10 September 2021

Deklarasi Hari Bahagia Bersama : Jangan Lupa Bahagia dan Membahagiakan


Jangan lupa bahagia…

Ucapan ini terasa biasa saja diucapkan, namun sejujurnya memberikan banyak makna. Coba kita perhatikan kondisi akhir-akhir ini, sudahkah kita melihat kebahagiaan di sekitar kita?

deklarasi hari bahagia bersama

Kondisi pandemi beberapa saat lalu memang cukup mencekam. Berbagai regulasi terus bergulir untuk menangkal pandemi ini. Alhamdulillah di beberapa tempat sudah cukup terkendali, salah satunya Kota Semarang nih. 

Tanah kelahiran dan tempat tinggalku saat ini masuk PPKM Level 2. Semoga ke depannya akan makin membaik jika seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu untuk memutus rantai penularan virus secara serempak. 

Berada pada kondisi fisik yang prima di masa pandemi ini menjadi prioritas. Menjaga asupan makanan yang sehat dan tetap menggerakkan fisik makin familiar bagi kita semua. Harusnya sih tanpa pandemi kita menerapkan pola hidup sehat gini. Tapi tak apa lah, semoga kebiasaan baik seperti ini terus bertahan di masa depan selepas pandemi. 




Bahagia di Masa Pandemi


Lalu, selama pandemi ini kalian sudah bahagia dengan cara apa, teman?

Keluargaku terbiasa melakukan olahraga bersama untuk menjaga kesehatan. Ketika pandemi sedang tinggi-tingginya, kami menghentikan semua aktivitas olahraga di luar rumah. Olahraga yang mengharuskan kami menggunakan fasilitas publik dengan sangat terpaksa kami hindari dulu. 

Kami sekeluarga gemar berenang dalam rangka menjaga kebugaran tubuh. Olahraga yang satu ini cukup menguras energi jika dilakukan secara rutin dengan satu hingga dua jam aktif bergerak di dalam air. 

Sejak pandemi melanda, kami dengan berat hati berhenti melakukan olahraga favorit ini. Meskipun ada wacana bahwa virus tidak menular melalui air yang sudah bercampur chlorin, namun kami masih tetap bisa berpapasan dengan orang lain di darat. Entah itu di kursi tempat duduk, wastafel kamar mandi, fasilitas mandi dan ganti baju, ataupun lokasi lainnya. 

Oke, kami kemudian memilih untuk bersepeda saja. Yang riskan saat bersepeda keluar rumah adalah bergerombol dengan pesepeda lainnya. Oleh karena itu, lebih baik menentukan rute sendiri agar tidak harus berada dalam satu rombongan besar.

Ketika PPKM sudah turun ke level 2, makin bahagia rasanya ketika bisa bersepeda bersama teman sesama mama doyan jalan dan belanja hehehee..

bahagia bersama

Bersepeda bersama suami emang seru, namun terkadang kepayahan juga kalau kecepatan mengayuh dipaksa terlalu cepat. Begitu juga ketika memilih jalur yang banyak tanjakan, hwaduuuh… rasanya ngos-ngosan dan heart rate udah ga karuan gitu. 

Asyiknya bersepeda bareng kaum mama tuh bisa santai, menikmati keindahan kota sembari mampir di pasar krempyeng yang sudah mulai ada kembali semenjak kondisi kota makin membaik. Namanya juga bu-ibu, begitulaaahh… Insya Allah tetap dengan protokol kesehatan yang tak lupa selalu diterapkan. 

Begitulah bahagia versiku, bisa kembali bersepeda sudah bahagia banget loh. Kalau kalian gimana? 




Deklarasi Hari Bahagia Bersama


Makin bahagia nih ketika diajakin oleh JNE untuk ikutan webinar yang merupakan satu rangkaian Deklarasi Hari Bahagia Bersama tanggal 7 September 2021. Antusias banget dong aku ingin menyaksikan para narasumber yang tentu sudah tidak asing bagi kita semua.


deklarasi hari bahagia bersama


Pada acara online ini, hadir sebagai narasumber:
  1. Mohammad Feriadi Soeprapto – Presiden Direktur JNE 
  2. Maman Suherman – Penulis dan pegiat literasi 
  3. Mice Cartoon – Kartunis 
  4. Andy F. Noya – Jurnalis dan pendiri benihbaik.com 
  5. Melanie Subono – Seniman dan pendiri Rumah Harapan Melanie 
  6. Ivan Gunawan – Fashion designer dan enterpreneur
Host acara ini sangat interaktif dan membawakan acara dengan apik. Mba Fathia Izzati sukses merangkaikan tentang arti bahagia dari masing-masing narasumber. 

Kayaknya sepele loh soal bahagia, tapi apakah kalian selama ini tahu cara untuk bahagia dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari?

Menarik sekali nih ketika Pak Feri (M. Feriadi Soeprapto) menyampaikan tentang arti bahagia melalui kegiatan berbagi yang menjadi prinsip JNE dari dulu. Founder JNE Bp. Haji Soeprapto mengajarkan untuk menyantuni anak yatim dan golongan yang membutuhkan, padahal di awal berdirinya JNE mereka belum memperoleh keuntungan. 

Hal ini sesuai dengan ajaran agama yang dianut beliau, tercantum dalam QS Al-Baqarah ayat 261 : 

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

JNE tidak hanya berbisnis dengan manusia. JNE selalu berusaha untuk berbisnis di jalan Allah, sehingga diharapkan selalu ada kebaikan di dalam bisnis tersebut. Dalem banget prinsip kebaikan dan berbagi yang dijalankan oleh JNE ya, so inspiring

Saat giliran Kang Maman menyampaikan bahagia versinya, banyak hal menarik dan mengharukan juga nih. Kang Maman yang kita sering lihat di televisi sebagai NoTulen acara Indonesia Lawak Klub, menyampaikan kebahagiaannya ketika berhasil menyelesaikan pembuatan buku Bahagia Bersama, kolaborasinya bersama Mice Cartoon dan JNE. Melalui buku Bahagia Bersama ini, Kang Maman dan Mice menularkan kebahagiaan sesuai prinsip JNE : berbagi, memberi, dan menyantuni


Nggak tanggung-tanggung, Kang Maman langsung terjun di lapangan, mewawancarai orang-orang yang membuktikan ketiga prinsip JNE tadi. Salah satunya ke karyawan JNE, seorang tuna netra yang direkrut oleh JNE untuk bekerja di sana. 

Adapun bagi Mice Cartoon, bahagianya muncul ketika tulisannya dibaca oleh orang lain dan pembacanya itu merasakan bahagia juga. Double bahagia gitu deh jadinya. Selama ini Mice berkarya berdasarkan potret realita kehidupan yang disampaikan melalui bentuk kartun. Menurutnya penyampaian karya seperti ini sangat aman digunakan untuk mengkritik apa saja. Tak ada yang marah karena tidak mendiskreditkan orang atau pihak tertentu.

Ivan Gunawan menambahkan tentang arti bahagia. Dia sangat bahagia ketika ada orang yang minta foto bersama dirinya. Saat Ivan mengucapkan terima kasih kepada fansnya, rasa bahagia membuncah dalam dirinya. 



Selain itu, menurut Ivan semua yang kita miliki saat ini tidak sepenuhnya milik kita sendiri. Ada hak orang lain yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, dia sangat bahagia ketika bisa berbagi dengan orang lain. Setuju banget…


Berkaitan dengan berbagi kepada sesama, Andy F. Noya menggarisbawahi tentang jatah usia hidup kita di dunia yang tak pernah kita ketahui. Berbagi tak perlu menunggu sampai mapan atau kaya dulu. Setiap saat kita bisa berbagi selagi masih hidup di dunia. Berbagi tak akan membuat kita miskin, bisa dilakukan melalui apa saja, tidak harus materi. Agama apapun mengajarkan kita untuk selalu berbagi dengan sesama ya kan?

Selaku salah satu pendiri benihbaik.com, Andy F. Noya menyadari banyak orang yang kadang masih bingung hendak menyumbang kemana ketika ingin berbagi. Ada juga yang malu ketika bisanya hanya menyumbang sedikit. Melalui benihbaik.com yang didirikannya dia berharap orang tidak akan bingung lagi ketika hendak berbagi untuk sesama. Besar ataupun kecil nilai sumbangan semuanya sangat berarti bagi yang membutuhkan. 

Ketika hidup kita bisa berdampak baik untuk orang lain, di situlah letak bahagia yang sebenarnya. – Andy F. Noya

Konsep berbagi yang sama juga diyakini oleh Melanie Subono, pendiri Rumah Harapan Melanie. Melalui gerakan yang diinisiasinya sejak 14 tahun lalu ini, berbagai bantuan telah disalurkan bagi yang membutuhkan. 

Terharu banget loh ketika Melanie bercerita di Prabumulih ada seorang ibu yang sudah 2 minggu tidak bisa membawa pulang bayinya karena menunggak pembayaran rumah sakit sebesar 120 ribu. Bagi banyak orang, nilai rupiah segini tidak menjadi masalah. Namun bagi ibu tadi, sungguh berharga karena nilai rupiah ini membuatnya kehilangan hak untuk membawa pulang bayi yang baru dilahirkannya. Ya Allah, sungguh mengharukan kisah tersebut. 


Melanie Subono menekankan, berapapun jumlah uang yang kita sumbangkan, mau banyak atau sedikit, semuanya berarti untuk menolong kehidupan orang lain yang sangat membutuhkan. Baginya hanya ada 2 golongan orang : ada uang dan tidak ada uang sama sekali untuk membantu. 


Gimana, kalian masih menunggu punya uang berapa untuk membantu sesama, Kawan? Semoga dengan inspirasi bahagia dan berbagi dengan sesama dari para narasumber tadi, teman-teman pembaca blog ini makin diringankan jalannya untuk mencapai kebahagiaan dengan berbagi. 

Pada tanggal 7 September 2021 ini JNE resmi mengajak kita bersama melakukan Deklarasi Bahagia Bersama. JNE meluncurkan buku Bahagia Bersama dan mengajak semua orang untuk bahagia. 

Bagi kalian yang ingin mendapatkan buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice ini bisa membelinya di toko buku Gramedia maupun secara online melalui website gramedia.com. Yang biasa belanja di olshop bisa juga loh mendapatkannya melalui Toko JNE di Shopee dan Tokopedia.  



Duh duuuh… ga sabar deh pengin segera baca buku Bahagia Bersama. Kalian juga kan?

40 komentar:

  1. keren ya prinsipnya JNE. Semoga semakin banyak lagi orang2 yang senang berbagi, orang2 yang bahagia jika berbagi. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial, yang nalurinya pasti senang berbagi. Nice share mba..

    BalasHapus
  2. Wah, ada Kang Mamang, beliau penulis idolaku mba. Beberapa bukunya sudah pernah saya baca. Setuju sekali dengan semua yang dikatakan para pesohor yang jadi narasumber dalam acara itu. Bahwa berbagi adalah salah satu kunci kita untuk bahagia.

    BalasHapus
  3. Kadangkala, kita menganggap bahwa untuk bisa bahagia, kita harus punya segalanya dulu ya, Mbak.. Padahal kebahagiaan itu bisa kita ciptakan dari hal-hal kecil. Aku misalnya, lihat pohon tomat berbunga dan berbuah aja rasanya bahagia banget. Bahagianya bertambah lagi ketika tomatnya banyak, trus bisa dibagiin ke tetangga. Bener kalau berbagi itu bisa menghadirkan kebahagiaan tersendiri. Makanya, salut banget sama JNE. Meski belum punya keuntungan, tapi sudah berani berbagi pada yang membutuhkan.

    BalasHapus
  4. Benr banget mbak, berbagi tak harus menunggu kaya, semampunya aja asal ikhlas. Kalau gak bisa metri ya berbagi yg lain, kyk berbagi keterampilan atau bahakn sekadar berbagi senyum.
    Yg namanya kebahagiian emang menular ya dan rasanya lbh bahagia saat yang di sekeliling kita bahagia atau pd saat kita berhasil membahagiakan org lain.

    BalasHapus
  5. Bahagianyaa..
    Denagn membaca konsep bahagia yang dipaparkan masing-masing pembicara, aku jadi paham bahwa standart bahagia setiap orang itu tidak pernah sama. Tapi satu hal yang pasti, ketika kita semakin bersyukur, maka hal-hal kecil pun akan membuat hati berbunga-bunga.

    Seperti mendengar kata "Pakeeett", hehhee..
    JNE selalu membuat bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka banget "Ketika hidup kita bisa berdampak baik untuk orang lain, di situlah letak bahagia yang sebenarnya."

      Sejalan dengan sabda Rasulullah sholallahu 'alaihi wa salam bahwa Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

      Hapus
  6. Terharu banget sama kontribusi JNE juga nih dengan rela memberikan bantuan secara gratis kalau ngirim barang untuk donasi. Benar-benar mengantarkan kebahagiaanya.

    BalasHapus
  7. Kalo versi bahagiaku kumpul ma keluarga, sahabat haha hihi ga jelas, unfaedah sambil makan atau ngopi udah buahagia sekali tuh, so simple yaa. Berbagi kebahagiaan selalu terasa vibesnya .
    Jadi kepo sama bukunya juga nih, udah berasa aura bahagianyaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iya banget ini teh..
      Ternyata semakin unfaedah bisa bikin bahagia yaa.. Memang selama pandemi ini jadi merasa sering negatif thinking. Sesekali keluar bersama sahabat, ini jadi booster kebahagiaan banget.

      Hapus
  8. Mba Uniek Perkumpulan Mama riders nya keren. Aku nggak bisa sepedaan, sementara tunggunkrupuk jaga mertua. Tapi ke ikutan energinya juga. Allhamdulilah bahagia itu sebuah kewajiban untuk diri sendiri ya mba, ditambah ikutan deklarasi ini makin hepi. Bertaburan berkah

    BalasHapus
  9. Aku jadi inget salah satu pendiri JNE yang skrg jadi komisarisnya skrg pendiri Paxel... kagum dengan semangat hidup futuristiknya yang ingin bahagia di akhirat dengan cara berbagi dan membangun 1000 masjid...Masya Allah.

    BalasHapus
  10. Seru juga kalau bisa sepedaan bareng mama2 yang punya hobi sama yaa bund. Pasti lebih bahagia. Kalau aku bisa ngumpul sama anak2 saat weekend aja udah bahagiaa

    BalasHapus
  11. campaignnya menarim dan seru juga nih kayaknya sepele tapi menyentuh banget nih bahagia bersama

    BalasHapus
  12. Seru banget acara kemarin mbak, saya sampai kagum banget dengan filosopi JNE memberi, menyantuni dan berbagi. Semoga banyak tokoh publik juga serta kita bisa menerapkan prinsip memberi dengan sukacita.

    BalasHapus
  13. Ah suka banget kata-katanya. Kadang kita selalu berusaha membahagiakan orang tapi kitanya sendiri suffer dan ga bahagia.

    BalasHapus
  14. Suka banget pada pendapat Ivan Gunawan. Setuju banget pastinya.

    Keren Mbak Uniek punya komunitas Mama Riders. Pengen juga bisa ikutan bersepeda rame-rame gitu, tetapi masih terkendala sama anak-anak yang ngebuntutin emaknya terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya bukan komunitas sih mba, hanya sepedaan bareng teman2 kuliah yang kini masih tinggal sekota aja hehehee... yang penting sepedaannya dengan bahagia.

      Hapus
  15. MasyaAllah ya Mba Uniek mba Melanie pasti banyak kisah berbagi lainnya, semoga ada acara begini lagi soalnya banyak bagnet yang bisa diambil hikmahnya dan kita jadi berusaha untuk bisa berbagi dengan yang lain

    BalasHapus
  16. "JNE tidak hanya berbisnis dengan manusia. JNE selalu berusaha untuk berbisnis di jalan Allah, sehingga diharapkan selalu ada kebaikan di dalam bisnis tersebut."

    Kata-kata yang dalam, penuh makna, dan sangat menginspirasi. Dengan menyertakan kalimat itu dalam tulisan ini, Mbak Uniek sudah sukses membuat hariku BAHAGIA!

    Semoga banyak pengusaha menerapkan prinsip tersebut.

    Semoga laris manis Buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice, dan membuat pembacanya menjadi bahagia.


    BalasHapus
  17. Bahagia bisa dirasakan ketika kita berbagi dengan orang lain dengan sesuatu yang kita sukai. Memberikan kado misalnya, barang yang ga mesti mahal namun ikhlas memberinya dan bisa mendatangkan manfaat bagi penerimanya. Berbagi pada orang2 yang kurang mampu bisa mendatangkan pahala. Banyak sih sumber kebahagiaan kita paling dekat rumah pasti ada :) Salut sama JNE yang senang menyantuni masyarakat. Semoga berkah selalu ya.

    BalasHapus
  18. lihat narsumnya pasti acaranya nggak ngebosenin plus bikin semangat ya mbak. Bagus juga ya filosofinya JNE ini, hihiih aku baru tau loh mbak, dunia akhirat jalan bareng

    BalasHapus
  19. Baru tau kalau 7 september itu jadi hari bahagia. Program peduli dari JNE nih bener-bener patut ditiru pengusaha lainnya. Terlihat biasa, tapi mampu membuat semburat senyum bagi si penerima kebaikannya.

    BalasHapus
  20. Baca judulnya saja jadi semangat bahagia..Deklarasi hari bahagia bersama jangan lupa bahagia. Beneran bikin bahagia apa yang dilakukan narasumber di acara ini. Apalagi kalau nanti punya bukunya Kang Maman, Mice dan JNE, bakal nambah bahagia pasti!

    BalasHapus
  21. pakeeettt... adalah kata yang bikin aku bahagia. beneran pas banget jne itu connecting happiness. campaignnya keren. moga sukses terus buat jne

    BalasHapus
  22. Merasa bahagia karena berhasil membahagiakan orang lain tentu asyik ya. Jadi kita pun bawaannya pengen ngebahagiain orang² di sekitar kita.

    BalasHapus
  23. Ini salah satu webinar yang bikin saya bahagia menontonnya. Banyak aksi-aksi yang mungkin terlihat kecil, tetapi sebetulnya bikin bahagia. Jadi gak sabar pengen baca bukunya

    BalasHapus
  24. Mba Melanie, aku salut padamu. Terharu juga. Sudah banyak bantuan yang ia berikan ke orang yang membutuhkan. Dan setuju banget, mau berapa banyak uang yang kita sumbangkan, mau banyak atau sedikit, bagi orang yang sedang membutuhkan itu sangat berarti.

    BalasHapus
  25. Yup, menjadi bahagia adalah pilihan. Definisi bahagia tiap orang pun berbeda. Ketika bisa berbagi dengan sesama entah itu berupa materi, dukungan moril, tenaga, ilmu atau apapun yang kita punya bisa menjadi sumber bahagia buatku. Karena berbagi bahagia itu bisa membuat lebih banyak kebahagiaan untuk semua orang

    BalasHapus
  26. Benar banget ya tak usah menunggu kaya baru berbagi, sekarang pun kita bisa berbagi harta, ilmu dan pengalaman yang kita miliki dengan orang lain di sekitar kita..seru acaranya ya Mbak..

    BalasHapus
  27. Setuju banget quote nya bang Andi Noya, nggak harus menunggu mampu untuk berbagi. Apa yang dimiliki saat ini, sedikit pun mungkin bisa berarti untuk orang lain. Seru juga acaranya, dan ada buku karya Kang Maman dan MICE ya mbak.

    BalasHapus
  28. Keren banget Mbak acaranya Jadi semakin kagum dengan perkembangan JNE sekarang apalagi petinggi dan pendirinya punya prinsip yang keren abis semakin sering berbagi maka akan Allah berikan tambah rezekinya dan kemajuan buat JNE

    BalasHapus
  29. Wuih ada Ivan gunawan dan melani ya. Keceh dan seru pasti asli kegiatannya ya. Saat sekarang tuh berbagi menjadi gampang ya, misalnya berbagi info di medsos atau gerakan peduli banyak yang Support

    BalasHapus
  30. wah ada ya, hari bahagia
    memang ya mbak, dengan berbagi terkadang kita mendapatkan kebahagian tersendiri
    menarik sekali campaign dari JNE ini

    BalasHapus
  31. Di jaman pandemi ini memang perlu deh moment yang kita gunakan untuk mengapresiasi diri dan keluarga. Mulai dari hal-hal kecil yah, olahraga bahkan kegiatan berbagi aja bisa jadi momen bahagia.

    BalasHapus
  32. Memaknai arti bahagia ini memang nggak mudah karena kadang-kadang kita berpikir terlalu njelimet dan ketinggian standar. Padahal, untuk bahagia bisa menjadi mudah jika dimulai dengan pikiran yang bahagia. Untuk berbagi juga ada banyak jalannya. Gak perlu nunggu jadi milyuner kemudian bag-bagi duit, namun bisa berbagi dari apa yang kita punya. Acaranya sangat inspiratif.

    BalasHapus
  33. Kalau mau berbagi harus nunggu kaya kayaknya bakalan a kelakon la kebanyakan manusia itu seringnya merasa kurang terus ya mak. Senang melihat JNE semakin berkembang dan ikut merasakan nih banyak program sosial di Jogja yang dibiayai oleh JNE

    BalasHapus
  34. berbagi atau bersedekah itu memang banyak banget manfaatnya baik kepada yang diberi dan yang memberi sedekah, ya. nggak usah banyak asal bisa sedekah rutin juga bisa jadi pilihan ya, mbak kalau mau berbagi

    BalasHapus
  35. Setuju, Mak!
    Kalau berbagi menunggu kaya, alangkah malangnya orang yang tidak punya apa-apa ya. Tak ada kesempatan mendapat pahala dong.

    Aku ingat masa kecil pernah lho punya pikiran seperti itu: "Betapa tak adilnya Allah untuk orang-orang seperti keluargaku"

    Untunglah hal itu tak berlangsung lama.
    Karena berbuat kebaikan tidak melulu soal materi dan materi.

    Menyingkirkan batu di jalan saja sudah termasuk kebaikan.
    Begitu kata ustazah.

    Aku ingat banget saat masa kecil pernah mendengar ini.
    Lalu sejak saat itu aku punya kebiasaan menyingkirkan batu atau kayu atau apa saja yang menghalang di jalan.

    Btw,
    Aku takjub ama prinsip JNE "Berbagi, Memberi dan Menyantuni"

    Barokallah.

    Iyes.
    Jangan lupa bahagia!

    BalasHapus
  36. Visi misi JNE keren ya. Berbisnis dengan Allah sehingga rajin menyantuni dan membahagiakan orang lain. Yang diajak juga Kang Maman yang punya semangat sama.
    Kang Maman kalau jelasin itu asyik banget.

    BalasHapus
  37. aku suka banget dengan kata-kata motivasi dari kang maman lho mbak. tentang memberi. ah aku sampai meneteskan air mata pas mendnegarnya. daan, sekarang aku mau baca bukunya

    BalasHapus