14 Agustus 2016

Mampukah Ibu Menjadi Pemimpin yang Baik?



Duh, jadi pemimpin kok seperti itu sih....

Sering nggak sih teman-teman membaca pernyataan di atas? Kian memanasnya berita politik jelang Pilgub DKI serta merta membuat banyak orang berlomba-lomba menilai kriteria calon pemimpin yang paling pas untuk memimpin DKI. Teman-teman bisa baca update tentang hal tersebut di berita Pilgub DKI 2017 Sindonews.



Pemimpin DKI seperti apa sih yang paling pas untuk dipilih sebagai upaya mengurai keruwetan kota metropolitan tersebut?


Aaahhh... berasa pening ya saat ibu-ibu macam diriku ini dihadapkan pada persoalan pelik seperti ini. Biasa berkutat dengan cucian dan trio brambang-bawang-lombok, apalah diriku ini bila ingin membincang permasalahan politik macam pemilihan gubernur tadi. Mendingan kalau soal itu langsung klik aja deh Pilgub DKI 2017 Sindonews.

Balik lagi ke urusan ibu-ibu nih yang biasanya tampak 'sekedar' melayani kebutuhan keluarga. Dari mulai urusan baju kotor, alat makan yang harus tersedia manakala dibutuhkan, kotak P3K yang tetap terisi, sampai dimana letak pembersih sepatu pun seorang ibu dituntut untuk menguasai. Udah one stop service aja yah ;)

Dari urusan me-manage keluarga itu sebenarnya akan tampak bagaimana seorang ibu menjelma menjadi seorang pemimpin bagi keluarganya. Ini bukan soal mendebatkan siapa pemimpin keluarga ya, dimana ayah dan ibu tentu saja memimpin secara bersama-sama.

Sebelum menilik lebih jauh lagi tentang seberapa kepemimpinan ibu di rumah, apa saja sih sebenarnya kriteria pemimpin yang baik? Ada yang tau? Kira-kira kalau beberapa kriteria di bawah ini bagaimana?
  1. Menjadi teladan. Seorang pemimpin tidak begitu saja mendapat kepercayaan bila dia sendiri tidak bisa memberikan contoh yang baik. Walks the talks, begitulah perumpamaannya, atau bahasa kekiniannya enggak omdo alias omong doang. Orang yang dipimpinnya akan respek bukan dengan cara diperintah-perintah, namun lebih cenderung pada meneladani tindak-tanduknya. 
  2. Bekerja dengan antusias. Saat mengerjakan sesuatu, pemimpin yang baik tidak hanya melakukannya sebagai sebuah aktivitas menuntaskan kewajiban saja. Ada passion dan dedikasi di sana. Siapapun yang melihat orang bekerja dengan model begini bakalan tau bahwa si pemimpin ini benar-benar menjadi bagian dari kerja tim untuk mencapai tujuan. 
  3. Percaya diri. Seorang pemimpin yang baik akan menunjukkan sikap percaya diri, baik sebagai pembawaan personal maupun dalam situasi kepemimpinan. Pemimpin yang percaya diri akan mempengaruhi orang yang dipimpinnya untuk percaya diri juga saat melakukan pekerjaan. 
  4. Tetap bersikap positif  meskipun berada dalam kondisi tak pasti. Secara terus menerus, orang akan dapat menilai seberapa tangguh pemimpin yang mereka miliki menghadapi kondisi tak menentu yang sedang melanda perusahaan / organisasi. Pemimpin yang gampang loyo dan patah semangat tentu saja akan mempengaruhi kinerja bawahannya.
  5. Fleksibel. Tidak semua pekerjaan berjalan sebagaimana mestinya. Pasti akan ada saja hambatan, emosi yang naik turun, krisis, perdebatan, dan banyak hal-hal berat lainnya yang harus dipecahkan. Seorang pemimpin yang baik akan mampu mengelola hal-hal tersebut sebagai bagian dari perjalannya dan tetap berkepala dingin dalam mengatasi situasi.
  6. Mampu menganalisis permasalahan. Pemimpin yang baik tidak hanya melihat situasi secara keseluruhan saja, namun dia mampu mengklasifikasikan ke dalam bagian-bagian yang lebih spesifik agar lebih mudah melakukan penilaian. Begitu juga dengan tujuan yang hendak dicapai, seorang pemimpin mampu menjabarkannya menjadi langkah-langkah yang nyata untuk dilakukan oleh anak buahnya sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
  7. Mengejar kesempurnaan kerja. Berhasilnya seorang pemimpin tidak hanya bisa dilihat dari cara dia mempertahankan mutu pekerjaan timnya, namun juga pada bagaimana dia berusaha meningkatkan standar kerja dari sebelum-sebelumnya. Pemimpin model begini akan berusaha memunculkan keunggulan-keunggulan dari anak buahnya.  (sumber bacaan : groco.com)

Dari ketujuh kriteria di atas, manakah yang bisa diterapkan oleh seorang ibu saat menjadi manajer keluarga?

Tak bisa disangkal lagi, ketujuh hal di atas bisa saja sudah dilakukan oleh hampir sebagian besar ibu yang menjalankan tanggung jawabnya sehari-hari. Di kriteria pertama ya tentang teladan, seorang ibu sudah pasti akan memberikan contoh kepada putra-putrinya saat mengarahkan mereka untuk melakukan sesuatu. Misalnya saja, saat mengajak anak-anak untuk sholat, ibu akan memberikan teladan dengan melakukan sholat terlebih dahulu. Contoh yang baik ini akan terus terkenang di benak anak dan mereka akan lebih mudah diarahkan bila panutannya telah melakukan hal yang benar.

Saat menemui berbagai permasalahan, entah di rumah maupun di tempat kerja, seorang ibu yang percaya diri akan memberikan efek positif bagi sekitarnya. Sikap ibu yang tidak ragu-ragu saat menjelaskan hal seputar pelajaran yang tidak dimengerti akan membuat anak lebih percaya diri saat mengerjakannya di buku tugas. Beneran loh, hal ini sering aku alami juga dengan putra keduaku. "Bener Bu cara mengerjakannya begitu?" Bagaimana anak akan pede saat mengerjakan segala sesuatu kalau kita sebagainya ibunya pun tidak percaya diri dengan segala hal, iya kan?

Bagaimana, dari ketujuh kriteria tadi manakah yang kira-kira masih perlu kita tingkatkan agar bisa menjadi pemimpin yang baik? Paling tidak untuk diri kita sendiri dulu lah ;)

20 komentar:

  1. Hmmm, dari ketujuh kriteria cuman ada tiga nih mbak unik. Harus terus mengasah diri deh ni yaa. Btw, twngkyu tipsnya. Bermanfaat sekali ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mba, aku juga masih sedikit yg memenuhi nih. Semangat yuk utk terus mengasah diri.

      Hapus
  2. masukan yang sangat berharga bagi calon ibu (seperti saya) :D

    BalasHapus
  3. Bener mb, Tips nya bisa buat sehari-hari juga.

    BalasHapus
  4. Terima kasih tipsnya mbak Niek, saya harus lebih banyak belajar untuk bisa memenuhi kriteria tersebut, rasa pede saya masih payah sekali alias minderan, hehe

    BalasHapus
  5. Buatku, ketujuh kriteria itu semua beraat, terutma nomer satu. Bismillah, semoga bisa terua belajar dan memperbaiki diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, berat Noe, tapi kita tak boleh patah semangat utk terus memperbaiki diri.

      Hapus
  6. Wah thanks tips nya mak Uniek, aku masih harus banyak belajar memenuhi ke 7 point di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mba, aku juga harus masih banyak belajar nih.

      Hapus
  7. Jadi Ibu itu harus serba bisa ya mbak UNiek, kalau bisa memenuhi 7 kriteria diatas pasti jadi Ibu sempurna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ada yg sempurna di dunia Mba, kita cuma bisa usaha menjadi lebih baik aja :)

      Hapus
  8. ngeliat list2 nya aku langsung bengong, bbelum bisa jadi pemimpin nih aku :)

    BalasHapus
  9. Dari semua kriteria itu rasanya baru bisa memenuhi masing-masing kriteria sak ujung kuku aja deh alias masih nggak konsisten hu hu.

    BalasHapus
  10. Perempuan emang hebat ya, enggak hanya ngurus keluarga aja. Tapi juga mesti bisa jadi teladan bagi anak-anaknya. Ketujuhnya semua penting, apalagi yang nomer 7, susah banget dan kayaknya nggak bisa deh. Cuma bisa berusaha aja mbak :)

    BalasHapus
  11. aku malah jadi membayangkan orang yang punya 7 kriteria itu sekaligus :)

    tak ada yang sempurna, hanya bisa belajar dan berusaha ya..
    hiks. malu deh.. baru secuil dari kriteria itu

    BalasHapus
  12. Dan menjadi teladan itu memang ngg gampaaang banget ya mbaa

    BalasHapus
  13. Kalo kata pak ustadz sih seorang Ibu adalah Madrasah bagi anak-anaknya..

    BalasHapus