24 Juni 2020

Dwi Sasono, Narkoba dan Pembelajaran Hidup


Dwi Sasono terjerat kasus Narkoba?

Serasa nggak percaya loh aku waktu membaca kabar itu dan mendengar bisik-bisik di berbagai group whatsapp. Mosok sih seorang family guy yang enggak neko-neko macam Dwi Sasono bisa terjerat kasus narkoba.

hari anti narkotika internasional

Mau nggak percaya tapi kenyataannya memang begitu. Artis Dwi Sasono yang juga merupakan suami penyanyi Widi Mulia, pada tanggal 26 Mei 2020 lalu digerek polisi di kediamannya dengan barang bukti narkotika jenis ganja seberat 16 gram.

Sedih banget aku melihat kenyataan ini. Ternyata ya 'sergapan' narkoba itu bisa menyerang siapa saja tak kenal ampun. Bahkan untuk orang seanteng Dwi Sasono (menurut pendapatku lho yaaaa) ternyata masih bisa tergelincir terkena kasus penggunaan narkoba juga.

Ada apa sih sebenarnya yang terjadi di balik perangkap narkoba ini?


Narkoba - Mengapa Orang Memakai Narkoba?


Kadang kala tak habis pikir, kenapa ya ada orang yang mau-maunya menjadi budak narkoba. Menurutku, kehidupan telah menyediakan berbagai masalah yang harus kita pecahkan seiring dengan pertambahan usia. Kenapa harus ditambah masalah yang lain lagi, salah satunya ya penggunaan narkoba itu. 

Ternyata dari beberapa sumber bacaan yang kudapatkan, banyak orang merasa dapat mengubah hidupnya dengan menggunakan narkoba. Sebagian besar menggunakannya dengan alasan:
  • melarikan diri dari masalah
  • menciptakan suasana santai 
  • menghilangkan rasa bosan 
  • tampak lebih dewasa 
  • memberontak terhadap kondisi yang tak bisa diatasi
  • bereksperimen   (sumber : drugfreeworld.org)
Semula para pengguna awal itu mengira narkoba adalah solusi dari semua permasalahan hidupnya. Eee ternyata e ternyata narkoba malah menjadi masalah baru. Sudahlah masalah awal belum ketemu solusinya, pengguna narkoba jelas akan terdampak konsekuensi buruk dari pilihan yang diambilnya. 

Narkoba pada dasarnya adalah racun. Aku setuju sekali bila ada yang menyatakan seperti ini. Seberapapun jumlah yang dikonsumsi, tetap pada akhirnya akan merusak. 

Jumlah yang dikonsumsi akan menentukan efek dari narkoba tersebut. Jika digunakan dalam jumlah sedikit, efek yang dihasilkan adalah sebagai stimulan. Orang akan merasa lebih bugar, lebih cerdas, lebih percaya diri. Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar, maka narkoba tadi akan menimbulkan efek obat penenang. Kebalikan dari awal penggunaan tadi ya yang inginnya lebih bugar gitu badannya meskipun menjalani aktivitas berat.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh manusia, tentu tak ada yang instan ya. Masak pengin bugar dan sehat kok malah pakai narkoba. Bukannya mengkonsumsi makanan yang bergizi, memperbanyak minum air putih, makan buah dan sayur, eeehh ini malah menjadikan narkoba sebagai sumber kekuatan. Entahlah... kenapa bisa begitu ya cara seseorang mengatur kondisi badan. 

Ngerinya itu looh... ketika dosis penggunaan narkoba makin tinggi, ancaman nyawa yang jadi taruhannya. Orang jadi tak perduli lagi pada nyawanya. Yang penting harus pake narkoba. Lagi dan lagi.

“I felt that I was more fun when I was drunk. Soon after [I started drinking] I was introduced to marijuana . . . . Later, I was hanging out at a friend’s house smoking marijuana when someone pulled out a bag of cocaine. Snorting cocaine quickly became a daily habit. I was stealing money from my parents’ business and from my grandparents on a daily basis to support my alcohol, cocaine, marijuana and LSD habits. Then I was introduced to OxyContin and began using it on a regular basis. By the time I realized I was addicted, snorting OxyContin was part of my daily routine. I needed something stronger—and was introduced to heroin. I would stop at nothing to get high. My addiction was winning. And every time I tried to kick it, the physical craving would send me back for more.” —Edith

Kutipan di atas kudapatkan dari web drugfreeworld.org, pengakuan dari salah seorang ex pengguna narkoba. Pasti awalnya dari coba-coba, ingin mengetahui sesuatu yang baru. Lalu ketika secara rutin mengonsumsinya, maka tubuh lama kelamaan akan selalu memintanya untuk mengonsumsinya lagi. 

Hingga kemudian berbagai hal buruk terjadi. Dosis yang digunakan sudah tidak bisa lagi sedikit. Butuh peningkatan dosis, ataupun 'kenaikan level' narkoba untuk mengatasi rasa sakau yang diderita. Padahal narkoba itu nggak ada yang murah. Harus punya duit untuk bisa beli narkoba.

Coba bisa dibayangkan, apa yang akan dilakukan seseorang ketika tidak punya uang tapi badannya menuntut untuk diberi narkoba lagi? 

hari anti narkotika internasional



Narkoba Mempengaruhi Pikiran


Dalam kondisi normal, seseorang bisa mengingat sesuatu hal dengan cepat. Begitu juga ketika harus memutuskan sesuatu, pikirannya bisa tangkas dalam mengolah informasi yang datang kepadanya dan mencari jalan keluar ketika menghadapi suatu permasalahan.

Ketika narkoba datang sebagai 'bantuan', bukannya hal positif yang kemudian timbul. Narkoba bisa mengaburkan memori, menyebabkan kekosongan secara meluas pada pikiran. Mencoba mencari solusi dalam kepungan narkoba, seseorang akan dihadapkan pada kondisi tak berdaya. Narkoba membuat seseorang merasa lambat atau bodoh dan menyebabkan dia mengalami kegagalan dalam hidup. Dan ketika dia merasa memiliki lebih banyak kegagalan dan hidupnya semakin sulit, dia ingin lebih banyak menggunakan narkoba agar bisa membantunya mengatasi masalah tersebut.

Narkoba bikin kita jadi lebih kreatif.

Salah satu kebohongan yang sering dikatakan orang tentang narkoba adalah barang ini bisa membantu seseorang menjadi lebih kreatif. Padahal ini sangat sangat tidak benar.

Seseorang yang sedih mungkin menggunakan narkoba untuk mendapatkan perasaan bahagia. Tapi apa yang didapat? Narkoba hanya membuat seseorang mendapatkan keceriaan hidup yang semu. Ketika efek narkoba mulai menghilang, baru deh dia sadar bahwa dia makin dalam jatuh terperosok ke titik nadir hidupnya. Dan setiap kali hal itu terjadi dan berulang, kejatuhan emosi akan makin turun ke level yang makin rendah. 

In the end, narkoba akan sepenuhnya menghancurkan semua kreativitas yang dimiliki seseorang. Nggak ada lagi orang yang keren dan kreatif seperti yang semula diharapkan oleh orang yang mencoba menggunakan narkoba ini. 

Ternyata ada satu fakta penting terkait penggunaan narkoba ini. Narkoba tak hanya identik dengan kaum muda. Aku sempat melihat wawancara Just Alvin dengan Roy Marten. Artis gaek yang pada masa mudanya dulu sama sekali tidak pernah merokok dan nge-drug, malah ketika berumur terpeleset dalam jerat narkoba.

Roy Marten pernah terkena kasus penggunaan narkoba pada tahun 2006 dan 2007. Sempat masuk penjara juga. Ketika diwawancarai oleh Alvin, Roy Marten menyatakan bahwa narkoba ini nggak pandang umur loh. 

Duh... ngeri juga ya. Nggak cuma Roy Marten, salah satu artis favoritku, Tio Pakusadewo, yang aktingnya selalu menawan dalam film-film nasional berkualitas, juga tersandung masalah yang sama. 

Boleh disimak video wawancara bagian pertama tersebut. Roy Marten bahkan mengatakan bisa jadi narkoba itu menjerat seseorang yang tanpa masalah sama sekali. Bermula dari ingin coba-coba, ikutan lifestyle kekinian, baru kemudian setelah penggunaan rutin terasa sekali kalau dirinya kecanduan.




Dari berbagai contoh kejadian di atas, tentu kita tak berharap generasi muda akan mengalami hal yang sama. Berawal dari coba-coba dan ingin tahu, dimana kelanjutannya bisa kita tebak.

Bisa jadi seseorang yang tadinya alim dan anteng, berubah jadi pemarah. Terutama ketika badannya sedang sakau dan tidak punya uang, berbagai hal buruk bisa dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan narkoba.

Narkoba itu mahal. Hanya orang yang punya duit yang bisa beli. Begitu kan tadi kata Om Roy Marten. Jadi ketika orang kaya saja bisa kepeleset beli narkoba, gimana jadinya orang yang uangnya pas-pasan? Enggak cuma kepeleset aja tuh, kejengkang, tersungkur dan terhantam ya ibaratnya. Sudahlah untuk mendapatkan uangnya saja susah, efek yang ditimbulkan pun bisa merusak berbagai sendi kehidupannya.

Segala persoalan hidup sebenarnya bisa diatasi dengan kebiasaan baik. Menjaga tubuh tetap sehat merupakan aset utama seseorang agar bisa terus waras. Sesulit apapun permasalahan yang dihadapi. Orang yang waspada, bersih dari pengaruh narkoba, akan lebih jernih cara berpikirnya ketika menghadapi masalah. 

Menjaga kesehatan itu penting lho teman-teman. Apalagi di musim pandemi Covid-19 gini, penting banget untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah. Selain itu jagalah kesehatan dengan pola makan yang baik. Banyak-banyak makan buah-buahan yang mengandung vitamin C, berolah raga dan menjalankan hobi yang kita miliki sebagai penyeimbang rohani.

Apakah teman-teman punya cerita terkait teman, kenalan atau bahkan saudara yang pernah terjerat narkoba? Boleh ya share di kolom komen. Nama orangnya nggak usah disebutkan. Di sini tujuannya untuk menarik pembelajaran hidup dari kasus-kasus tersebut agar tak terulang pada orang lain.

Terima kasih ya jika berkenan sharing


-------

Sumber referensi:
  • https://www.beritasatu.com/megapolitan/639903-sampai-mei-2020-inilah-9-artis-yang-terjerat-kasus-narkoba
  • https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200601152735-12-508754/dwi-sasono-dan-artis-artis-terjerat-kasus-narkoba-tahun-ini 
  • https://www.drugfreeworld.org/drugfacts/drugs/why-do-people-take-drugs.html

58 komentar:

  1. Aku juga mak dheeggg pas baca kabar soal Dwi Sasono ini Mba
    Narkoba nih gilaaaa emang ya.
    Semoga Indonesia bisa bebas narkoba dan corona!

    BalasHapus
  2. Aku mikirnya orang make ya karena ada duit. Kan harganya mahal tuh tapi bisa beli. Orang biasa pake akhirnya ngelakuin macem-macem kalau lagi gak ada duit. Ini tambah bahaya. Semoga kita jauh-jauh deh

    BalasHapus
  3. Seriusan aku juga berasa kaget dan gak percaya lho ketika berita tentang Dwi Sasono beredar dan sempat trending di twiter. Soalnya ngefans sama keluarganya dan suka nonton sinetron dia yang Tetangga itu lhoooo.

    Semoga aja kita semua terhindar dari narkoba-narkobaan lah yaah, unfaedah banget soalnyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pun kaget banget. Secara penggemar Tetangga Masa Gitu. Tapi hidup orang, kita gak pernah tahu. Jauh-jauh lah dari narkoba

      Hapus
  4. Aku tuh waktu Dwi Sasono ini ditangkap sempat gak percaya dan sambil bilang "ah masa sih ini?" karenakan selama ini seperti lihatnya adem ayem saja dan kalau dengan alasan mengisi kekosongan rasanya gak ya. Tapi memang jadi banyak pembelajaran juga sih, terutama juga untuk teman-teman sesama selebritinya.

    BalasHapus
  5. benaran aku kaget pas tau Dwi Sasono, anak aku juga langsung ingat, itu kan papa aslinya si ara di film keluarga cemara dan ibu guru di film itu. semoga kita bisa jaga diri dan keluarga kita dari narkoba ya mba

    BalasHapus
  6. Narkoba, coba-boba yang membawa petaka. Ini jadi momok kita semua juga ya mba Niek, para orang tua terutama.
    Dulu, jaman mas ku masih SMA pernah ikut keciduk bersama teman-temannya waktu nyoba-nyoba itu. Alhamdulilah, abang ku tes urine nya negatif waktu itu belum sempat ikut nyoba hahaa

    orang tua ku jadi shock berat. nggak ada orang tua yang mendidik anaknya menjadi anak yang tidak baik, hanya kadang orang tua agak lengah mejaga dari hal-hal macam itu karena mereka sudah beranjak dewasa dan mulai susah diawasi. Kuncinya agar tetepa menjaga komunikasi antara anak dan orang tua agar selalu terbuka jika anak kenapa-kenapa atau ada apa-apa.

    BalasHapus
  7. Kesimpulannya, semua itu berawal dari MENCOBA. Sepele, tapi kok efeknya ke mana-mana sampai menghancurkan nama baik serta profesi.

    Saya dulu pernah dikasih teman pil ekstasi Mbak. Saya kan orangnya kepoan, berani nekat demi membayar rasa penasaran. Ya gitu akhirnya saya dikasih sebiji. Untung ada teman lain yang tau dan mencegah saya. Pil di tangan diambilnya trus dibuang ke got.

    Sebetulnya sampai sekarang juga masih penasaran, sehebat apa narkoba sampai membuat orang ketagihan. Alhamdulillahnya Tuhan melindungi hingga sekarang belum pernah sama sekali melihat penampakan sabu-sabu dan semacamnya

    Dan setelah membaca ulasan ini, lebih baik membuang kepo jauh-jauh deh. Sego pecel jek enaaakkkk😁

    Mbak Widi sing sabar ya.. Buat Mas Dwi Sasono saya suka pengakuan salahmu ke media, tapi laopoo Mas biyen sampean nekat🙈

    BalasHapus
  8. Kaget banget pas tau DS ditangkap gara-gara narkoba, dirumah pula dan istrinya nggak tau. Sedih banget rasanya.. Narkoba ini bener bener nggak pandang umur, bukan remaja aja tapi ujuk-ujuk otang tua kena.. Seperti Roy Marten

    BalasHapus
  9. Sedih kalau sudah terlanjur kena narkoba dan kecanduan ya mbak, lepasnya susah, nggak usah jauh-jauh perokok tuh udah tahu bahaya masih saja dilakukan.

    BalasHapus
  10. Yang nampak bagus aja di luar bisa berbeda ya. Atau mungkin pergaulannya di dunia artis yang rawan banget godaan pakai narkoba. Apalagi ada duit juga dan pasti gampang untuk mendapatkannya

    BalasHapus
  11. Kebanyakan sih menjadi masalah baru bukan mengatasi masalah ya kalau pelariannya ke narkoba. Aku pikir juga Dwi Sasono bersoh loh tapi kita gak tau kan ya ada apa dibalik para artis

    BalasHapus
  12. Rasanya gak percaya soalnya suka liat FB-nya poto2 keluarganya begitu hangat dan bikin iri netijen ya. Kalau yg kupelajari ya itu ternyata kehidupan yg kita kira enak gak selamanya bener begitu. Trus bikin lebih sadar kalau ada problem utk semakin mendekatkan diri pd keluarga, bener2 bicara dari hati ke hati, jgn sampai larinya ke yg aneh2 kyk ngedrugs.

    BalasHapus
  13. Pasti banyak yg gak nyangka Dwi Sasono terkena kasus narkoba, termasuk aku. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk banyak orang untuk tidak mencoba narkoba

    BalasHapus
  14. Semua orang di negeri ini tidak menyangka ternyata tipe suami humoris dan lucu seperti Dwi Sasono bisa terjerembab ke dunia narkoba.

    BalasHapus
  15. Aku selalu percaya, kak...
    Kalau jalan hidup itu pilihan. Ada yang dapatnya sedikit, tapi halal. Jadi semua keluarganya aman tenteram.
    Kalau cari uangnya mudah dan terlebih caranya tidak halal, pastilah ujian itu datang.

    Dari mulai pandangan hidup aja, para artis ini sudah jauh berbeda dengan kita. Hehhe...mereka kan lebih berbangga-bangga dengan duniawi.

    BalasHapus
  16. Aku banyak ambil hikmah dari keluarga kecil ini. Dimana ternyata dwi sudah make selama 20 thn. Akhirnya kita ambil kisah dari sang istri bagaimana menghadapi ini semua ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah...seriuuss uda make selama itu?
      Tapi ya..memang orang konsumsi obat ini kan punya own reason yaa..
      katanya bisa nambah begini dan begitu.

      **nambah semangat, biar kurus, jadi ga gampang capek, jadi lebih produktif, endesbre...endesbree..

      Hapus
  17. Iya aku juga ga percaya mba waktu dwi Sasono ditangkep krn narkoba kok bisa yah padhal keliatan harmonis bangets..semuanya sdh pilihan dan kini harus bertanggungjawab atas pilihannya

    BalasHapus
  18. Mungkin faktor coba-coba itu ya mbak, yang sering dilakukan orang-orang berduit. Faktor pergaulan dengan teman-temannya juga bisa. Memang benar2 nggak nyangka kl DS terkena narkoba

    BalasHapus
  19. Kaget, tidak menyangka saat mendengar kabar Dwi Sasono. Tapi ya itu, kita tidak akan pernah tau alasan setiap orang melakukan sesuatu hal. semoga saja, tidak ada lagi korban-korban pengguna narkoba, terkhusus pemuda-pemudi Indonesia. Aamiin

    BalasHapus
  20. antara sedih dan juga geram plus takut bacanya mba Un. Kebayang tantangan yang dihadapi anak - anak kita yaaa

    BalasHapus
  21. That is why I hate all kind of drugs. It’s really dangerous and it brings nothing but bad impact to our life

    BalasHapus
  22. Mbak, kamu nggak sendiri. Aku juga sempat kaget saat tau tentang ini.
    Namun kejadian ini semakin mengingatkan aku untuk selalu "ada" buat orang disekitarku dan mencegah mereka untuk pelarian ke hal yang aneh2.

    Semoga mbak dan kita semua selalu dalam keadaan sehat, ya.

    BalasHapus
  23. aku tuh sebenernya enggak nyangka banget teh kaget apalagi ada artis Dwi Sasono yang bisa terkena juga apalagi istrinya baru tahu gue juga itu kaget banget

    BalasHapus
  24. For me, mungkin di indonesia hrs dikaji lg penggolongan narkoba. Setahu sy ganja byk manfaatnya, dibbrp negara jg sdh byk dilegallan. Tp utk menyalah gunaannya sy sepakat utk setuju org memakai narkoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya gimana to mba, aku kok ga mudeng dengan kalimatmu? ;)

      Beberapa industri ada yang menggunakan zat yang terkandung di dalamnya. Tapi itu benar-benar di bawah pengawasan instansi terkait. Kalau memiliki secara pribadi jelas dipertanyakan ya untuk apa. Apalagi kalau perorangan, mau diapain coba?

      Hapus
  25. Yang dilarang itu sudah jelas ada efek tidak baik, salah satunya narkoba ini ya, mba. Bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang2 tersayang.
    Semoga generasi muda belajar dari kasus seperti yg dialami DS ini.
    Kasihan keluarga dan anak-anaknya.

    BalasHapus
  26. Aku juga kaget banget gitu. They're so perfect. Baguslah Widi tetep cool karena masalah sebesar itu pasti yg andil banyak, bukan salah satu orang saja, hanya tidak terasa, dibiarkan saja, tau2 terakumulasi lalu boom!
    Cuma aku yg gak setuju tu pembelaan Dwi Sasono sendiri, dia bilang dia bukan orang jahat. Padahal yg dia lakuin itu luar biasa jahat karena nyimpennya di rumah, membahayakan anak2nya sendiri. Banyak kasus ketergantungan itu terjadi pada beberapa anggota dalam satu keluarga. Contohnya kasus Ahmad Albar & Fachri, lalu guruku dulu malah 3 anaknya kakak adik drug semua meski ortunya enggak. Moga2 saja dia ngomong gitu karena dia juga lagi shock ketangkep. Semoga sekarang sudah sadar bahwa yang terpenting bukan bela diri atau denial ada masalah besar tapi minta maaf ke istri & anak2nya.
    Kalau bisa sih setelah rehab jangan buru2 balik ke rumah, cooling down dulu, terutama jika di rumah banyak anak2. Dari cerita teman2, biasanya masih tersisa masalah psikologis & itu harus diselesaikan dulu. Apalagi dari IG Widi aku nangkep mereka masih denial ada masalah besar. Anak2nya menganggap si bapak kayak sakit biasa di rumah sakit. Padahal itu masalah besar karena rumah sakitnya utk ketergantungan obat terlarang. PR beresin masalah psikologisnya berat banget kalau sekeluarga masih denial karena kalau nggak selesai dia bisa balik lagi ke narkoba kalau di kemudian hari dia menghadapi masalah berat. Sekeluarga masih harus disiapkan untuk menerima bahwa si bapak tidak sekuat yg mereka kira, tak perlu sok baik2 saja karena itu akan jadi beban di Dwi Sasono-nya sendiri.

    BalasHapus
  27. Subhanallah, baru tau soal dwi sasono. Pernah dekat dengan mantan pemakai ganja juga. Kapoknya ya setelah liat dengan mata kepala sendiri gimana temannya meninggal akibat OD. hii...

    BalasHapus
  28. saya sih percaya, saat iman kita kuat, godaan macam apapun tidak akan mempan, saya pernah kok di tawari teman yang memang berjualan barang haram itu waktu SMA, gratis, tapi setitik juga ga ada minat makanya ga mau hahahaa

    dukungan keluarga emang no 1 sih, kalau lengah pasti bisa terperosok, terbukti keluarga mas Dwi ini ga ada yg tahu kan kalau dirinya pemakai

    BalasHapus
  29. Aku punya cerita sepupu mba, narkoba ketahuan setelah SMA sama orangtuanya tapi sedihnya ketahuan ketika udah kelas berat banget ketergantungannya, tapi saya yakin memakai narkoba ini pilihan, karena sangat mengherankan ketika kakak kandung saya yang kebetulan sekamar dengan dia alhamdulillah tidak ikut2an padahal udah diajak setengah mati.. entah mungkin juga karena doa ortu saya atau memang kakak saya yg berprinsip... ku berdoa semoga anak-anak kita dijauhkan dengan barang haram itu yah mba.. Aminnn

    BalasHapus
  30. Pas denger kabar Dwi s itu make narkoba aku kaget banget. Ya ampun bisa gitu sih, padahal publik figur. Tapi paublik figur juga manusia, banyak godaannya ya Mba Uniek. Emang jaringan pertemanan kudu ati-ati banget, widi istrinya juga diundang podcastan di youtube Deddy, kasian doi. Narkoba ini emang bahaya pol

    BalasHapus
  31. Iya mbak, aku juga sempat mengikuti kasusnya. Ga nyangka aja. Keliatan kelaurga baik baik saja, harmonis, jauh dari gosip, eh kena narkoba.

    Moga keluarga kita dilindungi dari barang haram ini ya mbakk. Aamiin

    BalasHapus
  32. Saya juga kaget pas baca bertanya di internet. Masalahnya gak tanggung2 ganja 16 gram, di rumah pula di tangkapnya. Itu gimana coba psikis anak2nya lihat bapaknya diciduk sama pihak berwenang?

    Semoga Dwi Sasono bisa cepet pulih dr rehabnya dan bener2 gak pake lagi setelah masa rehabnya selesai.

    BalasHapus
  33. Narkoba nih dah ancaman para orangtua dari jaman saya remaja. Perangkao narkoba bukan disaat orang punya masalah. Terkadang berawal dipaksa (dicekoki) oleh teman2nya, seperti kasus adek sepupu saya. Yang berujung ketergantungan akut hingga sekarang.

    BalasHapus
  34. Kalau liat infotaiment emang banyak jg artis yang terseret kasus narkoba. Aq sempat mikir klu ini mau dihilangin, kenapa gk langsung ke akarnya ya?

    BalasHapus
  35. Sasono Family itu salah satu keluarga Indonesia idola aku banget. Kaget pak Dwi terjerat kasus ini. Semoga jadi pelajaran dan hikmah kejadian ini dipetik. Salut buat Ibu Widi and kiddos.

    BalasHapus
  36. Cara yang salah untuk menyelesaikan problem hidup. Huhu. Kaget denger'y, apalagi selama ini gda berita miring ttg dia ya..

    BalasHapus
  37. Jangan terpeleset dengan narkoba. Aku setuju itu.

    Sedikit memberi "warna" lain, menurutku Narkoba tak selamanya mahal. Narkotik mungkin mahal, tapi obat terlarang dijual dimana-mana.

    Narkoba kepanjangan dari Narkotika zat adiktif dan obat terlarang. Banyak kasus remaja mengkonsumsi obat terlarang, spt Tri X, dextro dll. Obat yang semestinya diperuntukkan untuk yang sakit, anak2 remaja dengan penyimpangan periLaku sengaja mengkonsumsinya dengan dosis yang mereka tentukan sendiri.

    Miris kan? Dan inilah yang sering kami temukan di sekolah2 tingkat SMP saat ini. Bahkan tingkat SD pun sudah banyak kasusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di negara mana pun narkotika hanya bisa digunakan di bawah ijin, misalnya obat yang mengandung narkotika harus atas resep dokter utk kondisi kesehatan yang khusus membutuhkannya, iya kan ya mba? Tak ada pembenaran ketika narkotika bisa dimiliki seseorang secara pribadi. Yang jelas pasti bukan untuk alasan pengobatan kalau sudah begini.

      Hapus
  38. Wah, kaget benget membaca artikel milik Mbak. Tidak menyangka atas tindakan yang menjerat artis DS tersebut. Aku termasuk yang suka menikmati drama yang ia lakoni di salah satu TV swasta. Yang mendapatkan efek tentu saja adalah keluarga. Semoga sang istri tetap kuat dan mengayomi anak-anaknya.

    BalasHapus
  39. Saya tidak menyangka jika dwi sasono ini pemakai narkoba. Ternyata benar ya narkoba ini bisa mengenai siapa saja. Maka dari itu kita harus lebih peduli dan lebih hati-hati lagi dalam menjaga keluarga kita, supaya terhindar dari narkoba.

    BalasHapus
  40. Narkoba memang bisa menjerat siapa saja ya mbak. Sampai kita yang menyangka kalau orang yang tidak mungkin mengonsumsinya ternyata memakai narkoba.

    BalasHapus
  41. Padahal si artis termasuk bersih dari catatan skandal apapun selama. Keluarga juga sepertinya harmonis. Semoga kejadian ini bs membuat kt mendapat pelajaran.

    BalasHapus
  42. Yup setuju.Penjual dan bandar juga semakin cangih teknik pemasaranya.orang yg selama ini gak ada masalah bisa dibuatnya bermasalah dan butuh bantuan narkoba.contoh kasus perempuan yang diiming imingi bisa langsing kalo pake narkoba atau sebagai obat penambah vitalitas pria.gile bener

    BalasHapus
  43. saya kadang enggak habis pikir sih sama yang pakai narkoba,ya mungkin awalnya coba-coba itu tadi, ya. dan enggak berpikir kedepan bahwa itu bisa membuat dirinya ketangkep polisi. semoga aja keluarga kita enggak ada yang terjerat barang haram ini. Aamiin

    BalasHapus
  44. sempat kaget juga waktu dengar beritanya, padahal dilihat kehidupannya udah bahagia dan romantis tapi masih juga bisa terjerat narkoba. sejauh ini belum punya teman atau kenalan yang terjerat, semoga saja gak deh mbak.

    BalasHapus
  45. Kaget setelah tahu kalau dwi sasono ditangkap karena kasus narkoba😔 yang saya salut adalah istrinya mbak, gak gampang pastinya ya tapi dia masih bisa berkarya dibalik musibah yang menimpa keluarganya

    BalasHapus
  46. Iya, memang mencengangkan berita Dwi Sasono dan narkoba itu. Setahu saya mereka yang pakai narkoba memang ada kecenderungan kabur dari masalah dan menghindar dari rasa takut

    BalasHapus
  47. ya ALlah jangan sampe ada kenalan aku yang terjerat sma barang berbahaya itu. lihat dari kutipanpengakuan org ex kena narkoba itu rasanya narkoba itu dekat sekali dengan miras ya.

    BalasHapus
  48. Tentang Narkoba ini saya malah jadi teringat, anak-anak terlantar (meskipun punya rumah dan Ortu) yang kerjanya suka ngamen atau nongkrong-nongkrong di Lampu merah, Mba. Kreatif menjadikan lem sebage alat pengganti narkoba, ato istilahnya ngelem. Saya pikir mereka juga perlu dijadikan sorotan. Karena bukan hanya itu, waktu masih remaja. Kakak-kakak teman saya itu, malah menganggap ganja itu hanya barang biasa, mudah di dapat dan cara pakenya yang gak terlalu kentara sama kayak ngerokok (buat mereka) dulu saya berpikir hanya orang-orang yang luntang lantung, pengangguran dan gak punya kerjaan aja yang biasanya terjerat dan hal-hal seperti itu. Tapi pas kuliah, ternyata saya salah. Karena teman dekat saya pernah pacaran dengan seorang pengguna narkoba, dimana si pacar ini udah bolak balik masuk rumah sakit karena OD, persis kisah di film-film, dimana anak orang kaya yang kurang perhatian dari Ortu terjebak narkoba dan tidak bisa lepas hingga menghancurkan masa depannya.

    BalasHapus
  49. Tetangga saya dulu ada yang OD :( pas banget tinggal di sebelah rumah. Masih muda banget, pas meninggal masih SMA. Sedih dengarnya, narkoba bisa mengenai siapa saja. Bahkan orang yang kelihatannya enggak rentan. Padahal tetangga saya itu dari keluarga yang baik dan tampak bahagia. Hanya dari coba-coba, akhirnya jadi terjerumus:(

    BalasHapus
  50. Kalau ngomongin narkoba aku selalu sedih. Ada amarah yang gak selesai di dalam hati. Kakak jauhku terjerat kasus narkoba. Ada juga yang sampai gak bisa didekati karena segala dihalalkannya untuk mendapatkan uang.

    BalasHapus
  51. Kalau lihat dari pov positif, sebenernya alasan narkoba bisa bantu aja seseorang menjadi lebih kreatif, yg lain juga banyak dan bisa jadi candu. Saya termasuk yg candu coklat, kalau ga ada coklat ya bye deh kreatifitas *awalnya kayaknya sugesti

    BalasHapus
  52. Saya kuaget banget dong DS terkena kasus narkoba. Padahal seneng sekali dengan potret keluarga idealnya itu. Bahkan keluarga tsb jadi Brand Ambassador sebuah merk mobil. Pastinya keluarga pilihan dong, ya. Sedihnya lagi, istrinya tidak tau dan ternyata DS udah pakai ganja selama 20 tahun, hiks.

    Saya belum punya teman atau kerabat yang kena, sih. Tapi memang betul, tidak semua yg terlihat sehat dan baik-baik saja itu adalah orang yg tanpa masalah. Semua pihak harus aware.

    BalasHapus
  53. Narkoba jenis ganja ini pedang bermata dua. Di beberapa negara sudah dilegalkan karena memang dengan dosis tertentu bisa berfungsi sebagai suplemen dan meningkatkan imunitas tubuh. Seperti obat-obatan psikotropika yang bisa digunakan dengan resep dokter. Tapi kalau disalahgunakan ya efeknya berbahaya sekali. Semoga kita dan anak-anak bisa terhindari dari narkoba jenis apapun. Semoga hukum terhadap bandar narkoba juga diperberat.

    BalasHapus
  54. ngeriii... jangan sampai beneran deh di orang-orang terdekatku ada yang begini. sempet kaget banget waktu dwi sasongko terkena kasus narkoba ini. nggak ngebayangin gimana ambyarnya istri sama anak-anaknya.

    BalasHapus