Ada yang tau apa itu Kelas Inspirasi? Belum?? Kok persis kayak aku dulu sih ;) Oke oke, biar tidak terlalu banyak preambule, silakan menuju web Kelas Inspirasi untuk lebih detailnya ya. Klik aja di sini.
Berkat Sosmed dan Komunitas
Selama ini banyak yang menilai sosmed itu (terutama Facebook ya) lebih pas digunakan sebagai ajang ratapan, mencaci, pamer dan berbagai aktivitas yang telah distereotipkan secara berjamaah. Padahal, masih ada loh banyak kebaikan yang bisa didatangkan dari sosmed yang satu itu.
Aku lupa kapan tepatnya melihat ramai-ramai para relawan di Jabodetabek posting kemeriahan mereka mengikuti Kelas Inspirasi (KI). Jadi penasaran doooonkk apaan tuh Kelas Inspirasi. Sepertinya gaya banget. Eksklusif gitu yak ;)
Then I was surprised by the fact, it's not exclusive at all. Semua bisa ambil bagian. Semua diharapkan turun tangan. Lho?
Oke simpan lho itu beberapa saat dulu ya. Lanjutkan dulu dengan berkat sosmed tadi. Dengan melihat banyak postingan tentang KI, aku jadi penasaran ingin ikut juga ke dalamnya. Apalagi teman-teman di komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang pada rempong kasak kusuk tentang hal ini. Saat informasi pendaftaran untuk relawan KI di Semarang (KIS) terdeteksi, duuuuuhh tak ada berhentinya deh saling bertanya sudah daftar atau belum. In the future, terima kasih luar biasa untuk gerombolan rempongku itu karena selalu saling menyemangati untuk ikutan KIS. Muuuuaahhh.... *ambil handuk sendiri-sendiri ya :)
biar kata gak berkontribusi pada lingkungan, lumayan lah jadi pendaftar ke-19, keliatan semangat membara kaaann ;) |
Pendaftaran KIS yang Bikin Pening
Yang paling kuingat saat forward link untuk mendaftar. Pertama sih semangat. Ini dia calon inspirator handal *halaaahh... Eh begitu ketemu pertanyaan-pertanyaannya, langsung deh kliyengan.
Selain biodata standar macam nama, umur, tempat tinggal dan bla bla blaa lainnya, di form itu ditanyakan juga tentang pekerjaan, organisasi yang diikuti, prestasi yang pernah dicapai, terus juga apa kontribusi dari pekerjaan itu terhadap lingkungan / masyarakat. Degh... jantungku serasa copot. Selama ini lingkungan sekitarku mendapat manfaat nggak ya dari pekerjaanku? Haruskah seperti itu?
Langsung deh shocked dan mengestimasikan diri gak bakalan lolos pendaftaran.Ya sudah deh, kalau kata orang Jawa itu 'kalah cacak menang cacak'. Nggak ada salahnya dicoba untuk mendaftar. Keterima ya syukur, kalau enggak ya keterlaluan deh Pak Anies *eh
Dapat email undangan untuk mengikuti briefing tanggal 13 September itu ada seru-seruannya juga. Teman-teman satu komunitas kan sering bertanya, dapat undangan enggak. Eh, ada yang udah dapat. Lah aku kok belum. Tuuuh bener kan aku nggak lolos. Pengiiiin rasanya saat itu daku pergi ke bulan, kupetik bintang, dan kubawa pulang *turuuunn..turuuunn...lempar segepok dollar :)
Ternyata oh ternyata, undangan yang untuk diriku datang di hari berikutnya, tepatnya tanggal 5 September. Lihat punya lihat, acara briefing akan diselenggarakan tangal 13. Hari Sabtu tuh, padahal Sabtu kan masih jatah ngejar orderan di tempat mburuh. No other choice, cuti for happy lah yaaa ;)
Bertempat di gedung Indosat Pandanaran, sekitar dua ratusan orang memenuhi ruangan yang telah disediakan. Keren loh ini Indosat, bisa meminjami ruang yang luas sekali untuk pertemuan.
Baiklah sob, mari kita lihat-lihat sedikit yang bisa ku-capture sebelum kamera saya 'wafat' gara-gara jatuh saking semangatnya. Iya, ihiks... si orange remuk sesaat setelah meluncur ke lantai di luar ruangan ini. Foto penampakan 'si luas' di atas tadi adalah image terakhir sebelum si orange 'gugur'. Udah bosen kali yes si orange motret nyonyahnya xixixiii...
Biarpun sudah dibagi per kelompok, pertama kali masuk ke ruang briefing, kami semua tetap duduk suka-suka. Aku pun langsung menuju posisi depan di sayap kiri. Posisi menentukan prestasi kan?
Oya, sebelum menceritakan tentang briefing, ada satu spot di acara ini yang sangaaaat kusuka. Apaan tuuuh? *yg ngikut merem sebelah ketauan umurnya berapa :p
Tempat parkir sepatu. Hohohoooo...rapi juga nih panitianya. Karena ruang briefing telah diberi alas semacam karpet empuk, tentunya tidak etis kan kalau alas kaki ikut-ikutan nongkrong di sana. Oleh karena itu, agar tidak semrawut di depan pintu, alas kaki ini diberi tempat khusus. Saat tuan dan nyonyanya sedang khusyu briefing, mereka juga briefing sendiri loh. :)
Sebelum briefing dimulai, kami semua diperbolehkan untuk sedikit narsis di sini :
Acara ini menurutku jadi meriah karena host-nya yang keren, terutama Mba Caca. Kemayu nggemesin gitu loooh... toss dulu mba. Mas blangkon Farhan juga oke, cuma kurang gokil kayak Mba Caca. Mas, saya neng Cassandra mas, masih inget kaaaan... ;)
sumber foto : fanspage Kelas Inspirasi Semarang
Ada juga share pengalaman para mantan relawan Kelas Inspirasi sebelumnya. Mereka bagi-bagi tips gimana nantinya saat kami calon pengajar KIS akan menghadapi anak-anak SD. Bagaimana bicara dengan anak kecil, bagaimana menarik perhatian anak-anak nanti pas di depan kelas, dan aneka tips praktis lainnya. Kedua orang penggiat Kelas Inspirasi dari Jakarta itu adalah Mas Bayu dan Mas Dhika. Temanku ada loh yang sampai terpesona kepada salah satu dari mereka. Uhuukkss...
Seperti yang sudah diketahui secara umum, Kelas Inspirasi tak bisa dipisahkan dari Indonesia Mengajar. Program yang digagas oleh Pak Anies Baswedan ini mengusung para anak muda yang penuh semangat dan kerelaan berbagi kepada anak bangsa yang memang benar-benar membutuhkan uluran tangan di bidang pendidikan. Di hari briefing ini pun, kami kedatangan tamu istimewa. 3 orang lulusan Indonesia Mengajar yang ternyata masih muda dan enerjik.
Aku cuma ingat salah satu dari ketiga Pengajar Muda (PM) ini. Mba Lana yang lincah dengan suara menggelegar. Pas banget memang kalau dia jadi PM. Ketiga PM ini berbaik hati untuk membuka wawasan kami para calon relawan KIS bagaimana nantinya menghadapi momen-momen 'krik krik' di depan kelas.
Terima kasih ya mba mba yang cantik, tipsnya keren banget. Tapi sepertinya prakteknya tak seindah impian. *bocoran untuk tulisan berikutnya :)
Setelah mendapatkan berbagai pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal mengajar di KIS nanti, kami pun akhirnya diminta untuk melakukan briefing lanjutan per kelompok. Oya, sebagaimana di Kelas Inspirasi sebelumnya, KIS pun terbagi menjadi relawan Pengajar dan relawan Fotografer / Videografer. Jadi nantinya, ada yang melakukan kegiatan mengajar, ada juga yang mendokumentasikannya. Semuanya disebut relawan karena seratus persen tidak mendapatkan subsidi. Semua biaya dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini murni dari para relawan.
Quote di atas benar sekali adanya. Khusus untuk diriku sendiri, aku memang tak perlu berkorban apa-apa. Cuti sehari saja sudah cukup. Toh buatku cuti itu tidak merugikan. Malah memberikan efek menyenangkan loh. Melakukan sesuatu di luar rutinitas adalah resep self healing yang manjur dari kepenatan bekerja 6 hari seminggu. Jadi, sama sekali bukan bentuk pengorbanan kan ini? *langsung dikasih piagam khusus dari Pak Anies ;)
Kelompok lima dengan fasilitator Mas Gayuh dan Mba Indriy adalah :
(minus para relawan yang batal datang di hari H)
Selain relawan dan fasilitator, saat briefing lanjutan ini kami didampingi pula oleh Kepala Sekolah (dalam hal ini diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah) SD Islam Syahidin. Kami mendiskusikan rencana materi berdasarkan kondisi sekolah. Berapa jumlah kelas, jam belajar di sekolah tersebut, fasilitas apa yang dimiliki sekolah yang bisa kami jadikan penunjang saat hari inspirasi, dan sebagainya.
Tentu saja perjumpaan yang terbatas ini belum menghasilkan gambaran secara lebih detail apa yang akan kami lakukan nanti saat Hari Inspirasi. Masih butuh ketemuan dan survey ke lokasi sekolah. Disepakatilah beberapa rencana ketemuan.
We'll continue the story in the next part, okay?? It's already too long. Bosen kan kalau nggak selesai-selesai ceritanya :) Berikutnya nanti akan kusampaikan persiapan menjelang saat mengajar, D-day Hari Inspirasi maupun saat refleksi.
Nah, biar siap untuk bosen di bagian selanjutnya, pamer dulu ya beberapa foto geje yang kudapat dari koleksi teman-teman sekelompok maupun panitia KI. Pinjem fotonya ya cyiiinttt....
See you at the next post, dearest friends :*
Selain biodata standar macam nama, umur, tempat tinggal dan bla bla blaa lainnya, di form itu ditanyakan juga tentang pekerjaan, organisasi yang diikuti, prestasi yang pernah dicapai, terus juga apa kontribusi dari pekerjaan itu terhadap lingkungan / masyarakat. Degh... jantungku serasa copot. Selama ini lingkungan sekitarku mendapat manfaat nggak ya dari pekerjaanku? Haruskah seperti itu?
Langsung deh shocked dan mengestimasikan diri gak bakalan lolos pendaftaran.Ya sudah deh, kalau kata orang Jawa itu 'kalah cacak menang cacak'. Nggak ada salahnya dicoba untuk mendaftar. Keterima ya syukur, kalau enggak ya keterlaluan deh Pak Anies *eh
Hari Briefing
Dapat email undangan untuk mengikuti briefing tanggal 13 September itu ada seru-seruannya juga. Teman-teman satu komunitas kan sering bertanya, dapat undangan enggak. Eh, ada yang udah dapat. Lah aku kok belum. Tuuuh bener kan aku nggak lolos. Pengiiiin rasanya saat itu daku pergi ke bulan, kupetik bintang, dan kubawa pulang *turuuunn..turuuunn...lempar segepok dollar :)
Ternyata oh ternyata, undangan yang untuk diriku datang di hari berikutnya, tepatnya tanggal 5 September. Lihat punya lihat, acara briefing akan diselenggarakan tangal 13. Hari Sabtu tuh, padahal Sabtu kan masih jatah ngejar orderan di tempat mburuh. No other choice, cuti for happy lah yaaa ;)
Bertempat di gedung Indosat Pandanaran, sekitar dua ratusan orang memenuhi ruangan yang telah disediakan. Keren loh ini Indosat, bisa meminjami ruang yang luas sekali untuk pertemuan.
tuh, luas kaaaan... ruangnya loh, bukan saiah :) |
Baiklah sob, mari kita lihat-lihat sedikit yang bisa ku-capture sebelum kamera saya 'wafat' gara-gara jatuh saking semangatnya. Iya, ihiks... si orange remuk sesaat setelah meluncur ke lantai di luar ruangan ini. Foto penampakan 'si luas' di atas tadi adalah image terakhir sebelum si orange 'gugur'. Udah bosen kali yes si orange motret nyonyahnya xixixiii...
meja pendaftaran ulang per kelompok
eike kelompok 5 boooo....
santae kyk di pantaeee |
Oya, sebelum menceritakan tentang briefing, ada satu spot di acara ini yang sangaaaat kusuka. Apaan tuuuh? *yg ngikut merem sebelah ketauan umurnya berapa :p
sepatuku yg mana coba? |
Sebelum briefing dimulai, kami semua diperbolehkan untuk sedikit narsis di sini :
udah persis inspirator handal kan? preeetttt.....
bersama sisterhood IIDN Semarang |
The Briefing Itself
Briefing dimulai setelah rasanya sekian abad menunggu. Iya, katanya undangan pukul 07.30, tapi entah hingga jam berapa ya waktu itu mulai. Untunglah banyak temen komunitas yang ikut, jadi masih bisa seseruan meskipun di-php-in undangan :(
Seperti layaknya acara resmi, ada beberapa sambutan dan performance. Salah satu yang memberikan sambutan waktu itu ada dari pihak Indosat juga. Dan ternyata beliau (maaf bu lupa namanya) jadi relawan pengajar juga loh. Kereeeenn... Bu, boleh ikutan menggunakan ruang pertemuan ini lagi nggak buat acara komunitas yang lain? *spleteran :)
Acara ini menurutku jadi meriah karena host-nya yang keren, terutama Mba Caca. Kemayu nggemesin gitu loooh... toss dulu mba. Mas blangkon Farhan juga oke, cuma kurang gokil kayak Mba Caca. Mas, saya neng Cassandra mas, masih inget kaaaan... ;)
sumber foto : fanspage Kelas Inspirasi Semarang
debut awal Cassandra :) |
Ada juga share pengalaman para mantan relawan Kelas Inspirasi sebelumnya. Mereka bagi-bagi tips gimana nantinya saat kami calon pengajar KIS akan menghadapi anak-anak SD. Bagaimana bicara dengan anak kecil, bagaimana menarik perhatian anak-anak nanti pas di depan kelas, dan aneka tips praktis lainnya. Kedua orang penggiat Kelas Inspirasi dari Jakarta itu adalah Mas Bayu dan Mas Dhika. Temanku ada loh yang sampai terpesona kepada salah satu dari mereka. Uhuukkss...
Mas Dhika yang penuh semangat menginspirasi |
Seperti yang sudah diketahui secara umum, Kelas Inspirasi tak bisa dipisahkan dari Indonesia Mengajar. Program yang digagas oleh Pak Anies Baswedan ini mengusung para anak muda yang penuh semangat dan kerelaan berbagi kepada anak bangsa yang memang benar-benar membutuhkan uluran tangan di bidang pendidikan. Di hari briefing ini pun, kami kedatangan tamu istimewa. 3 orang lulusan Indonesia Mengajar yang ternyata masih muda dan enerjik.
sesi lesson plan oleh para Pengajar Muda |
Terima kasih ya mba mba yang cantik, tipsnya keren banget. Tapi sepertinya prakteknya tak seindah impian. *bocoran untuk tulisan berikutnya :)
Setelah mendapatkan berbagai pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal mengajar di KIS nanti, kami pun akhirnya diminta untuk melakukan briefing lanjutan per kelompok. Oya, sebagaimana di Kelas Inspirasi sebelumnya, KIS pun terbagi menjadi relawan Pengajar dan relawan Fotografer / Videografer. Jadi nantinya, ada yang melakukan kegiatan mengajar, ada juga yang mendokumentasikannya. Semuanya disebut relawan karena seratus persen tidak mendapatkan subsidi. Semua biaya dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini murni dari para relawan.
Relawan itu tidak perlu berkorban.
Cukup cuti sehari, maka seumur hidup menginspirasi
Quote di atas benar sekali adanya. Khusus untuk diriku sendiri, aku memang tak perlu berkorban apa-apa. Cuti sehari saja sudah cukup. Toh buatku cuti itu tidak merugikan. Malah memberikan efek menyenangkan loh. Melakukan sesuatu di luar rutinitas adalah resep self healing yang manjur dari kepenatan bekerja 6 hari seminggu. Jadi, sama sekali bukan bentuk pengorbanan kan ini? *langsung dikasih piagam khusus dari Pak Anies ;)
Kelompok lima dengan fasilitator Mas Gayuh dan Mba Indriy adalah :
(minus para relawan yang batal datang di hari H)
Selain relawan dan fasilitator, saat briefing lanjutan ini kami didampingi pula oleh Kepala Sekolah (dalam hal ini diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah) SD Islam Syahidin. Kami mendiskusikan rencana materi berdasarkan kondisi sekolah. Berapa jumlah kelas, jam belajar di sekolah tersebut, fasilitas apa yang dimiliki sekolah yang bisa kami jadikan penunjang saat hari inspirasi, dan sebagainya.
We'll continue the story in the next part, okay?? It's already too long. Bosen kan kalau nggak selesai-selesai ceritanya :) Berikutnya nanti akan kusampaikan persiapan menjelang saat mengajar, D-day Hari Inspirasi maupun saat refleksi.
Nah, biar siap untuk bosen di bagian selanjutnya, pamer dulu ya beberapa foto geje yang kudapat dari koleksi teman-teman sekelompok maupun panitia KI. Pinjem fotonya ya cyiiinttt....
kepedean bergaya, padahal belum jelas nantinya nervous atau enggak di depan kelas :)
seluruh relawan, fasilitator dan panitia KIS |
See you at the next post, dearest friends :*
Oh, ini toh Mba Casandra yang maju ke depan, salam kenal ^^ *tebar kemenyan ojo sampai ketularan
BalasHapusBakul menyane wes ra dodol :p
HapusEeemmm....Mbak Casandra tuh yang ini toh. Salam kenal yaa. Semoga bisa kopdar kapan-kapan biar ikutan eksis :) *salim*
BalasHapuswani piro kopdar karo aq ? :)
HapusOra wani piro-piro wis. Wedi aku karo artis papan atas KIS :)
HapusDitunggu postingan selanjutnyaa mbak cassandraaaa....komplit bangettt dehhh, kerreennn
BalasHapusyg komen juga keren
HapusSuka seneng aja ngeliat cerita temen2 yang ikutan acara ini.
BalasHapusikutan yok Teh Dey
HapusInspiratif banget maaak... next part duanya pasti seru juga
BalasHapussemoga lekas posting ya mas ;)
HapusPas brifing memperhatikan ngga sih? kok poto2 mulu hihihi
BalasHapusJelas merhatiin lah yaaa... wong postingane wae komplit ngene koq hihihiii
HapusPas briefieng aja kereeen gitu, pelaksanaannya??? *lempar sudut mata
BalasHapussudut mata dilempar kemana Fen? :p
Hapuswuiih..ekspresi paling ok yg tak terbentuk itu lho, Say... serieees... :)
BalasHapuskeliatannya asyik byanget ni acara..jd pengen ikutan juga hihi...
Hayoklah mb Mechta ikutaaaann ;)
HapusMasya Allaah..., luar biasa ini, Mbak, saya jadi ikut seneng rasanya. Bila di Jogja ada saya juga ingin ikuuuut, ato saya yang ketinggalan informasi neh... help me
BalasHapusaaakhhhhh, serunyaaaa :)
BalasHapusKeren deh Mak. Anak-anak Indonesia perlu lebih banyak inspirasi yang positif seperti ini. Semoga makin banyak anak SD yang bisa merasakan kelas inspirasi ini.
BalasHapusKangen sama seru dan asyiknya saya mampir lagi kemari, hehehe... boleh kan, Mbak....
BalasHapusBoleh banget Pak Ustadz, tapi maaf banget nih yg lanjutannya belum ada :)
Hapussalam kenal ya mbak :)
BalasHapusmbak uniek aja bisa deg2an apalagi aku pingsan kali ya hahaha
BalasHapusKegiatan positifdan bernilai ibadah
BalasHapusMaju terus Jeng
Salam hangat dari Surabaya
Lho, kok komen saya ga muncul ya, Mak Uniek?
BalasHapusenak ya bisa ikut kelas inspirasi...
BalasHapusSemoga menginspirasi ya mak :D
BalasHapusAku juga dulu penasaran apa sih KI itu.. Dan ternyata setelah dijelaskan ada salah satu syarat yag tak bisa saya lengkapi, yaitu minimal pengajar. Ketika saya perjelas lagi, kalau bukan guru apa bisa, katanya gak bisa. Yaah melipir deh.. padahal pengen banget jadi guru, walaupun tak bisa menggapai cita-cita jadi guru, minimal pernah lah berdiri didepan kelas :)
BalasHapusSepertinya ada misskomunikasi itu Mba Yun. Aku dan ratusan relawan KI bukan pengajar. Memang nantinya pas di KI tugas kita ngajar anak2 itu, menceritakan tentang profesi yg kita geluti. Bisa saja dokter, tentara, nelayan, petani, nakhoda, banker, arsitek, bahkan buruh pabrik kayak saya pun bisa mba.
HapusCoba siapa itu orang KI yg bilang gitu sama Mba Yuni, lapurin Pak Anis Baswedan aja tuh ;)
waaah sepertinya seru sekali ya acaranya , semoga sukses terus ya :)
BalasHapusaku pengen juga ikutan...ga jadi2 mulu...seru semua pada bilang seru ga ada satupun yang ikut KI bilang g asyik :")
BalasHapusnext akuu ikutttan ah