14 Juni 2014

Metode Snowflake dalam Menulis

Postingan ini adalah copy dari tulisan Dyah Rinni di note FB dan telah diijinkan untuk disebarluaskan.


Ada banyak teknik menulis novel, tetapi dari sekian banyak teknik yang ada mungkin salah satu yang paling sederhana adalah metode Snowflake dari Randy Ingermanson. 

Konsep dasar dari pemikiran Ingermanson adalah bahwa pada dasarnya novel itu merupakan sebuah desain. Ia menyarankan bahwa jika penulis berpikir dalam kerangka pemikiran seorang desainer, ia akan menghasilkan novel yang lebih baik. 

Ingermanson kemudian menciptakan 10 langkah yang telah diringkas sebagai berikut. Proses ini dibuat berdasarkan ide bahwa seorang penulis sebaiknya berpikir tentang tema atau inti ceritanya terlebih dahulu dan kemudian secara perlahan-lahan menambah kompleksitasnya. Ini menjadikan proses penciptaan novel sebagai hal yang tertata, bukan latihan kreatifitas yang muncul secara acak. 

Bisa jadi ini bukan metode menulis novel terbaik. Bahkan mungkin beberapa penulis akan merasa terkejut dengan model perencanaan mendalam seperti ini. Meskipun demikian, penulis lain bisa jadi menyukai metode tersebut. Dengan menciptakan novel melalui metode ini, Anda bisa menghemat waktu lebih singkat dan mengurangi risiko melantur kemana-mana. 

Metode Snowflake dalam 10 Langkah :
  1. Tulis inti novelmu dalam satu kalimat. 
  2. Perpanjang satu kalimat itu menjadi satu paragraf yang berisikan kejadian utama dalam novelmu, lengkap dengan akhir cerita. 
  3. Sekarang pikirkan tokoh utamamu dan tuliskan ringkasan cerita dalam satu halaman dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini :  · Motivasi tokoh utama (apa yang membuat dia bertindak?) · Tujuan tokoh utama (apa yang diinginkannya?) · Konflik yang dihadapi tokoh utama (apa yang mencegah dia dari mencapai keinginannya?) · Pencerahan yang didapat tokoh utama (apa yang akan dipelajari oleh tokoh utama, bagaimana dia akan berubah) · Satu paragraf yang menjelaskan garis kehidupan tokoh utama (kelahiran, masa kecil, dan lain-lain) 
  4. Kembali ke poin nomer 2 dan perpanjang setiap kalimat menjadi setiap paragraf. Nasihat yang diberikan oleh Ingemarson adalah sebagai berikut: Gunakan beberapa jam untuk memperpanjang setiap paragraf dari ringkasan ceritamu. Semua paragraf, kecuali yang terakhir, harus berakhir dengan bencana (masalah). Paragraf terakhir haruslah menceritakan bagaimana ceritamu berakhir. 
  5. Tulislah satu halaman terpisah yang menceritakan deskripsi untuk setiap tokoh-tokoh penting ceritamu dari sudut pandang mereka. 
  6. Kembangkan satu halaman ringkasan ceritamu menjadi empat halaman. 
  7. Kembangkan deskripsi karaktermu dari poin nomer tiga menjadi lebih lengkap dan mendetil. 
  8. Gunakan sinopsis empat halamanmu itu untuk membuat daftar semua adegan yang kam ubutuhkan untuk menyelesaikan novelmu. 
  9. Dengan menggunakan daftar adegan, tulislah inti cerita setiap adegan tersebut. 
  10. Tulislah draf pertamamu. 

Untuk mendapat penjelasan lebih lengkap, bisa mengacu ke situs Randy Ingermanson. http://www.advancedfictionwriting.com/articles/snowflake-method/ 


Sumber foto : Randy Ingermanson

13 komentar:

  1. catet dulu ah, semoga bisa dipraktekin. makasih sharenya, mba Uniek

    BalasHapus
  2. mo cobaa..lagi jajal lomba novel noura, doakan akyuuu

    BalasHapus
  3. wah share yang bermanfaat untuk yang senang menulis

    BalasHapus
  4. Kalo mbaca ini perasaan kayak yang gampang dan mudah yah...padahal mah syusahnya setengah mati...hihihi...
    Sampai detik ini menulis cerita fiksi masih menjadi dinding tinggi yang harus kudobrak tuh mba....suka berasa gak sangguuuup:(

    BalasHapus
  5. Kayak yang gampang ya mak --"
    Tapi bisa dicoba ^^

    BalasHapus
  6. saya catet dan pelajari, ah :)

    BalasHapus
  7. sudah lama aku nggak nulis cerita,, layak dibookmark ini cara ini. siapa tahu bisa jadi the next JK Rowling.

    BalasHapus
  8. udah punya ide buat novel tapi eksekusinya susah ameet, nyobain ah cara inii

    BalasHapus
  9. bermanfaat sekali mbak,,makasih ya,,ijin copas di buku catatanku,,

    BalasHapus
  10. waah waaah..aku pengen belajar nulis novel tapi kok ngg pede..ajariiiin mak heheee

    BalasHapus
  11. Lg males nih bikin cerita fiksi, bahkan sekedar cerpen saja. Kayaknya kok susah banget ya eksekusinya.

    BalasHapus