Ingat nggak sih ketika rasanya tak ada waktu untuk mengerjakan berbagai aktivitas di rumah saking sibuknya di kantor? Sampai di rumah rasanya kayak udah mau tepar saja rasanya.
Lalu kini ketika waktu 24 jam seperti digelar khusus untuk kita, apa saja yang bisa kita kerjakan, yang tadinya kita bilang tak sempat dilakukan itu?
Tentunya banyak ya, bahkan untukku yang memang dari semula udah punya rutinitas ngeblog. Ketika sebelum masa pandemi datang, aku masih bisa mengikuti berbagai event maupun trip di luar rumah. Pulang-pulang membawa hasil liputan berupa tulisan maupun video. Sebagian materi sudah digunakan sebagai dasar membuat tulisan di blog. Namun masih ada sebagian lagi yang masih berupa file mentahan, yang hingga kini ngendon saja di hardisk enggak tau mau diapain.
Tentunya banyak ya, bahkan untukku yang memang dari semula udah punya rutinitas ngeblog. Ketika sebelum masa pandemi datang, aku masih bisa mengikuti berbagai event maupun trip di luar rumah. Pulang-pulang membawa hasil liputan berupa tulisan maupun video. Sebagian materi sudah digunakan sebagai dasar membuat tulisan di blog. Namun masih ada sebagian lagi yang masih berupa file mentahan, yang hingga kini ngendon saja di hardisk enggak tau mau diapain.
Selain itu, dengan banyaknya aktivitas di luar rumah plus kegemaran belanja buku, entah dari tobuk online maupun offline, tumpukan buku yang masih terbungkus plastik kian hari kian tinggi di rak buku. Bahkan akibat saking penuhnya, susunannya pun sudah tak semanis dulu. Jika dulu masih berjajar rapi, kini di bagian atas tumpukan yang rapi itu bakalan ada buku lain yang menindihnya tanpa aturan.
Hmm.. jadi merasa bersalah banget deh setiap kali membersihkan debu-debu di rak buku. Kok ya tega aku menelantarkan mereka.
Nah, makanya nih mumpung #dirumahaja aku jadi punya aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan sebagai berikut:
Membaca & Menulis Review Buku
Dari kecil aku memang sudah jadi penggila buku. Kalau dulu waktu masih anak-anak, ga punya tabiat Sundoku sih, yaitu hobi membeli dan menumpuk buku namun kekurangan daya untuk membacanya. Saat masih anak-anak dan remaja, buku selalu menemani waktu luangku. Nganggur dikit pasti udah baca novel.
Nah giliran kini sekarang sudah bisa beli sendiri, beli bukunya ugal-ugalan, tak sebanding dengan kekuatan membacanya. Sungguh hal ini harus mulai diperbaiki ya. Bukankah menumpuk sesuatu di rumah tanpa manfaat itu merupakan perilaku yang kurang terpuji? Hiks…
Ketika sudah bisa ngeblog, terutama memiliki blog khusus untuk review buku, kenikmatan membaca akan menjadi makin terasa apabila bisa sekaligus menuliskan apa yang kubaca itu. Menyajikan dalam bentuk review agar orang lain juga tahu apa yang sudah kubaca.
Namun menulis review buku itu tak semudah yang kubayangkan. Apabila kita membaca novel saja, kadang dalam sehari atau dua hari sudah bisa tuntas. Giliran akan menulis reviewnya, bakalan bolak-balik buka bukunya lagi untuk menengok bagian-bagian menarik yang bisa dijadikan bahan tulisan.
Memang paling ideal, menulis review buku itu ya dibarengi dengan aktivitas menuntaskan bacaan buku tersebut. Jadi sembari membaca, kita mencatat bagian tertentu yang kita anggap menarik dan bisa diangkat ke dalam review yang akan kita tulis.
Bisa dibayangkan betapa lamanya harus menyelesaikan membaca buku, apalagi kalau tebal ya, ketika melakukan kedua aktivitas ini bersamaan. Belum lagi kalau di tengah aktivitas tersebut adaaaa saja iklan lewat, misal anak minta diambilkan sesuatu, suami minta dicarikan sesuatu, dan lain sebagainya.
Bisa dibayangkan betapa lamanya harus menyelesaikan membaca buku, apalagi kalau tebal ya, ketika melakukan kedua aktivitas ini bersamaan. Belum lagi kalau di tengah aktivitas tersebut adaaaa saja iklan lewat, misal anak minta diambilkan sesuatu, suami minta dicarikan sesuatu, dan lain sebagainya.
Selama ini ya selalu itu yang menjadi alasanku untuk menunda-nunda membaca buku dan menulis reviewnya. Oleh karena itu, ketika berada di rumah sepanjang waktu, aku jadi punya banyak waktu untuk mengurangi tumpukan buku bacaanku.
Beneran loh, dalam beberapa minggu ini aku sudah selesai membaca beberapa buku novel tebal koleksi dari jaman baheula. Hanya saja memang mood menulis reviewnya belum ikut muncul. PR banget nih habis ini ya.
Beneran loh, dalam beberapa minggu ini aku sudah selesai membaca beberapa buku novel tebal koleksi dari jaman baheula. Hanya saja memang mood menulis reviewnya belum ikut muncul. PR banget nih habis ini ya.
Edit Video
Selain tumpukan buku, aku masih punya segambreng file video yang berjejal-jejal di hardisk. Rata-rata merupakan video hasil liputan saat mengikuti event, jalan-jalan maupun menikmati kuliner. Dari sekian banyak file, yang diupload baru sedikit.
Melakukan editing video bagi sebagian orang yang sudah terbiasa memang pasti mudah ya. Namun bagi mamak blogger yang lebih banyak berkutat dengan tulisan, pekerjaan edit video benar-benar menguras kesabaran bagiku.
Biasanya dari file mentah itu aku harus urutkan tampilannya di video editor agar runtut. Terus nanti dari tiap scene yang masuk ke editor, ada yang harus dipotong. Setelah dipotong, ada beberapa bagian harus ditempel sana-sini.
Belum lagi harus memberikan efek video, efek transisi, memilih musik latar (percaya deh, ini bisa seharian sendiri browsingnya untuk mendapatkan musik yang free), sekaligus melakukan voice over jika video memang butuh keterangan dengan suara.
Semua itu baru sebagian saja loh aktivitas gunting dan tempel video. Masih banyak lainnya yang kalau diceritakan bisa ngalah-ngalahin novel deh jadinya hehehee…
Untuk melakukan editing video, saat ini aku baru bisa melakukannya via smartphone. Yang praktis-praktis saja sih bisanya. Itu aja aku udah keteteran, gimana kalau harus belajar yang versi desktop. Bakalan makin terlantar deh file videoku.
Kalau teman-teman saat edit video biasanya menggunakan aplikasi editing video apa?
Selama ini aku menggunakan Power Director, sudah bertahun-tahun lalu beli aplikasi di google play lebih murah untuk versi Pro-nya. Hanya saja untuk fitur menumpukkan dua scene secara bersamaan, dimana yang satu digunakan visualnya saja dan satunya lagi diambil audionya saja, kok belum nemu caranya.
Kapan hari pernah ikutan kelas belajar edit video menggunakan Kinemaster, fitur untuk numpukin scene ini ada. Sayangnya nih aku belum punya yang versi Pro.
Apa saja kelebihan Kinemaster Pro dibandingkan yang versi free-nya?
1. Tampilan tanpa watermark sehingga makin kelihatan profesional.
2. Saat melakukan editing, tidak terganggu muncul iklan dari aplikasi yang digunakan.
3. Mendapatkan lebih dari 1.000 jenis aset premium
4. Bisa menggunakan berbagai fitur premium yang disediakan.
Malesnya tuh kadang kalau mau beralih ke versi Pro, ribet cara bayarnya. Mana aku ga punya kartu kredit pulak. Kalau mau masukkan ke billing pasca bayar kok ya males ih, kayak gengges gitu.
Untungnya saat ini ada cara lain yang lebih mudah. Baca-baca informasi yang muncul di internet, aku jadi tahu kalau beli aplikasi di Google Play bisa pake Gopay. Cara mengaktifkan Gopay sebagai metode pembayaran di Google Play bisa dilihat pada infografis di bawah ini ya.
Untuk memperbesar gambar bisa diklik ya, teman |
Wuiihh… mantep ini. Sehari-hari untuk beli makanan dan belanja kan aku udah pake Gopay. Jadi ya lebih nyaman aja gitu menggunakan Gopay untuk beli aplikasi editing video Kinemaster Pro.
Susah nggak sih caranya?
Gampaaang banget. Masuk aja ke menu beralih ke Pro bakalan muncul petunjuknya, ada beberapa pilihan untuk mode pembayaran. Pilih aja yang Gopay, klik subscribe. Bereeess…
Asyiikk.. habis ini aku bisa praktek edit video sekaligus menikmati promo google play untuk pembelian aplikasi favoritku.
Tetap semangat berkarya ya Temans meski #dirumahaja.
Susah nggak sih caranya?
Gampaaang banget. Masuk aja ke menu beralih ke Pro bakalan muncul petunjuknya, ada beberapa pilihan untuk mode pembayaran. Pilih aja yang Gopay, klik subscribe. Bereeess…
Upgrade akun Kinemaster ke versi Pro dengan pembayaran menggunakan Gopay. Klik untuk memperbesar gambar yaa... |
Asyiikk.. habis ini aku bisa praktek edit video sekaligus menikmati promo google play untuk pembelian aplikasi favoritku.
Tetap semangat berkarya ya Temans meski #dirumahaja.
kok aku nggak pernah paham ya pakai kinemaster? jadi aku pakenya aplkasi video show yang pro deh. Alhamdulillahnya versi premiumnya tidak mahal, kurang dari 50.000 dah bisa kita miliki selamanya asal masuk pake akun google yang sama di semua gadget yang kita miliki
BalasHapuskalau aku nonton drakor trus di tulis reviewnya mbak hahahaa kalau bagus ya, kalau jelek atau biasa aja mending ga usah hahaha nulisnya juga males soalnya
BalasHapusWoow Promo Google play , makin asik nih edit pideo yaaa, lebih leluasa kalo pake yang pro.
BalasHapusOOooooh gituuuu.. lah aku malah sekarang buat main game pake Gopay juga, dan selama ini malesin banget kalo bayar terus harus pake kartu kredit, lawong ga punya
BalasHapusoke oke, abis ini upgrade kinemaster juga ah, suwun infonya mbak Uniek
Kok pas banget ya mba lagi nyari info soal kinemaster dan jadi tau dengan adanya kinemaster ini mba. Makasih :)
BalasHapusWew kine masternya udah pro mBa.. Bakalan makin ajib nih edit videonya. Trnyata sekarang bisa bayar pakai gopay aja ya
BalasHapusSaya mau edit video gak jadi melulu hihihi. Tetapi, saya juga bayar Google Pay pakai GoPay, Mbak
BalasHapusSaya juga selama ini hanya pakai Power Director. Ternyata, gak sekomplit Kinemaster, ya. Nanti saya mau cobain juga deh edti pakai Kinemaster
HapusTadinya aku pakai yang gratisan mbak... ternyata minim banget aplikasinya. Trus nanya ke anak dikasihtau untuk ngopi link dari YouTube. Kalau tahu bisa dibeli pakai gopay...mending milih ini aja ya yang gak terlalu mahal bayarnya, aman tanpa crash dan aplikasinya banyak pilihannya.
BalasHapusWaah asiik bisa bayar pakai Gopay ya kebetulan saldo gopayku banyak nih. Jarang dipake karena udah ga ke mana-mana. Mau ah ikutan beli aplikasi.
BalasHapusEdit video ini yang masih jadi PR buat aku huhu.. memang ya edit video itu harus sering hehe mungkin karena aku jarang bikin video kali ya jadi rasanya edit video itu masih sulit.. kinemaster salah satu apps edit video yang bagus katanya ya.. wah sudah bisa dibeli dan bayar pakai go pay ya.. lebih mudah dan semangat edit video nih
BalasHapusAku kurang gape soal edit2 video hahaha 😂 Seru juga ya kalau yg pro ya jd kotanya semangat belajar dan hasilnya lebih oke. Oh jadi bayar Google Play nya pakai Gopay bisa toh ya? 😘
BalasHapussaya dari dulu pengen belajar ngedit video tapi tetep weh gak bisa2 dan gak sempet wae...
BalasHapusskrg jadi makin kepikiran sih buat meng-azzam-kan diri utk belajar. Semangat!
Anakku semenjak WFH juga hobinya ngedit2 video. Soalnya buat dia itu hal baru. Saya baru ngajarin pas ada tugas video. Dan skrg malah keasyikan ngutak ngayik sendiri.
BalasHapusAku sekarang jadi beralih ke buku-buku digital, kak Uniek.
BalasHapusKenapa ya...?
Mungkin karena laper mata ya...hehhee...((perbuatan tidak terpuji berikutnya))
Aku menunggu video kak Uniek yang asik karena uda pake premium version.
**triink~
Beli bukunya ugal-ugalan hehehe aku sempet tuh kaya gitu, skr habisin yang ada aja dulu gak beli lagi paling belibuku anak aja. Wah udah jadi Pro ya Kine Masternya sekarang, praktis ya bayarnya pakai Gopay
BalasHapusBanyak pembayaran yang dilakukan dengan Go Pay. Untuk beberapa aplikasi di google play saya juga bayar pakai Go Pay mbak apalagi game tertentu hihi. Btw asik ya bisa edit pakai aplikasi ini.
BalasHapuskinemaster cukup enak dipakai ya, mbak? saya belum pernah cobain nih, baru coba aplikasi2 yang lain. trus biasanya lebih suka edit video di laptop, lebih legaa haha
BalasHapusKemarin aku juga dpt rekomendasi kinemaster ternyata premiumnya bjsa bayar pake gopay yah jadi pengen cobain
BalasHapusAku juga dulu pakai kinemaster mba Uniek dan memang aplikasinya mudah untuk edit video tapi aku belum pernah coba yang premium nih hehe. Btw ternyata bisa pakai gopay juga ya.
BalasHapusAku juga sukaaa pakai kine master mba.. banyak layers dan pilihannya yaaa
BalasHapusbtw di rumah aja aku malah kerjaannya ngga abis - abis deeh. Jadi suka capek sendiri juga hehehe
Hapuseh aku baru tau kalo gopay bisa dipake di gplay. hahaha..
BalasHapusbtw edit video itu beneran takes time banget aslii! aku sering edit malam pas anak2 bobo. pas aku mau bobo, tau2 udah mau pagi. hahahaa
Gopay ku buat bayar langganan viu dan beli game online hihi gegara Aldebaran ikiii..Kine master premium fiturnya lengkap ya..
BalasHapusWahhh
BalasHapusMo nyoba
Slama ini pakai kinemaster yg free
Bakalan lebih seru kalo pake yg pro nih
Aku sejak awal belajar video udah pakai Power Director sih mbak, jadi malas juga mau belajar editor lainnya. Eh, pengen sih tapi enggak ada waktu jd ya udah bisanya pakai power director aja
BalasHapusWah menarik sekali App Kinemaster Pro ini, saya juga pakai aplikasi ini utk edit video tapi masih pakai yang versi geratisan. MAu ngintip dah harga App kinemaster pro ini di google play
BalasHapusKalau buat edit video, Inshoot udah oke banget menurutku. Nah, kemarin tuh aku coba upgrade premium canva buat bikin2 flyer, coba juga pakai aplikasi bayar dari GoPay, tapi enggak berhasil. Enggak tau kenapa :(
BalasHapusAku juga dikasih tau, pakai Kinemaster buat edit video. Tapi belum juga aku download. Baca artikelmu ini, aku jadi ingat kalau pny banyak video yg belum aku edit
BalasHapusSelama ada debay semuanya menyenangkan walau di rumah aja 😊 oiya aq ad rencana nih upgrade app kinemaster ke pro, ternyata bsa pake gopay ya
BalasHapus