26 Maret 2019

Cerdas Membuat Keputusan Finansial Di Era Serba Digital





Ketika ada yang tanya apa isi dompetmu, kayaknya saat ini sudah nggak jamannya lagi menunjukkan gepokan-gepokan uang sebagai penanda kejayaan. Orang jaman now tak lagi membawa uang banyak kemana-mana. Malah akan tampak beberapa deret kartu kredit di dompet, salah satunya bisa saja dari bank terpercaya macam BNI. Pertanyaannya : sulitkah melakukan proses pengajuan kartu kredit BNI?

Sebelum kita lanjut dengan tahapan proses pengajuan kartu kredit tersebut, yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri adalah alasan kita memutuskan untuk memiliki kartu kredit. Sekedar untuk jaga-jaga, atau untuk mempermudah aktivitas belanja, atau malah sekedar untuk gaya-gayaan?

Waaah... sebisa mungkin jangan sampai ya kita punya kartu kredit hanya karena ingin dibilang keren. Bagaimanapun juga berhutang itu kan kadar kerennya tergantung dilihat dari perspektif mana. Kalau emak milenial sepertiku akan terpana pada orang yang cerdas membuat keputusan finansial demi meningkatkan harkat hidup orang lain.

Contohnya apa?

Banyak kan saat ini anak muda yang bergerak secara cepat untuk berkarya di berbagai bidang yang sangat berbeda dengan jaman piringan hitam lahir. Tak hanya kerja untuk diri sendiri, anak muda jaman sekarang menciptakan berbagai project yang bisa menjadi lapangan kerja bagi orang lain.

Nggak usah jauh-jauh deh ambil contohnya. Itu tuh para pencipta ide start up yang kini kian handal, terbayangkah oleh mereka yang hidup di era jadul bakal akan muncul aneka start up yang membantu kita dari segi transportasi, belanja online maupun pinjaman online? Ini benar-benar suatu loncatan kemajuan yang menunjukkan betapa manusia keren terus bergerak untuk menciptakan perubahan. Dari sisi apa pun.

Tak hanya mereka saja yang termasuk manusia cerdas loh, kita pun yang orang awam juga bisa menjadi manusia yang cerdas saat membuat keputusan finansial. Apalagi kini kita hidup di era yang serba digital. Transaksi apa saja sudah jarang melibatkan temu muka antara pengguna jasa dan penyedia jasa.

Makin kesini, orang kian nyaman menjalani gaya hidup cashless ketika berkaitan dengan transaksi keuangan. Seperti yang sudah kubilang di atas tadi, udah nggak jamannya orang bangga dengan dompet tebal berisi gepokan uang. So old banget laaahh...

Untuk pembayaran berbagai aktivitas keuangan, kini orang-orang sudah lebih memilih menggunakan layanan fintech. Mulai dari pengusaha, pedagang hingga anak muda kreatif, mereka sudah terbiasa juga menggunakan kartu kredit saat bertransaksi.





Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan untuk memiliki kartu kredit :

  1. Pelajari lebih dahulu syarat dan ketentuan. Biasakan baca dan pahami dengan benar-benar dan teliti agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Soalnya nih, ada beberapa hal penting mengenai kartu kredit yang sering kali tidak disadari oleh penggunanya. Contoh : iuran tahunan semula kita tidak aware, ternyata begitu ditagih jumlahnya cukup besar.
  2. Tetapkan limit sesuai penghasilan. Terkadang ketika seseorang sudah tertib membayar tagihan kartu kreditnya, pihak bank akan menawarkan upgrade limit. Ini godaan banget dong tentunya, apalagi bagi pemilik kartu yang hobi belanja. Perlu diingat ya, semakin tinggi limit yang dimiliki, maka resiko peminjaman dana akan makin meningkat. Jangan sampai saat tagihan datang langsung terjengkang.
  3. Manfaatkan cicilan 0 persen. Beli barang dengan cara mencicil boleh-boleh saja dong. Bukankan memang ini andalan para pemilik kartu kredit? Yang perlu diingat, pilihlah merchant yang menawarkan cicilan 0%. Tenornya juga sebisa mungkin jangan yang terlalu lama agar beban membayar cicilan tidak berasa seumur hidup. Juga perhatikan hal ini : gunakan kartu kredit hanya untuk pembelanjaan yang menawarkan poin reward. Poin ini nantinya dapat ditukarkan dengan aneka penawaran yang menarik dari kartu kredit. Misalnya nih, diskon dengan jumlah menarik di beberapa toko barang branded yang bekerja sama dengan pihak kartu kredit. Kan lumayan tuh, kapan lagi bisa memiliki barang branded dengan potongan harga menarik.
  4. Hindari tarik tunai. Nah, yang satu ini rupanya menjadi godaan maha berat bagi para pemilik kartu kredit. Pernah menyaksikan sendiri betapa pemilik kartu kredit harus mengembalikan dana dengan biaya administrasi yang lumayan besar gara-gara mengandalkan uang dari hasil tarik tunai ini. Emang sih dapetnya gampang, tapi kan resiko pencurian data juga tinggi. Saat bulan depan tagihan muncul ternyata ada data transaksi pembelanjaan yang kita tak tau, gimana coba?


Selain keempat hal mendasar tadi, saat hendak membuat kartu kredit perlu juga mempertimbangkan kompetensi bank yang bersangkutan. Baca saja track record berbagai bank itu saat melayani keluhan pelanggan yang menggunakan kartu kredit.

Salah satu sumber bacaan yang bisa dijadikan referensi di sini nih https://www.cekaja.com/banks/bni/kartu-kredit, teman-teman bisa pelajari seputar pengajuan maupun pengelolaan kartu kredit ketika terjadi permasalahan.

Biasakan cari referensi dari sumber yang terpercaya ya. Kalau hal-hal seputar finansial, pas banget kalau teman-teman menjadikan CekAja.com sebagai sumber referensi yang handal. 

Happy browsing yaaa...

42 komentar:

  1. Kemarin saya di tlp sama pihak bank ingin di buatkan CC, tapi mikir buat apa toh lebih suka kalo beli barang cash

    BalasHapus
  2. Gapunya kartu kredit, ka Uniek.
    Karena menghindari gaya hidup yang gak sehat.

    Jaman sekarang, dana bisa mengalir dengan cepat yaa...
    Asal makin disiplin sama diri.

    BalasHapus
  3. Beberapa bulan lalu aku tuh dihubungi pihak BNI katanya sudah jadi tapi aku merasa ga ngajuin aku takut ditipu langsung kuhempas manja teleponnya wkwkwk

    Memang zaman skrg udah ga zaman bawa uang banyak y mb, bawanya atm atau kartu

    BalasHapus
  4. Duh, iya bangett.. keputusan finansial gini yang harus hati-hati banget diambil, apalagi kalau sudah berkeluarga, apa-apa kudu dipertimbangkan dulu dari segala lini.. Halahh.. Haha..

    BalasHapus
  5. aku pake bni syariah tapi bni syariah pun ngeluarin kartu kredit syariah sih. awalnya aslinya nggak mau pake kartu kredit tapi ternyata kian ke sini kegiatan transaksi keuangan mengharuskan untuk pake kartu kredit. jadi mau nggak mau harus punya kayaknya biar transaksi lancar

    BalasHapus
  6. Pernah punya pengalaman buruk dengan CC, bukan sayanya sih, tapi paksu.
    Sampai2 kecekik bunga.

    Saya dari dulu ga mau punya CC, karena saya orangnya konsumtif, tapi paksu selalu baik hati menampung prospekan marketingnya hahaha

    Sebenarnya CC membantu mempermudah transaksi kalau kitanya disiplin.
    Dulu, waktu CC paksu saya yang pegang, semuanya aman2 aja.
    CCnya cuman saya gunakan buat belanja bulanan, pertengahan bulan, biar sepi tempatnya, pas tanggal 1 ya udah langsung saya bayar semua.
    Jadi gak ada masalah.

    BalasHapus
  7. Bener banget kudu dibaca dengan teliti dan ditanyakan hal-hal yang dirasa nganjel. Iuran tahunan tuh, salah satunya ya Mbak. Saya juga pernah kaget saat ada penagihan iuran tahunan. Pas saya hubungi CSnya dan dijelaskan , akhirnya baru paham, Alhamdulillah nemu solusinya. Kartu kredit buat gaya-gayaaan? enggak lah ya, nanti malah mati gaya

    BalasHapus
  8. saya lagi mempelajari kartu kredit mana yang memberikan fasilitas terbaik dan bisa jadi alat pembayaran yang dapat digunakan di negara mana saja.
    Tapi menentukan punya kartu kredit itu nggak mudah juga ya, mikirnya kudu matang dan lama.

    BalasHapus
  9. Pernah mau nyoba bikin kartu kredit, tapi tiba2 sadar kalau aku nih maniak belanja... Akhirnya batal demi menghindari tagihan atau pengeluaran membengkak. Memang masalah finansial ini tergolong masalah rawan... Bisa jadi hubungan keluarga terpecah gara2 uang... Dan inilah yang kupikirkan sekarang, harus pandai mengatur keuangan agar masa depan terjamin...TFS mbak... Mau nyoba lihat di web CekAja.com

    BalasHapus
  10. aku ga punya cc, hehe belum berani. Dan suami juga sama sih, ga mau katanya. Mungkin takut jadi boros nantinya ��

    BalasHapus
  11. Sebenernya agak takut takut sih kalau mau aply CC ini khawatir gak bisa bayar di bulan bulan berikutnya, tapi setuju juga kalau dipake untuk jaga jaga

    BalasHapus
  12. Adanya cekaja bisa bantu masyarakat yang awam soal finansial macam kartu kredit jadi lebih paham. Gak segampang itu jika menyangkut kredit karena berkaitan dengan utang yang haris kita bayar usai kita pakai.
    Memang butuh kedisiplinan diri jika ingin punya kartu kredit untuk memudahkan hidup dan bukan untuk gaya.
    Ada kelebihannya asal kita punya kendali diri.

    BalasHapus
  13. Bicara tentang browsing, memang sudah menjadi kebiasaan aku juga mba kalo mau cari informasi atau referensi.. nah soal kartu kredit memang kredibilitas bank pemberi kartu kredit jadi salah satu pertimbangan aku.. belum pernah aku cek seputar financial ke cek aja.. asikk dapat refensi baru nih.. thanks for sharing mba

    BalasHapus
  14. Aku punya karatu kredit selama 2 tahun dan belum pernah nyoba menggunakannya. Belum butuh juga, dan aku setuju bikin karena untuk dana mendadak yang bisa diguanakan

    BalasHapus
  15. Aku belum pake CC Mba Uniek. Tapi jadi tertarik juga liat rang orang bisa dapet harga promo di merchant-merchant tertentu, haha *dasarnya iri ternyata wkwkw. Tapi emang banyak sih keuntungan lain yg bisa di dapat kalo punya CC ini :)

    BalasHapus
  16. Saya dan suami juga belum pake CC Mba, suami ada si tabungan di BNI tp masih pake debit aja hehe. Sementara belum perlu jadi nggak buat. Takut malah ga bisa ngatur pemakaiannya.

    BalasHapus
  17. Sudah 10 Tahun pakai CC dan Thanks God sampai sekarang aman dan lancar. Apalagi kalau ada promo 0% gitu benar-benar bermanfaat. Bersyukurnya juga CC waktu itu free admin seumur hidup jadi simpan aja kalau enggak pakai dan setiap 5 tahun sekali kartunya diganti baru. Promonya pun banyak, kalau lagi kepepet ya CC jadi solusi.

    BalasHapus
  18. Saya punya CC, tetapi memang niatannya untuk berjaga-jaga. Makanya jarang dipakai. Dulu pas mengajukan susah banget. Berkali-kali ditolak. Sekarang malah penawaran CC kayak membanjir, ya. Kitanya yang nolakin melulu. Memang harus bijak kalau punya CC. Jangan buat gaya-gayaan :D

    BalasHapus
  19. Mnurutku memang penting banget untuk cek untuk syarat dan pengajuan itu, mba. Karena kadang malah kalap dan nggak memperhatikan lagi :(

    BalasHapus
  20. Dulu pernah punya CC, tapi ditutup.
    CC itu tergantung dari kitanya juga ya Mbak, klo saya sih CC ini membantu banget klo pas mau beli sesuatu tapi duitnya blm ada, blm gajian gitu tapi udah kudu harus beli, belanja bulanan misalnya, hihihih.
    waktu ada CC juga sering dipake ama Ipar untuk beli kebutuhannya, bisa cicil gitu kan :D

    BalasHapus
  21. Saya salah satu nasabah BNI, Mba. Beberapa kali ditelpon oleh pihak BNI ditawari kartu kredit, tapi sampe saat ini belum berminat :)

    BalasHapus
  22. Selama ini masih nyaman pake debit card, kan di banyak toko, kalo belanja sekarang bisa bayar pake debit card :)

    BalasHapus
  23. aku lumayan disiplin nih mba Un untuk urusan keuangan saat ini. Banyak gunakan dompet elektronik dan kartu kredit juga soalnya

    BalasHapus
  24. Termasuk dalam keputusan ingin menggunakan CC juga kita harus cerdas ya mbak. Klu saya pribadi saat ini belum berminat menggunakan CC. Punya CC pun tidak, meski memudahkan tapi yah saya merasa lebih nyaman dan tenang dengan transaksi cash saja.

    BalasHapus
  25. Aku bukan pengguna kartu kredit sih mba, tapi aku setuju banget kalau zaman sekarang udah nggak perlu uang segepok di dompet haha. Dan kalaupun punya CC yang perlu diingat adalah CC itu alat bayar bukan alat berutang.

    BalasHapus
  26. Sampai sekarang sih aku belum kepikiran buat bikin kartu kredit, tapi baca artikel ini jadi sedikit terbuka buat bikin nih...

    BalasHapus
  27. Saya engga pake kartu kredit mwskipun ternyata utk transaksi tertentu hrs pake kartu kredit ternyata. Sdkt masih konvensional kalau ttg ini hehe..

    BalasHapus
  28. Saking cashlessnya kadang udah di pasar gak punya uang cash hihihi, mana bisa pakai kartuya di penjual sayur. Aku punya satu kartu kredit dari jaman kerja dulu, Allhamdulillah gak dipakai macem-macem sih biasanya dibayar fulll setelah tagihan datang. Bener banget limit besar bisa menggoda si pemilik untuk pakai, jauh-jauh deh sama hutang.

    BalasHapus
  29. walau masih ada kontravesi tentang kartu kredit, informasi ini bermanfaat ya. Di Era digital ini perlu banget info yang bermanfaat.

    BalasHapus
  30. Aku percaya cekaja.com karena udah banyak testimoninya. Ini era digital banget. Cek aja menjawab semuanya

    BalasHapus
  31. Pencurian data gara gara tarik tunai bisa saja terjadi .


    Inilah yang akan kita harus waspada bahwa kartu kredit dan penggunaan harus hati hati . Jangan sampai deh membayar apa yang kita tidak beli.

    Digital financial bisa membantu kita

    BalasHapus
  32. Aku belum kebayang sih kalau tarik tunai bikin risiko pencurian data yang tinggi. Tapi kalau bisa dihindari deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu swipe kan data bisa keambil mba, apalagi mengingat tempat pengambilan tunai kan bukan gerai resmi biasanya. Apalagi peruntukan kartu kredit sebenarnya kan bukan untuk itu. ;)

      Hapus
  33. Hureee aku punya BNI tapi yang biasa mba Uniek, bukan yang kredit
    Harus hati-hati ya Mba, untuk melakukan tarik tunai Siap catet.

    BalasHapus
  34. Satu lagi yang menggida mbak, kalau dr pihak CC telp trus nawarin limit CC ditambah haha.
    Yaaa gtu lah, kalau gak kuat iman, punya CC akan bikin beban, tapi kalau kuat iman, punya CC justru akan mempermudah ya, salah satunya buat bayar2 transaksi tertentu yg gk bisa dibayar pakai tunai

    BalasHapus
  35. Sampai saat ini aku belum punya CC kak soale takut ke bablasan hehe tapi kalau bijak menggunakannya nya sih ke bantu lah ya. Btw enak juga sih ya banyak promo kalau pakai CC.

    BalasHapus
  36. Bener banget. Di zaman kayak gini, segala begitu mudah. Termasuk belanja dan minjem uang. Kudu pinter-pinter deh kita. Takutnya manis di awal, pahit di akhir. :D

    BalasHapus
  37. Sampe skrg aku belom punya CC lho kak. Pengen punya sih untuk manfaatin promo sama jaga jaga kalo ada kebutuhan mendesak. Tapi pernah ngajuin dn ditolak. Baca ini aku jadi pengen pumya CC BRI deh

    BalasHapus
  38. Nomor 2 tu yang menurutku penting. Jangan sampai kita jadi impulsif sampe akhirnya kartun kredit itu jadi senjata makan tuan ke kita sendiri. Segimana-gimananya pakai kartu kredit mesti lihat kondisi keuangan kita juga ya.

    BalasHapus
  39. Suamiku pake kartu kredit BNI untuk kredit rumah karena bunganya gak tinggi, namanya juga bank pemerintah ya. alhamdulillah cicilan udah lunas.

    BalasHapus
  40. Punya 1 kartu kredit. Hanya dipakai untuk darurat saja. :)

    BalasHapus
  41. saya termasuk orang yang belum menggunakan kartu kredit, karena takut menjadi orang yang konsumtif dan anaknya saya sesimple itu kadang. yaudah gesek tau-tau tabungan habis. hahahaha makanya kalau pakai kartu kredit sepertinya bakal lebih menggila. wkwkwkkwk. dan sejauh ini kalau lagi butuh sesuatu dan agak mahal, pinjem kartu kredit punya orang tua aja. hahahahha.. tapi tetap kok sebagai anak yang baik saya bayar per bulan.

    BalasHapus