24 Februari 2016

Strategi Mengantisipasi Pembelian Apartemen



Jual beli adalah suatu kegiatan yang identik sekali dengan yang namanya kemahiran. Kemahiran ini sangat diperlukan oleh seseorang  yang melakukan aktivitas jual beli agar mendapatkan hasil yang optimal. Menjual dan membeli tanpa kemahiran biasanya akan berujung pada perolehan keuntungan yang tidak terlalu besar. 

Jual beli sih bisa apa saja ya yang menjadi objeknya, salah satunya apartemen. Kalau kita kaitkan dengan kemahiran tadi, duh harus gimana ya strateginya bila objek jual belinya adalah apartemen. Jadi parno ya? ;) Tidak perlu pusing lah ya soal ini, tidak harus menjadi yang paling jitu jika seseorang ingin melakukan jual apartemen. Yang penting strateginya pas saja.

Salah satu strategi untuk mengantisipasi pembelian dan penjualan apartemen di Indonesia adalah dengan menjadi pelaku bisnis yang proaktif. Sekarang ini sudah tidak zaman lagi untuk menunggu di kantor saja bila ingin menggaet calon pembeli yang ingin membeli atau menjual apartemen. Kita harus menjemput bola ke lapangan dengan canvassing kepada konsumen. Dengan begitu kita bisa bergerak lebih cepat dari pesaing lain yang tentu saja juga menerapkan berbagai trik pada strategi bisnis mereka. 

Ada tiga hal penting yang perlu diingat dalam strategi membeli dan menjual apartemen. Layanan, margin keuntungan, dan setelah penjualan. Mari kita bahas satu per satu sehingga kita dapat mensiasatinya secara optimal. 

Yang pertama adalah faktor layanan. Soal layanan ini tidak harus sama satu dengan yang lainnya. Ketika harga dan jenis produk serupa, satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah dengan memberikan layanan yang lebih dibandingkan pesaing. Dalam bisnis jual beli properti khususnya apartemen ini, salah satu layanan yang sangat baik yang dapat diberikan kepada konsumen bisa dimulai dari antusiasme tinggi ketika konsumen menanyakan sesuatu. Berikan senyum yang tulus disertai dengan pengetahuan yang memadai sehingga solusi yang diberikan kepada mereka adalah solusi yang tepat. Hal ini tentunya paling tidak mampu membuat pelanggan maupun calon pelanggan menjadi senang. 

Hal kedua yang disorot adalah profit margin. Perlu diingat kalau rata-rata masyarakat Indonesia (atau bahkan mungkin masyarakat dunia pada umumnya) cukup perhitungan. Mereka akan mencoba produk dengan harga yang sedikit lebih murah daripada pesaing. Nah, dalam hal ini memang perlu diperhatikan profit margin-nya agar unggul dalam masalah harga. 

Yang ketiga adalah setelah penjualan atau yang biasa kita kenal dengan after sales service. Perlakuan istimewa ini berupa layanan purna jual yang diberikan kepada pelanggan setelah mereka berkomitmen untuk bekerja sama. Masih banyak perusahaan yang belum menerapkan poin ketiga ini. Jadi bagi teman-teman pelaku usaha, masih ada lho kesampatan untuk menerapkan sistem yang satu ini. 

Selamat berbisnis.....

2 komentar:

  1. Di beberapa kota besar pembangunan apartemen mulai digalakkan.. Kayaknya pas banget buat bisnis disewakan..

    BalasHapus
  2. Milzam pengen punya apartemen kalo udah kerja nanti, emaknya tinggal nitip doa aja moga terwujud :D

    BalasHapus