"Nduk.....motormu
sudah dimasukkan rumah?" tanya ibuku.
"Dereng
bu, nanti saja, kalau nanti butuh mau kemana-mana utk beli keperluan mendadak
biar cepet, " jawabku menjelaskannya.
Ternyata
bukan sekedar rutinitas saja pertanyaan ibuku ini, yang dilontarkan beliau
sembari memasak bersama sore ini. Usut punya usut, siang harinya baru saja ada
kejadian yang hampir saja menimbulkan kerugian.
Cerita
ini bermula saat siang hari tanggal 11 Desember 2012, sekitar pukul satu siang.
Kondisi saat lengang pada jam-jam rawan ngantuk ini. Sulungku Vivi belum pulang
sekolah, anak lanangku Faris masih bobok siang, dan anggota keluarga yang lain
sedang punya kesibukan sendiri-sendiri. Budhe Tari, asisten rumah tanggaku,
mulai menyapu rumah setelah selesai akitivitas ‘laundry’nya :) Seperti biasa dia akan mulai dari dalam rumah
dan mengakhirinya di halaman.
Nah,
pada saat sampai di depan rumah itu lah dia jadi kaget sekali. Begitu membuka
pintu depan rumah, ada dua orang yang berhenti tepat di muka rumah kami. Mereka
naik sepeda motor dengan tingkah laku yang sangat mencurigakan. Kok bisa
dibilang mencurigakan? Lha ngapain coba longak longok di jalan kampung, wong sepi begini koq tengok sana sini kayak nunggu penjual mie ayam lewat aja ;)
Ternyata
sebelumnya Budhe Tari sudah melihat kedua orang itu bolak balik lewat di gang
tempat kami tinggal itu. Dikirain orang sedang mencari alamat atau malah lagi
nyetrika jalanan ya hehehee…. Dan pas si bibik ini buka pintu, mak jegreg kalau
orang Jawa bilang (padanan kata di bahasa Indonesia-nya agak susah), kedua
orang itu langsung kaget. Dengan tampang seram mereka memandang si bibik sambil
buru-buru memasukkan kembali sesuatu ke dalam tasnya, dan yang dipandangi pun
jadi keder. Pintu ditutup kembali oleh si bibik, takut ntar diapa-apain oleh
kedua orang aneh itu.
Setelah
degup jantungnya reda, Budhe Tari pelan-pelan membuka pintu lagi. Kedua orang
itu sudah tidak ada lagi. Sembari meneruskan menyapu halaman, si bibik baru
sadar kalau di teras rumah tetangga depan bertengger aneka motor merk-merk
terbaru (kebanyakan motor matic). Tetangga depan rumah memfungsikan tempat
tinggalnya menjadi kost khusus perempuan. Kebanyakan yang jadi anak kost adalah
mahasiswi-mahasiswi kampus IKIP PGRI, yang memang letaknya tidak terlalu jauh
dari rumahku (asalkan perjalanannya pake motor hihihiiii…). Si bibik ini juga
baru ‘ngeh’ kalau tadi yang dimasukkan kembali ke dalam tas oleh kedua orang
asing tadi semacam kunci atau tang yang
biasa digunakan untuk ‘mbandrek’ setang motor (ih, emangnya Dhe Tari pernah
mbandrek apa??).
Segera
lah Budhe Tari menghampiri rumah depan, diketok-ketok berkali-kali tak kunjung
ada yang membukakan pintu. Rupanya anak-anak kos maupun pemiliknya mungkin
memang sedang terlelap semua dalam tidur siangnya. Setelah beberapa saat,
barulah salah satu anak kos yang mendengar ketukan ini membukakan pintu dan menanyakan
kepada si bibik ada perlu apa. Asisten RT-ku yang baik hati ini pun menjelaskan
kejadian tadi dan menyarankan agar motor dimasukkan semua saja ke dalam rumah.
Begitu lah pengalaman berharga kali ini. Nah,
untuk yang tinggal di kawasan hunian yang semula kita pikir adem ayem dan aman
sentosa, tetap jangan lupa untuk 'eling lan waspada'. Kesempatan memang ada di mana saja, jangan
biarkan orang-orang tak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan yang tercipta
atas ketidakwaspadaan kita ini. Ingat kata bang napi, waspadalaaaahhh…. waspadalaaaahhh….
bagus bu,,,
BalasHapussaya baru belajar blog juga,,,
mohon bantuannya :)
terima kasih mas Yogi.. saya juga masih newbie koq di blog. yuk belajar bareng :)
BalasHapus