08 Januari 2016

Terapi Berkebun untuk Kesehatan Jiwa


Di dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Setujukah dengan pendapat tersebut?

Aku pun sepakat dengan hal tersebut. Dimana-mana banyak kan digaungkan pola hidup sehat melalui berbagai macam aktivitas, mulai dari olah raga hingga pengaturan pola makan. 

Namun pernah kah terpikir oleh teman semua akan suatu kondisi dimana tubuh kita sehat namun jiwa kita kering kerontang? Lalu kenapa jiwa bisa kering dan kosong? 

Kekosongan jiwa bisa terjadi pada banyak orang dalam babak tertentu kehidupannya. Bisa saja seseorang tersebut telah mengalami hal-hal berat seperti kehilangan seseorang yang dicintai. Bukan hanya pasangan hidup atau orang tua saja, kehilangan teman dan sahabat pun akan membekas luar biasa. Kehilangan ini bisa dikarenakan orang tersebut meninggal, atau berpisah secara jarak maupun akibat perselisihan yang luar biasa.

Dianjurkan orang yang mengalami problematika di atas segera berkonsultasi ke ahlinya agar menemukan jalan keluarnya. Namun seringkali orang yang bersangkutan tidak merasa kalau dia sedang mengalami problem kesehatan jiwa. Nah, di sini lah perlunya campur tangan orang lain.

Aku pernah baca di telegraph.co.uk ada terapi untuk kesehatan jiwa berupa horticultural and gardening therapy. Penasaran banget loh aku masak iya sih berkebun bisa jadi solusinya. Di web tersebut Sue Stuart-Smith yang sebentar lagi akan mempublikasikan buku berjudul The Well Gardened Mind mengatakan : In the plant world, regeneration is a matter of course, but psychological repair does not come so naturally to us. While we have an innate capacity to form strong attachments, we are less well equipped to deal with trauma and loss.

Jelas kan dari kutipan Sue tadi bahwa mekanisme psikis kita kurang terkondisi untuk menghadapi trauma dan kehilangan. Untuk itulah kita harus menyadari kondisi tersebut dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan bertahan dari trauma dan kehilangan tadi dengan berbagai cara.

Salah satunya ya dengan berkebun tadi. Merawat tanaman semenjak dari bibit bunga hingga mekar berkembang berarti menjauhkan diri kita dari hingar bingar dunia dan sejenak menyibukkan diri dengan tanaman. Berbeda dengan manusia yang punya potensi untuk membebani diri kita dengan berbagai persoalan, tanaman memberikan perasaan tenang karena dia 'diam' dan rela kita apakan saja.

Tak harus berkebun sendiri sih di sini sebenarnya. Menikmati keindahan bunga-bunga yang mekar hasil kerja tangan orang lain pun tak kalah menenangkannya. Itu yang kualami sendiri di rumah. Kebunku dirawat sepenuh hati oleh ibuku. Beliau sukses mengembangbiakkan aneka tanaman. Beli bibit tanamannya sih bisa dari mana saja. Dari penjual tanaman keliling, bisa dari toko tanaman hias, dikirimi oleh teman sesama pencinta tanaman, adaaaa saja pokoknya jenis tanaman yang dirawat oleh beliau.


Salah satu tanaman di kebun yang lumayan langka adalah kecombrang. Tuh di foto atas terlihat saat kecombrang sedang berbunga dengan hebatnya ;)  Bunga kecombrang ini enak sekali loh untuk disantap saat dimasak sebagai urap. Kalau di daerah tertentu menyebutnya Megono. Megono yang menggunakan kecombrang biasanya khas Pekalongan. Rasanya memang wangi dan sengir gitu, tapi enak kok. Bunga kecombrang ini bisa juga dicampurkan ke dalam masakan tom yum, melengkapi wanginya daun jeruk dan serai yang biasanya ada di masakan tersebut.

Saat banyak kerjaan di kantor dan pulang ke rumah dengan banyak beban, memandangi kebun dengan segala tanaman tadi sangat membantu untuk self healing ku. Makanya aku ceria terus kaaaann... *digampar se Indonesia Raya. Coba deh teman-teman meluangkan waktu sejenak untuk berkebun ataupun menikmati keindahan bebungaan. Bila memang tidak memiliki lahan untuk berkebun, ya bisa saja bertanam di pot-pot kecil. Atau kalau tidak mau repot ya memandang tanaman tetangga atau pergi sejenak ke taman kota gitu. Biarkan rasa jiwa kita yang 'berbicara' pada tanaman tersebut.... enjoy it... be relax.... 

23 komentar:

  1. Iiiih.. cakep banget itu bunga kecombrangnya...

    BalasHapus
  2. Rencanaku begitu waktu pindah ke rumah baru. Tapi setelah beberapa kali ada ular main kesini, mungkin ini dulu rumah temannya, jadi parno lihat halaman. Kalau mau ngerapiin rumput minta tolong tetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ngerawat sendiri ga pa2 mba, intinya bisa menikmati keindahan halaman rumah kita aja

      Hapus
  3. Suka berkebun tapi phobia sama cacing Dan ulet :)

    BalasHapus
  4. Kalau kataku, kecombrang itu langu. Tapi, Ibuku doyan banget. Apalagi kalau buat cmpuran pecel. Wiiiiw...lahap.

    BalasHapus
  5. Baru tau aku ada bunga namanya kecombrang. Ada ga ya do doughnuts.com?

    BalasHapus
  6. pengeeen banget punya kebun..tapi musti tunggu pulang ke Indonesia..yang di sini sewa soalnya :).

    BalasHapus
  7. Eh, baru tau ada bunga kecombrang, mbak...dan baru liat juga :D

    BalasHapus
  8. setuju mbak, kalu lagi butek lihat tanaman rasanya adeeem
    kecombrang ni bisa untuk campuran gulai ayam juga mbak, enak
    di papua tetanggaq sering bikin, aq gliran nyicip xixiix

    BalasHapus
  9. pengen noba juga berkebuun, heran aku kok tangannya panas, ngga kayak bapak ibu mertua dan ortuku yang hobi dan jago berkebun hihihi

    BalasHapus
  10. Berkebun ini butuh ketelatenan yaaaa dan aku orang nya ngak telaten + males jadi lupakan dulu hahaha

    BalasHapus
  11. aku ndak sabar ngopeni tanaman *lirik lahan taman depan rumah yang tandus

    BalasHapus
  12. aku sering nyoba berkebun, tapi kurang telaten.. seringnya tanamanku mati atau kurang subur :(

    BalasHapus
  13. aku sering nyoba berkebun, tapi kurang telaten.. seringnya tanamanku mati atau kurang subur :(

    BalasHapus
  14. Aku nggak telaten berkebun. Tapi suka lihat bunga yang seger-seger.

    BalasHapus
  15. Sy dikasih bbrp pot bunga sama ortu tp sekarang tinggal 2. Ga telaten merawatnya. Jd inget jg pny bibit tanaman hadiah GA blm ditanam

    BalasHapus
  16. beneerr maknik, tapi berkebun itu susah-susah gampang ya.. tipsnya buatku pilih bibit bunga yang bandel, jadi lupa nyiram masih tumbuh.. hehehehe

    BalasHapus
  17. Aku dari duluuu mau beli bunga buat menghias taman superminiku, ngga jadi-jadi muluk, kayaknya harus minta mak uniek nih >.<

    BalasHapus
  18. Menurut saya berkebun emang salah satu stress killer terbaik sih. Kalau pulang kerja, biasanya selalu nyempetin diri buat berkebun sebentar, walaupun cuma nyiram2 doang. Tapi dengan begitu emang bikin mood lebih nyaman.

    BalasHapus