29 Mei 2024

Punya Rumah di Dekat Masjid, Yay or Nay?



Memilih lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan ketika kita memutuskan untuk punya rumah. Ada yang lebih suka bila lokasi rumah dekat dengan jalan raya, ada pula yang cenderung memilih lokasi hunian di atas bukit. Adakah yang mempertimbangkan untuk punya rumah di dekat masjid, dengan risiko mendengarkan suara yang terlalu keras dari mic masjid tersebut?


Berkah Memiliki Rumah di Dekat Masjid


Secara pribadi, saya sendiri dari kecil tinggal di rumah yang berada persis di depan rumah ibadah. Memang bukan masjid sih, lebih tepatnya mushola. Dulu di awal tahun 1980an, mushola di dekat rumah ini masih terbilang bangunan kecil. Kini, 40 tahun kemudian, mushola ini telah berubah menjadi bangunan yang cukup megah.

Daya tampung tempat ibadah ini pun makin besar. Warga masyarakat yang ada di lingkungan RW tempat tinggal saya bisa dengan leluasa menjalankan sholat berjamaah di sini, tidak berdesakan lagi seperti dulu. Namun untuk menjalankan sholat Jumat dan sholat Ied tentu saja warga harus pergi ke masjid terdekat, tidak bisa di mushola ini.

Saya tinggal di lingkungan yang dominan muslim sehingga masjid tidaklah sulit untuk ditemukan. Dalam radius beberapa kilometer pasti sudah ada masjid lagi yang tidak terlalu jauh satu sama lain. 

Lalu bagaimana sih rasanya punya rumah di dekat masjid, merasa bahagia atau justru terganggu?


rumah di dekat masjid
Rumah di dekat masjid, sumber foto : pexels.com (Tom Fisk)


Ada beberapa keutamaan dan berkah yang bakalan kita peroleh ketika tinggal di dekat masjid, yaitu:


1. Memudahkan untuk beribadah

Terus terang saya salut pada orang-orang yang tinggal jauh dari masjid, namun tidak pernah ketinggalan untuk sholat berjamaah di masjid. Sungguh tabungan pahala dalam langkah-langkah yang diayunkannya akan menyertai dirinya ketika berangkat beribadah. 

Bagi yang punya rumah dekat dengan masjid, tentu tak akan kesulitan, ibaratnya hanya selemparan sandal saja sudah bisa pergi ke masjid. Mau pagi-pagi buta saat sholat Subuh, hingga malam selepas sholat Isya dan harus lanjut mengaji, fine fine aja.


2. Meningkatkan kualitas ibadah

Teriknya matahari dan derasnya hujan terkadang mengurungkan niat kita untuk pergi ke masjid. Lain persoalan jika rumah kita berada di dekat masjid. Tak perlu jauh-jauh untuk berjalan kaki ataupun mengendarai motor untuk sampai ke masjid. Juga tak perlu buru-buru ingin pulang ketika sedang khusyu’ sholat dan mengaji, toh rumah ada di dekat masjid.


3. Suara azan lebih terdengar

Suara azan yang sayup-sayup tak sampai dari kejauhan biasanya kurang terdengar, bikin kita bermalas-malasan hingga melalaikan waktu salat. Saat punya rumah dekat masjid, kita otomatis mendapatkan pengingat waktu sholat yang sangat manjur. Suara azan akan terdengar dengan sangat jelas sehingga kita bisa langsung berhenti dari aktivitas yang sedang dilakukan dan langsung cuuzz ke masjid untuk sholat berjamaah. 

Saat puasa pun tak perlu takut telat sahur, ada yang mengingatkan dari pihak masjid. Biasanya mulai pukul 03.00 marbot masjid sudah mengingatkan kita untuk segera sahur.


4. Bisa mendengarkan kajian dari rumah

Saat sedang berhalangan ataupun belum selesai mengerjakan kewajiban di rumah, kita tetap bisa mendengarkan kajian yang ada di masjid. Meskipun badan kita tidak berada di dalam masjid, kita tetap bisa mendapatkan ilmu dari kajian yang kita dengarkan dari rumah.  


5. Lingkungan yang positif 

Adakah yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan tempat mengaji bagi putra-putrinya? Tinggal di dekat masjid merupakan salah satu keberkahan bagi keluarga. Anak-anak bisa dengan mudah mengaji semenjak kecil. 

Kebiasaan disiplin dalam menjalankan sholat, rajin mengaji dan berkumpul dalam majelis dakwah diharapkan bisa membentuk Ukhuwah Islamiyah yang akan terus tertanam dalam diri si anak hingga dia dewasa. 


anak mengaji di masjid
Anak mengaji di masjid, sumber foto : pexels.com (Pok Rie)

6. Kesempatan untuk berbuat kebaikan 

Tinggal di dekat masjid dapat menyemangati kita untuk selalu terlibat dengan berbagai kegiatan keagamaan. Berbagai amalan baik ini insya Allah akan membawa keberkahan bagi diri kita pribadi, juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar.



Hingar Bingar Perayaan Lebaran di Masjid


Jika di atas sudah dibahas tentang berkahnya tinggal di dekat masjid, tentunya akan lebih berimbang jika kita juga membahas tentang salah satu dampak yang kita alami ketika ada suara yang terlalu keras muncul dari pengeras suara masjid.

Bagi kita yang muslim mungkin tidak masalah yaaa… Kalau orang Jawa bilang tuh kebrebeken yang artinya harus mendengarkan suara yang terlalu keras. Berisik lah gitu intinya. Justru ketika tidak ada suara apa-apa dari masjid, rasanya malah aneh. 

Berbeda dengan tetangga kita lainnya yang non muslim, yang bisa saja merasa terganggu dengan volume suara yang terlalu keras. Eh jangankan yang non muslim ya, yang sesama muslim saja kadang ada yang melayangkan protes jika dirasa letak speakernya terlalu miring ke bawah. Suara yang keluar dari speaker tersebut, apalagi jika disetel dengan volume terlalu keras, bisa bikin kaca jendela sampai bergetar.


takbiran di masjid

Terutama saat perayaan lebaran nih, banyak jamaah masjid, terutama anak-anak, yang terlalu bersemangat saat mengumandangkan takbir. Tentunya bahagia banget dong mendengarkan gema takbir dimana-mana. Lebaran gitu looohh… gimana sih rasanya perayaan lebaran tanpa adanya takbiran sepanjang malam.

Yang perlu diperhatikan, ketika malam sudah mulai larut, ada baiknya menurunkan volume speaker masjid agar tetangga kita yang tidak merayakan lebaran pun tetap bisa beristirahat dengan baik. 

Dalam tinjauan dari segi hukum, ada loh sebenarnya aturan penggunaan pengeras suara di masjid. Bisa dilihat pada Surat Edaran Menteri Agama nomor SE.05 tahun 2022 tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola. Diatur di dalamnya tentang kapan bisa menggunakan speaker luar, dan kapan pengurus masjid harus menggantinya dengan speaker dalam.

Ya kayak kita di dalam rumah sendiri lah, ketika ada salah satu anggota keluarga yang menyetel musik terlalu keras, tentu yang lain akan merasakan efek berisiknya. Harus ada toleransi bahkan di taraf internal keluarga.

Dengan memiliki speaker aktif bakalan lebih memudahkan kita untuk mengatur intensitas volume dan kualitas suara. Speaker jenis ini diproduksi dengan komponen utama yang sudah lengkap di dalamnya. Ada komponen speaker, power supply, amplifier, dan komponen listrik atau elektronik lainnya yang terdapat di dalam satu perangkat.

Jika ingin mendapatkan speaker aktif yang berkualitas, bisa ditengok-tengok melalui ecommerce berwarna hijau kesayangan kita. Tokopedia yang menyediakan berbagai keperluan kita mulai dari makanan yang bisa dikonsumsi hingga peralatan berat, membuat kita nyaman berseluncur di dalamnya dan mencari apa saja yang kita butuhkan.


berbagai macam speaker aktif

Seperti yang terlihat di atas ini, ada berbagai jenis speaker aktif yang bisa kita pilih. Tinggal sesuaikan saja dengan budget yang kita miliki. Jika teman-teman membutuhkan informasi seputar speaker aktif ataupun mic masjid, silakan berselancar di toko hijau untuk mendapatkannya. 


Nah, setelah mengetahui berkahnya dan adanya aturan penggunaan pengeras suara dalam masjid, menurut kalian gimana, yay or nay nih punya rumah di dekat masjid?


65 komentar:

  1. alhamdulillah rumahku dekat masjid banget cuma berapa ratus meter, dan gak ganggu sama sekali sih speakernya karena pengurusnya paham betul kapan harus menggunakan speaker dan kapan yang tidak

    BalasHapus
  2. Kalau saya yay.... kalau pas beli rumah saya pasti memilih yang dekat masjid jadi kalau mau solat mudah.

    BalasHapus
  3. Karena rumahku sama anak-anak dekat sekali dengan masjid, dan sejauh ini penggunaan speaker masjid masih dalam taraf normal, jadi ya Alhamdulilllah senang-senang aja, Mak. :)

    BalasHapus
  4. sebagai muslim yg tinggal deket mesjid tentu ga masalah dgn speaker mesjid. tapi kita ga tahu yaa gimana dgn yg non muslim. aku sndiri pernah tinggal di lingkungan non muslim, dan speaker tempat ibadah mereka suaranya keras krna dekat rumah. awalnya ngerasa unik aja denger lantunan doa-doa mereka dalam bahasa yg ga biasa. tapi krna punya anak kecil, merasa terganggu krna jadi susah beristirahat. semoga penggunaan speaker untuk tempat ibadah lebih dipertimbangkan secara bijaksana volumenya :)

    BalasHapus
  5. Bagus sih tinggal di rumah yang dekat mesjid, ada banyak poin plusnya dan salah satunya menurut saya ya nggak pernah merasa sepi gitu tapi kalau ada yang meninggal serem nggak Mak? heuheu

    BalasHapus
  6. Lebih banyak berkahnya tinggal di dekat masjid ya...Tapi kadang bisa kebrebeken juga. Seperti masjid di komplek saya yang suaranya diatur hanya untuk internal/di dalam masjid saja. Dan hanya suara azan yang keluar/keras terdengar.
    Sementara masjid di luar komplek (perkampungan sebelah) itu semua-semua terdengar kencang dari speaker, anak-anak nunggu ngaji (yang sambil bercanda-canda), ibu-ibu rapat sebelum pengajian , semua pokoknya..jadi bisa dengar macam-macam yang kadang enggak layak diperdengarkan ke semua orang, duh!

    BalasHapus
  7. Nah itu, kalau dekat tuh ada praktisnya dekat dengan masjid semisal udah penuh dengan jamaah pas kajian atau pas solat idul fitri bisa tinggal lanjutkan safnya di belakang

    BalasHapus
  8. Rumah kami 800 m dari masjid, tapi azan terdengar jelas banget kok, karena loudspeaker mengarah ke area rumah kami...wkwkwk...
    Ada lagi masjid lain yang juga kedengeran adzannya sampai rumah kami. Jadi ya sahut-sahutan sih. Nah, lucunya pas Ramadan, masjid mana nih yg duluan adzan Magrib? Tapi kami sih tetep loyal dengan masjid kompleks sih, tunggu aja bentar.
    Maklum di Bandung, hampir setiap kompleks ada masjidnya.

    BalasHapus
  9. Enaknya tuh kalau dekat masjid bisa lebih cepat ke masjid, karena kalau sekarang kudu pakai mobil biasanya. Atau kalau sekalian olahraga jalan kaki deh.

    BalasHapus
  10. rumah saya dekat masjid mbaa..alhamdulillah, buat saya yg punya anak kecil jadi merasa terbantu sebenarnya, anak jadi tau kapan waktu shalat dll dan suka denger adzan

    BalasHapus
  11. Kebetulan Alhamdulillah di sekitar tempat tinggal juga ada beberapa masjid, walau tak terlalu dekat dengan rumah. Dan saya sendiri tidak ada masalah dengan suara speaker masjid. Karena rasanya bisa mendengar panggilan Adzan 5 kali sehari itu berkah menurut saya. Suasana sekitar rumah menjadi lebih hidup. Btw, Jenis speaker ternyata sekarang beragam sekali ya.

    BalasHapus
  12. Memang ada plus minusnya memiliki rumah dekat masjid. Alhamdulillah rumah ku dekat masjid. Ebaknya kalau waktu sholat berasa semangat krn adzan pujian terdengar jelas dan keras. Minusnya kalau ada acara, kondisi badan sedang tidak tidak sehat jd kayak berisik jatuhnya. Astaghfirullah

    BalasHapus
  13. Aku pernah kontrak di dekat masjid
    Banyak nay nya
    Huhu speaker nya ganggu banget
    Anak anak berlarian terdengar di speaker bahkan saat mereka jejeritan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini jadi masukan yang bagus banget, Di.
      Karena aku lupa kalau masjid juga ada waktu-waktu tertentu yang rameee pissan yaa..

      Hapus
  14. Punya rumah dekat masjid.. yes..apalagi masjid nya makmur dan banyak kajian..seru deh

    BalasHapus
  15. yayy bangett! Aku bahkan punya impian untuk punya musholla kecilkecilan aja di samping rumah, masyaAllah

    BalasHapus
  16. Cita-cita aku bangeett, ka Un.. punya rumah dekat masjid.
    Uda aku tulis di diary, semoga ijabah. Aamiin~

    Karena rumahku yang skarang, cukup jauh..
    Kira-kira kalau jalan kaki, ada 5 menit kali yaa..

    BalasHapus
  17. Aku yes, dan Alhamdulillah dulu di Indo rumah ku selalu dekat Masjid. Dan karena dekat masjid juga, jadi aku bisa baca Al Quran, karena sering ikut ngaji dan lainnya. Klo lingkungan sich tetep tergantung orang"nya.

    BalasHapus
  18. Rumahku relatif dekat dgn Masjid.
    sekitar 500 meter
    enaakkk kalo mau Sholat atau ikut kajian d Masjid

    BalasHapus
  19. Iya nih, rumah deket masjid banyak keuntungan nya, walaupun ada yang dirasa kurang juga ya. Karena kalau persis depan masjid banget, adzan dan pengumuman apapun emang kedengeran keras buanget jadinya

    BalasHapus
  20. Yay banget sih kalau bisa dapat kesempatan punya rumah di dekat masjid. Beneran bisa mendengarkan suara adzan lebih jelas, apalagi adzan subuh. Leluasa ikutan kajian juga 😍 intinya memudahkan ibadah.

    BalasHapus
  21. rumahku jaraknya sekitar 500 meter dari masjid. lumayan dekat lah yaa. tapi jujur yang kadang bikin kesal itu malah majelis di dekat rumah soalnya speakernya nyaring banget dan malam banget pengajiannya prnah aku pas ada zoom ada acara pengajian dan itu asli nggak bisa dengar apa-apa jadinya

    BalasHapus
  22. Aku sih Yay bangeeet... Nah di komplek kecil ga ada Masjid Mba, adanya Musholla kecil komplek tp alhamdulillah selalu ada adzan bahkan saat masih kecil Si Bungsu rutin adzan maghrib dan Isya di sana

    BalasHapus
  23. betul
    punya lingkungan yang islami karena dekat masjid itu nikmat banget
    bisa inget Tuhan terus
    punya circle yang asyik diajak ibadah bareng

    BalasHapus
  24. Punya rumah dekat mesjid itu memang ada kelebihan dan kekurangannya, ya, Mbak. Saya selama ini tinggal di dekat masjid, sesuai dengan pesan bapak, kalau bisa cari rumah itu yang dekat dengan masjid.
    Kalau dekat dengan masjid, suara adzan jadi lebih mudah terdengar dan bisa lebih dekat kalau ikut kegiatan di masjid.

    Nah, kalau soal speaker memang harus dipasang sesuai aturan dan memperhatikan tenggang rasa, supaya tidak ada yang merasa terganggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kak, tinggal bijaknya dalam penggunaan speaker. Soalnya gak semua ada kegiatan di dalam masjid harus dengan speaker luar ya, bisa dengan yang dalam

      Hapus
  25. Rumah mertua dekat dengan masjid mbak. Selisih 2 rumah tapi efeknya bagus banget. Nggak ada cerita subuh kesiangan, sholat lambat-lambat. Berkahnya lebih banyak memang kalau tinggal dekat masjid ini ya mbak

    BalasHapus
  26. Rumahku yang dulu seberang mushola persis mbak, tapi jujurly karena masyarakat sekitar nggak terlalu peduli masalah sound berisik atau gak, aku gak nyaman. Kalau rumah sekarang alhamdulillah dekat masjid tapi gak mepet2 amat justru lbh nyaman gini, gak terlalu mengganggu.
    Masih banyak org yg kyknya kurang peduli soal sebaiknya speaker masjid tu buat adzan atau acara tertentu aja. Apalagi kalau takbiran kadang yang suara sember gak tau waktu, jdnya ganggu yg mau tidur atau yg punya bayi.
    Kualitas speaker masjid juga sangat membantu supaya kedengeran lbh enak di telinga yaa.

    BalasHapus
  27. Aku termasuk yang lebih senang tinggal di rumah yang dekat masjid. Enak bisa langsung dengar Azan. Kalau gak dengar Azan sering khawatir sudah masuk waktu sholat atau belum. Saya termasuk yang jarang banget lihat jam. Selain itu juga bisa dengar kajian dari rumah kalau pas tidak bisa ikut kajian. Enak tidak sampai ketinggalan kajian. Enak nih ada speaker aktif. Bisa diatur volume suara saat di masjid.

    BalasHapus
  28. Aku dari kecil pindah rumah selalu dapatnay yang dekat masjid, Alhamdulillah nyaman malah enak banget, padahal gak senagja cari rumah yang dekat masjid tapi selalu dapatnay begitu. Insya Allah selalu ada kebaikan ya, masalah speaker udah ada aturannya apalagi tinggal di lingkungan yang beragam agama jadi saling toleransi

    BalasHapus
  29. Aku sih yay ya, apalagi pas ortu berkunjung pasti pengen ke mesjid jadi memang dulu cari rumah yg dekat masjid, anak-anak kalo jumatan juga ga repot

    BalasHapus
  30. Wah, tapi banyak suka nya ya jika punya rumah dekat masjid
    Jadi lebih mudah dalam berpindah ya mbak

    BalasHapus
  31. Kalau saya sih memang lebih senang dekat masjid
    Ingat shalat terus kalau pas adzan berkumandang
    Jalan gak jauh jauh ke masjid yang bisa bikin banyak alasan kalau jauh
    Semoga senantiasa dimudahkan beribadah

    BalasHapus
  32. Saya dulu ngontrak rumah dekat masjid mbak. Enaknya, karena nggak pernah bangun kesiangan hehe... Anak-anak juga nggak harus disuruh ke Masjid, udah bergerak sendiri karena lihat teman-temannya pergi ke masjid

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah kami 2 blok dari masjid. Ya engga deket, tapi speakernya keras, ya kedengeran aja kalau adzan. Jadi ya udah biasa aja...
      Untungnya sopan-sopan sih anak-anak kompleks sini. Engga ada yg mainan mic kalau Ramadan

      Hapus
  33. Banyak manfaatnya deh rumah dekat masjid mah. Dari sejak kecil hingga sekarang, selalu dekat dengan masjid. Bikin jadi diingatkan untuk shalat tepat waktu. Dan saat Ramadhan jadi gak pernah kebablasan gak sahur.

    BalasHapus
  34. Rumahku deket masjid tapi tergantung lingkungan tempat tinggalnya. Kalo di kampung emang balapan suara kenceng-kencengan, tapi kalo di kota enggak sih malah suka ga kedengeran azannya. Gara-gara speaker ini ya.

    BalasHapus
  35. Orang gila mana yg nggak mau tinggal deket sama masjid (only for moslem ya pasti). Malah makin enak kan kalo mau salat tinggal jalan kaki. Lagian kan ada ya speaker aktif atau mic masjid yang berkualitas, jadi bisa ngeluarin suara yg bikin adem bukan berisik, carinya ya di Tokopedia lah.

    BalasHapus
  36. Memiliki rumah dekat masjid merupakan dambaan banyak orang, terutama bagi umat muslim. Kedekatan dengan tempat ibadah ini menawarkan berbagai kemudahan dan manfaat

    BalasHapus
  37. Alhamdulillah Mbak. Dari kecil biasa tinggal di hunian yg dekat masjid. Dan bisa denger azan keras2 sebagai pengingat waktu juga. Cuma pengaturan speaker juga kudu teliti ya. Pas pengajian internal pake speaker dalam aaja

    BalasHapus
  38. Masya Allah jadi ingat nasihat alm ibu mertua. Beliau menyarankan agar kami memilih rumah yg deket dengan tempat ibadah kami entah itu masjid maupun mushola.Dan masya Allah itu terwujud. rumah kontrakan dulu deket mushola, kini rumah juga dengan mushola.rumah mertua serta kakak2ku juga dekat mushola dan masjid. masya Allah .. dan aku senang sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. masyaallah..semoga jadi amalan jariyah ibu mertua ya mim..tapi emang enak banget ya punya rumah dekat masjid atau musholla itu, waktu shalat teratur hehe

      Hapus
  39. enaknya rumah dekat masjid nih, jadi gak punya alasan untuk malas-malasan jamaah di masjid. yang seru, kalau pas sholat ied, ramaaaaai

    BalasHapus
  40. Aku sendiri belum pernah tinggal di rumah yg benar" delat masjid tapi kayak.y seru deh punya rumah dekat masjid soal.y bisa dekat sama tempat ibadah

    BalasHapus
  41. Kalau saya Yay mba Uniek, kebetulan banget orangtua rumahnya dua-duanya dekat dengan masjid hanya jarak palingan 50 meteran saja, jadi diingatkan ibadah setiap hari, sekarang pun di rumah sendiri juga dekat masjid juga palingan 100 meteran saja, mau ibadah jadi lebih mudah

    BalasHapus
  42. Berhubung aku punya pengalaman yang kurang menyenangkan saat tinggal di dekat masjid, aku nay.. Karena memang ada lho speaker masjid yang sangat menggangu
    Huhu

    BalasHapus
  43. Aku mba, sebelah rumahku persis ada masjid kampung. Dulu awalnya ya penyesuaian kadang masjid kan kalo pasang speaker luar jadi terlalu keras. Lama-kelamaan terbiasa dan sepertinya masjid juga berbenah dengan mengurangi volume speaker luar. Enaknya kalo adzan subuh berasa kayak alarm

    BalasHapus
  44. Rumah saya di dekat masjid banget, berdampingan malah. Jadi, dari kecil sudah biasa dengan suara Azan. Dan kalau lebaran jadi ramai banget rasanya, dan itu menyenangkan. Apalagi pas Ramadan, nuansa ramadannya kerasa banget.

    BalasHapus
  45. Alhamdulillah banget udah 3 kali pindah rumah semuanya dekat dengan masjid. dan memang betul, banyak sekali berkah ketika kita tinggal dekat dengan masjid ini, the most memudahkan kita untuk melakukan salat fardhu berjamaah

    BalasHapus
  46. Menurutku, rumah dekat masjid tuh asyik. Bener banget soal ibadah. Kita jadi lebih mudah dan ringan buat melangkahkan kaki ke masjid. Karena letaknya dekat.

    BalasHapus
  47. Banyak positifnya ya kak punya rumah dkt masjid. Kita jadi rajin beribadah tuh.

    Ga enaknya bener sih kadang ada yg naruh speaker terlalu mengarah ke rumah kita. Mgkn bs rundingan dgn takmir mushola/masjid terdekat biar ga terganggu.

    BalasHapus
  48. Alhamdulillah dekat rumahku juga Mushola. Bahagia ya kalau kita tinggal di dekat tempat ibadah. Vibes positifnya bisa menular. Suara adzan terdengar jelas apalagi pas subuh.

    BalasHapus
  49. Rumahku deket masjid tapi karena agak di dalam jadi misal ada acara yang aku gak ikut masih aman, #eh komen macam apa ini

    BalasHapus
  50. Bagi yang beragama muslim, punya rumah yang jaraknya dekat masjid memang banyak sekali keuntungannya. Termasuk karena lebih dekat, jadi suara adzan lebih keras terdengar. Paling bisa berasa banget tuh di saat Ramadan, momen dibangunin sahur sama orang-orang di masjid. Namun bagaimana pun memang harus toleransi juga sih. Nggak selalu sama yang nonmuslim. Misal tetangga ada yang sedang sakit dan butuh istirahat nyaman juga, ya sebaiknya dikondisikan saja.

    BalasHapus
  51. Rumah saya sejak dulu Alhamdulillah selalu dekat dengan masjid. Di Bandung, tempat main malah halaman masjid di Gumuruh Batununggal. Di Tasikmalaya, malah punya dua masjid di bawah dan atas rumah. Di Cianjur malah dekat majus besar kecamatan. Kalau di Pagelaran sekarang ini Alhamdulillah dekat masjid sederhana milik seseorang yg diwakafkan

    BalasHapus
  52. Banyak untungnya kalau punya rumah dekat masjid. Salah satunya mengajarkan anak suka ke masjid.

    BalasHapus
  53. Rumahku dekat banget sama musholla, bahkan ada 3 musholla yang dekat. Satu di barat rumah, selatan rumah dan di barat daya rumah. Dulu waktu masih kecil aku ngajinya pindah2 hehehe

    BalasHapus
  54. enak sih jadi lebih langsung kedengeran kalau azan, soalnya kadang bertanya-tanya ini udah masuk waktu ini belum ya. yang penting speakernya kalau ngaji atau shalawatan gak ganggu

    BalasHapus
  55. kalau ngomongin suara speaker masjid plus minus ya, kebetulan rumah saya jaraknya cuman 40 meter aja deket masjid. plusnya ngaji deket, lebaran kalu mau solat id deket dan lain sebaginya. cuman kekurangannya ya edukasi suara sepaker itu tadi, disini kalo ramadan jam 2 udah mulai ngahi dengan volume luar biasa, enak sih auto kebangun. eh tapi ngajinya gak berenti sampai adzan subuh. kadang we nedd silent moment ketika sahur sih ya, so ini agak ganggu. moment lain kadang kalo lagi kerja, dan begadang, masjid udah buka suara sejak pukul 3 lalu lanjut jam 4, bagi kamu yang tim begadang agak terganggu karena mau tidur bentar susah. tapi yaaa komen seperti ini pun bisa disalah artikan dengan opini gak paham agama, padahal gak gitu juga kan.

    tapi beneran sih, soal speaker ini perlu edukasi lebih lanjut, kan udah banyak tersedia speaker yang smooth suaranya di ecommerce ya

    BalasHapus
  56. Kalo aku sendiri seneng rumah deket Masjid, karena kegiatan di mesjid deket rumahku ini cukup lengkap apalagi klo pas ramadhan

    BalasHapus
  57. Aku sih yay, gatau kenapa kaya lbh tenang gt ya, karena mash bisa denger suara adzan yg jelas. Jd inget waktu terus :)

    BalasHapus
  58. Alhamdulillah punya rumah dekat masjid, paling tidak selalu diingatkan sholat dengan suara azan...

    BalasHapus
  59. Aku suka yang dekat masjid sih. Jadi dengar banget saat azan, bahkan saat pengajian pun bisa ikut mendengarkan meski nggak datang langsung ke masjid he he

    BalasHapus
  60. Kebetulan rumah almarhumah Mama gak terlalu jauh dari masjid, tapi kalau aku disuruh milih ya kak, aku memilih nay. Walau banyak kelebihan buat memudahkan beribadah. Karena di sana speakernya kadang kekencengan, suaranya gak jernih juga, dan ada adzan yang terlalu awal di jam 2 pagi.

    BalasHapus
  61. Rumahku selalu dekat masjid, jadi bekum pernah ngalamin rumah jauuh dari masjid. Cuma beberapa kali liburan dan kebagian tempat yg jauh jadi masjid tuh jadi kurang suka, karena batas waktu untuk ibadahnya jadi gak terdengar. Harus mengandalkan jam hehe.

    BalasHapus