16 Agustus 2020

Indonesia Merdeka Dari Teror Corona

Besok tuh udah saatnya perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ya? Biasanya ngapain aja sih kalian saat menyambut moment spesial yang satu ini?

Kalau di tempat tinggalku, jelang perayaan kemerdekaan gini yang pasti sibuk bersatu padu antar warga untuk menyelenggarakan malam tirakatan. Kalau di RT sebelah sih seru banget lomba-lomba, entah itu lomba untuk anak-anak ataupun orang dewasa. Berhubung di wilayah RTku hanya dihuni tak lebih dari 15 KK dan warga usia bocah hanya bisa dihitung menggunakan sebelah tangan saja, maka untuk lomba-lomba tak terlalu masuk ke dalam agenda acara.

Yang heboh sih biasanya para ibu ya, merencanakan belanja dan masak menu khas tujuh belasan. Nasi tumpeng lengkap dengan urap, ingkung (ayam yang dimasak utuh), ikan asin, kerupuk, tahu dan tempe goreng. Masakannya sih sederhana, tapi semangat gotong royongnya yang luar biasa.

Namun sejak berbulan-bulan yang lalu, harapan untuk seseruan merayakan kemerdekaan bangsa ini berangsur-angsur menipis. Jangankan untuk tujuhbelasan, merayakan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha saja sudah jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.


Ketika Covid-19 Menyusup ke Sendi-sendi Kehidupan

Tak terbayangkan tadinya jika sesuatu sekecil dan tak kasat mata seperti virus Corona sanggup meluluhlantakkan bangsa. Tak hanya di negara asal muasalnya virus ini muncul, seluruh dunia akhirnya terpapar virus Covid-19.

Secara resmi pemerintah Indonesia mengumumkan ada warga negara Indonesia yang terpapar Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Orang-orang yang tadinya becandaan bahwa Indonesia kebal Covid, lambat laun berganti dengan rasa was-was. 

Kian hari, kasus orang yang terpapar virus yang satu ini kian meningkat. Dampaknya sungguh luar biasa terhadap sendi kehidupan manusia. Banyak perusahaan tutup, karyawan diberhentikan, produksi barang-barang tersendat dan rumah sakit kian terengah-engah menangani para pasien yang terserang Corona. 

Duh... nyesek banget deh melihat negara tercinta ini luluh lantak 'hanya' karena virus kecil tak kasat mata ini. Huhuhuuuu...


jumlah terpapar virus covid-19 di indonesia


Jika menyimak perkembangan kasus penderita Corona di web gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, rasanya berharap banget grafik yang ditunjukkan akan makin menurun dari hari ke hari. Nggak nyangka gitu loh yang terpapar sampai segitu banyaknya.

Selain ditunjukkan melalui angka, ada beberapa hal yang terasa banget bedanya di masa pandemi ini:

  • rasa waswas yang tiada henti ketika harus bepergian ke luar rumah
  • parno untuk bersentuhan dengan barang-barang yang ada di sekeliling
  • banyak fasilitas publik yang dibatasi 
  • tak bisa bebas berkumpul dengan orang-orang terdekat

Jiwa sosial kita yang terbiasa berkumpul berasa terasa hampa dengan kondisi pandemi yang seakan tiada henti ini. Maunya sih bergembira bersama orang-orang terkasih di masa sulit ini. Namun apa daya, paparan virus yang tak kenal kawan ini terus menerus mengancam kita.

Pilihan terbaik saat ini memang membatasi diri. Jika terpaksa harus bertemu dengan orang lain, terapkan protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 
  1. Gunakan masker setiap keluar rumah
  2. Ingat untuk membersihkan tangan secara rutin
  3. Membawa hand sanitizer kemanapun pergi
  4. Jaga jarak aman dengan orang lain
  5. Segera mencuci baju yang dikenakan saat bepergian dan mandi setiba di rumah
Udah kayak gembolan aja ya setiap kali hendak keluar dari rumah. Mana penuh rasa was-was, plus bawaan yang banyak saat akan bepergian. Ketika berbelanja pun tak bisa sembarang menerima kemasan pembungkus, sebisa mungkin membawa tas belanja sendiri agar aman. 

Setiba di rumah pun harus lekas mengganti baju yang tadi dikenakan. Langsung cuci agar virus-virus yang mungkin sudah menempel langsung mati. Begitu pula barang belanjaan, tak boleh ketinggalan untuk segera dibersihkan. Hempaskan pokoknya itu si Covid-19.

Segitu banget ya repotnya untuk menjaga diri?

Weits... nggak bisa dianggap remeh lho keberadaan virus Corona yang terus saja kayak kerasan di muka bumi ini. Mau tak mau tiap hari kita bakalan berhadapan dengannya. Siapa yang jadi carrier-nya kita tak pernah tau kan?

Orang yang tampak sehat-sehat saja bisa jadi membawa virus ini bersamanya. Si virus nakal yang super bandel ini bakalan dengan senang hati menempel padanya jika yang bersangkutan tak mau 'repot' sedikit untuk bebersih. Emang sih orangnya tak tampak sakit apapun, namun siapa yang tahu kan di rumah ada anak kecil atau orang tua yang sistem imun di dalam tubuhnya tidak begitu bagus. Bakalan seneng tuh Corona dapet korban baru yang lebih 'prospektif'. 

Auuuww... ngeselin banget ya Covid-19 ini. Lalu apakah kita tak bisa ngapa-ngapain selain pasrah aja gitu?



75 Tahun Indonesia Merdeka - Merdeka dari Ketakutan pada Covid-19


Sungguh kalian tak takut pada Covid-19? Jangan meremehkan lhooo...

No no.... berusaha untuk tidak takut beda banget dengan diksi meremehkan. Jika meremehkan lebih pada perilaku tak mau peduli dan menganggap Covid itu tak ada, bukan seperti halnya ketika kita bertekad untuk merdeka dari teror ketakutan yang selama ini menyertai kehadiran pandemi ini.

Merdeka dari ketakutan itu bukan berarti bebas berkeliaran kemana saja tanpa menggunakan masker.

Merdeka dari teror Corona itu tak diwujudkan dengan pergi sesuka hati dan berkumpul tanpa berjarak.

Merdeka dari semua ketakutan yang menyertai munculnya Covid-19 bisa kita lakukan dengan melakukan berbagai hal positif. Setiap orang memiliki peranan di dalam keluarga maupun masyarakat. Lakukan apa saja yang sekiranya bermanfaat untuk kebaikan di musim pandemi gini ya.




Misalnya nih kayak aku dan teman-teman blogger lainnya, untuk melakukan hal yang bermanfaat ya melalui tulisan yang kami unggah di blog masing-masing. Aku udah pernah tulis nih di artikel ini, boleh kalau mau dibaca-baca juga ya : Blogger Berbagi Informasi di Saat Berjangkitnya Virus Corona

Pemerintah pun tidak tinggal diam ketika banyak sektor usaha terkena dampak dari pandemi ini. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk meringankan para pengusaha yang harus bekerja keras untuk terus bertahan. Tak terkecuali para pelaku UMKM yang kita ketahui kekuatan finansialnya tak sebesar perusahaan raksasa. Kebijakan restrukturisasi kredit pun digelontorkan.

Kebijakan ini juga membantu sektor perbankan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya kredit bermasalah. Alhamdulillah, semua pihak bekerja sama dan bahu-membahu dalam meringankan beban bangsa di segala sektor.

Prinsip ini selaras dengan semangat gotong-royong yang selama ini telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Ketika ada salah satu bagian kehidupan masyarakat yang tertimpa kesulitan, maka bagian yang lain akan dengan segera memberikan bantuan.

Banyaknya orang yang terpaksa kehilangan pekerjaan di musim pandemi, memunculkan tekad untuk mencari solusi baru agar tetap bisa bertahan hidup. Dari yang semula tidak percaya diri untuk membuka usaha sendiri, pada masa pandemi ini bermunculan banyak pelaku niaga baru. Bermodal tekad, ketekunan dan passion yang selama ini terpendam, aku menyaksikan sendiri banyak sekali kawan yang membuka bisnis rumahan. Mulai dari bisnis kuliner, kebutuhan pokok dan kerajinan tangan.

Ikut senang dong melihat kondisi seperti ini. Kita wajib mendukung pelaku usaha ini. Dengan lebih memilih untuk membeli jualan teman, kita udah bantu banget loh pergerakan ekonomi bangsa. Memang tampaknya sepele, namun jika setiap orang bersedia melakukannya, maka kondisi bangsa ini akan terus menerus membaik. Roda ekonomi terus berputar bagi semua orang.

Selain menjaga semangat gotong royong dalam mengembalikan kejayaan Indonesia di usianya yang masuk 75 tahun ini, kita juga harus ingat untuk menjaga kondisi tubuh. Imunitas yang baik merupakan hal yang sangat penting saat ini. Jangan sampai kondisi kita nge-drop gara-gara stres ngadepin si Corona yaaa...

Tetap jaga kesehatan dengan memberikan asupan gizi yang optimal pada tubuh. Biasakan banyak makan sayur dan buah dalam keseharian. Jauhkan makanan instan, jajanan berlemak dan berbahan pengawet, serta makanan olahan yang tinggi gula. Ditambah dengan terus aktif bergerak dan olahraga bersama keluarga tercinta.

Lebih baik menjaga kesehatan kan ya saat ini? Tidak sakit di masa pandemi Covid-19 ini sudah menjadi kebutuhan utama. Jika tubuh kita bugar dan selalu berada dalam kondisi prima, maka segala langkah kebaikan bisa kita lakukan. Setuju?


indonesia berjaya lawan corona





--------------------

Referensi:

  • Sumber foto Indonesia Lawan Corona : https://news.detik.com/berita/d-4991485/kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri 
  • https://www.cnbcindonesia.com/market/20200629142611-17-168768/kebijakan-restrukturisasi-kredit-ojk-ampuh-ini-buktinya
  • Foto cover : credit to http://www.meimoodaema.com/  

59 komentar:

  1. bener ga berasa ya udah mau 17an lagi, waktu cepat banget, dirgahayu untuk Indonesiaku, semoga semakin jaya dan makmur, semoga pandemi segera berakhir dan tetap ikuti protokol kesehatan jika beraktivitas termasuk dalam perayaan kemerdekaan kita, tetep jaga jarak dna tidka boleh berkerumun. sehatlah Indonesiaku dna bumiku
    btw, terima kasih mba Unik sudah memuat fotoku jadi cover blognya :)

    BalasHapus
  2. yap, pandemi ini memang memukul banyak sektor ya Mba
    Banyak yg sambat penghasilan berkurang dst
    Kita harus tetep optimis ya Mbaaa
    Lakukan apapun hal positif yg kita bisa.

    BalasHapus
  3. Dikit banget Mbak KK di RTmu. Itu kalau ada pemilihan, ceper kelar, hehehe. Di tempatku sepi, gak pakai lomba. Jauh-jauh lah dari Korona. Semoga kita juga segera merdeka dari teror virus satu itu

    BalasHapus
  4. Perayaan hari kemerdekaan RI tahun ii begitu sederhana namun ga mengurangi maknanya. Ga muluk2 sih harapan aku dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia, pasti ingin segera bebas dari virus corna. Setelah itu peningkatan perekonomian di berbagai bidang deh semoga ya aamiin.

    BalasHapus
  5. Saya sependapat sama Mbak Uniek. Saya juga menyimpan kegelisahan yang sama ...
    Semoga negeri kita baik-baik saja ya Mbak Uniek karena masih ada orang-orang yang memahami menjaga diri dengan baik dalam memaknai kemerdekaan di tengan pandemi ini.

    BalasHapus
  6. Aku bahkan masih inget banget, mulai diam di rumah dan gak pergi ke mana-mana sejak 13 Maret dan cancel semua event blog yang sebelumnya sudah konfirm walau berasa gak enak hati. Abis yah gimana lagi, dari pada resiko kan yah.

    Sekarang udah bulan Agustus dan corona masih betah aja yaah huhuhu
    Semoga segera berlalu pandemi ini dan semakin tertib dalam menjalankan protokol kesehatan yaaah

    BalasHapus
  7. Semoga Indonesia segera bebas dari teror corona dengan cara yang baik ya Mbak .. memang masih banyak orang yang abai sih ... yah semoga saja segera sadar.

    BalasHapus
  8. Semoga semangat menyambut kemerdekaan ini dijadikan momentum untuk sama-sama memberantas corona. Kita belum merdeka dari wabah ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malah saya merasa corona semakin dekat aja. Tadinya lingkungan terdekat gak ada yang kena. Sekarang satu per satu mulai ada cerita. :(

      Hapus
  9. Setuju. Kita lebih baik mencegah daripada mengobati. Apalagi kalau otg, mending imun kita kuat, lah kalau orang sekitar enggak, bukannya bikin sakit yg lain, kan ya?

    BalasHapus
  10. Setuju sekali, jika tak sangat mendesak / karena tugas, aku pun memilih lebih aman di rumah. Merdeka dari covid19, sungguh sangat kuharapkan..

    BalasHapus
  11. di sini udah banyak yg cuek, ga pda pakai masker, udah ga jaga jarak, padahal kan kalau kita smua disiplin, corona bisa cepet2 ilang, huhu

    BalasHapus
  12. Iya banget, saat ini kita semua ingin merdeka 100 kali dari ancaman Corona V ini. Kemarin-kemarin, pembangunan jadi melambat gara-gara ini. Semoga kita semua mengikuti segala protokol pencegahan yang ada sehingga bebas dari teror yang menyeramkan ini

    BalasHapus
  13. Kemarin mbak sepupu malah cerita biar enggak kena Covid maka minimal perut tidak boleh kosong. Awalnya aku pengen ngakak tapi disanggah sama kakak sepupu, menurut dia dengan perut kenyang insya Allah minimal tidak akan masuk angin sehingga daya tahan tubuh pun tetap terjaga. Ah nggak ngerti ah maksud mbakku itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya yang penting kyknya makan makanan bergizi seimbang hehe, Tapi tetep sih protokol kesehatan juga penting, Yg pasti jgn sampai kondisi gak fit kalau mau keluar2 kudu bener2 sehat jd gak gampang kena virus saat drop :D

      Hapus
  14. agak sedih pas kmrn ngerayain 17an di rumah aja mbak :) biasanya rame kan ya sama lomba2 dan upacara bersama yang bikin kita makin cinta negeri kita ini tapi ga papa lah demi pandemi ini cepat berakhir

    BalasHapus
  15. Agustusan di kampung saya sepi mbak. Biasanya orang-orang menghias gang, kerja bakti bersih-bersih selokan, ngecat-ngecat, tahun ini sama sekali ditiadakan. Malam tirakatan, upacara, juga gak ada. Berharap semoga penyakit diangkat dari bumi ini agar manusia bisa kembali hidup dengan merdeka

    BalasHapus
  16. Setuju banget mbak. Duh pandemi memang menguras emosional. Tapi memang yang harus kita lakukan saat ini adalah menjaga tubuh agar tetap sehat sepanjang hari. Jangan sampai sakit, bahaya banget kalau sakit...bisa2 dianggap penyebar virus....semoga semangat Indonesia Merdeka yang ke 75 ini akan menambah semangat masyarakatnya untuk tetap eksis meski pandemi sedang berlangsung.

    BalasHapus
  17. Merdeka!
    Kemarin kami gak bisa menghindarkan ini, kak Uniek. Di gang rumahku tetap ada lomba untuk anak-anak dan makan bersama dengan masak-masak sendiri di rumah terus makan bersama.
    Bismillah..
    Semoga sehat-sehat semua.

    **asal tiap beres main di luar, aku minta anak-anak buat mandi.
    Jadi, tujuh belasan kemarin, ada kali yaa...sehari mandi 4-5 kali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Indonesia segera bebas Corona.
      Bumi semakin sehat.
      Dan jauh-jauh dari pandemi.

      Kita semua bisa kembali menjalani aktivitas seperti biasa.

      Hapus
  18. 17 Agustus kali ini sepi. Walau ada sih yang tetap buat acara lomba tapi kami ga ikut ngumpul soalnya ga semua menerapkan protokol. Kalau mau nyetatus ttg coronapun sekarang tambah sensi dikira mau sebar ketakutan atau ga simpati dengan mrk yang harus cari uang dan ga bs stay at home. Padahal mah sama, suami dan keluarga yang lain jg harus kerja. Tapi yah kan saling menjaga kalau semua menaati protokol.

    BalasHapus
  19. Memang ya tahun perayaan kemerdekaan tahun ini agak berbeda dulu pagi upacara dan lomba sekarang hanya virtual. Tapi meski begitu makna kemerdekaan tetap kukuh ya kak apalagi saya sempat nonton konser virtual Gebyar Merdeka dimana dinyanyikan lagi -lagu kebangsaan dan auto nangis huhu. Semoga pandemi cepat berlalu.

    BalasHapus
  20. Duh aku berharap banget mbak dan pasti kita semua juga bisa merdeka dari pandemi yang belum kunjung usai :(

    BalasHapus
  21. semua orang merasakan susahnya di masa pandemi ini... puasa dan lebaran melewati saat pandemi berasa banget kalo nimat allah luarbiasa saat sebelum pandemi

    BalasHapus
  22. Iya mbak..kita harus bersatu agar corona bisa segera enyah dari Indonesia.
    Agar semua rakjat merdeka dlm melakukan aktivitas apapun.

    Kangen traveling nih...

    BalasHapus
  23. Tahun ini bener-bener deh, semuanya serba spesial. Di Jakarta juga adem-ayem gak ada 17-an. Perkantoran udah jalan tapi kalau mall belum terlalu. Masih pada takut. Cuma penyebaran covid ini kan udah kemana-mana, udah susah tracing-nya. Yang penting untuk saat sekarang memang menjaga diri dan daya tahan tubuh. Bismillah sehat.

    BalasHapus
  24. SEtuju dengan perbedaan diksi : berusaha tidak takut dengan meremehkan.
    Di lingkungan RT ku ada yang bilang jangan takut, dan kemana-mana gak pakai masker. Begitu salah satu RT yang dekat ada yang positif corona, dia berubah.

    Sedih dengan kondisi warganya yang masih suka ngumpul-ngumpul tanpa masker. Tapi aku nggak mau putus semangat, ya yang bisa dilakukan jaga diri sendiri dan keluarga terdekat dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Makai masker itu ampuh menahan penyebaran virus, jadi jangan kendor ya mbak

    BalasHapus
  25. Semoga Indonesia bisa merdeka dari orang-orang yang suka menganggap remeh virus ini...

    BalasHapus
  26. nggak kerasa ya memang tahu-tahu Indonesia sudah merdeka dan sudah lama 75 tahun dan kita ada berita korona ini sepertinya memang semoga segera berlalu

    BalasHapus
  27. Setujuuuu...
    Kudu sehat banget pokoknya, kalau gak sehat mau ke dokter tuh atuuuuut banget.
    Apalagi kayak aku yang asma kalau sampe kudu di oksigen sharing sama bekas orang lain aduuuh, kita gak tahu kan siapa yang pakai sebelumnya huhuhu...

    BalasHapus
  28. wah iyaaaa, tumpeng memang ga pernah lepas dari tradisi 17an kita yaaaa. Lepasnya baru tahun ini aja karena corona yaaa.. huhuhu. Semoga 17an tahun depan bisa kita rayakan dengan meriah seperti tahun lalu yaaa.. aamiin

    BalasHapus
  29. Iyes bener banget kak,gak boleh ngeremehin,karena penyakit itu nyata benar adanya.

    BalasHapus

  30. Sbnrnya gak parno berlebihan tapi lbh ke waspada krn makin banyak yg gk peduli soal pandemi. Dikiranya cuma ada di tipi2 aja.Gak tahu kapan kondisi segera normal lg krn makin banyak yang gak patuh protokol kesehatan :(
    Bahkan denger2 RS mulai kewalahan dan ngrasa serem :(
    Kadang ngrasa kangen sama Pak Yuri dan dr. Reisa, minimal ada yang ngingetin gtu kalau kasusnya nambah terus bahkan lbh parah :(
    Semoga beneran lha berita soal vaksin dan obat corona di media itu jd kita semua bisa hidup normal lg aamiin

    BalasHapus
  31. berharap banget wabah virus covid 19 ini segera berlalu dan berakhir yaaa, biar bisa hidup normal lagi seperti sedia kala huhuhu, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan

    BalasHapus
  32. Tapi realitanya, banyak yang kumpul tanpa jarak lebih dari 10 orang bahkan tanpa masker. Alasannya mereka ingin merdeka dari perbudakan Corona
    Lucu ya

    BalasHapus
  33. hmmm, i think is corona not teror, but is only one of test in our life. We must grateful and pray as corona gone fast. Still safe and foghting

    BalasHapus
  34. Dengan di rumah saja dah bantu indonesia lepas dari corona ya mba. Duh masih gemes sma yg kafe2, pertemuan ala protokol kesehatanlah, bikin 17an di rt dengan protokollah dll yang notabene temen2 kita

    Sehat semuaaa

    BalasHapus
  35. Bener nih sekarang udah mulai bebas ke mana aja tanpa masker. Padahal masker bukan hanya melindungi diri sendiri tapi juga melindungi orang lain :(

    BalasHapus
  36. Sedih banget emang 17an ditengah pandemi, anak anak siy kasian biasa girang banget ikut lomba 17an, sekarang lombanya virtual kurang seru, semoga pandemi ini cepat berlalu ya biar kita bisa hidup normal

    BalasHapus
  37. Pandemi ini memang datangnya tiba-tiba ya, Mbak Uniek. Terus langsung meluluklantakkan semua sendi-sendi kehidupan, termasuk ke ekonomi. Tapi Insya Allah selalu ada semangat dan kekuatan untuk menghadapinya. Termasuk dengan bersama-sama terus menerapkan protokol kesehatan.

    Semoga pandemi segera berakhir. Aamin.

    BalasHapus
  38. Sama Mba di RT ku kalo tujuh belasan ibu2 pada bikin Nasi tumpeng. Terus malam 17an ada pengajian bapak2. Hehe. Cuma biasanya pagi sampai sore ada lomba 17an untuk anak2, remaja, dan dewasa hehe

    BalasHapus
  39. aku sejak merantau dan tinggal di apartemen udah ga pernah ikut acara tirakatan malam sebelum 17 an
    dulu suka sebel karena ngantuk :))
    sekarang kok kangen

    BalasHapus
  40. Tiap malam jelang 17an biasanya di RT aku gelar kumpul-kumpul utk mengakrabkkan diri,besok paginya lomba anak-anak, sama ibu-ibu, malemnya kumpul makan makan lagi. Sekarang tahan dulu sampe pandemi berakhir 😌

    BalasHapus
  41. gotong royong menjadi ciri khas Indonesia yang semoga tidak akan hilang digerus zaman, semoga dengan adanya pandemi ini makin memperkuat bangsa kita untuk semakin bersatu, stay safe dan jangan lupa menggunakan protokol saat keluar rumah

    BalasHapus
  42. Penjajah zaman now justru tak terlihat ya Mba Uniek... bisa merobohkan sendi-sendi perekonomian masyarakat, ah teriring doa semoga Indonesia dan seluruh dunia bisa terbebas dari teror Corona ini. MERDEKA!

    BalasHapus
  43. Perayaan 17 agustus di komplek ku ga kayak tahun kemarin. Tahun ini blas g ada lomba2. Ada sih 1 lomba virtual foto bendera. Hehe. Sedih sebenarnya tapi demi kesehatan bersama

    BalasHapus
  44. Di tempatku jg ada 17 Agustus an tp mereka lupa protokol kesehatan. Jd ngeri 2 sedap gitu, ada jg tari pakai jeruk di jidat, kan bs g sengaja ciuman ya

    BalasHapus
  45. "Merdeka dari teror Corona itu tak diwujudkan dengan pergi sesuka hati dan berkumpul tanpa berjarak." ---> Setuju banget, Mbak. Gundah (plus kesel) banget lihat orang2 seperti nggak peduli lagi. Ya kalo mau sakit, silakan sakit aja sendiri. Jangan nularin orang lain, jangan nyusahin orang lain.

    Belum lagi kalo ada yang berargumen, "Kanker, jantung, dll juga mematikan. Tapi orang nggak tetap beraktivitas." Ya Allah Rabbi.... Gimana lagi ya buat nyadarin mereka pada satu fakta aja: Penyakit kanker dsb memang mematikan tapi terjadinya nggak makbreg sekaligus. :(

    Maap, jadi curcol di sini :(

    BalasHapus
  46. Tahun ini berbeda banget perayaan Agustusan di lingkungan saya, semua memang pasang bendera tapi tidak ada lomba-lomba seperti tahun sebelumnya. Semoga pandemi ini cepat berlalu ya.

    BalasHapus
  47. Hingga Agustus ini Pandemi di Indonesia berarti udah hampir 6 bulan ya, semoga masyarakat tetap semangat menjalan protokoler kesehatan dan Indonesia lekas merdeka dari virus corona

    BalasHapus
  48. Membatasi diri untuk sejenak saja sampai keadaaan memang kondusif kan tak masalah, agar kita saling menjaga untuk kebaikan bersama

    BalasHapus
  49. Meskipun ngeselin dan bikin sebagian orang kena dampaknya, tapi Covid ini banyak juga kontribusinya buat kita. Orang-orang makin sadar dengan kesehatan dan kebersihan, dsb.

    BalasHapus
  50. Sedih sekali peringatan kemerdekaan kita kali ini sedang ‘dijajah’ oleh penjajah tak kasat mata ya Mba. Apalagi angkanya selalu naik setiap hari. Semoga Indonesia bisa segera merdeka!

    BalasHapus
  51. Tetap semangat pas pandemi gini ,Dari puasa, lebaran, lebaran haji sampai sekarang 17 Agustus dirumah aja. Semua kena dampaknya semoga cepat ketemu vaksinnya virus ini

    BalasHapus
  52. Setuju banget mba, Semoga kita semua, bangsa Indonesia merdeka bebas dari Corona aamiin. Selalu jaga diri sendiri dan keluarga. Tetap terapkan protokol kesehatan.

    BalasHapus
  53. tetep optimis si kopit pasti bakal punah dan hilang jejaknya di muka bumi dan jagad raya...sehat selalu semuanya ya mbak...

    BalasHapus
  54. Harus tetap semangat dan yakin bahwa wabah oandemi ini akan segera berlalu dari negara kita ya Mba. Meskipun kita masih harus jaga jarak dan stay at home

    BalasHapus
  55. Butuh kerja sama semua pihak agar Indonesia bebas Corona, ya, Mbak. Yakin kita bisa.

    BalasHapus
  56. Meskipun corona masih melanda negara kita tapi harus kita hadapi dengan baik dan penuh perjuangan ya Mba demi keluarga kita.

    BalasHapus