20 September 2014

Motorku Irit BBM Bangets

Tinggal di kota itu ada enak dan gak enaknya loh. Mau diceritain enaknya dulu atau gak enaknya dulu? *ih, siapa juga yang pengin diceritain? ;)

Meskipun hanya ibukota propinsi, Semarang terbilang kota yang cukup ramai, apalagi saat pagi di hari kerja. Terasa banget deh setiap kali berangkat ke kantor. Para pekerja dari pinggiran kota membludak, bikin macet jalanan setiap pagi. Untung deh aku berbeda dengan mereka. Kalau mereka dari pinggiran mencari kerja ke kota, sedangkan aku sebaliknya. Orang yang ngakunya tinggal di kota tapi kerjanya malah ke pinggiran ni yeee..... *melambai-lambai bangga kepada para fans :p

Agar tidak terjebak macet maka aku berangkat ke kantor naik sepeda motor. Irit bahan bakar boooo... *kayak punya mobil aja gayanya :)  Memilih jenis motor yang irit BBM adalah salah satu bahan perenungan yang cukup penting. Percaya deh.

Selain irit BBM, bila mengendarai sepeda motor, waktu untuk menempuh perjalanan ke kantor jadi lebih irit. Gampang nyempil ke kiri dan ke kanan saat terjebak macet. Kalau naik mobil mana bisa nyempil kan. Bener kan? Setuju kan?

Seminggu paling hanya dua kali saja aku mengisi BBM. Sekali isi sepuluh ribu. Cukup nggak cukup harus cukup buat 3 hari hehehee.... Dengan pemikiran seperti itulah aku sering memaksimalkan BBM yang ada di tangki motor. Kadang saat jarum sudah ada di batas bertuliskan E, aku belum juga mengisinya. Lha belum 3 hari loh, enak ajaaa.... Lagian motorku ini memang irit, meskipun jarum penunjuk BBMnya sudah di E, kadang masih bisa dipakai ke kantor pulang pergi.

virus irits yang melegenda
Berdasarkan pengalaman itulah, aku sering santai saja saat BBM sudah menipis. Toh bisa nyampe kantor juga. Saat berangkat kantor mepet, mana sempet kan ya pagi-pagi ngantri di pom bensin. Bisa-bisa telat lagi telat lagiiii... Iya nih, hobi telat sudah seperti virus irit dari Mak Irits. Sepertinya enggak #GueBangets deh kalau absennya bisa awal gitu. Hohohooo....sampai pernah disindir-sindir oleh pimpinan.

Akhirnya enggak enak lah bolak balik disindir. Berangkat lebih awal dong. Iya, tadinya berangkat sepuluh menit menjelang pukul delapan, agar lebih awal ya berangkatnya lima belas menit menjelang pukul delapan :) Daaaan... masa apes pun tiba. Dengan metode 'BBM maksimalis' tadi, suatu hari kena juga deh 'buntung'nya. Jarum di arloji sudah menunjukkan pukul delapan pas, eh masih setengah perjalanan. Buruan gas pol deh pokoknya. Nah, di situlah nasib putaran roda keberuntungan lagi ada di titik nadir terendah. Motor merah kesayanganku tiba-tiba terbatuk perlahan dan berhenti. Iya, kehabisan BBM. Duuuh....

Komik Mak Irits, hal. 76. Sepertinya niru kisah #GueBangets niiihh ;)

Jadilah dengan baju kantor bersimbah keringat, aku harus 'menggiring' motor kesayangan ke pom bensin yang letaknya hampir sampai ke kantor. Pas pak bos lewat menyalipku, langsung pura-pura nggak lihat. Motor distandarin dan pura-pura lihat busi atau karburator. Sekenanya deh, yang penting tidak ketauan kalau kehabisan bensin.

Malu nggak sih kalau ketauan gitu? Ya malu lah, nggak malu berarti nggak punya perasaan.

Trus, habis itu sudah nggak telat dan kehabisan BBM lagi? Ooooo...tunggu dulu. Kurang asyik lah ya kalau tidak ada tantangan. Perkiraan cukup atau enggak BBM di tangki motor itu bisa menaikkan adrenalin loh. Lumayan lah buat obat awet muda  :)   #GueBangets





Read More »

12 September 2014

Kebun Jamuku

Memiliki lahan kebun yang lumayan luas di rumah rupanya merupakan berkah tersendiri bagi keluargaku. Dulu saat pertama rumah keluarga berdiri tahun 1970-an, belum banyak tetangga kiri kanan. Hanya persawahan dan ladang lah yang mengelilingi rumah kami. Jadi saat lahan rumah dilengkapi dengan peternakan ayam, polusi udara yang tercipta belum begitu mengganggu.

Namun setelah penduduk kian padat, keluarga kami tak enak juga bila polusi udara akibat kotoran ayam plus hewan-hewan lainnya itu menjadi sumber keributan di kemudian hari. Maka 'momongan' kami ini pun akhirnya dijual sedikit demi sedikit.

Tanah bekas peternakan itu kini subur sekali. Tumbuhan apa saja yang ditanam tampaknya senang sekali mendiami rumah kami. Tak sekedar tanaman hias dan sayur-sayuran. Berbagai tanaman obat pun kami miliki. Mulai dari jahe, kunyit, laos, serai salam dan lain-lain. Di bawah ini beberapa tanaman yang sempat didokumentasikan.


KEBUN JAMU


Di kebun belakang, keluarga kami memiliki berbagai tanaman yang berfungsi untuk menjaga kesehatan. Tanaman tersebut siap petik kapan pun dibutuhkan. Tak jarang tetangga pun turut menikmati keberadaaan tanaman obat keluarga kami ini. Bahkan pernah saat lomba desa yang mengharuskan tiap RT menyetorkan lima jenis TOGA, pengurus RT mengambilnya dari kebun kami.

Cabe


 Tanaman yang memiliki nama biologi Piper retrofractum Vahl atau Piper longum L ini bukan cabai yang biasa dikenal untuk memasak. Bukan. Biasa dikenal dengan Cabe Jawa, tanaman ini mempunyai akar lekat. Posisi tangkai daunnya berselang-seling, berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing. Daunnya mirip sekali dengan sirih, tumbuhnya pun merambat, memanjat, dan membelit.

Buah cabe berupa bulir, bentuknya bulat panjang dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Seperti gambar di atas, buah cabe yang kupetik dari kebun belakang rumah.

Adapun gambar berikutnya menunjukkan rumpun cabe secara keseluruhan. Persis sekali dengan sirih kan? 

Sebagian fungsi cabe adalah sebagai obat sakit perut, masuk angin, rematik, flu dan sesak napas. Buahnya ini ditumbuk dan diseduh dengan air panas. Praktis dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan keluarga kami.


Kecombrang




Bunga berwarna merah muda ini memiliki nama ilmiah Etlingera elatior. Semula kukira kecombrang hanya bisa dimanfaatkan sebagai sayur penyedap untuk masakan megono, lodeh dan tom yum. Ternyata tidak loh. Selain menambah lezat masakan tadi, bunga kecombrang ini secara tidak langsung berfungsi sebagai deodoran alami. Zat aktif yang terkandung di dalamnya adalah saponin, flavonoida, dan polifenol. Kecombrang memiliki fungsi yang sama dengan kemangi yang bisa mengusir bau badan tak sedap.

Selain itu jika terkena campak batang kecombrang bisa digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik campak dengan cara mengoleskannya ke tubuh penderita. Sayang sekali keluarga kami belum pernah mencoba khasiat ini karena tidak ada anggota keluarga yang terkena campak. 

Kecombrang sangat jarang tumbuh di daerah tempat tinggalku. Pun juga kurang populer keberadaannya. Kebanyakan memang masyarakat di daerah Pekalongan yang menanam dan memanfaatkannya sebagai campuran megana. Suamiku lah yang membawanya dari Pekalongan dan kemudian kami menanamnya di kebun.

Sirih


Apakah sirih hanya diperuntukkan untuk orang tua saja sebagai pelengkap kinang? Tentu tidak donk. 

Di kebun belakang, ada satu rumpun yang sudah menjulang tinggi sekali hingga mencapai atap loteng tetangga. Memetiknya pun jadi sulit. Oleh karena itu kami membiakkan satu rumpun lagi yang rendah agar gampang memetiknya tiap kali dibutuhkan.

Daun sirih memiliki berbagai manfaat. Yang paling sering dilakukan untuk keluarga kami adalah merebusnya dan menjadikannya sebagai penangkal batuk.

Tanaman dengan nama latin Piper betle, Linn ini memiliki beberapa khasiat lain, yaitu :

- Mengobati keputihan : air rebusan daun sirih selagi masih hangat digunakan untuk membasuh daerah kemaluan. Lakukan secara berulang-ulang.

- Mengobati gatal alergi : ambil 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning dan 1,5 sendok makan minyak kayu putih, tumbuk semuanya sampai halus untuk kemudian dioleskan pada bagian badan yang gatal-gatal karena alergi atau biduran.

- Mengobati gusi berdarah : 4 lembar daun sirih direbus dengan dua gelas air hingga mendidih. dan setelah dingin digunakan untuk berkumur. Lakukan berulang-ulang hingga sembuh.

- Mengobati mimisan : 1 lembar daun sirih ditekan-tekan agar agak layu, gulung dan masukkan sedikit ke dalam hidung untuk menyumbat pendarahan.

- Mengobati gigi berlubang : selembar daun sirih direbus dengan dua gelas air hingga mendidih. Air rebusan daun sirih tersebut digunakan untuk berkumur secara berulang-ulang hingga sembuh.

- Mengobati batuk : 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun bidara upas dan madu secukupnya. Daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama daun bidara upas dalam 2 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, tambah madu secukupnya, kemudian ramuan tersebut dibuat untuk berkumur. Usahakan untuk menjangkau daerah kerongkongan.

- Penyakit jantung
Sediakan 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang merah, dan 1 sendok makan jintan putih. Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan beberapa menit, kemudian diperas dan disaring. Ramuan tersebut diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara teratur.

- Bronkhitis
Sediakan 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu. Daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, dan disaring. Ramuan tersebut diminum 3 kali sehari 3 sendok makan

Tentu tak hanya keluarga kami yang memanfaatkan tanaman sirih sebagai obat tradisional. Keluarga yang lain pun banyak yang telah melakukan hal serupa. Kecenderungan masyarakat memanfaatkan berbagai bahan alam ini mendasari pusat penelitian Biofarmaka IPB untuk terus meneliti dan menggali potensi berbagai bahan yang berasal dari kekayaan alam Indonesia. 

Biofarmaka IPB menemukan bahwa pada daun sirih (Piper betle L) dan Saga (Abrus precantorius L) memiliki potensi sebagai obat fitofarmaka. Karakteristik suatu tanaman sebagai fitofarmaka didasarkan tanaman tersebut memiliki potensi sebagai: antimikroba, antioksidan, antifungi, antihepatoprotektor, antiinfllamasi dan sebagainya. Melalui kombinasi kedua tanaman tersebut diharapkan dapat meningkatkan bioaktifitas sebagai antibakteri dan efeknya kemudiaan akan ditentukan formula yang memiliki korelasi antara nilai aktivitas antibakteri dan potensi hayatinya.


Daun Salam


Siapa sih yang tidak mengenal tanaman yang satu ini. Paling ngetop memang untuk penyedap masakan sehari-hari. Di warung maupun pasar biasanya dijual sebungkus bersama 'bumbu pawon' lainnya.

Untunglah di kebun keluarga, kami memiliki pohon salam yang tingginya sudah bersaing dengan rumah tetangga yang bertingkat dua itu. Namun secara berkala buah salam yang kecil hitam berjatuhan di tanah. Dari buah kering inilah kami menanam kembali beberapa pohon salam yang lebih memudahkan untuk dipetik.  

Daun salam memiliki cukup banyak kandungan vitamin C dan Vitamin B kompleks yang sangat berguna dalam penyembuhan asam urat. Selain itu daun salam juga mengandung Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoida.

Sebagai obat tradisional, berikut ini adalah beberapa manfaat daun sirih :

- Mengobati asam urat : rebus 10 lembar daun salam dengan kurang lebih 700 cc air atau 3,5 gelas belimbing. Sisakan airnya hingga satu gelas, saring dan minum selagi hangat.

- Mengobati diare : 15 g daun dicuci lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin disaring lalu diminum.

- Menurunkan kadar kolesterol : 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian arinya diminum secara teratur.

- Kencing manis : 7 lembar daun salam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih, sisakan 1 gelas. Setelah dingin disaring, untuk 2 kali minum.

- Obat Sakit maag : 15-20 lembar daun dicuci bersih, rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Tambahkan gula merah secukupnya. Minum sebagai teh setiap hari, sampai rasa penuh dan perih di lambung menghilang.

- Penyakit kulit seperti kudis dan gatal : daun atau kulit batang atau akar sirih, dicuci bersih lalu digiling halus dan dibalurkan k etempat yang sakit.


Binahong

Saat anak-anak jatuh dan terluka maupun lebam, biasanya saya tumbuk daun ini dan letakkan di atas luka / memar itu. Dan rupanya oleh Biofarmaka IPB juga telah ditemukan bahwa daun ini mengobati luka bekas operasi.
sumber gambar : Biofarmaka IPB

Binahong memiliki manfaat untuk mengobati luka berdarah maupun jerawat. Adapun rebusan umbinya menyembuhkan luka bekas operasi, sakit maag, typus, disentri, mencegah stroke, asam urat dan sakit pinggang. Beruntung sekali kami memiliki tanaman penuh manfaat ini.



Kenanga



Suka merasa ngeri nggak sih saat melewati tempat yang menguarkan aroma bunga kenanga? ;)  Di keluarga kami aroma ini sudah biasa karena ada beberapa pokok kenanga yang kami miliki. Setiap bunganya sudah menguning, maka aroma wanginya akan menyebar ke seluruh penjuru kebun. Apalagi bila angin sedang bertiup kencang.

Serem? Enggak lah. Di balik mitos yang sering dibicarakan orang seputar wangi kenanga, tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat penting loh. Berikut ini detailnya :

- Jamu ibu melahirkan : untuk pemulihan kondisi setelah melahirkan, ambil bunga kenanga yang masih muda, kayu rapet, pegatsih, kunci pepet, kunyit, jongrahab, jalawe, dan jakeling. Semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis), kemudian diseduh dengan air panas. Kemudian airnya disaring dan diminum.

- Mengobati bronkhitis : ambil 2 kuntum bunga kenanga, rebus dengan satu gelas air panas sampai mendidih hingga tersisa setengah gelas. Setelah dingin, airnya diminum secara rutin setiap pagi dan sore.

- Obat sesak napas : ½ genggam bunga kenanga dan 1 ½ sendok gula putih direbus dengan satu gelas air panas hingga tersisa setengah gelas. Saring airnya dan minum secara teratur tiap pagi dan sore hari.

- Obat Malaria : ambil 3 kuntum bunga kenanga yang sudah dikeringkan, seduh dengan 1 gelas air panas, tutup rapat. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum secara teratur

Mata Dewa / Kitolod


Saat mata merah dan perih, itu tandanya mata sedang terkena serangan kotoran. Di keluarga kami sudah biasa memanfaatkan rebusan daun mata dewa (atau lebih sering kami sebut kitolod) untuk merimbang (mencuci) mata.

Caranya tidak sukar. Cukup seduh dengan air mendidih daun kitolot ini. Tunggu hingga dingin, letakkan di gelas kompres mata, dan siap deh cuci mata yang sangat berkhasiat.

Konon kitolod juga bermanfaat untuk menyembuhkan katarak,  kebutaan akibat diabetes, peradangan mata, mata berair, glaukoma dan retina pecah.

Tak terbatas hanya untuk pengobatan mata, kitolod juga bisa digunakan sebagai obat asma, bronkitis, radang tenggorokan, luka pada penderita diabetes, gigi berlubang, infeksi telinga


Lidah Buaya


Tanaman yang satu ini saat diiris kulitnya, baunya memang luar biasa. Namun khasiatnya tidak diragukan lagi. Saat ada anggota keluarga yang terkena sengatan panas atau luka bakar, cukup iris sedikit lidah buaya dan oleskan getah yang seperti gel itu ke luka.

Lidah buaya yang memiliki nama latin Aloe Vera ini masih memiliki beberapa manfaat lagi, seperti menerunkan kadar gula penderita diabetes, mengobati gangguan pencernaan, detoksifikasi, mengatasi luka lebam maupun luka dalam, dan berbagai permasalahan rambut seperti ketombe dan kerontokan.

Saya masih ingat saat kecil dulu, ibu rutin mengoleskan getah lidah buaya ke kulit kepala. Aromanya sangat tidak enak. Namun di balik itu semua ada berbagai manfaat yang dapat dipetik hasilnya seperti yang telah disebutkan di atas.


Potensi Jamu di Masa Depan

Di atas tadi sudah saya sebutkan berbagai tanaman obat yang setia mendampingi keluarga kami. Asalkan mendapatkan referensi yang benar, kami siap memanfaatkannya sebagai obat alami, baik bagi keluarga sendiri maupun orang lain yang membutuhkan.

Segala macam penyakit memang ada obatnya. Di pasaran pun obat-obatan kimia sudah bersanding dengan ketat dengan jamu tradisional. Jamu yang berasal dari berbagai tanaman obat sebagaimana yang telah saya contohkan di atas maupun tanaman lainnya yang masih banyak lagi tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Kekayaan tanaman obat ini adalah aset bangsa dan oleh Biofarmaka IPB diteliti dengan seksama potensinya. Biopharmaca Research Center (BRC) memiliki misi untuk meneliti pengetahuan dan teknologi asli yang berkaitan dengan pencegahan, pengendalian penyakit dan pengobatan medis untuk manusia, hewan, dan tumbuhan.

credit
Masyarakat yang telah makin terbiasa hidup modern inginnya mendapatkan manfaat jamu dengan cara yang mudah. Pasar ini lah yang bisa menjadi celah bergeliatnya industri jamu di masa depan. Orang tak perlu repot lagi memetik tanaman dan mengolahnya menjadi berbagai ramuan obat.

Banyak jamu kering yang sudah ada di berbagai toko obat. Juga jamu yang telah dikemas dengan diberi label dagang yang telah dipatenkan.

Efek jamu yang tidak serta merta menyembuhkan kadang dipertanyakan. Namun justru di sinilah letak kekuatan jamu di masa depan. Efek menyembuhkan yang alamiah diharapkan mampu mengurangi efek residu yang sering ditinggalkan oleh obat kimiawi.

Yang perlu untuk diperhatikan adalah proteksi terhadap keselamatan konsumen harus sesuai standar BPOM. Produsen jamu diharapkan untuk menjaga mutu produknya agar ke depannya masyarakat tetap menaruh kepercayaan dalam memanfaatkan jamu itu sendiri. Sungguh sayang bila potensi kekayaan botani Indonesia ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

Sebagai langkah kecil dalam melestarikan keanekaragaman tanaman obat ini, mari kita manfaatkan lahan sekecil apapun di rumah kita untuk menanamnya. Tak harus memiliki kebun luas. Banyak tanaman obat macam ini bisa dikembangbiakkan pada media pot. Bila masing-masing rumah memiliki satu saja tanaman obat, mari kita hitung berapa banyak kekayaan alam yang bisa kita jaga kelestariannya di tiap RT, RW, kelurahan, kecamatan, kota bahkan di seluruh Indonesia.

Dukung kebun jamu tetap ada di sekitar kita !




Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kecombrang
- http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/644-antibacterial-activity-of-streptococcus-mutans-toxicity-test-and-phytochemical-content-on-betel-leaf-piper-betle-and-saga-leaf-abrus-precantorius-2013
Read More »

10 September 2014

Tak Sayangkah Ibu Padamu, Nak?

"Woalah... sudah besar kok nggak bisa apa-apa."

"Tuh, membersihkan kamar sendiri saja nggak bisa, padahal sudah kuliah."

"Cuma ngrebus air saja nggak bisa?"
 Hai, hello sahabat blogger semua. Pernahkah mendengar komentar maupun pertanyaan di atas? Ucapan sehari-hari super ringan dan mudah terucap, tapi sepertinya kalau yang kena kita sendiri rasanya gimanaaaa gitu.

Beda lagi nih pertanyaan yang pernah terlontar kepadaku dalam beberapa kesempatan. Muatannya berbeda tapi kurang lebihnya dalam 'memukul' perasaan juga agak lumayan nih.

"Apa ya nggak kasihan to jeng, anak kecil kok disuruh nyapu?"

"Mbok ya jangan kebangeten, anak sendiri malah disuruh  nyuci piring."

"Apa, membersihkan kamarnya sendiri? Anakmu kan masih kelas 3 SD. Anakku yang sudah SMP aja kamarnya aku yang bersihin kok."

Dalam keseharian, memang aku sering meminta putri sulungku untuk mengerjakan aneka tugas rumah tangga yang sekiranya mampu dia kerjakan.

Waktu masih balita, aku melatihnya untuk mengembalikan aneka mainan yang tadi digunakannya. Ya sebisanya saja sih, tidak harus rapi-rapi banget. Paling tidak, sejak awal putriku tau bahwa mainan yang berantakan itu nantinya harus dibereskan. Toh nantinya tetap ibunya kan yang harus membereskan dengan tuntas ;)  

Begitu juga setelah agak besar dan secara motorik gerakannya sudah stabil. Mencuci piringnya sendiri setiap habis makan pun telah dikerjakannya, meskipun tetap harus selalu diingatkan sambil sesekali diminta untuk mencucikan piring milik adiknya. Menyapu dan mengepel pun bisa dilakukannya, meskipun lantainya tidak jadi bersih, malah belepotan di sana sini :)  Tak apalah, yang penting dia belajar dan 'mendapatkan sesuatu' saat melakukan aktivitas ini.

Demi apa coba sampai harus 'kejam' begitu kepada anak? Tak sayangkah ibu padamu, Nak?

Orang tua mana coba yang tidak sayang pada anaknya. Mustahil banget kan ada orang tua yang normal-normal saja namun tidak sayang kepada anaknya. Bahkan ada yang saking sayangnya, apapun dikerjakan oleh orang tuanya asalkan anaknya bahagia. Tidak ada yang salah dengan itu semua. Ya paling-paling nantinya mendapat komentar ataupun pertanyaan seperti tulisan awal di postingan ini. Nggak pa-pa kan kalau kejadiannya begitu?

Secara pribadi sih menurutku justru kasihan anak yang nantinya tidak bisa apa-apa. Itu kalau kata orang Jawa welas tanpa alis. Welas asih kang tembe mburine marai kapitunan. Bila diterjemahkan secara bebas kurang lebihnya memiliki arti sayang berlebihan yang justru bisa mencelakakan.

Dalam prakteknya, welas tanpa alis berlawanan dengan apa yang telah kucontohkan tadi. Dengan maksud tak ingin nantinya putriku tak bisa apa-apa, secara bertahap aku mengajarinya berbagai pekerjaan rumah tangga. Bukan untuk membantu ibunya, tetapi justru untuk membantu dirinya sendiri agar siap menjadi lebih berpengalaman dan mandiri. Apalagi ibunya sehari-harinya berada di luar rumah, manalah bisa hanya mengandalkan ART maupun famili yang lain untuk membantu putriku terus menerus.

Welas tanpa alis juga terlihat saat orang tua menuruti segala permintaan anaknya tanpa menghiraukan dampaknya. Iya sih mana ada orang tua yang tidak bahagia saat putra-putrinya bahagia. Namun dalam kadar yang berlebihan, anak yang terus menerus dituruti permintaannya tanpa perlu melakukan kewajiban-kewajiban kecil di dalam rumah, bisa-bisa nanti saat beranjak remaja atau dewasa bisa menjadi keras kepala, segala kemauan harus dituruti. Lebih parahnya nanti si anak tidak bisa bekerja sama dan berkompromi dengan orang lain karena terbiasa selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya. Semoga tidak ada anak-anak kita yang demikian ya, Sahabat Blogger.

Dalam keseharian yang lain, welas tanpa alis ini bisa juga kita lihat pada anak yang orang tuanya over protective. Keamanan buah hati tentu saja menjadi tanggung jawab orang tua. 100%. Penanaman percaya diri kepada anak perlu dilakukan secara proporsional. Ada masa dimana anak memang harus bisa melakukan sesuatu sendiri. Jangan sampai anak kita itu nantinya kurang mandiri atau bahkan menjadi penakut gara-gara apa-apa tidak diperbolehkan.

Gampang-gampang susah kan ya menjadi orang tua itu. Sayang berlebihan dibilang over protective. Tegas pada anak dibilang tak sayang ;)

Jadi bagaimana, Putriku Sayang, menurutmu tak sayangkah ibu padamu, Nak?





Read More »

05 September 2014

Kuis Best Rival - Aku adalah Musuhku

Seringkah kita melihat persaingan antar murid di kelas kita? Atau persaingan merebutkan kekasih di antara dua sahabat? Bahkan usaha merebut perhatian orang tua agar lebih sayang kepada kita dibandingkan dengan kakak dan adik. 

Persaingan cinta orang tua? Ada loooohh... Meskipun bersaudara dan saling menyayangi, tak jarang ada seorang adik yang pura-pura menangis agar kakaknya dimarahi oleh ayah ibunya. Sang kakak pun kemudian merasa bahwa adiknya ini adalah pesaing dalam memperebutkan kasih sayang orang tuanya.

Sepadankah hasil yang kita dapat dengan usaha dan perjuangan yang telah kita lakukan dalam menaklukkan persaingan itu?


sumber gambar : ruriresmawati
Nah, aku punya 2 kasus nih yang bisa menjadi ilustrasi tentang persaingan. 

CASE 1. 
Aku lagi kesengsem berat sama cowok cakep. Ngincer banget nih biar bisa jadian dengan dia. Eh ternyata si cowok justru memilih sahabatku yang menurutku cantik enggak pintar pun enggak. Panas gak seeehh....

Lantas siapa sebenarnya musuh yang kuhadapi saat itu?

CASE 2.
Ada lomba story telling dan teman-teman memintaku untuk ikutan. Emang sih sudah ikut les Bahasa Inggris, tapi menurutku aku belum mampu. Gila aja ntar kalau diketawain sama semua hadirin yang sedang menonton. Malu kaaannn....

Jadi, siapa yang sebenarnya menjadi rival utamaku?

Aku adalah musuhku. Aku dengan segala kecemburuan, kedengkian, ketidakikhlasan dan banyak atribut 'mempesona' lainnya yang membuat nuraniku menjadi padam. Tak bisa melihat segi positif dari hal-hal yang terjadi tidak sesuai keinginan.

Aku adalah musuhku. Sudah lancang memberikan penilaian bahwa aku tak akan mampu ikutan lomba story telling. Mendahulukan rasa malu yang sebenarnya tidak pada tempatnya.

Cukup kompleks kan ya masalah ini. Di suatu waktu, aku tidak terima saat sahabatku 'lebih unggul' dalam hal percintaan. Di saat yang lain, saat ada kesempatan untuk menjadi unggul, malah diriku sendiri yang sudah memutuskan untuk kalah sebelum bertanding.

Bukan orang lain sebenarnya yang menjadi rival kita. Ketakutan seringkali menjadi lawan terburuk kita. Takut disaingi sahabat, takut dianggap kalah dalam percintaan, takut ditertawakan oleh orang lain. Banyak lagi ketakutan yang sebenarnya hanyalah bayang-bayang kita sendiri.

Jadi, masih bisakah kita menganggap ada banyak rival yang selalu berusaha mengalahkan kita di luar sana?
Read More »

02 September 2014

Dahsyatnya Pengaruh Iklan

Kalau ada orang yang membicarakan shampo anti ketombe, mari jujur produk apakah yang terlintas di pikiran kita?

Lalu saat membincangkan margarin untuk mengoles roti tawar, kira-kira merk apakah yang langsung muncul di benak kita?

Ya, begitulah dahsyatnya pengaruh iklan terhadap stabilnya memori yang kita miliki. Akan selalu ada jawaban spesifik (sesuai generasi yang mengalami) terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas.

Pemilik brand dari produk-produk yang malang melintang di dunia periklanan selalu menggenjot kreativitas mereka dalam usaha menarik calon konsumen maupun mempertahankan kepercayaan konsumennya.

Kita bisa saksikan, sabun kecantikan merk Lux dari generasi ke generasi selalu menampilkan iklan produk mereka dengan role model para bintang iklan yang cantik dan menawan. Mulai dari Marini Sardi hingga Dian Sastro. Kesan kemewahan yang melekat dalam brand tersebut seakan-akan mewakili rasa yang dimiliki para pengguna produknya bahwa mandi dengan Lux itu memiliki sensasi kecantikan setara para bintang iklannya. Padahal bila dibandingkan dengan sabun batangan maupun sabun cair milik brand lain yang berasal dari luar negeri, harga Lux sungguh lebih merakyat.

Atau mari kita ganti case-nya dengan produk lain. Salah satunya produk kecap. Siapa sih sekarang yang tidak kenal kecap ABC? Iklannya yang bertahan eksis bahkan setelah keberadaan brand Bango, terus bergerak memantapkan marketnya sendiri.

Mulai dari kecap ABC biasa hingga kini ada yang diposisikan sebagai kelas premium, yaitu ABC Black Gold. Black Gold dinyatakan terbuat dengan resep khusus yang mampu meresap sampai ke setiap lapisan masakan. Disebut Black Gold sesuai inspirasi kecap yang berwarna hitam kuat dan menghasilkan masakan sedap yang berwarna coklat mengkilat / keemasan. 

Bahkan saya yang bukan penggemar kecap pun terkena imbas dari iklan ini. Setiap kali hendak membeli kecap, saya jadi ragu apakah kecap yang lainnya juga sedap kalau sudah ada kecap premium semacam Black Gold ini. Padahal kan mungkin semua kecap ya rasanya begitu begitu saja.

Nah, kedua contoh dahsyatnya pengaruh iklan tadi baru mewakili produk yang mengedepankan image produk dengan bentuk produk yang ditayangkan apa adanya, baik pada iklan media cetak maupun media televisi. Apa kabarnya itu iklan rokok?

Sebagaimana yang kita ketahui, rokok diklasifikasikan sebagai produk yang membahayakan kesehatan. Sudah mafhum kan dengan keterangan yang selalu tercantum di produk maupun iklannya, bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan, janin, ibu hamil, dan seterusnya. Lalu, bisakah kita jujur saat melihat iklan berikut ini. Iklan kuno yang menurut saya hingga kini masih melegenda.



Tanpa menampilkan rokok ataupun secara jelas-jelas mempromosikan produknya, iklan ini mencoba menggiring pemirsa untuk terus mengingatnya, bahkan bila perlu untuk mengkonsumsi produknya. Sesuai dengan apa yang disebut dalam teori periklanan sebagai hierarchy of effect. Mulai dari awareness, knowledge, liking, preference, conviction dan purchase (sumber : Investopedia).

Di sini saya tidak bermaksud mempromosikan produk rokok. Hanya mencoba melihat dari sisi periklanannya saja. Jadi apa salahnya kita bandingkan iklan lawas itu dengan iklan baru di tahun 2014 ini :




Sosok para lelaki gagah ditampilkan dalam iklan ini. Mereka digambarkan sebagai pemberani yang sanggup menghadapi  tantangan alam berupa ombak yang mengganas. Masih setia dengan teriakan 234 seperti iklan-iklannya di era terdahulu, iklan ini tetap mengukuhkan penonjolan karakter lelaki yang macho dan siap menghadapi tantangan tersulit sekalipun.

Lihat, tidak satupun ada ajakan untuk merokok kan pada kedua iklan tersebut. Namun mengapa larangan merokok dari pemerintah, makin mahalnya harga tembakau dan sebagainya tetap kurang signifikan dalam mengurangi jumlah konsumtif produk tersebut.

Disparitas iklan atau bisa juga disebut iklan yang tidak mengikuti mainstreamnya ini memiliki pengaruh yang sama dahsyatnya dengan tipe-tipe iklan lainnya. Bagi para pemiliki brand, memang dibutuhkan kejelian dan kreativitas yang luar biasa untuk menemukan kekuatan produknya. Lifestyle dan kehidupan modern makin berpengaruh terhadap perkembangan iklan dari masa ke masa.




Read More »

Tilpun Keset

Lah, mosok ono tilpun marai keset? 

Sik siiiik... genahke sik frekuensimu, Nda. Iki dudu keset koyok iklan cairan pembersih kewanitaan loh. Keset iki mangsudku males. Byuuh byuuuh... yo ngene iki yen keyboarde ora ana tandha taling utawa pepet, dadi ora jelas mbedakno [e] pas ngucap t[e]mpe lan p[e]gel.

Nah, mbalik ning tilpun keset mau, jan-jane arep ngomongke opo to?

Iki loh, aku lagi gumun, eeee jaman saiki ono yoh tilpun ndadak dicagaki barang. Takkiro mung carrier munggah gunung thok sing ono cagake *mesem sinis marang si Anibudin Zuhro :p

ngampil gambar saking mriki
Dadi ngene, wong jaman saiki ki lak meh patlikur jam anggone nyekel tilpun, utawa luwih pase taksebut smartphone yoh. Dulit iki dulit iku, nyekrol munggah medhun ngetan ngulon, mbuh opooooo wae sing diwaca lan dikerjakke. Mula njuk tangane pegel kesuwen nyekel tilpune. Butuh asisten khusus nggo nyekeli tilpun pintere mau.

Aku ki nembeeee ae ngerti loh ning salah sawijining online shop babagan tilpun keset iki. Taksawang-sawang, eeehh ketoke yo apik tenan. Pas lagi diskon san, regane ora ngasi seket ewu tibane.  *plis deh ah, iku dudu job ripiu utawa nge-buzz :)

Piye miturutmu, para sedulur, mupangat tenan yoh yen duwe cagak tilpun iki. Aku loh kerep lalinan, ndokok tilpunku ning ndi. Bola bali dimiskol, kesingsal ning ndiiii bae. Kadang-kadang pas dimiskol batrene pas entek sisan. Ngalamat tambah suwe le kesingsal. Jajal yen duwe cagak iki, lak tilpunku garek temangsangke wae ning kono, ora perlu bolak balik nggoleki.

***iklan lewat : Bojoku kemliwer lan noleh sediluk. Njuk taksambati, "Pakne, pundhutke iki loh tilpun keset, murah ki, mumpung lagi diskon ning onlensop. Mengkooo...."
"Sik Bu, aku tak memburi sik, wetengku mules ki."
Ora sopan. Huh.

Lanjoooottt....

Nah, sakliyane ben ora lali le ndokok tilpun, ketoke cagak iki yo iso mendukung hobiku yoh. Seneng potrat potret dhewe, ethok-ethoke mesem lan ora ndelokke kamera, ben dikiro difoto wong liya.

Tilpune lak iso diwenehi timer, sepuluh detik ngono lah, pas banget nggo nata esem lan gaya modhel terkini. ....tri...tu....wan.... cepreeettt... beres wis, sakjebole memory card anggonku potrat potret yen duwe tilpun keset iki.

Piye Bune, mau meh matur apa? Dumadakan bojoku liwat meneh.

Rada ra patiyo takgatekke olehe tekon, ngko ditinggal memburi meneh malah dadi gelaku.

Piye piyeee... ana apa?

Eeeehh... serius jebule le takon, kesempatan kiy.

Iki loh Pakne, cagak sing diarani tilpun keset iki pas banget yoh. Dadi awake dhewe ora kesel meneh le nyekel henpon. Tangane iso kanggo ngerjakke liyane. Dadi iso luwih efektif ngono loh wektune.

Dadi awakmu pengin ta Bu duwe sing koyok ngono iku mau? Jajal didelok dhisik henponmu jenise apa? Pantes po ra nganggo cagak iku?

Aku njuk kamitenggengen ndelok henponku. Dumadakan ana rasa lara ning dhadhaku. Kelara-lara nyawang gambar tilpun keset mau, njuk delok tilpun sejuta umatku. 

Iyo yo, cagak iku mau iso nggenggem henponku po ora yoh? 



* Crita iki mung pacelathon ngayawara, aja nemen-nemen dilebokne ati :)
Read More »