25 September 2013

Andai Aku Jadi Detienne

Bayang lekuk ala Spanish guitar itu terus menghantui pikiranku. Ah, Detienne, kamu bikin iri deh. Bisa banget sih punya badan seksi dan semok begitu. Aku? aku? Serasa ingin kusingkirkan semua kaca pengilon yang ada di dekatku. Hiks, menangis tiada henti dalam hati setiap ingat Detienne dan lekuk pinggangnya.

Bentuk alismu pun sempurna. Pernah kau bercerita, saat liburan kau mencoba yang namanya sulam alis. Ealah, ternyata tak cuma kain ya yang bisa disulam. Aku tak mampu membayangkan kengerian saat kau menyulam alismu, Detienne. Kengerian yang sebenarnya lebih terfokus pada sejumlah uang yang kau pakai untuk itu. Sekali sulam alis berarti anak-anakku tak makan, Nona Cantik.

Detienne Imajiner
Teringat lagi saat kau tengok megahnya Menara Eiffel dan tak lupa kau oleh-olehkan padaku parfum cantik dengan kemasan persis seperti menara itu. Pun kala kauceritakan perjalananmu keliling Eropa dengan mata berbinar-binar dan senyum mengembang, sambil sesekali mengibaskan rambut pirangmu yang indah. Belum lagi kulitmu yang putih mulus itu, Detienne. Bener-bener bikin kesel. Aku telah susah payah menutupi tanganku dengan kaos tangan saat pulang-pergi dari rumah ke pabrik agar tak terkena sengatan matahari. Tetapi tetap saja tubuhku ini gosong dan mangkak tidak keruan. Njengkelke tau ndaaakk...

Oh, Detienne, kau tak pernah tau, sering kuhabiskan hariku dengan berkhayal andai saja aku menjadi dirimu. Pasti aku tak perlu susah-susah bekerja seperti ini. Kau memang bekerja, tapi kurasa itu hanya formalitas saja. Kau bekerja di perusahaan abangmu, berbagai fasilitas dan dispensasi kaudapat. Bahkan kau bisa bebas travelling kemana saja saat hari kerja sedang berlangsung. Tuh, enak kan?  Kalau jadi dirimu, akan kuminta abang untuk memberiku uang saku keliling dunia. Aku kan ingin lihat Great Barrier Reef secara langsung. Belum lagi Taj Mahal nan eksotik. Terus keliling kota dengan Gondola di Venice, wuiihhh.... so romantic. Apalagi kalau bisa singgah di Kremlin dan Red Square-nya, ingin kubayangkan bagaimana rasanya menjadi Tsarina yang dulu bermukim di sana..

Seandainya aku jadi kamu ya Detienne, aku tak perlu buru-buru membuat laporan, sering berkutat dengan keringat di lapangan agar kau bisa segera memberikan laporan itu ke boss-ku, yang juga sekaligus abangmu itu. Aku bisa duduk terus di kantor yang adem, menikmati lagu-lagu Mandarin kesukaanmu, sembari download game-game menarik yang biasa kaumainkan sesuka hati.

Andai aku jadi dirimu, Detienne, aku bisa pilih salah satu cowok bule koleksimu. Kamu memang punya beberapa pacar bule, tapi hingga kini tak satupun kau pilih untuk jadi pendamping. Andai kamu itu aku, pasti sudah dari dulu aku punya anak-anak berhidung mancung dan berambut pirang. 

Setiap malam menjelang, saat capek-capek melanda badan, paling enak berkhayal menjadi dirimu, Detienne. Hidup serba mudah, mau apa saja dituruti abangmu itu, pulang-pergi ke pabrik pakai antar jemput. Bahkan kadang supir antar jemput pabrik tadi kausuruh antar ke salon untuk rebonding ataupun facial. Ish isshh... kau bikin aku ngiri, Detienne.

Mbak, kapan ya aku bisa punya anak-anak yang lucu seperti dirimu. Sudah kumplit pula laki perempuan. Yang sulung cewek, manis imut kayak mbak. Terus adeknya cowok cakep, lucu nggemesin. Doain aku dong mbak biar bisa segera menikah dan punya momongan.

Lamunanku buyar saat Detienne mengatakan kalimat itu. Saat aku mengkhayalkan dirinya hingga ke langit sap tujuh, ternyata dia masih setia duduk di depanku. Semula sih dia minta diajari cara-cara menyusun laporan yang baik untuk direksi. Namun keterusan curcol kemana-mana. Tatapan matanya sendu dan penuh rasa iri saat melihat potret kedua anakku yang kujadikan wall screen. Khayalanku pun tumbang dalam sekejap.



14 komentar:

  1. terima kasih Mak sudah ikutan GA sayaaaaaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  2. Rumput tetangga memang "cuma" kelihatan lebih hijau ya mak :D

    BalasHapus
  3. apa masih kurang... to mbak..?
    komen apa sih...???

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga berkhayal to mas Insan, yo seheboh-hebohnya lah. ngiler sana-sini sampe dleweran hihihiiiii :D

      Hapus
  4. Tetep ayuan sampean kok mbak.. suer deh.. hehehe

    sukses GA-nya yo.. salam buat Entin wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. halah halaaahh...langsung sesek kabeh kudungku :D

      suwun yo sam, semoga sukses juga ikutan GA-nya emak Noofa ini. sori salam buat Entin kagak bisa disampein, ybs sedang keliling dunia lagi ;)

      Hapus
  5. baru pertama berkunjung hihihihi

    BalasHapus
  6. Aiih.. mbak Uniek, itu foto yang dilayar monitor keren banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih Bunda Lahfy, itu hasil jepretan si ayah, lumayan anak istrinya bisa numpang narsis :D

      Hapus
  7. Detienne layak iri padamu mbak...
    Gudlak utk GAnya yaaa...

    BalasHapus