Pergi

2 komentar:

  1. Haru...hicks..tunggu pengumumannya ya Mba.

    BalasHapus
  2. terima kasih mba Aida, ini ceritanya jadi curcol yak? xixixiii...

    BalasHapus