18 Mei 2020

Self Healing untuk Menghadapi Pandemi Covid-19


Masih banyak yang mengeluh tidak bisa bebas nongkrong dan piknik lagi. Kondisi pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia beberapa bulan ini membuat sebagian besar orang mulai tak sabar lagi untuk tetap diam di dalam rumah.


Banyak yang seakan-akan tak mau tau dengan peliknya kondisi ini. Mungkin pemerintah ke depannya tak bisa seratus persen menahan orang-orang untuk tinggal di dalam rumah dan membatasi kontak fisik. Setiap orang memiliki keperluan dan kebutuhan untuk melanjutkan hidup.


Balik lagi ya ke diri kita sendiri. Jika kita telah memiliki pengetahuan memadai tentang rantai penularan virus Covid-19 ini, tentu tak akan dengan mudah berkumpul barengan dengan banyak orang. Dengan alasan reuni lah, alasan kesehatan jiwa dan raga, atau alasan-alasan lainnya.

Satu-satunya yang bisa kumengerti adalah kondisi orang yang memang harus keluar rumah untuk mencari rejeki. Ibaratnya bila dia tidak bekerja, misalnya nih jualan sesuatu dengan menawarkan dari pintu ke pintu, maka pintu rejekinya juga tidak akan sanggup dia buka sendiri.

Sedih memang. Kadang bikin stress juga loh hal seperti ini. Trus kapan sembuhnya nih Indonesia tercinta kalau udah mulai banyak orang yang jadi ignorant gitu. Hiks...

Disadari ataupun tidak, orang yang sudah patuh untuk tidak kemana-mana demi memutus rantai penyebaran virus ini, lama-lama bisa kesal juga melihat polah banyak orang yang sudah tak peduli lagi dengan anjuran pemerintah. Padahal jika menilik kebutuhan bersosialisasi yang dimiliki tiap orang, kita berada di posisi yang sama. Sudah merindu untuk berkumpul dan bergembira kembali.

Tapi apakah bijaksana kiranya sekarang ini, mengabaikan anjuran untuk physical distancing dengan alasan hidup dan mati seseorang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Duuhh.. itu juga kita pasti tahu kan ya. Namun ikhtiar seseorang dalam menjaga kesehatan, baik kesehatan dirinya sendiri ataupun orang lain, juga menjadi salah satu amalan kita.

Hiks hiks... kalian semua yang kini sudah merambah jalanan, mall dan cafe, sudahkah memikirkan hal ini?

Aku yakin, selain diriku, di luaran sana juga ada yang memiliki pemikiran yang sama. Ingin pandemi ini segera berakhir dan menyayangkan sikap ignorant yang telah dilakukan oleh segelintir orang. Yang melakukan pengabaian emang sedikit sih, tapi kan mempengaruhi banyak orang lain yang ikutan membaca di berita dan melihat mereka kembali seliweran begitu.



Mencintai Diri Sendiri sebagai Bagian Mencintai Bangsa


Jika mulai banyak yang merasa tertekan akibat melihat ketimpangan kondisi ini, maka pertahanan mental bisa-bisa ikutan drop nih. Yang ada hanya rasa was-was, jengkel dan merasa tak berdaya. Jadi ngeri nggak sih kalau ingat hal ini?

Nggak heran deh ketika mulai muncul banyak wacana untuk self healing di berbagai media. Pun di berbagai komunitas kemudian muncul pembahasan tentang pentingnya self-healing di masa pandemi gini.

Akankah orang-orang tersayang kita akan jatuh sakit?

Apakah kita sendiri juga akan terserang sakit?

Akankah kita semua bisa melalui ini semua?

Pertanyaan-pertanyaan yang seakan membombardir diri kita setiap hari ini amat mempengaruhi kondisi kesehatan jiwa. Sepertinya baik-baik saja, tapi who knows di dalam hati terjadi pergolakan batin seperti apa, kadang kita sendiri bingung untuk mencari jawabannya.

Keharusan untuk menjalankan physical distancing, ditambah dengan terjadinya hal-hal seperti kehilangan pekerjaan, merupakan tekanan yang sangat hebat baik dari sisi fisik maupun psikis. Adapun yang masih bekerja, tekanan untuk bekerja dari rumah yang dibarengi dengan bertumpuknya kewajiban di rumah, juga bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi.

Bisa dicoba nih 6 cara untuk berdamai dengan keadaan dan mencintai diri sendiri selama masa pandemi Covid-19 ini:


1. Mengakui Adanya Permasalahan

Terkadang untuk meringankan perasaan, kita bisa saja membohongi diri sendiri dengan bilang bahwa semua baik-baik saja. Padahal sekadar menumpahkan perasaan dan berkeluh-kesah bukan hal yang tabu. Asalkan tidak dilakukan setiap saat ya.

Kenali kondisi saat ini yang memang menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Banyak orang tak bisa kemana-mana, tak bisa bertemu teman, bahkan kehilangan pekerjaan. Berbagai masalah serius terjadi akibat fenomena pandemi ini.

Justru dengan mengetahui dan mengetahui permasalahan yang ada, kita bisa tahu posisi kita saat ini. Membumilah dengan kondisi saat ini yang nantinya bisa membuat kita bertindak sesuai hati nurani, tak hanya sekadar mengutamakan kepentingan sendiri.

Rencanakan kapan saja kita harus menghentikan suatu aktivitas dan mulai merenungkan langkah-langkah yang harus diambil. Rasanya tepat sekali jika kita menyediakan waktu khusus untuk menyendiri untuk melakukan meditasi ataupun sekadar menenangkan diri.


2. Persenjatai Diri dengan Makanan Sehat

Kondisi saat ini telah meningkatkan stres fisik dan mental. Oleh karena itu kebutuhan akan makanan yang sehat sangat penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan sehat amat penting  untuk mencegah penyakit dan memulihkan diri lebih cepat jika kita jatuh sakit.

Dalam kondisi normal saja makanan sehat memang merupakan kebutuhan utama untuk tubuh. Apalagi di masa pandemi gini ya, semakin terasa tingkat urgensinya.

Yuk mulai berikan makanan yang sehat bagi tubuh. Jangan aniaya tubuh dengan makanan enak yang tidak jelas komposisi gizinya. Lebih baik banyak makan buah seperti apel, jeruk sunkist, pear, juga kurma


Apalagi saat ini kita semua kaum muslim sedang menjalankan puasa, butuh asupan makanan sehat untuk menjaga imunitas tubuh. Kudu bakoh ya istilahnya untuk menghadapi virus sekaligus tetap berpuasa. Salah satu buah yang dianjurkan untuk dimakan saat berbuka puasa adalah kurma. Sejak jaman Nabi kurma telah diyakini memiliki segudang khasiat, terutama untuk mencegah diabetes, meningkatkan kesehatan jantung, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang, dan menangkal radikal bebas.

Yesss... sudah bener banget kan untuk tetap mengonsumsi kurma sebagai ikhtiar untuk terus sehat dan tidak mudah terkena penyakit.


3. Gerakkan Tubuh

Meskipun berada di rumah saja, bukan berarti kita tidak bisa menggerakkan tubuh. Sedapat mungkin lakukan olahraga ringan. Berjalan-jalan di pagi hari di lingkungan sekitar pun sudah bagus. Nikmati kegiatan ini bersama keluarga agar tak merasa bosan di rumah.

Selama jalan-jalan bisa sembari menikmati kondisi di luar rumah. Menemukan pohon dengan bunga yang cantik bisa dijadikan penghibur hati ya. Bayangin saja sedang jalan-jalan ke tempat hiburan ataupun lokasi wisata yang jadi harapan kita. Yakinkan dalam hati pandemi ini segera berakhir, ntar kita bisa kok segera ke sana. Aamiin.


4. Tidur Berkualitas

Dalam kondisi normal kita sering mengabaikan kualitas tidur. Ah nggak papa lah begadang, besok-besok juga enggak, gitu kan ya yang kita pikirkan. Padahal kalau kita banyak membaca referensi kesehatan, tidur yang cukup dan berkualitas itu modal utama kita untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Pasti merasa kan ya ketika kekurangan waktu untuk tidur, esok harinya badan akan terasa lemas dan tak bertenaga. Kepala seperti balon kosong dan susah berkonsentrasi. Kondisi seperti ini amat mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini ya, semua orang sebisa mungkin berada dalam kondisi prima. Memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas menjadi salah satu kebutuhan yang penting. Biasakan atur jadwal dengan disiplin agar nantinya waktu tidur kita tidak terganggu.


5. Tetap Bersosialiasi

Kangen dengan teman dan keluarga? Tentunya dooongg... Aku pun merasakan hal yang sama. Udah kangen banget ingin duduk bersama dan bercerita tentang banyak hal.

Namun kondisi pandemi seperti ini membuat kita jadi jauh satu sama lain. Kita tak pernah tahu siapa yang kira-kira menjadi carrier virus. Alangkah disayangkan jika kita nekad untuk bertemu yang pada akhirnya mengakibatkan orang kesayangan terpapar virus. Atau justru kita sendiri yang kemudian terserang virus. Hiks.

Kemajuan teknologi amat membantu kita untuk tetap get connected. Lihat saja saat ini marak sekali penggunaan aplikasi video conference untuk bertatap muka secara online. Sebut saja Zoom, Hangout, Duo, Team, Jitsi Meet dan masih banyak lagi platform pendukung untuk video conference.

Manfaatkan saja kemudahan ini untuk tetap bisa berkomunikasi dengan orang-orang tersayang. Kangen mah sekarang gampang kok obatnya. 😍


6. Lakukan Aktivitas yang Mengurangi Stress

Melakukan kelima hal di atas bisa kita jadikan modal untuk menghindarkan diri dari stres. Menyadari bahwa saat ini kesehatan yang kita punya adalah sebuah berkah, bisa mendorong kita untuk terus aktif melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat.

Menolong orang lain di masa sulit sangat dianjurkan. Lihat sendiri kan banyak orang yang terdampak pandemi Covid-19 ini. Yang mampu membantu yang saat ini sedang kesusahan ekonomi, semua agama pun menganjurkan hal yang sama. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Kepedulian kita kepada orang lain bisa mendatangkan positive vibes dari dalam diri. Jika secara sadar kita mampu melaksanakan hal ini, niscaya kita akan jauh lebih bersyukur dalam menghadapi masa-masa sulit seperti saat ini.

Lakukan juga hobi yang kita miliki, yang mungkin lama sudah tidak kita lakukan karena terlalu sibuk berada di luar rumah. Inilah saatnya kembali menghangatkan jiwa dengan melakukan hal-hal menyenangkan yang mungkin telah lama tidak sempat kita akrabi kembali.



Adakah cara lain yang bisa dilakukan sebagai sarana self-healing juga? Mungkin teman-teman atau pembaca blog ini bisa tambahkan yaaa... Yuk jangan sungkan untuk memberikan opini dan masukan melalui kolom komentar. Terima kasih banyak yaaa...




***
sumber bacaan:
  • health.harvard.edu/blog/6-self-care-steps-for-a-pandemic-always-important-now-essential-2020041619563
  • psychologytoday.com/us/blog/here-are-6-ways-help-yourself-during-the-pandemic
  • merdeka.com/jabar/10-manfaat-kurma-untuk-kesehatan-yang-jarang-diketahui-baik-untuk-kesehatan-otak-kln.html



25 komentar:

  1. Perlu juga mengurangi mengonsumsi berita atau grup yang bikin makin stres ya Mbak Uniek, selain hal-hal di atas. Kalau saya, sekarang sudah gak mau memperhatikan pengumuman jumlah pertambahan yang positif/PDP/ODP.

    BalasHapus
  2. Mau ga mau masa PAndemic ini memang harus diakui keberadaannya, beradaptasi dan menerima itu salah satu self healing,akan membuat kita lebih nyaman dan menikmati di rumah aja dan lebih fokus mengiisi aktivitas produktif dan tetep berpositif thinking.
    Belajar mindfulness lebih seru dan lebih asik belajar bars, biar bisa meng on off kan diri sendiri sesuai dengan kebutuhan.

    BalasHapus
  3. Kalau lihat yang ignorant di saat seperti ini memang memancing emosi banget. Tapi, katanya gak boleh emosian. Nanti jadi mengganggu imun. Cuma ya gimana gitu rasanya.

    Saya sepakat dengan semua poin di atas. Termasuk untuk mengakui ada permasalahan. Gak apa-apa kok sesekali menangis. Selama itu bikin kita lega. Setelah itu ya lakukan hal lain

    BalasHapus
  4. Selama ini saya menguatkan diri untuk diam di rumah Mbak. Masih bisa tenang dan menikmati saat-saat bersama keluarga. Tapi lama kelamaan juga gemas dengan orang-orang yang ignorant. Jadi kesel sendiri.

    Solusinya memang mengalihkan perhatian ya, sekarang lagi nyobain menanam hidroponik, untuk tetap sehat lahir batin.

    BalasHapus
  5. Setuju mbak, kadang jadi sebel kalo lihat orang bebas banget berkumpul ngobrol bahkan bukber. KAyak menantang tenaga kesehatan gitu, juga kita yang tetap setia di rumah. Aku sempat baper melihat kenaikan PDP yang sehari nyampe 500 lebih. JAdi memang butuh pengalihan suasana dengan bikin kreasi di dapur atau merawat tanaman lebih banyak lagi

    BalasHapus
  6. Sedih mba, jelang lebaran makin rame di jalan dan mal kayak santai aja semuanya, Corona pun tertawa huhu..semoga aman semuanya..

    BalasHapus
  7. Sebelnya itu sekarang lagi PSBB tapi banyak masyarakat yang cuke bebek ya. Memang sih peraturan pemerintah ini maju mundur jadi ga jelas wkwkwkwkw dan ga ada hukuman yang beraaaaaat banget bagi pelanggarnya. Yang penting kita bertawakkal aja dan menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga semoga dijauhkan dari virus corona aamiin :) Aku follow blognya barusan ya...

    BalasHapus
  8. maasyaaallah mba, selama di rumah aja entah sudah berapa kali aku self healing karena mental breakdown yang gak berkesudahan itu. Alhamdulillah Allah kasih nikmat islam dan iman di dalam hati buat bangkit lagi

    BalasHapus
  9. Iya nih aku miris lihat orang-orang yang kalap belanja lebaran dan tidak mengindahkan protokol menjaga jarak aman dan pakai masker, kalau kita konsisten aja untuk bersama-sama menjaga aku yakin covid ini rantainya cepat terputus.

    BalasHapus
  10. iyaa how to survive during pandemic menjadi topik hangat. Self-healing yang mbak Uniek jabarkan di atas memang betul. Aku sendiri sempat susah tidur mikirin si zombie corona ini tapi kemudian lebih baik berfokus pada hal positif apa yang dapat kita lakukan.

    BalasHapus
  11. Aku juga heran sama rangorang yg ignorant bgt ga memikirkan akibat yg bakal dialami klo mereka ga social ddistancing, akhirnya yaudahlah mikir diri sendiri dan keluarga dulu

    BalasHapus
  12. Kesel deh aku lihat orang-orang yang gak peduli gitu, sementara kita yang nurut dan emang anteng 2 bulan di rumah jadi geram. Aku selalu berfikir biar aja mereka mau ngapain tapi kita gak boleh nyerah. Banyak hal yang masih dilakukan dan selalu berdoa supaya virus pergi jauh-jauh.

    BalasHapus
  13. di kala pandemi sekarang ini paling penting dijaga selain gizi dan tubuh adalah mental. asli loh parah banget rasanya kalo ga bisa release stress

    BalasHapus
  14. Aku memilih untuk membatasi berita yang kubaca mba agar kecemasan dalam diri tidak makin meningkat menyebabkan psikosomatis terlebih aku masih harus bekerja mba ke luar terus

    BalasHapus
  15. Sedih banget rasanya lihat berita bandara ramai, mall ramai sampai pasar kaget pun mulai buka lagi. Kadang lihat berita di tv makin stress lho, akhirnya ngurangi nonton berita. Biar hati adem biasanya buka instagram atau nonton :)

    BalasHapus
  16. Iya, kak Uniek.
    Terasa sekali badan jarang olahraga plus makannya gorengan. Duuh~
    Jadi mulai beli buah dan sayur yang bisa dikudap dengan mudah.

    BalasHapus
  17. Selain itu aku seft healing dengan banyak ngobrol sama keluargaku biasanya Kita video call kirim foto menu sahur buka dan lainnya

    BalasHapus
  18. Yang paling saya butuhkan sekarang itu tidur yang cukup dan berkualitas Mbak. Susah banget rasanya mendapatkan kesempatan itu. Apalagi aku masih bekerja seperti biasa sehingga pressure untuk stress lebih besar lagi.

    BalasHapus
  19. Pas muncul tagar Indonesia Terserah trus liat di medsos banyak org ngemol terus terang sempat merasa kek hancur gtu huhuhu. Akhirnya ku stop medsos sejenak, sampai akhirnya nemu postingan buat healing memaafkan yg msh bandel keluar2 itu sambil doa banyak2 moga survive dr pandemi dan dikuatkan supaya konsisten di rumah aja huhuhu jd curcol

    BalasHapus
  20. aku dah ngurangi baca2 berita mba. bukannya ga mau tau tapi gemeter kadang akunya. nangis sendiri takut kena corna dll macem2 pikiranku huhuh akhirnya disetop ama papih ngobrol ama temen juga aku selalu ditanya takut malah bikin aku stress

    BalasHapus
  21. Aku juga terasa banget ini mulai perlu healing. Sudah hampir 3 bulan rasanya udah kayak mentok banget pengin menyerah. APalagi anak-anakku yang tipe kinestetik semua. Energinya kayak gak bisa disalurkan kaena sudah bosan sama kegiatan di dalam rumah. Sejak bulan lalu kami memulai gaya pengasuhan baru yang lebih ramah anak dan ortu sebagai salah satu cara self healing buat kami semua.

    BalasHapus
  22. Tidur berkualitas memang ngaruh banget yah, kalau kurang tidur tuh suka segala sakit termasuk ngaruh ke imun dan pikiran sih kalau saya hehe

    BalasHapus
  23. self healing, wah alhamdulillah kayaknya tahun ini aku cukup sering self healing, dengan banyak hal, buat tipsnya makasi ya mba

    BalasHapus
  24. Menekuni hobby bisa jadi salah satu self healing juga sih mba,
    atau belajar hal baru selaama masa #dirumahaja yang kadang nggak nyangka bisa juga ngerjain ini itu kalo dinitain gitu nggak sih..

    BalasHapus
  25. Bener banget mba, tipsnya menghadapi pandemi bisa banget mengusir kebosanan dirumahaja. Wah cocok ngemil kurma Medjolnya, kebetulan di sini mudah dapetin kurmanya. Alhamdulillah.

    BalasHapus