04 Juni 2013

Salahkah Aku Mencintaimu, Kapten Bhirawa?

    Kupandang Kapten Bhirawa saat dia melangkah dengan gagah. Kini aku tak bisa sesering dahulu mengagumi kegantengannya. Sejak dia berdinas di Kodam, aku semakin sulit menemukan bayangannya. Hanya kenangan lampau yang membuatku tetap mempertahankan sosok Kapten Bhirawa dalam ruang imaji. 

    Badannya yang tinggi dan tegap, dagu licin kebiruan, dan parfum maskulin yang selalu tercium dari tubuhnya, sangatlah menggoda untuk dilewatkan begitu saja. Sejak dulu aku kesengsem berat pada Kapten Bhirawa. Tak banyak laki-laki di Surabaya ini yang bisa memikat hatiku sejak kepindahanku dari Jakarta tiga tahun yang lalu. Pagiku selalu terisi dengan rutinitas memandang sosok tampan pujaan hatiku itu. Setiap kali tatapan mata kami bersirobok, tak kuasa hatiku untuk terus menatapnya. Tertunduk malu. Pastilah mukaku telah merona merah saat itu.


    Yang paling menyakitkan bagiku adalah kenyataan bahwa dia tak pernah menyapaku. Hanya melintas di depanku tanpa ekspresi. Aku heran, apa yang salah pada diriku? Mengapa dia tak mau memberikan sedikit pun perhatiannya padaku? Sesungging senyum pun pasti akan terasa bagaikan oase di padang tandus. Tapi mengapa kapten ganteng itu selalu bermuram durja. Apa yang salah dengan dunia?

    Kini harapanku untuk bertemu muka dengannya makin menipis. Dia sudah jarang sekali ada di rumah. Ah, mungkin sudah waktunya aku harus berterus terang padanya. Aku harus segera mengirimkan surat cinta yang telah kuisi tuangan rindu yang membuncah ini padanya. Tak boleh ditunda. Kulangkahkan kakiku cepat-cepat untuk segera mengirimkan surat cintaku yang beramplop merah jambu. Namun aku terdiam mendadak kala kudengar ibuku berseru, "Richo, siapa lagi laki-laki yang akan kaukirimi surat itu? Tiga tahun sudah ibu pindahkan engkau dari Jakarta agar bisa segera berubah. Ibu sudah pilihkan Maya untukmu, baik dan pengertian. Mengapa kau tak mau mendengarkan ibumu ini, Nak?"  Deraian air mata ibu membuatku ternganga sempurna. Oh, salahkah aku bila mencintaimu, Kapten Bhirawa?
gambar diambil dari sini


29 komentar:

  1. siap pakdhe, sudah dapet partner koq, suwun

    BalasHapus
  2. :'( dalem banget, mba. serasa memutar memori ke 3 tahun lalu. bener2 persis cerita ini. hiks2..

    moga sukses GA nya mba.

    BalasHapus
  3. loh koq malah jadi sedih Damae? ayo mendingan ikut GAnya pakdhe Cholik ini aja :D

    BalasHapus
  4. bagus mba ceritanya, akhirnya oke bgt....

    BalasHapus
  5. terima kasih Bunda Zahra, itu tadinya aku pusing juga mau dibikin ending bagaimana :)

    BalasHapus
  6. hiks, tisu mana tisu...
    good luck mbak

    BalasHapus
  7. Ih endingnya cetarrrr! Mantappp! Sukses GA nya mbaakk ^_^

    BalasHapus
  8. Wuri : ah lebay kau :D ayok ikutan juga GA pakdhe Cholik ini

    Rin : terima kasih Rin, ikutan juga kan GA ini?

    BalasHapus
  9. cinta tak perneh salah mbak.. keren FFNya.
    Salam Blogger,
    Senandung Cinta Bidadari Kecil

    BalasHapus
  10. ah, kapten bhirawa disuka juga ama pria dese dese...^^ salam kenal mbak...

    BalasHapus
  11. PakLek Aris : terima kasih

    puteriamarilis : salam kenal balik, terima kasih sdh berkunjung

    BalasHapus
  12. Bagus mbak ceritanya.... Suka deh bacanya :)
    Goodluck ya?

    BalasHapus
  13. Hm...aaaiiich, Maya lebih ganteng apa cantik ya?

    Sukses GAnya Mba...elus Kapten Bhirawa yang sedih.

    Salam
    Astin

    BalasHapus
  14. wah kirain si aku cewek.good ending mba ;) semga sukses kontesny. pengen ikutan juga tapi gak ada ide...

    BalasHapus
  15. mb Reni (the others) : matur nuwun mba, ikutan GA ini juga to?

    mb Astin : iya kasian tuh si kapten, di GA ini dikerjain abis2an ama para peserta. penokohannya banyak yg mengarah ke yg 'kayak gini' heheee

    BalasHapus
  16. Rina Susanti : ayo, ide selalu ada di sekitar kita, tuliskan saja lah... good luck for you ;)

    BalasHapus
  17. aduuuh bikin hatiku luruh ... :')

    BalasHapus
  18. Rico? Jadi..? Ah yang bener mbak? Ha.ha sukses kontesnya ya

    BalasHapus
  19. LAdangduters : iya tuh Rico, gak tau koq bisa begitu hehehee...

    BalasHapus
  20. Wah, keren nih ceritanya, ternyata,kasian ya Richo punya kelainan tuh jatuh cinta sama sesama jenis. Mudah2an Richo sadar deh, dan tulisannya menang di GA-nya pakde. Salut.

    BalasHapus
  21. duuuhh senengnya dikunjungi bunda Yati Rachmat, matur nuwun sudah mampir ya bunda. FF buatan bunda juga keren loh, aku sampai terhanyut membacanya. semoga sukses juga ya di GA Pakdhe Cholik bunda :)

    BalasHapus
  22. Ga kok Ga salah..
    Lanjootkan mencintai Kapten Bhirawa #Ehh..

    BalasHapus
  23. hehehee..maaf ya mb Nchie Hanie klo Kapten Bhirawanya saya cintai *ini sih kata Richo

    BalasHapus
  24. Derai air mata ibu itu lho Mbak sing ga nguwati, hiks...

    BalasHapus
  25. eh gak ada bagian 'balas'nya :p biar bersambung sama komen saya sebelumnya :p

    luruh soalnya nggondok, kok cowok? >.<
    sama kayak film semalam yg anajasmara itu, Mbak :p

    BalasHapus
  26. duh aku tak pernah nonton tipi Tha... iya nih si Richo juga gondok karena tumbang oleh bakul rawon xixixiii... selamat ya non sukses di ff kapt Bhirawa ini, you deserve it *two tumbs up

    BalasHapus
  27. KWKWKWKWKWKWKWKW................akhir yg menjebak..kwkwkwkwkwkw.....endingnya blh juga bu...

    BalasHapus
  28. Bro Pindang : makasih sdh nengok2 di sini ya :D ceritanya gak kalah nggambus to sama para markeyak xixiiii...

    BalasHapus