19 Desember 2014

Jangan Benci Bapakmu



Adakah di antara sobat blogger yang memiliki papa / ayah / bapak / abi galak? Sering memaksakan kehendak dan bagaikan tak mau mengerti dengan keinginan kita?

Jangan benci bapakmu. Jangan buru-buru hakimi beliau dengan aneka cap yang tidak mengenakkan. Itu saranku : untuk diriku sendiri tepatnya. Tapiiii... sepertinya sudah terlambat. Bapakku sudah tidak ada. Saranku berarti percuma ya?

Aku ingin melakukan kilas balik ke postinganku tanggal 29 Maret 2014 yang berjudul Luka Itu Menguatkanku. Pada tulisan tersebut aku curhat habis-habisan tentang apa yang pernah kurasakan terhadap bapakku dulu. Memang tulisan itu dibuat untuk diikutsertakan dalam salah satu give away untuk mendapatkan buku Sang Patriot, namun beneran dalam postingan itu aku menceritakan apa adanya tentang apa yang kurasakan dulu. Masa kecil hingga remaja bersama bapakku yang keras luar biasa.

Biasanya tulisan curhatku tidak bergaya bahasa seperti itu. Aku lebih sering membungkus kisahku dengan berbagai kata-kata lucu, yang bagi kebanyakan orang tidak dimengerti sebagai curahan hati yang sedang galau. Di Luka Itu Menguatkanku lucu-lucuan semacam di Telpon Keset atau Andai Aku Jadi Detienne. tidak ada. Di kedua postingan yang kusebutkan terakhir itu, ada keluh kesah yang berbalut canda. Namun di postingan tentang bapak, secara lugas aku menceritakan berbagai kejadian seperti merasa teraniaya, dipaksa, tak punya kebebasan dan macam-macam blablablaaaa yang penting sekali untukku di masa lalu.

Apakah dengan curhat semacam itu selanjutnya bisa merasakan lega? Bukan. Bukan itu intinya.

Bila masanya telah tiba nanti, aku ingin anak-anakku membaca postingan ini. Saat akal dan rasa mereka telah mencukupi, bisa kupastikan mereka akan memahami apa yang sedang ayah mereka perjuangkan untuk masa depan nanti. Sama dengan yang dilakukan almarhum kukung mereka itu kepada ibunya ini. Biar mereka tak mengeluh panjang pendek doremifasolasido dalam berbagai kunci yang penuh tanda kres dan mol. Biar tidak meniru ibunya yang pendek akal di masa lalu X_X

Ya, setiap tulisan memang mengandung makna. Walau kuakui memang aku tak pandai mengungkapkannya. Bahkan lebih sering semrawutnya dibandingin benernya ;) Apalagi untuk postingan dengan nuansa sendu seperti itu. Sesuatu yang 'enggak gue' banget, namun harus ditulis agar bisa 'menyelamatkan' orang lain yang potensial menjadi seperti diriku di masa lalu itu.

Semoga effort luar biasa yang kulakukan di postingan tersebut dapat tertangkap oleh pembacanya. Tak hanya bagi anak-anak yang potensial memiliki ketidakpuasan dengan policy yang diterapkan oleh ayah mereka. Jangan benci bapakmu, itu saranku. Juga bagi sang bapak, semoga bisa lebih bijaksana dalam menyelami keinginan dan potensi putra-putrinya. Agar cintanya tak bertepuk sebelah tangan seperti almarhum bapakku.

Maafkan, sepertinya mataku sudah mulai membasah. Kuharap kilas balik postingan ini bisa membawa manfaat bagi semuanya

Read More »

06 Desember 2014

Acer Liquid Jade Photo Contest


Halo sobat blogger semua, nggak kerasa sudah week end lagi yaaa... Week end, hujan, becek, enaknya ngapain nih?? ;)  Sebenarnya itu tadi nanya ke diri sendiri sih, secara di Semarang hujan melulu selepas lunch time. Jadi tak bisa kemana-mana deeehh...

Etapi nggak kemana-mana bukan berarti tak bisa ngapa-ngapain loh ya. Ini nih ada lomba foto Acer Liquid Jade Photo Contest. Kontes ini merupakan kerja sama Acer dengan Clozette, sebuah komunitas digital yang memungkinkan para penggunanya untuk berbagi, menemukan bahkan berbelanja berbagai hal yang menunjang kecantikan dan style. Wohoooo... ini gue banget kayaknya *dan hujan pun turun makin deras

Kontes ini sebenarnya sudah berlangsung dari bulan November lalu dan saat ini sudah masuk di minggu ke-4 alias sesi terakhir. Untuk minggu terakhir ini temanya Casual Yet Still Trendy. Ketentuannya secara detail bisa sobat blogger dapatkan pada banner di bawah ini. Tinggal klik aja kok ;)


Tidak susah kok syaratnya, ini ya kubantu dengan beberapa poin :
  • Kontes ini berdurasi mulai tanggal 11 November – 8 Desember 2014. 
  • Kontes berakhir pada 8 Desember 2014 pukul 21.00 WIB. 
  • Untuk berpartisipasi dalam kontes ini, partisipan diwajibkan untuk mendaftarkan diri mereka sebagai Member Clozette Indonesia, kemudian mengunggah foto outfit sesuai dengan tema mingguan yang disertai hashtag #AcerLiquidJade #ClozetteID 
  • Foto yang diunggah merupakan foto hasil karya sendiri atau kepunyaan pribadi 
  • Tiap peserta diperbolehkan untuk mengunggah lebih dari 1 foto. 
  • Di setiap minggu, 1 foto terbaik akan terpilih menjadi pemenang mingguan yang akan mendapatkan voucher belanja senilai 250,000 dan pemenang utama yang akan mendapatkan 1 unit Acer Liquid Jade. 
  • Pengumuman pemenang dapat dilihat di dalam daftar pemenang pada contest page dan pada Social Media Clozette (Facebook, Twitter & Instagram) 
  • Keputusan pemenang yang dilakukan oleh Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. 
  • Pihak penyelenggara dapat melakukan penyesuaian terkait aturan kontes baik perubahan maupun penambahan tanpa pemberitahuan sebelumnya. 
sumber foto : Clozette - Acer Liquid Jade Photo Contest

 Selain submit melalui portal Clozette Indonesia, teman-teman juga bisa upload langsung melalui akun instagram yang sudah dikoneksikan terlebih dahulu ke Clozette. 

Gimana, mudah kan yaaaa... Yuk segera submit foto-foto bertema Casual Yet Still Trendy di Acer Liquid Jade Photo Contest ini. Deadline masih lama kok, 2 hari lagi :D  Jadi tunggu apalagi, silakan submit foto-foto terbaikmu and good luck (y)
Read More »

27 November 2014

Ramah Bocah ala Garuda Indonesia


sumber foto : web Garuda Indonesia
Ramah bocah ala Garuda Indonesia itu bukan cuma sekedar slogan yang hendak ku'tiupkan' berkaitan dengan excellent service of Garuda Indonesia. Sejak lama aku sudah mendengar pamor Garuda Indonesia sebagai airline yang handal.

Sebelum menceritakan perihal ramah bocah tadi, aku ingin mengingat memori lama yang tak mungkin terlupakan. Pada tahun 2001 hingga 2002 saat aku masih bekerja di Office Department di salah satu perusahaan manufaktur garment yang cukup besar di Ungaran (Kabupaten Semarang), aku sering sekali booking tiket Garuda Indonesia untuk pimpinan. Beliau kerap bepergian bolak balik Semarang - Jakarta untuk meeting dengan pihak marketing. Permintaan untuk booking tiket pun sering dilakukan dalam waktu yang sangat dekat dengan waktu keberangkatan.

Untunglah melalui travel agent yang sudah menjadi langganan, aku bisa dengan mudah mendapatkan tiket pesawat sesuai permintaan pimpinan. Jadwal pesawat Garuda Indonesia yang tiap 1 jam ada pun sampai hapal di luar kepala karena di meja kerja sudah kupasang list-nya dan hampir tiap minggu melakukan booking tiket.


 
 Jadwal penerbangan yang dulu hafal di luar kepala
(sumber : Garuda Indonesia)

Setiap 1 jam sekali ada pesawat yang bisa di-book untuk keperluan pimpinan. Aku ingat sekali, dulu beliau selalu minta duduk di aisle ;)  Jadi, contekan jadwal di meja plus AISLE adalah keyword yang harus selalu kupegang manakala hendak mengatur keberangkatan pimpinan maupun para manager di bawah beliau.

Luwesnya jadwal keberangkatan pesawat ini tentu saja ramah bagi segala kepentingan. Ramah bocah ala Garuda Indonesia pernah dialami putriku. Tak hanya sekali loh. Dua kali berturut-turut, November 2013 dan November 2014 putriku terbang bersama Garuda Indonesia dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Dirjen Dikdas Kemendikbud (Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Sungguh merupakan hal yang luar biasa bagi putriku bisa merasakan sendiri naik maskapai terbaik  Indonesia ini.

Vivi dan sahabatnya (Rachel) berangkat ke Jakarta, November 2013

Keluwesan jadwal dan kemudahan mendapatkan tiket pesawat murah di Garuda Indonesia lah yang mungkin menjadi sebab dipilihnya maskapai ini oleh Kanwil Dikdas Provinsi Jawa Tengah. Pihak Kanwil sudah dua tahun berturut-turut bersedia 'nomboki' terlebih dahulu biaya keberangkatan para murid sekolah dasar yang terpilih untuk mewakili Jawa Tengah dalam ajang Apresiasi Sastra Sekolah Dasar. Vivi, putri sulungku, adalah salah satu yang beruntung bisa terpilih untuk berangkat ke Jakarta.

Waaahh... tak tergambarkan deh kebahagiaan Vivi. Saat naskah cerpennya yang berjudul "Aku Bisa Menulis" membawanya kembali berjodoh dengan event besar ini, terharu sekali rasanya saat pihak penyelenggara menghubungi via telepon. Meskipun bukan naskahku sendiri yang diapresiasi, rasanya ingin teriak saking senangnya karena karya anakku terpilih di antara sekian ratus tulisan yang diterima oleh panitia.


 
 berangkat dan pulang naik Garuda Indonesia, November 2014
(sumber foto : jepretan Mama Khansa)


Belum lagi saat dia tau, Rachel sahabatnya yang tahun lalu berangkat bersamanya, juga kembali terpilih di tahun ini. Bahagianya berlipat-lipat deh. Dari Semarang, Vivi akan berangkat bersama 3 orang teman lainnya, yaitu Rachel, Khansa dan Adiva. Beruntung sekali banyak moment berharga yang bisa kudapatkan saat Vivi pergi. Semua berkat Mama Khansa yang saat itu mendampingi putri tercintanya. Alhamdulillah, aku pun bisa sekalian menitipkan Vivi pada beliau. Ayem sekali rasanya, ada pendamping dari pihak Kanwil (Pak Mardi yang sabar luar biasa), ada Mama Khansa yang sangat perhatian, juga Garuda Indonesia yang ramah bocah.

sesaat sebelum boarding, November 2014
Vivi sangat terkesan dengan pengalaman bepergiannya ini. Pada postinganku tentang pertama kali melepas anak pergi sendiri, sudah pernah kuceritakan bagaimana gembiranya Vivi terbang bersama Garuda Indonesia.

Nah, untuk pengalamannya yang kedua, sengaja kulakukan sedikit wawancara dengan putri tersayangku ini. Yuuuk simak obrolan santai kami berikut : 

Pertama kali naik pesawat, gimana rasanya?
Agak pusing dan mual, tapi senang sekali bisa naik pesawat 

Pesawat apa yang Kakak tumpangi? 
Garuda Indonesia 

Seperti apa sih pesawatnya? 
Besar, warnanya putih dan biru, sayapnya panjang 

Naik ke pesawat menggunakan apa? 
Tangga bergerak yang dibawahnya ada rodanya, jadi bisa berjalan atau bergerak 

Nggak takut pas diinjak tangganya jalan sendiri? 
Ya enggak dong, kan tangganya posisi berhenti. 

Begitu masuk ke dalam badan pesawat, apa yg Kakak lihat? 
Tempat duduk yg bagus, ada tivi di depan kursinya, ada meja lipat, ada kantong yg berisi petunjuk-petunjuk dari Garuda. Petunjuk itu misalnya bila mendarat di air apa yg harus dilakukan. Juga bagaimana cara memakai masker oksigen

Di dalam pesawat emangnya kosong nggak ada petugasnya? 
Ada donk, pramugari berseragam biru dan hijau, yang laki-laki berbaju hitam

Mereka ngapain aja? 
Membagi snack, memberi minuman, menolong memasukkan tas ke kabin, membantu memasang safety belt. 

Kakak juga dibantuin pake safety belt-nya? 
Enggak dong, aku kan sudah bisa sendiri. Sebelumnya kan sudah pernah naik Garuda juga. --> sombong banget sih :(

Makanannya apa saja? 
Roti, coklat wafer, air mineral. 

Itu saja? Nggak ada minuman lainnya? 
Ada, itu yang ditawarkan pramugari menggunakan kereta dorong. Ada jus jambu, jus jeruk, kopi, susu, dan lainnya. 

Selain makan dan minum di pesawat, kakak ngapain lagi? 
Nonton film kartun yg bercerita tentang sekolah sihir di luar bumi. Selain menonton aku juga mendengarkan musik. Lagunya Adele. --> kayak orang tua aja ndengerinnya Adele :p

Senang ya dapat makan, minum dan bisa lihat film? 
Senang dong, apalagi aku juga dapat mainan. 

Kok bisa dapat mainan? 
Ya itu khusus untuk anak-anak. Gratis. Ditawarkan berbagai mainan seperti puzzle, catur, mobil-mobilan, boneka, dll. 

Boleh ambil semua? 
Enggak donk, milih salah satu. 

Dan alhasil setelah wawancara tadi rasanya pengin nangis gelundungan saking envy-nya. Aku setua ini saja belum pernah naik pesawat Garuda Indonesia, eeehh ni anak sudah dua kali. Mana asyik banget gitu di pesawatnya ;)

sumber foto : @Garuda_BPN


Ramah bocah ala Garuda Indonesia ternyata juga disertai ramah lingkungan. Seperti yang dilansir di akun twitter Garuda Balikpapan ( @Garuda_BPN ), melalui Garuda Indonesia Care maskapai terbaik Indonesia ini mencanangkan program More Passangers More Trees. Sebagaimana dinyatakan oleh IATA (International Air Transport Association) industri transportasi udara itu berperan sebesar 2% terhadap emisi karbon dunia dan 3% perubahan iklim. Untuk mengurangi dampak buruk tersebut, maka Garuda Indonesia merasa bertanggung jawab dan melakukan program pemulihan lingkungan secara nyata dengan menanam banyak pohon. Salah satu yang sudah sukses dilakukan adalah di Taman Nasional Sebangau (Kalimantan Tengah). Garuda Indonesia bekerja sama dengan WWF Indonesia, Departemen Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan rehabilitasi rawa gambut dengan menanam 100.000 pohon di area seluas 250 hektar. Dananya berasal dari penjualan tiket Garuda Indonesia rute internasional.

Duh, jadi makin pengin bisa naik pesawat Garuda Indonesia nih. Kapan ya kira-kira ada perjalanan dinas ke luar negeri menggunakan jasa maskapai terbaik Indonesia ini? Biar bisa ikut menyumbang dana perbaikan lingkungan gitu.

Atau mendingan lirik-lirik yang domestik dulu ya? Ada penawaran menarik tuh kayaknya di akun twitter Garuda Balikpapan. Diskon 25% untuk beberapa tujuan seperti gambar di samping ini. Sobat blogger yang di Kalimantan tuh, silakan digunakan kesempatan promonya. Aku yang di Jawa aja sampe ngiler-ngiler kepengin bisa dapetin promo tiket pesawat murah itu. Hanya berlaku hingga 15 Desember 2014 loh (syarat dan ketentuan berlaku).

Jadi, selain ramah bocah dan ramah lingkungan, sepertinya sudah ramah kantong juga nih ya ;)  Maunya sih begitu. Namun aku juga menyadari bahwa untuk ikut menjaga kelestarian alam, Garuda Indonesia membutuhkan dana tersendiri.

Dukung ah program More Passangers More Trees. Yuk pak bos ajak aku dinas ke luar negeriiiii... 


Read More »

06 November 2014

Hikmah Down-nya Jaringan Ponsel

Semua gara-gara koneksi jaringan di mobile phone yang lagi drop nih. Biasanya saat sedang luang (atau seringnya meluang-luangkan waktu), aku sering mingle dengan teman-teman di berbagai grup WA. Kalau sudah ngobrol maya begitu, kadang anak lewat saja nggak tau ;)  Ngobrolin A sampai Z, hingga akhirnya dari Z balik ke A lagi, begitu terus menerus.

Kebanyakan sih bercanda ya. Sudah penat urusan pekerjaan, apa lagi coba kalau tidak mencari 'tombo ati' dengan berkumpul bareng teman-teman. Jarak yang membentang dengan teman lama kini sungguh bukan halangan lagi. Kami bebas ngobrol rame-rame via tulisan, gojek sana sini melepas rindu.

Adalah di salah satu grup aku suka sekali membicarakan dunia ibu-ibu. Terus di grup yang lain ngomongin soal ngeblog. Ada juga grup untuk seseruan dengan teman kuliah, teman naik gunung, dan masih banyak lainnya. Lama-lama kupikir-pikir kayak seleb saja nih diriku, melayani fans di sana sini *lantas di-remove admin grup

Dan ada satu pelajaran yang kudapat saat bergojek ria ini. Kupikir-pikir sudah saatnya sedikit menurunkan volume gojekan. Karena ada juga ternyata teman yang terlalu serius menanggapi gaya bercandaku yang memang sih sepertinya sudah kelewatan.

Bukaaan... bukan suka ngerjain orang nih ceritanya. Sudah bawaan orok memang kalau aku ini ingin selalu narsis. Eksis abis di setiap kesempatan. Jadi ya mbanyolnya tentu saja dengan tokoh diri sendiri. Ya nyeritain tentang gemar Harry Potter namun jatuh cinta berat sama si Draco Malfoy, mengaku-ngaku pemuja Dolores Umbridge sampai Bellatrix Lestrange. Belum lagi soal gagal move on dari Matt Damon dan Marcel *halaaahh...

Nah, gegara topik bahasan yang lebay (sengaja dilebay-lebaykan siiiyyy...) tiba-tiba ada yang nyolot masalah hukum yang berkaitan dengan zina pikiran, dimana saat sedang bermesraan dengan suami malah membayangkan orang lain. Naudzubillahi min dzalik.... Semoga aku terhindar dari hal-hal yang seperti itu ya. Sekoplak apa pun diriku dengan mengatakan punya favorit si A, B dan C, yakali sampai segitunya. Dan beneran, temanku itu memang sedang menyindir diriku.

Weladalaaahhh... Sungguh pencitraan yang luar biasa ini ya heheheee... I should think further about it then. Mungkin sudah waktunya aku bertobat. Tidak lagi bercanda ya. Maksudku tidak lagi bercanda dengan si dia yang nyolot tadi. Kalau harus berhenti bercanda dengan teman-teman yang lain, terus nanti aku mendapat gelar baru Ibu Berbudi Pekerti Luhur Of the Month, apa nanti kata dunia :)

Dan kemudian jaringan di ponsel pun down. Segala macam chat group tak bisa diakses lagi. Kembali ke selera asaaaall... telpon plus sms only. Dan kupikir-pikir lumayan bagus hikmahnya tidak mingle terus menerus. Maksudku lumayan bagus tidak mantengin hape, tapi terus malah jadinya mantengin layar monitor PC. Jadi tau berbagai kabar terkini, termasuk akun @kaesangp yang diduplikasi oleh @Kaessangp, dimana di akun Kaesang jejadian ini doi berani-beraninya mention Jessica Mila dan posting foto di akun instagram jejadian, bilang kalau dirinya sedang foto dengan teman kuliah. Padahal itu Kaesang lagi foto barengan dengan teman SMP nya hehehee... sumpe koplak pol deh anak-anak muda itu. Hadoooohh... emak apaan coba ini, malah gentayangan di lahan ABG  X_X

Namun berkat down-nya jaringan ponsel itu aku jadi bisa posting tulisan ini plus satu postingan di blog yang lain. Yah, memang selalu ada hikmah di setiap cobaan. Dan di dalam setiap cobaan pasti akan selalu ada uji coba *mulai fly    Saranku nih, saat jaringan ponsel down, mendingan nge-blog aja deh siapa tau di-follow dek Kaesang   *dek apa nak ya seharusnya?
Read More »

04 November 2014

Seberapa Penting Mempersiapkan Pensiun?


Seberapa penting mempersiapkan pensiun? Selama ini aku tak pernah ambil pusing soal pensiun. Yang dipikirkan kerja, kerja dan kerja. Penghasilan berdua (aku dan suami) paling juga cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Nanti kan kalau sudah tua, ada Vivi dan Faris yang akan menanggung biaya hidupku.


Namun saat mengikuti talkshow investasi reksadana dari Manulife di Cafe Basilia (Citraland Mall) tanggal 2 November 2014 lalu, berbagai fakta yang diungkap sungguh membuatku tersadar. Apakah anak-anakku itu sapi perah ya? Bukankah nantinya mereka pun harus menghidupi keluarga masing-masing, yang kemungkinan pada jaman mereka nanti, tingkat kesulitan hidup makin tinggi.

Ilustrasi di samping ini memberikan sentilan tersendiri padaku. Iya ya, rasanya tak adil sekali bila membebankan hari tuaku pada mereka. Ya Insya Allah sih mereka akan mempunyai taraf hidup yang jauh lebih baik dari ayah ibunya sekarang. Namun bukan berarti aku bisa mengandalkan mereka seratus persen kan? I think it's not fair for them. 

Kembali kubertanya, seberapa penting mempersiapkan pensiun? Lantas aku pun berpikir, bukankah tabungan yang selama ini sedikit demi sedikit kukumpulkan sudah cukup. Ngapain pusing-pusing mikirin reksadana. Aku kan blank sama sekali tentang hal itu. Nanti kalau malah jadi pening sendiri gimana coba?

Akhirnya jadi kepikiran nih, emang selama ini aku sudah tertib gitu nabungnya? Sudah konsisten? Jawabannya tentu saja : Sudah. Konsisten untuk menabung saat ada uang sisa. Kalau nggak ada ya jadinya enggak nabung *plaaaakkk....

Manulife Reksadana pada kesempatan talkshow ini mengajak orang yang awam sekalipun tentang dunia reksadana untuk memikirkan masa depan diri kita sendiri. Dengan slogan 3i kita diharapkan untuk tidak lagi berpikir : hidup itu gimana nanti, tetapi lebih ke arah dipikirkan secara serius nanti gimana.


INSYAF

Pernah bertanya kepada diri sendirikah, yang lebih cenderung ke arah denial tentang fakta-fakta yang selama ini kita hadapi seperti berikut : 

  


Jujur saja aku tak pernah mempertimbangkan hal-hal seperti yang dijelaskan pada ilustrasi di atas tadi. Tak pernah mau repot berpikir yang bisa-bisa bikin 'bludrek'. Namun tergelitik juga dengan pertanyaan terakhirnya : beneran aku sudah punya? Nah loh, bener-bener tak ada persiapan deh kesannya hidupku. Pemikiran mengandalkan anak di hari tua seperti yang telah kusebutkan di atas lah faktor utama pemikiran semacam ini. 

Padahal kemungkinan besar segala macam harga sudah membubung tinggi di jaman anak-anakku nanti dewasa. Ingat saja deh, dulu saat kita masih SD uang saku dua ratus perak bisa dapat jajanan segambreng *yang anggota grup Hits 80's-90's jangan kabur ya =))  Nah sekarang? Uang sejumlah itu sudah tak laku bahkan untuk bayar parkir motor ataupun ongkos pompa ban sepeda.

IRIT

Untuk mengendalikan laju pengeluaran yang cenderung hanya memuaskan keinginan sesaat, sudah saatnya melakukan gerakan irit nih. Irit itu bukan berarti pelit loh. Coba colek Mak Irits tuh ;)  Irit juga tak harus bersakit-sakit. Banyak sektor yang bisa kita mampatkan untuk mengendalikan 'napsu konsumtif' ini. 


Iya, bener banget nih, selama ini aku masih sering melakukan 'pelanggaran'. Ilustrasi di atas tadi kemungkinan masih banyak terjadi. Dengan menganggap kebutuhan bulanan tidak akan terancam, aku sering bersantai ria tanpa memikirkan dalam sebulan bila melakukan penghematan akan bisa mendapatkan tambahan tabungan di rekening. 

Belum lagi saat menyadari jiwa moody dalam menabung (kayak apaan ajah moody :D ). Lebih banyak enggak-nya daripada iya-nya. Begitu terima gaji bulanan sudah berasyik masyuk belanja plus beli beli yang enggak penting.

Di akhir bulan (malah seringnya masih pertengahan bulan) sudah meringis saat cek saldo rekening. Lho kok sudah di ambang kepunahan nih saldonya? :'(

INVEST

Menabung itu memang penting, simpanan di hari tua lah ya istilahnya. Perlu sekali kan untuk persiapan pensiun. Cuma pada kenyataannya menabung itu biasanya akan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Misalnya menabung untuk persiapan ultah anak, menabung untuk persiapan menikah anak nantinya, dan aneka keperluan menabung yang tertentu waktunya.

Untuk jangka panjang, banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk invest. Bermain saham banyak dilakukan oleh orang-orang yang siap meng-invest dananya. Namun aku paham sekali pada diriku, yang benar-benar blank dan tidak paham kapan nilai saham naik dan turun. Mana mungkin bermain di lahan yang aku sendiri tidak mengerti kan?

Untunglah Bp. Freddy Tedja (Head of Investment Specialist dari Manulife Reksadana) menjelaskan pernak-pernik reksadana dengan cara yang sangat mudah dipahami oleh orang awam semacam aku ini. Beliau juga mengimbuhkan bahwa Manulife Asset Management telah berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat dengan pengetahuan awal bahwa investasi itu bisa dimulai dari siapa saja, sedini mungkin.

Investasi melalui reksadana tak membuat kita pusing untuk memantau laju uang yang kita tanam, tak seperti bermain saham sendiri. Ya kalau yang sudah memiliki pengetahuan memadai sih tak masalah ya. Namun untuk yang masih awam seperti aku ini, tentunya akan pusing tujuh keliling kalau harus memantau pergerakan saham.

Gambaran awal investasi bisa kita cermati melalui gambar di samping ini. Bagaimana laju inflasi akan terus mengejar kita sepertinya menjadi hal yang sangat mengerikan. 

Halaah...gimana nanti saja lah yaaa... 

Ini dia yang harus segera kuperbaiki. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk masa depan jelas harus dipastikan nanti gimana. Sudah insyaf? Irit? Nah, segerakan berinvestasi kalau sudah begitu.

Beberapa pilihan berinvestasi dipaparkan oleh Bp. Freddy Tedja sebagaimana gambar di bawah ini : 


Dengan reksadana, kita bisa invest mulai dari dana yang sedikit.Tak perlu waktu memantau maupun pengetahuan yang spesifik. Yang perlu kita pahami lebih dulu adalah alur rencana investasi itu sendiri.

Kebanyakan dari para investor di Indonesia kurang menyadari perencanaan investasinya. Jenis investasi yang mana yang paling tepat diterapkan sesuai profil resikonya. 

Menyadari hal itu, Manulife Asset Management terus melakukan berbagai program untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi sejak dini. Usia memang di tangan Tuhan ya, tapi kan yang namanya usaha untuk mempersiapkan masa depan kita tetap donk tanggung jawab kita sendiri. Salah satunya ya dengan berinvestasi ini. 


Caranya mudah sekali ternyata, dengan investasi awal hanya Rp. 100.000 kita sudah bisa mulai mempersiapkan dana pensiun kita sendiri. Tentunya ya enggak di seratus ribu itu saja ya. Perputaran dana akan menyesuaikan dengan nominal yang kita investkan. 

Manulife sendiri telah terpercaya kredibilitasnya dengan berbagai penghargaan yang telah dimilikinya. Penghargaan di tahun 2014 ini didapatkannya dari Bisnis Indonesia untuk kategori Reksadana Pasar Uang Terbaik dan Manajer Investasi Terbaik.

Yuk kita mulai berinvestasi. Mari kita ingat ketiga prinsip investasi berikut ini : 
  1. Pay yourself first : ubah prioritas dari belanja dulu baru nabung menjadi nabung dulu baru belanja. Melalui metode ini kita akan lebih mudah mencapai tujuan di masa depan.
  2. Invest regularly : lebih nyaman dilakukan karena akhirnya menjadi rutinitas. Takut lupa? Aaah... alesan tuh, sekarang kan sudah ada sistem auto debit ;)
  3.  Act now : semakin cepat kita memulai investasi, semakin panjang waktu yang tersedia sebelum dana diperlukan untuk realisasi. Dengan begitu semakin ringan juga investasi bulanan yang perlu disisihkan dari penghasilan.

suasana talkshow investasi reksadana Manulife di Basilia Cafe, 2 November 2014


Benar-benar tidak rugi loh hadir di acara ini. Materi yang dituturkan dengan gamblang dan dalam bahasa yang sangat mudah dipahami oleh Bp. Freddy Tedja tadi memberikan banyak wacana baru, khususnya bagiku yang memang benar-benar awam perihal reksadana.

Sudah selayaknya nih aware seberapa penting mempersiapkan pensiun itu. Dana pensiun bisa terwujud melalui banyak pilihan. Tergantung kesiapan dan kemampuan kita mengelolanya, juga niat untuk mewujudkannya. Nah, selanjutnya bagaimana?



Read More »

29 Oktober 2014

Kelas Inspirasi Semarang - part 2



Kelas Inspirasi Semarang, sampai dengan saat ini, setelah lebih dari satu bulan berlalu, gaungnya masih terasa di hatiku. Pengalaman yang meskipun enggak seberapa mendebarkan dibandingkan saat melahirkan, tetap saja rasanya masih di sini *nunjuk-nunjuk dada Matt Damon X_X

Di blog ini pernah kuposting saat briefing Kelas Inspirasi Semarang, menceritakan tentang pengantar menuju saat-saat mengajar nantinya di tempat yang telah ditentukan. Berbagai tips tentang mengajar anak kudapatkan di sana. Sepertinya bisa nih nanti kupraktekkan pas kelas inspirasi.

Briefing awal dan briefing lanjutan per kelompok telah dilakukan. Namun tetap saja aku dan kelompokku butuh gambaran lebih lanjut tentang kondisi sekolah yang akan kami datangi nanti. Aku masuk di Kelompok 5 dan akan mengajar di SD Islam Syahidin yang berlokasi di Jl. Trajutrisno Semarang. Beberapa teman satu grup meluangkan waktu untuk datang ke lokasi sebelum Hari H tanggal 25 September 2014. Dan dari pengamatan awal saat survey ini, SD Islam Syahidin memang sepertinya tepat sekali masuk ke dalam list Kelas Inspirasi. Sekolah dengan bangunan seadanya dan fasilitas yang sangat minim ini, membutuhkan dukungan spirit dan materi agar bisa maju seperti sekolah-sekolah yang lain.

Tanggal 24 September alias H-1 kelompok 5 berinisiatif untuk berkumpul di rumah Mas Nafir, salah satu anggota kelompok yang kebetulan tempat tinggalnya berada di tengah kota, jadi gampang dijangkau oleh semua teman yang tinggalnya memang terpencar-pencar.

Berhubung pertemuan akhir sebelum mengajar ini dimulai ba'da Isya, bisa dipastikan akan selesai hingga agak malam. Oleh karena itu aku ngebut mempersiapkan properti mengajar di H-2. 

Oya, biarpun selama ini aku sering bilang diriku ini 'buruh ngamplas' setiap kali ada teman yang bertanya tentang pekerjaanku, resminya aku ini bekerja sebagai staf ekspor. Ya nggak salah juga sih ya kalau dibilang tukang ngamplas, tapi amplasnya berbentuk lembaran dollar hihihiii... Nah, jadi kepikiran kan gimana njelasin pekerjaan sebagai staf ekspor itu kepada anak SD. Tukang kirim barang? Jualan? Kurir? Atau apa coba?

Pening juga mencari ide mau ngapain aja pas ngajar nanti. Thanks to social media... Bener-bener untuk urusan kelas inspirasi ini FB sangat membantu. Pasang aja thread tentang kepeninganku ini. Dan bantuan pun datang. Konon kabarnya terdapat seorang om gaul yang telah sukses mengikuti KI di kota lain. Aku biasa panggil beliau Om Nh, seorang blogger kawakan yang berprofesi sebagai trainer. Di thread yang kuposting di wall ku itu, beliau memberikan berbagai saran. Juga beberapa rekan lain pun saling menyemangati dan menambahkan berbagai pertanyaan lain seputar persiapan mengajar, biar nanti nggak 'krik krik' :D


Pertama-tama aku akan mengarahkan pemahaman pada anak-anak tentang alat transportasi yang ada di sekeliling mereka. Mulai dari sepeda, sepeda motor, gerobak, becak, dan lain sebagainya. Cerita itu nanti akan kulengkapi dengan gambar peraga seperti di atas. Rencanya sih, biar rame nanti tebak-tebakan dengan anak-anak, kira-kira barang apa saja yang bisa mereka bawa dengan menggunakan masing-masing alat transportasi tadi.

Nah berikutnya nanti konsep pemahaman akan dikerucutkan lagi, kalau mau membawa barang ke luar negeri menggunakan transportasi apa. 

Bisa nggak kirim barang ke luar negeri naik becak?

Bisa buuuu.... Tapi becaknya dinaikin di pesawat terbang ;)  Kira-kira begitu lah percakapanku dengan diriku sendiri, memperkirakan kemungkinan jawaban dari anak-anak nanti di kelas.

Pada tahap berikutnya, baru akan kubawa pembicaraan ke proses loading barang. Bagaimana barang diangkat menggunakan forklift, dimasukkan ke dalam truk container, dan kemudian dibawa ke pelabuhan. 

Oya, aku juga tak akan ngomong loading loh nanti ke anak-anak. Ntar mereka taunya malah 'loading lambat' alias lola. Tentu saja bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang umum saja, menyesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. Oya, pembaca tau kan loading itu apa? *praaaaang.... piring melayang ke arahku =D

Masing-masing alat peraga akan membantuku untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang apa yang sedang kuceritakan. Ada gambar forklift, mother vessel (kapal pengangkut container), juga gambar pelabuhan itu sendiri. Itu kalau menggunakan moda transportasi laut ya. Bila lewat udara tentu saja beda penjelasannya. Tetapi untuk KI ini aku pilih yang via laut saja, karena untuk yang via pesawat lebih bikin pening lagi cara menjelaskannya  #:-s



Selepas proses loading tadi, anak-anak akan kubawa menjelajah ke berbagai negara. Properti lain yang juga kusiapkan adalah gambar-gambar yang menunjukkan berbagai negara. Selembar gambar dengan kuberi sandaran di bagian belakangnya agar nantinya bisa berdiri tegak. Yah, sederhana aja sih, yang penting mempermudah aku nanti saat bercerita. Sebenarnya menggunakan projector juga bisa. Bahkan suamiku sudah menyiapkannya untukku. Namun mengingat nanti harus berhadapan dengan anak-anak kecil, aku tak akan tau apa yang akan terjadi nanti. Salah-salah projector sewaan itu bisa tersenggol atau bagaimana. Masih trauma gara-gara kamera orange itu deh :'(

Jadi pada pertemuan terakhir saat H-1, semua alat peragaku telah siap. Hanya nge-print gambar di atas kertas jenis ivory saja modalnya. Gunting-gunting dan tempelkan stik es krim di belakangnya. Siap deh seru-seruan. Nggak takut rusak, karena kalaupun sobek dan 'dianiaya' anak-anak, aku nggak rugi apa-apa ;)

Ternyata ada beberapa relawan pengajar yang semula masuk di kelompokku tidak bisa datang pas hari H. Satu orang dari Jakarta, dan satu lagi dari Surabaya. Oleh karena itu jadwal mengajar diotak-atik kembali. Yang semula masing-masing hanya mengajar 2 kelas, akhirnya butuh 2 hingga 3 orang yang menggantikan relawan yang batal hadir tadi. Daaaaann... seperti kebiasan orang yang (sok) keren, diriku mengajukan diri untuk nambah satu sesi kelas lagi. Asyik kaaaannn... <:-P

Di briefing kelompok terakhir dalam rangka persiapan ini, kelompokku membahas banyak hal. Tidak hanya sekedar pembagian jadwal mengajar saja. Aneka yel yel keren pun kami buat. Juga run down acara mulai dari upacara perkenalan, sesi mengajar, penulisan cita-cita, hingga hip hip ceria bersama balon terbang.

Balon terbang?? Mau mengajar kelas inspirasi atau malah saingan dengan Zeppelin nih.

Yuk aaah nantikan show-ku di Kelas Inspirasi Semarang - part 3 yaaaa....

24 September 2014, sekitar pukul 22.00

Kelas Inspirasi.... BANGUN MIMPI ANAK INDONESIA
Read More »

27 Oktober 2014

Nyuci Yang Enggak Repot




Nyuci yang enggak repot? Seperti apa tuuuhh... Rasanya udah belasan tahun deh enggak nyuci *boong bangeeett 😀

Etapi beneran loh, aku tuh paling mualeeess urusan nyuci dan seterika. Sampai pernah loh dapet wejangan saat pergi menjenguk tetangga yang sedang sakit. Ceritanya kami semua berangkat barengan naik angkot carteran menuju rumah sakit. Sembari bersenda gurau, bertukar ceritalah kami para ibu yang super kiyut ini. Dari A sampai Z, eeeh kok ya akhirnya ke masalah masak, cuci dan seterika. Kata seorang tetangga yang saat itu duduk di hadapanku, setiap keringat dan tenaga yang tercurah saat mencuci dan seterika itu akan menjadi pahala kita.

Duaarr... bagaikan tersambar petir di siang bolong nih. Nah loh, aku yang gak pernah cuci-cuci trus dapet apa dooonkk... hiks... masak si bibik asisten yang kebagian pahalanya melulu. 😩

Hehehe...itu intermezo aja kok, biar enggak ngantuk yaaa... Biarpun selama ini urusan cuci mencuci sudah kupasrahkan pada ART, ada loh beberapa jenis baju yang tetap kucuci sendiri. Biasanya itu daleman, manset bajuku, ciput, hijab dan kaos kaki. ARTku kan tidak hanya cuci seterika saja tugasnya, dia juga membersihkan rumah dan menanak nasi. Saat cucian sedang digiling di dalam mesin cuci, dia bisa mengerjakan tugas yang lain. Bisa dibayangin kan hecticnya dia. 

Jadi sudah sewajarnya sebagai nyonya yang baik hati dan budiman, urusan mencuci ribet mendingan kukerjakan sendiri deh. Takutnya kalau masuk mesin nanti bisa molor semua itu jenis cucian yang sudah kusebutkan tadi. Sudah banyak mansetku yang akhirnya kendor dan letak bahunya melorot gara-gara keseringan masuk mesin cuci.



Semua 'barang berharga' tadi kurendam jadi satu di dalam ember. Setelah kira-kira setengah jam, kucek-kucek dikit, lantas kubilas. Nguceknya juga gak perlu pakai tenaga ekstra, nyantai ajaahh kayak di pantai 😊  Asyiknya nyuci yang enggak repot ini.

Oya, aku punya sabun cuci baru looohh... Rinso deterjen cair konsentrat dengan aroma essence energizing. Saat tutup botol dibuka, wanginya yang seger itu bikin ceria banget momen mencuci ini. Cara pakainya gampang sekali dan super irit.



Tuh, aku cuma pakai seiprit untuk rendaman yang tidak begitu banyak ini. Haruuuumm banget. Sebenarnya deterjen cair ini aturan pakainya adalah 1 tutup botol untuk kurang lebih 20 pakaian. Tapi kan ya gak perlu nunggu 20 potong persis to? Kucuci aja seadanya dan seperlunya. Oleh karena itu jumlah deterjennya juga kukira-kira saja. Setengah tutup juga sudah oke kok.

Cuma menurutku deterjen cair konsentrat ini agak membingungkan. Bisa dipakai untuk mencuci di mesin cuci apa enggak ya?

Beda banget dengan deterjen cair serupa yang sudah kupakai selama ini, ada tuh petunjuk gambarnya di depan seperti ini :



Di botol yang depan ada gambar mencuci tangan dan mesin cuci. Nah kalau yang satunya lagi itu kan enggak ada. Jadi masih menjadi semacam misteri nih, boleh nggak kalau bibik ART mau pakai deterjen cair yang baru tadi.

Apa mungkin karena limpahan busanya yang cukup banyak makanya gak boleh untuk mesin cuci ya? *nanya pada rumput yang bergoyang

Iya nih, saat mencuci kucek seperti yang sudah kusampaikan di atas, cucian ini kubilas hingga dua kali loh. Nggak pakai pewangi lagi seperti biasanya, kan deterjen cair ini sudah mengandung aroma essence energizing dari Molto.

Nah setelah dibilas itu, busa sabunnya masih banyak aja nih, padahal kan tadi pakainya cuma sedikit.

jemuran yang beraroma wangi

Tapi beneran wangi banget deterjen cair konsentrat ini. Sampai saat dijemur, kerudungku pun masih menguarkan aroma wangi dari deterjen ini. Huhuuuyy... terima kasih ya Rinso, kini acara mengkucek 'barang berharga'ku menjadi momen nyuci yang enggak repot.



Read More »

Rejeki Random dari Ngeblog



courtesy : Indah Nuria Savitri

The road was never so flat.

Setelah belasan tahun terbenam dalam rutinitas bekerja, akhirnya aku bertemu dengan dunia 'lain' yang jauh berbeda ritmenya.

Ngeblog. Dulu bahkan aku tak tau apa itu ngeblog dan kegunaannya. Rupanya pengaruh komunitas dimana kita bergabung itu signifikan juga ya. Setelah bergabung dengan Kumpulan Emak Blogger (KEB), tak hanya saudara-saudara baru yang kudapatkan, aneka ilmu dan wawasan pun secara gratis diberikan oleh semua anggotanya.

Yang paling berkesan sejak 'kecemplung' ngeblog itu ya jadi 50 Finalis Srikandi Blogger 2014 dan join menjadi emak model saat perhelatan penghargaannya. Siapa coba diriku ini, secara fisik udah gak mungkin bersaing ama Maudy Koesnaedi, tapi bisa kan jadi kayak foto di atas tadi *gaya banget B-)  Rejeki random ini namanya.

Bisa hadir di acara itu dan menjadi bagian yang tak akan pernah terlupa, merupakan satu momen terindah untukku. Jujur saja hayooo.. semuanya ingat dan rindu padaku kaaaannn.... <3<3  \:D/
Read More »

10 Oktober 2014

Kelas Inspirasi Semarang - part 1

Ada yang tau apa itu Kelas Inspirasi? Belum?? Kok persis kayak aku dulu sih ;) Oke oke, biar tidak terlalu banyak preambule, silakan menuju web Kelas Inspirasi untuk lebih detailnya ya. Klik aja di sini.

Berkat Sosmed dan Komunitas


Selama ini banyak yang menilai sosmed itu (terutama Facebook ya) lebih pas digunakan sebagai ajang ratapan, mencaci, pamer dan berbagai aktivitas yang telah distereotipkan secara berjamaah. Padahal, masih ada loh banyak kebaikan yang bisa didatangkan dari sosmed yang satu itu.

Aku lupa kapan tepatnya melihat ramai-ramai para relawan di Jabodetabek posting kemeriahan mereka mengikuti Kelas Inspirasi (KI). Jadi penasaran doooonkk apaan tuh Kelas Inspirasi. Sepertinya gaya banget. Eksklusif gitu yak ;)

Then I was surprised by the fact, it's not exclusive at all. Semua bisa ambil bagian. Semua diharapkan turun tangan. Lho? 

Oke simpan lho itu beberapa saat dulu ya. Lanjutkan dulu dengan berkat sosmed tadi. Dengan melihat banyak postingan tentang KI, aku jadi penasaran ingin ikut juga ke dalamnya. Apalagi teman-teman di komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang pada rempong kasak kusuk tentang hal ini. Saat informasi pendaftaran untuk relawan KI di Semarang (KIS) terdeteksi, duuuuuhh tak ada berhentinya deh saling bertanya sudah daftar atau belum. In the future, terima kasih luar biasa untuk gerombolan rempongku itu karena selalu saling menyemangati untuk ikutan KIS. Muuuuaahhh.... *ambil handuk sendiri-sendiri ya :)

biar kata gak berkontribusi pada lingkungan, lumayan lah jadi pendaftar ke-19, keliatan semangat membara kaaann ;)

Pendaftaran KIS yang Bikin Pening


Yang paling kuingat saat forward link untuk mendaftar. Pertama sih semangat. Ini dia calon inspirator handal *halaaahh... Eh begitu ketemu pertanyaan-pertanyaannya, langsung deh kliyengan.

Selain biodata standar macam nama, umur, tempat tinggal dan bla bla blaa lainnya, di form itu ditanyakan juga tentang pekerjaan, organisasi yang diikuti, prestasi yang pernah dicapai, terus juga apa kontribusi dari pekerjaan itu terhadap lingkungan / masyarakat. Degh... jantungku serasa copot. Selama ini lingkungan sekitarku mendapat manfaat nggak ya dari pekerjaanku? Haruskah seperti itu?

Langsung deh shocked dan mengestimasikan diri gak bakalan lolos pendaftaran.Ya sudah deh, kalau kata orang Jawa itu 'kalah cacak menang cacak'. Nggak ada salahnya dicoba untuk mendaftar. Keterima ya syukur, kalau enggak ya keterlaluan deh Pak Anies *eh


Hari Briefing



Dapat email undangan untuk mengikuti briefing tanggal 13 September itu ada seru-seruannya juga. Teman-teman satu komunitas kan sering bertanya, dapat undangan enggak. Eh, ada yang udah dapat. Lah aku kok belum. Tuuuh bener kan aku nggak lolos. Pengiiiin rasanya saat itu daku pergi ke bulan, kupetik bintang, dan kubawa pulang *turuuunn..turuuunn...lempar segepok dollar :)

Ternyata oh ternyata, undangan yang untuk diriku datang di hari berikutnya, tepatnya tanggal 5 September. Lihat punya lihat, acara briefing akan diselenggarakan tangal 13. Hari Sabtu tuh, padahal Sabtu kan masih jatah ngejar orderan di tempat mburuh. No other choice, cuti for happy lah yaaa ;)

Bertempat di gedung Indosat Pandanaran, sekitar dua ratusan orang memenuhi ruangan yang telah disediakan. Keren loh ini Indosat, bisa meminjami ruang yang luas sekali untuk pertemuan.

tuh, luas kaaaan... ruangnya loh, bukan saiah :)

Baiklah sob, mari kita lihat-lihat sedikit yang bisa ku-capture sebelum kamera saya 'wafat' gara-gara jatuh saking semangatnya. Iya, ihiks... si orange remuk sesaat setelah meluncur ke lantai di luar ruangan ini. Foto penampakan 'si luas' di atas tadi adalah image terakhir sebelum si orange 'gugur'. Udah bosen kali yes si orange motret nyonyahnya xixixiii...

 meja pendaftaran ulang per kelompok
eike kelompok 5 boooo....

santae kyk di pantaeee
Biarpun sudah dibagi per kelompok, pertama kali masuk ke ruang briefing, kami semua tetap duduk suka-suka. Aku pun langsung menuju posisi depan di sayap kiri. Posisi menentukan prestasi kan?

Oya, sebelum menceritakan tentang briefing, ada satu spot di acara ini yang sangaaaat kusuka. Apaan tuuuh? *yg ngikut merem sebelah ketauan umurnya berapa :p

sepatuku yg mana coba?
Tempat parkir sepatu. Hohohoooo...rapi juga nih panitianya. Karena ruang briefing telah diberi alas semacam karpet empuk, tentunya tidak etis kan kalau alas kaki ikut-ikutan nongkrong di sana. Oleh karena itu, agar tidak semrawut di depan pintu, alas kaki ini diberi tempat khusus. Saat tuan dan nyonyanya sedang khusyu briefing, mereka juga briefing sendiri loh. :)


Sebelum briefing dimulai, kami semua diperbolehkan untuk sedikit narsis di sini :


 udah persis inspirator handal kan? preeetttt.....

bersama sisterhood IIDN Semarang

The Briefing Itself


Briefing dimulai setelah rasanya sekian abad menunggu. Iya, katanya undangan pukul 07.30, tapi entah hingga jam berapa ya waktu itu mulai. Untunglah banyak temen komunitas yang ikut, jadi masih bisa seseruan meskipun di-php-in undangan :(

Seperti layaknya acara resmi, ada beberapa sambutan dan performance. Salah satu yang memberikan sambutan waktu itu ada dari pihak Indosat juga. Dan ternyata beliau (maaf bu lupa namanya) jadi relawan pengajar juga loh. Kereeeenn... Bu, boleh ikutan menggunakan ruang pertemuan ini lagi nggak buat acara komunitas yang lain? *spleteran :)

Acara ini menurutku jadi meriah karena host-nya yang keren, terutama Mba Caca. Kemayu nggemesin gitu loooh... toss dulu mba. Mas blangkon Farhan juga oke, cuma kurang gokil kayak Mba Caca. Mas, saya neng Cassandra mas, masih inget kaaaan... ;)

sumber foto : fanspage Kelas Inspirasi Semarang

debut awal Cassandra :)

Ada juga share pengalaman para mantan relawan Kelas Inspirasi sebelumnya. Mereka bagi-bagi tips gimana nantinya saat kami calon pengajar KIS akan menghadapi anak-anak SD. Bagaimana bicara dengan anak kecil, bagaimana menarik perhatian anak-anak nanti pas di depan kelas, dan aneka tips praktis lainnya. Kedua orang penggiat Kelas Inspirasi dari Jakarta itu adalah Mas Bayu dan Mas Dhika. Temanku ada loh yang sampai terpesona kepada salah satu dari mereka. Uhuukkss...
 
Mas Dhika yang penuh semangat menginspirasi

Seperti yang sudah diketahui secara umum, Kelas Inspirasi tak bisa dipisahkan dari Indonesia Mengajar. Program yang digagas oleh Pak Anies Baswedan ini mengusung para anak muda yang penuh semangat dan kerelaan berbagi kepada anak bangsa yang memang benar-benar membutuhkan uluran tangan di bidang pendidikan. Di hari briefing ini pun, kami kedatangan tamu istimewa. 3 orang lulusan Indonesia Mengajar yang ternyata masih muda dan enerjik.

sesi lesson plan oleh para Pengajar Muda
Aku cuma ingat salah satu dari ketiga Pengajar Muda (PM) ini. Mba Lana yang lincah dengan suara menggelegar. Pas banget memang kalau dia jadi PM. Ketiga PM ini berbaik hati untuk membuka wawasan kami para calon relawan KIS bagaimana nantinya menghadapi momen-momen 'krik krik' di depan kelas.

Terima kasih ya mba mba yang cantik, tipsnya keren banget. Tapi sepertinya prakteknya tak seindah impian. *bocoran untuk tulisan berikutnya :)

Setelah mendapatkan berbagai pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal mengajar di KIS nanti, kami pun akhirnya diminta untuk melakukan briefing lanjutan per kelompok. Oya, sebagaimana di Kelas Inspirasi sebelumnya, KIS pun terbagi menjadi relawan Pengajar dan relawan Fotografer / Videografer. Jadi nantinya, ada yang melakukan kegiatan mengajar, ada juga yang mendokumentasikannya. Semuanya disebut relawan karena seratus persen tidak mendapatkan subsidi. Semua biaya dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini murni dari para relawan.

Relawan itu tidak perlu berkorban.
Cukup cuti sehari, maka seumur hidup menginspirasi

Quote di atas benar sekali adanya. Khusus untuk diriku sendiri, aku memang tak perlu berkorban apa-apa. Cuti sehari saja sudah cukup. Toh buatku cuti itu tidak merugikan. Malah memberikan efek menyenangkan loh. Melakukan sesuatu di luar rutinitas adalah resep self healing yang manjur dari kepenatan bekerja 6 hari seminggu. Jadi, sama sekali bukan bentuk pengorbanan kan ini? *langsung dikasih piagam khusus dari Pak Anies ;)

Kelompok lima dengan fasilitator Mas Gayuh dan Mba Indriy adalah :
(minus para relawan yang batal datang di hari H)


Selain relawan dan fasilitator, saat briefing lanjutan ini kami didampingi pula oleh Kepala Sekolah (dalam hal ini diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah) SD Islam Syahidin. Kami mendiskusikan rencana materi berdasarkan kondisi sekolah. Berapa jumlah kelas, jam belajar di sekolah tersebut, fasilitas apa yang dimiliki sekolah yang bisa kami jadikan penunjang saat hari inspirasi, dan sebagainya.

suasana diskusi kelompok 5 - abaikan ekspresi tak berbentuk itu


Tentu saja perjumpaan yang terbatas ini belum menghasilkan gambaran secara lebih detail apa yang akan kami lakukan nanti saat Hari Inspirasi. Masih butuh ketemuan dan survey ke lokasi sekolah. Disepakatilah beberapa rencana ketemuan.

We'll continue the story in the next part, okay?? It's already too long. Bosen kan kalau nggak selesai-selesai ceritanya :)  Berikutnya nanti akan kusampaikan persiapan menjelang saat mengajar, D-day Hari Inspirasi maupun saat refleksi.

Nah, biar siap untuk bosen di bagian selanjutnya, pamer dulu ya beberapa foto geje yang kudapat dari koleksi teman-teman sekelompok maupun panitia KI. Pinjem fotonya ya cyiiinttt....


 kepedean bergaya, padahal belum jelas nantinya nervous atau enggak di depan kelas :)


seluruh relawan, fasilitator dan panitia KIS

See you at the next post, dearest friends :*
Read More »