29 Agustus 2015

Relaksasi Di Spa

Pas lagi capek, cenat-cenut pegel linu, kepikiran banget untuk relaksasi di spa nih. 

Memang bener ya, aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang alias rutinitas itu kadang-kadang bikin pegel badan maupun hati. Nggak cuma buat aku yang mburuh ngamplas di pabrik, semua orang tentu ada saatnya pingin merawat diri dan menghilangkan rasa nyaman yang hinggap di tubuh. Namanya juga manusia, mosok ya nggak boleh capek sih.

Apalagi nih kaum ibu yang 24 jam sehari tidak pernah berhenti task-nya, yang kadang-kadang untuk sekedar nyelonjorin kaki saja rasanya sudah tak cukup waktunya. Diriku yang kerja di luar rumah salut banget loh dengan kehebatan mereka. Handle segala macam urusan rumah tangga dan in charge setiap saat untuk anak-anak. Kalau aku kan bisanya cuma nitip anak ke asisten plus eyangnya bocah :)

Relaksasi di spa barang sejam aja rasanya heaven loh. Beneran.... Bagi yang memang sempit waktunya, aktivitas mandi dan perawatan tubuh ala spa bisa saja sih dilakukan di rumah. Apalagi kan produk perawatan seperti ini sudah banyak dijual bebas. Di online shop juga banyak kok kalau memang tidak sempat keluar rumah.

Aku sendiri tidak rutin ke spa sih, meski kadang badan sudah tak karuan rasanya. Bila rasa capek sudah tak dapat diatasi dan badan rasanya sudah penuh daki, baru deh buru-buru pergi ke spa.

Pengalaman pertama pergi ke spa pernah kuceritakan di postingan berjudul A Great Break in Dizzy Busy Days. Tak sengaja sebenarnya mau nyepa, sekedar liburan berdua dengan suami saat ultah pernikahan ke-8 dulu. Wohoooo...kencan berdua aja nih. Baru sekalinya juga itu seumur hidup dapet hadiah ultah pernikahan dari suami. Alhamdulillah dia pas ada rejeki aja tuh.

Setelah merasakan enaknya treatment ala spa seperti itu, rasanya nagih deh. Tapi kan kalau harus pergi ke hotel tempat kami menginap dulu ya boros banget lah. Selain jauh, biaya spanya termasuk tinggi. Nah, kudu cari yang ekonomis kan ya.

Di Semarang ada nih homespa yang harganya bersahabat. Pemiliknya kebetulan teman kuliah dulu. Weitceeee... dirimu udah sukses aja sih sis, boleh gretong yak ini spa nya? *gebyur air bekas cuci kaki :)

Relaksasi Di Spa yang Praktis dan Ekonomis

Aluna homespa, tempat aku biasa memanjakan tubuh ini sudah memiliki beberapa cabang di Semarang. Lokasi spa nya yang paling awal berdiri ada di Jl. Erlangga, dekat sekali dengan kampus Undip bawah. Posisinya yang strategis berada di pusat kota membuat daftar antrian lumayan ketat saat week end. Kalau mau nyantai di spa saat akhir minggu, mau tak mau harus reservasi dulu sejak awal minggu.

Lokasi berikutnya dibangun di Tembalang, kawasan Semarang atas. Namun tak berapa lama outlet yang di situ dipindahkan ke kawasan Sompok. Huhuuyy... kebetulan banget, deket dari rumah dan kantor nih. Jadi bila kerjaan di kantor sedang tak terlalu banyak, bisa langsung capcus pukul 16.00 dan ngendon sekitar 2 jam di sana untuk di-treatment.

Untukku pribadi, perawatan yang kupilih standar saja. Palingan body message dan body scrub. Capek ilang, daki pun bablas, cliiingg...


Suasana khas homespa di Aluna ini memang tepat sekali untuk relaksasi. Alunan suara gendhing yang mengalun perlahan, bikin terkantuk-kantuk saat sedang dipijat dan discrub. Pernah dulu mencoba untuk totok wajah, aiiihh.... ketiduran boooo sampai hampir ngorok. Pas kaget terbangun rasanya malu banget sama mbak terapisnya.

"Nggak pa pa Bu, sudah biasa kalau ditotok wajah ketiduran. Bahkan ada kok yang sampai treatment selesai, orangnya belum bangun," hibur mbak terapis.

Banyak menu treatment yang ditawarkan oleh Aluna Homespa, mulai dari yang paling standar seperti massage dan scrub, hingga berbagai pilihan seperti body mask, berendam, body steam, hair treatment, hot stone massage, foot treatment, ear candle, herbal compress, ratus V, Javanesse Coin Therapy (kerokan ya kayaknya ya), dan masih banyak lagi. Bisa memesan masing-masing treatment secara terpisah, namun bisa juga pilih yang model paketan. Untukku yang ingin relaksasi di spa yang ngirit dan tepat guna, seringnya aku pilih yang paketan saja ;)  Yang penting udah dipijit dan discrub, udah deh segala pegal badan maupun hati berasa bablas.

Oya, di Aluna ini ada loh paket spa ibu dan anak. Nantinya ibu dan anak akan ditreatment di ruangan yang sama dengan bed bersebelahan.  Menunya ada nih seperti ini :


Asyik kan bisa pergi ke spa dengan buah hati. Aku pernah loh ajak sulungku ke spa barengan untuk cobain menu Mom & Kid itu. Dia jadi suka nagih akhir-akhir ini, "Kapan dong Bu aku diajak lagi ke spa?"

Iya lah Nak, kapan-kapan kita ke sana lagi ya :)

Nah, sobat blogger punya tips apa nih untuk relaksasi? Sama juga dengan aku pergi ke spa atau ada aktivitas relaksasi yang lain? Oya, homespa ini tidak hanya untuk perempuan, yang mas-mas dan bapak-bapak juga bisa. Bisa request terapis cowok kalau risih dipegang-pegang sama mbak-mbak :)

Note : all photo courtesy of Aluna Homespa


------


Baca juga yuuukk relaksasi versi lain di 5 Hal Yang Menyenangkan Saat Cuti
Read More »

27 Agustus 2015

Pisang or Pizza Goreng ?


Pisang or pizza goreng ? Lah nopo ik kok tiba-tiba tanya gitu?

Punya dua orang anak yang super lincah itu asyik-asyik perih deh. Asyik seru meriah di rumah, nggak bakalan kesepian. Adaaaa saja moment dimana mereka bagaikan drum dan stik. Setiap kali stik menyentuh drum dijamin langsung gedumbrangan deh. Atau seperti sax dan bibir Dave Koz... hmmm.... jeritan 'musik' dari nada terendah hingga tertinggi bakalan hadir setiap saat deh.

Ya namanya saudara ya, memang seperti itu adanya. Saat berdekatan, selalu ada bahan untuk diperebutkan ataupun diributkan. Tapi kala berjauhan, bakalan saling menanyakan, "Kakak / Adek sedang apa Bu?"

Nah, giliran perihnya saat mereka kelaparan setelah bertengkar. Ya nggak cuma mereka saja sih sebenarnya yang kelaparan. Emaknya yang bersaing stereo bakalan kelaparan juga pasca jadi juru damai, yang biasanya malah jadi 'sipir' nan kejam :) Perasaan udah pada makan nasi loh, tapi namanya anak-anak selaluuuuu saja kelaparan sepanjang hari. Sedih banget kan ibu macam diriku yang tak pintar memasak. Masak tiap hari dibuatin agar-agar, gorengin pisang, gorengin ketela, rebusin telur, panggangin sepatu.... *eh

Cemilan hasil beli di bakul jajanan juga hampir tiap hari ada. Tapi perasaan kok itu-itu saja ya... Bosen juga kan. Sampai akhirnya nggak tahan untuk cuci mata di toko online. Klak klik sana sini akhirnya nemu yang aneh nih. Cobaable ;) 

"Nih ada pizza goreng loh Nak, pada mau nggak?" Kutawarin dong anak-anak, biar enggak rugi nanti udah beli tapi tak dimakan. 

Pisang or pizza goreng ? (pake modulasi kenceng ala Netral)

Dugh, niy anak pada ndesit napa sih, mentang-mentang di kampung adanya pisang goreng, sekalinya mau diajak nyobain jajanan baru pada nggak percaya.

"Ini loh gambarnya Nak, sepertinya layak dicoba kan?"

"Pizza koq mblendhuk-mblendhuk gitu sih Bu? Itu bukannya molen?"

<<<MOLEN>>>

Coba, menurut sobat semua, anakku keren kan expert banget gitu tentang permolenan :)

"Coba aja deh ya, sapa tau enak loh. Daripada jajanan yang itu itu melulu, nggak variatif kan?" bujukku.

Dan akhirnya anak-anak pun ACC untuk pembelian ini *berasa jadi manajer logistik yang lagi minta tanda tangan presdir untuk beli sekrup :(

Pesen dong akhirnya pizza goreng ini dan 2 hari berikutnya udah sampai aja di rumah. Wuiihh kilat banget deh, keren juga olshopnya.

Pizza Goreng akhirnya mendarat di rumah keluarga kami

Yeaayyy... kemasannya persis banget dengan iklannya. Tak sabar ah pengin nyobain.

Satu kemasan pizza goreng ini berisi delapan buah pizza yang memang tampilannya lebih mirip pastel dibandingin pizza :)  Makanya jadi penasaran nih, kayak apa sih rasanya. Pizza kan gitu itu kan ya rasanya, kayak..... *di kampung sini aja ada outlet pizza loh, mosok di tempatmu nggak ada? :)

Tadinya anak-anak udah pada underestimate semua saat membuka kemasan pizza goreng ini. Wajah mereka menampakkan ketidakpercayaan yang sangat kental. Menyakitkan sekali :(

Setiap pizza dikemas dalam plastik tersendiri, jadi kulit pizzanya tidak lengket satu sama lain. Pizza bisa disimpan ke dalam freezer bila tidak langsung habis. Dan nantinya sebelum digoreng bisa didiamkan beberapa saat dulu hingga kulit pizzanya melunak. Bila adonan pizzanya masih keras, otomatis isi pizzanya ga bakalan bisa kayak begini : 

keju plus isian lainnya yang meleleh sempurna, guriiiihh....

Biasanya kita istilahkan topping ya kalau pizza yang biasa itu. Nah untuk pizza goreng ini aku bingung mau nyebutnya apa, secara enggak di top tapi di dalam :)  Tapi rasanya ya plek njiplek dengan pizza yang mihil itu loh :)

"Enak nih Bu, kapan beli lagi?"

Huhuuyy... yang tadinya ga percaya ada pizza goreng sekarang ketagihan nih. Satu kemasan itu habis hanya dalam sehari. Maunya anak-anak sih sekali goreng. Tapi ibu bijak kan kudu mengatur jadwal makan dengan benar kan ya. Jadi satu kemasan itu digoreng sore hari begitu terima dari kurir, dan sebagian lagi digoreng untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

Okesip Nak, doain rejeki ibu mengalir lancar ya biar bisa pesan pizza goreng lagi sekontainer :)

dapet salam dari si pizza yang ala ala molen ini :)


Read More »

24 Agustus 2015

Kuliner Semarang (part 2)


Yuhuuuu... masih ingat dengan keseruan kuliner Semarang di tulisanku sebelumnya?

Masih seputar kopdar pertamaku dengan blogger-blogger kece dari berbagai kota nih pas mereka menyambangi kota kecil nan panas namun memikat ini :)  Meskipun panas, tetap saja loh mereka semangat sekali keliling kota sejak pukul 09.00 hingga malam. Terik matahari yang ganas pukul  13.00 pun tak menyurutkan semangat jalan-jalan seperti ini :


photo credit : travelerien.com

Rombongan kami tiba di Sam Poo Kong selepas Dzuhur, jadi bisa kebayang kan betapa maksimalnya terik mentari yang bakalan memanggang sekujur tubuh. Namun kami semua tetap bersemangat menjelajahi tempat yang satu ini. Sebenarnya aku pengin nyobain loh sesi dandan pake kostum khas negeri Tiongkok. Di Sam Poo Kong disediakan jasa peminjaman kostum sekaligus dandan plus difoto dengan biaya Rp. 80.000. Setelah didandani nantinya akan diperkenankan masuk ke wilayah kuil yang terpisah. Kalaupun tidak ingin berdandang, tetep boleh masuk sih ke kawasan ini, namun harus membayar retribusi tambahan sebesar Rp. 20.000. Bagi mereka yang ingin sembahyangan cukup membeli hio saja.

Kok bisa sih kami semangat jalan-jalan di cuaca sepanas itu? Tentu masih semangat dong yaaa... kan sudah full tank selepas mampir di Mie Kopyok Pak Dhuwur. Tak hanya mie segar ini loh yang kami santap waktu itu. Masih ada lagi lainnya.

Di seberang warung Pak Dhuwur tersebut ada satu tempat kuliner yang sudah kami incar dan dimasukkan ke dalam itinerary wisata kuliner. Tebak tebak buah simalakama...eh manggis (tapi manggis kan lagi gak musim), ada yang tau apa coba menu kami berikutnya ini. Bagi yang bisa nebak, kalau perempuan kujadikan saudara, kalau laki-laki..... eh.... apa ya enaknya :)

Baiklah... ini loh rombongan kami mampir ke sini :

seseruan di Gado-gado dan Es Pankuk Pak Yono

Masih di seputaran spot kuliner Jl. Tanjung (samping PLN) ada satu lagi tempat wajib kunjung saat sobat berada di Semarang. Warung gado-gado dan es pankuk Pak Yono ini tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari para karyawan yang bekerja di seputar Jl. Tanjung plus para penikmat gado-gadonya yang memang endeuzzz itu.

Berhubung sebelum mampir ke sana tadi perut kami sudah terisi oleh mie kopyok, maka pada kesempatan kali ini cukup es pankuknya dulu deh. Perut emak soleha kan isinya tidak banyak *lalu disambit kerupuk

jatah es pankuk kami, photo credit : travelerien.com

Es pankuk ini terdiri dari irisan agar-agar, irisan pankuk, irisan roti dan 3 scoop es. Bukan es krim nih ya, namun es puter yang gurih dengan variasi rasa kelapa muda, coklat, alpukat+durian. Coba bayangkan, di tengah siang bolong menikmati es pankuk yang manis gurih menggoda ini, hmmm.... sluuurrppp.... Duh, nulis ini ajah jadi pengin ke sana lagi :)

Dari ketiga scoop es tadi aku paling suka yang rasa alpukat, mantep banget rasa alpukatnya. Sayangnya, bagi durian hater macam aku ini, scoop warna hijau yang separuh alpukat separuh durian tadi sungguh menjadi jebakan batman. Lagi enak-enak merem melek menikmati rasa alpukat kok tau-tau ada aroma lain yang menyengat :)

Selesai sampai di situ sajakah kulineran kami saat itu?

Taman Srigunting

Tentu enggak doooonggg... Selepas dari warung es pankuk tersebut kami melaju ke Sam Poo Kong. Kemudian masih lanjut ke Kota Lama untuk menikmati indahnya senja yang sesaat lagi akan turun ke bumi. Udah deh, soal gaya berfoto seperti foto di atas tadi nggak ada habisnya. Memory card kamera Mba Rien yang bolak-balik memotret kami pun sudah sampai berulang kali ganti. Hehehee... maafkan kesigapan kami menjadi modelmu ya Mba Rien :)

Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

Tak mengenal lelah para sobat blogger dari berbagai kota ini memutuskan untuk segera beranjak ke tempat yang lain. Masjid Agung Jawa Tengah lah tujuan kami berikutnya. Berhubung jelang Maghrib menara masjid masih tutup, kami menunggu hingga pukul 18.30, saat dimana petugas menara telah selesai sholat Maghrib dan lift menuju lantai 19 Menara Asma Al-Husna yang memiliki ketinggian 99 meter tersebut telah dibuka kembali.

Ada perjumpaan, ada pula perpisahan

Seharian bersama sahabat-sahabat blogger baru ini mau tak mau harus tersudahi manakala malam telah sempurna memayungi bumi. Mereka harus istirahat karena esok masih harus melanjutkan perjalanan maupun kunjungan ke tempat lain.

Warung Gudeg Yu Tum, Semarang

Sebelum berpisah, kami masih menyempatkan bercengkerama beberapa saat di warung gudeg Yu Tum. Cukup lama kami mengobrol di sana karena pesanan nasi tak kunjung datang. Penuh kesabaran kami menanti pesanan nasi campur dan lontong opor yang sepertinya disajikan oleh penjual penuh cinta kasih. Gimana enggak penuh cinta, wong lamaaaaaa banget sampai ada di antara kami yang terharu akan cinta kasih tersebut :)

Dengan tema Wiskul Sabar kami mengakhiri kopdar hari itu. Rombongan keluarga Mb Dee An akan segera meluncur kembali ke Jawa Timur, keluarga Mb Primastuti Satrianto akan beristirahat sebelum kembali ke Yogyakarta, keluarga Mas Ihwan yang juga akan beristirahat setelah seharian ngemong Aim di jalanan, dan Mba Katerina yang juga harus segera kembali ke hotel karena ada janji temu dengan pihak hotel.

Matur nuwun sanget untuk kunjungannya ke Semarang ya teman-teman.... Maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan selama kutemani seharian ataupun semua kekurangan di hal-hal yang lain. Terima kasih juga untuk si cantik Lestari yang berkenan mencolekku untuk turut serta di kopdar ini. Yuk yuuukk... kapan-kapan kopdar lagi. Masih banyak warung yang belum kita sambangi kaaaannn.... :)


Note : semua foto dipinjam dari pemilik travelerien.com
Read More »

15 Agustus 2015

Minuman Favorit



Apa minuman favorit sobat semua?

Air segar kayak foto di atas itu? Hehehehe... lebih baik jangan ya. Bukan karena kandungan bakterinya loh yang kumaksud, namun perjalanan mau dapet air segarnya itu yang bakalan bikin encok dan pegal :)  Yakali udah jadi 'pembesar' gini masih disuruh kelayapan naik-naik ke puncak gunung lagi. Kalau seratus tahun yang lalu sih enteng surenteng mau kemana-mana. Modal ransel, sedikit makanan dan sedikit uang udah bisa asyik masyuk belepotan debu dan daki model begitu :)

Jadi, apa maksud foto di atas?

Nggak... nggak ada maksud apa-apa... duh jangan suka berburuk sangka dong, temans *please selesaiin baca ampe akhir artikel ya jangan di-skip hahahaa....

Menyoal minuman favorit, aku jadi ingin tau apa kira-kira yang menjadi pilihan sobat semua. Rata-rata angin nih ya, palingan pada jawab teh, kopi, wedang jahe, wedang uwuh, bandrek dan sebangsa gitu lah. Soalnya kalau jawab kuah lodeh ataupun kuah tom yum ya agak menakjubkan juga. 

wedang coklat
Dulu jaman masih kuat kelayapan ke dataran tinggi, kopi adalah minuman favorit yang tak terbantahkan. Paling enak duduk-duduk di tengah dinginnya udara pegunungan sambil wedangan dengan bergelas-gelas kopi tubruk yang panas. Kadang saking dinginnya hawa saat itu, kopi panas itu asal disruput aja, panasnya sudah tak terasa lagi. Baru besoknya bakalan ketauan deh kalau kopi tadi malam asli panas banget karena lidah lecet. Seriiiiingg banget kejadian kayak gitu. Tapi herannya kok ya diulang dan diulang lagi :)

Sebenarnya masih suka banget sama kopi sampai saat ini, hanya saja karena kondisi organ tubuh sudah lebih 'piyayi' (suka deg-degan maksudnya), maka sekarang wedang coklat lah yang kupilih untuk menggantikan kopi. Mantep banget loh saat cuaca dingin gitu, di kantor menyeduh coklat dan kemudian meminumnya sambil ditiup pelan-pelan. Heaven deh.... 

Kalau pas lagi enggak males, aku biasa beli bubuk coklat macam merk Windmolen atau Van Houten. Ntar tinggal ditambah gula sebelum diseduh dengan air mendidih. Pahit-pahit enak deh rasanya. Bagi yang doyan susu bisa ditambahkan juga kok untuk membuat wedang coklat ini. Tapi buatku, campuran bubuk coklat dan sedikit gula ini yang paling top. Nggak eneg sama sekali. 

Apabila malas sedang melanda, sekarang udah banyak juga kan bubuk coklat yang lengkap dengan gulanya dalam kemasan sachet. Merknya bermacam-macam, bahkan di minimarket ataupun warung kelontong sudah ada kok. Tinggal tuang isi sachet-nya, tambahkan air panas dari dispenser, jadi deh. Pesanku satu nih, ntar pas mengaduk wedang jangan kayak yang ada di foto itu. Jangan ditiru ya hehehee.... *kayaknya ga sengaja kena sotosop deh, masak piyayi ngaduk wedang kok pake drei :)

teh poci ginasthel

Selain coklat, favoritku yang lain adalah teh. Hampir semua teh aku suka, terutama yang beraroma jasmine. Kalau pas lagi ngider ke warung kucingan kadang ada juga yang menyediakan teh poci. Asyik banget loh, sembari makan dan ngobrol, teh bisa kita tuangkan ke dalam cangkir dan menambahkan gula secukupnya. Paling sip kalau gulanya menggunakan gula batu. Proses wedang teh panas menjadi ginasthel (legi panas kenthel = manis panas pekat) dapat kita nikmati melalui moci ini. Moci itu maksudnya aktivitas minum teh poci.

Gimana, syedeeepp kan menikmati minuman favorit dengan cara-cara yang kita sukai. Hayuk sini share apa minuman favoritmu, kali aja terketuk pintu hatiku untuk berganti haluan ke minuman nikmat lainnya :)
Read More »

14 Agustus 2015

Mendadak Yoga


Entah kenapa ya kok akhir-akhir ini makin banyak saja teman blogger dari luar kota yang berkenan bertandang ke kota kecil yang panasnya hot hot pop ini. Iyes, ke Semarang, kota yang sumuke pol namun tak diragukan lagi kehangatannya. Kehangatan sambutan ala kopdar blogger seperti yang pernah kuceritakan di postingan sebelumnya, yaaa...kurang lebih seperti itu.

Masih seputar kopdar blogger nih, tiba-tiba aku teringat pada moment mendadak yoga ini. Berawal dari informasi bahwa akan ada seorang blogger dari luar kota yang akan berkunjung ke Semarang. Sengaja memang mampir ke Semarang sebentar saja untuk berjumpa dengan sesama blogger. Alhamdulillah waktunya pas sehingga aku pun berhasil tercolek cantik untuk ikutan berjumpa. Perjumpaan yang tak lama namun sungguh memperkaya jalinan silaturahim.

Siapa sih dia yang datang ke Semarang ini? Disebutin nggak ya enaknyaaa....ntar dia jadi femes gimana dooonkkk.... ;)

Adalah dia seorang blogger dan pengajar di sebuah perguruan tinggi, dalam rangkaian perjalannya masih berkenan mampir ke kota kecil ini. Mba Donna Imelda, selepas menyelesaikan urusannya di Pekalongan, tetap menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa orang blogger yang tinggal di Semarang. 

Kopdar ini memang terasa sekejap. Aku baru bisa menjumpainya selepas jam kantor dan saat maghrib tiba sudah harus berpisah lagi. Pukul 16.00 tet aku langsung meluncur ke lokasi janjian, yaitu Taman Srigunting yang terletak di wilayah Kota Lama. Taman ini berada tepat di samping Gereja Blendhuk. Baik taman maupun gerejanya sama-sama ngehits nih, salah satu dari sekian icon Semarang yang perlu dikunjungi.

Sesampai di sana ternyata Mba Donna yang sudah ditemani oleh Lestari (hiiihh...dia lagi dia lagiiiii) telah asyik bersantai duduk di taman sembari menikmati sedapnya lunpia. 

"Mau lunpia, Niek?" berbaik hati beliau menawarkannya padaku.

Yaelaaahh.... udah sampai mabok-mabok deh kalau makan lunpia. Nggak tega mau nyomot :) Nah naaahh... ada yang mau lunpia kah, sobat blogger? Hayuuuukk...sini dooongg... :) 

ngapain ga jelas di Taman Srigunting Semarang

Kami pun kemudian asyik mengobrol. Sungguh nggak nyangka sama sekali kalau keasyikan kami sore itu akan makin membahana. Kehadiran seorang emak blogger yang piawai dalam hal tarik suara dan yoga lah yang makin menceriakan suasana. Mba La, begitu saya biasa memanggil Latree Manohara, ternyata ikut bergabung juga dalam kopdar sore itu. Bagi sobat blogger yang berteman dengannya di facebook tentu familiar dengan pose-pose yoganya yang cetar sekaligus bikin ngilu saat melihatnya. Gimana enggak ngilu cobak, badan bisa ditekuk-tekuk. Sedangkan untuk cium lutut pun aku sudah tak sanggup :(

Hahaaayyy...mumpung ketemu nih Mba La kami todong untuk mengajari sedikit gerakan yoga. Dan di tengah-tengah beryoga ria ini datang lagi emak kenes Noorma Fitriana. Makin seruuuu deh suasana. 

Matras yoga pun digelar di taman, tepatnya di lokasi strategis yang fotoable. Matras baru beli katanya, dan memang benar-benar masih dalam plastik kemasan. Ciyeee... berarti kami lah yang nganyari matras tersebut (penting banget inih buat diceritain) :)  Berbagai gerakan yoga yang mudah pun diajarkannya pada kami. 

Tadinya sempat punya pikiran kalau orang berbadan gede itu nggak pantes yoga. 

"Siapa bilang.... yoga itu kan tidak spesial untuk yang berbadan kecil saja. Kelenturan badan nggak ada hubungannya dengan berat tubuh," begitu penjelasan Mba La.

Nah, siapa itu ya yang suka under estimate sama orang berbadan besar. Siniiii... sini kalau berani, takjak yoga loh kamu hihihiii....

Mendadak yoga dengan latar belakang Gereja Blendhuk Semarang

Setelah beberapa gerakan dasar, Mba La pun mengajak pose bersama dengan hasil seperti terlihat di foto atas itu. Coba, gak kalah lentur kan aku dari dia *abis itu padahal nyari tukang urut. Bisa-bisanya waktu itu kami pede narsis gitu, padahal seluruh pengunjung taman dan orang-orang yang jalan-jalan sore di sekitaran situ pada ngeliatin :)

Seruuuu sekali kopdar singkat kami waktu itu. Di antara padatnya rutinitas harian, kami masih sempat berjumpa dan berhahahehe sejenak. Kalau bukan karena mentari yang sudah bersembunyi di peraduan dan anak-anak di rumah telah menanti, tentu aku masih pengin nongkrong bersama mereka. 

Tak apalah, baik sebentar maupun lama, mendadak yoga di kopdar ini akan terus terkenang. Terima kasih banyak Mba Donna, Mba La, Noorma dan Lestari untuk perjumpaan yang meriah ini. Semoga akan ada lagi kesempatan kita beryoga ria senorak dan seheboh waktu itu.

see you again, girls

photo courtesy : Donna Imelda, Lestari, Latree Manohara
Read More »

12 Agustus 2015

Kuliner Semarang (part 1)

Lawang Sewu, Semarang
Kuliner Semarang itu apa saja sih? 

Begitulah kira-kira yang dilontarkan oleh para blogger dari Tangerang, Batam, Yogyakarta dan Malang yang kapan hari berniat ingin berjumpa denganku yang ceria dan renyah ini. Iya...renyah... Serenyah kerupuk satu toples yang diremes-remes dengan gemes :D :D  *lalu mereka pun mengunyah2 diriku

Sebenarnya dari sobat-sobat blogger yang kopdar di Semarang itu hampir semua belum pernah kujumpa. Ada Mba Katerina Es yang kukenal via Lestari (sesama blogger Semarang), Mba Dee An dari Batam yang hanya kutau via dunia maya, Mba Primastuti dari Yogyakarta yang malahan baru kenal beberapa hari menjelang hari H via FB dan WA, serta pasangan suami istri Ihwan - Ivonie dari Malang yang cuma kenal lewat dunia maya pula saat aku pernah menjadi kontributor di buku My Wedding Story terbitan Mozaik Indie milik mereka. Ada pula Mba Diah Indri sesama kontributor di buku tersebut yang alhamdulillah bisa kujumpai secara nyata, yang ternyata beliau itu sekarang tinggal di Semarang juga. Yeaayy... lengkap sudah perolehan rejekiku berupa teman-teman baru.

Pada postingan sebelumnya sudah kuceritakan rute perjalanan kami. Mulai dari Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah. Ketika baru satu tempat kami jelajahi, rasa lapar sudah mendera. Perut sudah minta diisi nih. Maklum, kami memang janjian di Lawang Sewu sebagai meeting point pukul 09.00. Kurang lebih dua jam jalan-jalan di sana tentu saja perut kami sudah meronta-ronta. Kami??? Kayaknya eike doang deh yang laper :D :D 

Pilihan jatuh ke makanan dengan cita rasa segar yang berbahan utama mie kuning nan lezat. Siapa sih yang enggak suka mie? Hampir semua orang menyukai hidangan dari mie. Maka dipilihlah Mie Kopyok Pak Dhuwur yang terletak di Jl. Tanjung No. 18 A Semarang. Kalau dari stasiun kereta api Poncol dekat sekali, tinggal lurus saja dari depan stasiun ada jalan bernama Jl. Tanjung. Ikuti saja jalan itu, jangan berbalik arah. Lha wong jalan satu arah masak mau berbalik arah gimana coba hehehehe....

Aku jadi ingat saat terakhir kali datang ke Pak Dhuwur ini pas libur lebaran kemarin. Byuuuhhh... antrian padat sekali. Faktor bosan opor plus belum banyak warung yang buka kali yaaaa... Mau makan aja ngantrinya sampai keringetan bak fitness bareng Matt Damon *ihiiiirrr.....

Meskipun kali ini antrian tidak mengular, namun warung mie kopyok tetap penuh. Rombongan kami pun dengan sabar menunggu giliran dilayani. Mas...massss.... layanilah kami maaasss....

markimampyok.... mari kita makan mie kopyok :)
Eitss...jangan ngeres loh... emang yang ngeladenin mas mas semua di warung ini. Kalau kami minta dilayani mbak mbak kan malah aneh :)  Maka mas-mas itu pun makin sibuk. Tidak hanya saat membuatkan hidangan untuk kami, tetapi juga sabar saat teman-teman blogger mengambil berbagai foto mereka dari segala penjuru. Mereka nggak tau tuh kalau fotonya bakalan jadi seperti di bawah ini hihihiii... Tiwas jungkatan lan mesem ngujiwat :D

Mie Kopyok Pak Dhuwur, Semarang
Yeaaayy... mie kopyok kami sudah siap. Mie kuning, tahu, dan lontong ini disiram kuah bening plus air bawang mentah. Dengan tambahan kecap manis, potongan seledri, bawang goreng plus remasan kerupuk gendar, hidangan ini sukses membuat kami cleguk cleguk tak sabar. Eh, kami?? Eike aja deh kayaknya. Selagi yang lain sibuk memotret (lumayan ntar bisa dipinjem fotonya hehehee...), tanpa babibu langsung kuserbu mie kopyok di depanku. Nggak pakai lama piringku pun licin tandas. Rasa segar mie kopyok yang dipadu dengan imbuhan sambal cabe rawit ini mantep banget.

Kenyang? Sebenarnya enggak sih, cuma kalau mau nambah kan malu bhahahaa... Masak sekar kedaton makannya setampah :D :D 

Berapa harga seporsinya?

DUA BELAS RIBU... mantep banget aku jawabnya saat mau itung-itungan di kasir. Loh ternyata seporsi sepuluh ribu. Dua belas ribu itu kapan hari pas masih libur lebaran. Hahahaha... udah teriak salah pulak ngasih taunya. 

Berhubung porsi makanan ini antara kenyang dan tidak, tentunya kurang afdol lah ya kalau tidak melanjutkan ke menu kuliner berikutnya. Apakah itu? 

Ntar aja ya disambung ke episode selanjutnya. Masih terbayang-bayang nih segernya mie kopyok, kuliner Semarang yang sederhana namun ngangeni itu. Iya, ngangeni, sama dengan aku kan? *terima lemparan koin, uang kertas, bilyet giro, cek maupun gadget terkini :D :D 

-------
Terima kasih tak terhingga untuk Mba Katerina Es, pemilik travelerien.com yang berkenan meminjamkan foto-foto ciamiknya untuk kugunakan pada postingan ini.
Read More »

10 Agustus 2015

Kopdar Blogger di Semarang

Mendekatkan yang jauh..... Itulah salah satu fungsi handphone. Dengan aneka aplikasi yang terpasang di dalamnya, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah fasilitas chat rame-rame. Bisa di aplikasi messenger, BBM ataupun WA. Yang perlu diingat satu lho ya sobat, dekatkanlah yang jauh, bukan jauhkan yang dekat (bila terlalu sibuk dengan gadget hingga lupa ada orang terkasih di dekatnya) :)

Nah, hari Sabtu yang lalu tanggal 8 Agustus 2015 aku mendapatkan rejeki nomplok yang bahkan sebelumnya tidak pernah kubayangkan. Aku yang minim jalan-jalan ini ternyata punya kesempatan untuk ikutan kopdar blogger di Semarang. Kopdar dengan para blogger yang jejakan kakinya sudah kemana-mana. 

Kebetulan saja sih aku memang tinggal di Semarang. Jadi pas para blogger kece itu janjian ketemuan di kota lunpia aku beruntung ikut kecolek. Para blogger itu ada yang dari Batam, Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Uiiihhh....senengnya mau ketemuan dengan mereka.

Senangnya jalan-jalan barengan, photo credit : Primastuti Satrianto

Kisah persiapan belakang layar untuk kopdar ini seru banget. Ada yang janjian bawa high heels buat sesi pemotretan, kaca mata hitam, dan aneka scarf. Ada penyusunan itinerary yang bolak-balik revisi, udah ngalah-ngalahin revisi skripsi deh pokoknya. Tapi seruuuuuu banget. 

Demi berfoto menggunakan kaca mata hitam, aku pun nekat ikut-ikutan pakai juga. Padahal itu kaca mata nggak ada ukuran minusnya. Jadi berasa di dunia samar-samar nan hitam deh kala berfoto itu. Tapi keren kaaannn itu fotoku di atas, yang pakai kaca mata hitam sendiri *iyain ajalah biar damai duniamu :)


Daaannn....foto seru-seruan memang nggak bisa lepas dari tongsis. Meskipun ada yang bersedia motretin, tetap aja ya sahabat setia welfie ini eksis dimana-mana. Asal nemu spot asyik langsung deh tongsis beraksi. Ikuuuuttt ikuuuuttt.... langsung deh semua mendekat bagaikan tersihir oleh kemilau tongsis dan smartphonenya :)

Hanya sehari saja kesempatanku bisa jalan-jalan seru dengan mereka semua. Mereka adalah Mb Katerina Es, Mb Dee An dan suami dari Batam, Mb Primastuti Satrianto dengan ayang pandanya :) , dua sejoli Ihwan - Ivonie dari Malang - lengkap dengan putra ganteng mereka Aim, Mb Diah Indri, Mb Fauziah dan sesama blogger dari Semarang, Lestariku tercyincyaaaahhhh....

Lantas dapet apa aja seharian ngider di Semarang?

Jalan-jalan dimulai dari meeting point di Lawang Sewu. Ada yang belum tau Lawang Sewu kah?

muaachh.... Lawang Sewu jadi saksi foto chibi ini  :)

Iconic kota yang berupa bangunan dengan pintu yang super banyak ini berada di tengah kota, tepatnya di bunderan Tugu Muda. Tugu Muda sendiri didirikan untuk mengenang jasa para pemuda Semarang yang dengan gigih mempertahankan kota tercinta dari gempuran penjajah. Lawang Sewu ini berada tepat di depan Tugu Muda. Dua simbol Kota Semarang yang menyimpan sejarah panjang dalam mengawal perjalanan kota hingga kini.

Lawang Sewu dahulu digunakan sebagai pusat kantor perkeretaapian. Kesini-kesininya kok malah dikenal sebagai tempat yang horor, di situ daku merasa sedih :(  Kalaulah terkesan kosong dan sangar, itu tentu saja tak lepas dari faktor tak dihuni dalam waktu yang lama. Justru dengan kita datang ke sanalah pemasukan dari sisi wisata bisa didapatkan oleh pengelola gedung ini, agar ke depannya berbagai sisi bangunan yang butuh perbaikan bisa segera dirawat dan menjadi cantik seperti sedia kala. Yuuk yuukk ramaikan kunjungan ke Lawang Sewu. Enggak horor kok, lebih horor ngeliat wajahku hahahahaa....

Nah, setelah dari Lawang Sewu, perjalanan lanjut ke Sam Poo Kong, kelenteng yang dibangun untuk petilasan seorang laksamana dari Tiongkok yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Di lokasi yang lebih dikenal dengan nama Gedung Batu itulah laksamana beragama Islam itu pertama kali mendarat di kota Semarang. 

Selepas Lawang Sewu dan Sam Poo Kong, kami tak lupa pula menikmati kecantikan Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Nanti ya ceritanya dibagi ke episode berikutnya. Hahahaa... kayak sinetron aja sampai berseri-seri :)  Ntar deh sekalian cerita kulinernya, ada Mie Kopyok Pak Dhuwur, Es Panekuk, Lunpia dan wiskul penuh kesabaran di Yu Tum.

Wiskul penuh kesabaran?? Apa pula itu???  Tungguin postingan berikutnya ya temans.... *berasa seleb aja ditungguin beritanya :D

from MAJT with love

Hyuuukk.... jalan-jalan ke Semarang yuuuuukk....


Note : semua foto pinjaman dari Mb Primastuti Satrianto, tengkyuuu darleeenkkk...
Read More »

07 Agustus 2015

5 Hal Yang Menyenangkan Saat Cuti

5 Hal Yang Menyenangkan Saat Cuti. Kenapa tiba-tiba kepikiran soal cuti?

Cuti lebaran belum lama berlalu, kenapa sekarang sudah ngomongin soal cuti lagi ya? Masih kurang?

Yang kebetulan pada bekerja di luar rumah ngikut orang (alias mburuh), rata-rata pada dapet cuti lebaran berapa lama sih? Hanya tanggal merah saja? 3 hari? 5 hari? Seminggu? Rata-rata memang segitu sih ya, plus cuti tambahan yang diambil dari jatah cuti tahunan.

Eike libur 2 MINGGU sodara-sodaraaaahh... Cukup sekali bila ada kelonggaran rejeki untuk bepergian ke luar kota, bahkan ke luar negeri. Mimpi-mimpi untuk bisa sampai ke Mekah, Madinah, Heidelberg, London, Venice, dan berbagai kota di belahan bumi yang lain tetap membara di dada. Namun apa daya, sekedar pergi ke Ungaran saja tidak terlaksana. Ungaran yang hanya sepelemparan kolor saja tidak tersentuh, bagaimana bisa bepergian ke luar negeri hahahaaa...

Teruuuss... nyesel gituh lebaran nggak kemana-mana?

Tidak juga, banyak hal yang bisa dilakukan meskipun tidak bepergian kemana-mana. Menjadi pencuci piring, pencuci baju, petugas nyapu dan ngepel, tim eksekutif belanja dari satu warung ke warung yang lain. Ternyata asyik juga loh. 

Cuti tidak sebatas saat lebaran dan masa libur sekolah anak-anak saja. Pada waktu-waktu tertentu, terutama setelah gelombang taifun pekerjaan mendera kita sepanjang waktu, cuti sehari saja rasanya sudah luar biasa.

Memang apa enaknya sih cuti? Ini dia 5 hal yang menyenangkan saat cuti versi buruh ngamplas ;)

  1. Bisa bangun siang. Iya beneeeerr.... Habis shubuhan memang sebenarnya disarankan untuk tidak kembali ke peraduan. Tapi bisa bangun siang itu surgaaaaa banget rasanya. Kan cuma sesekali. Kalau tiap hari bangun siang ya ke laut aja sana :)
  2. Bisa lebih dekat dengan anak-anak. Si kakak dan si adek ya, kalau ibunya pengin istirahat di rumah, nggak mau rugi mereka. Kakak yang sehari-harinya berangkat sekolah naik sepeda, dari malam sebelumnya pasti sudah bikin jadwal untuk ibunya. Antar sekolah maksimal pukul 06.30 karena pukul 06.45 gerbang sekolahnya akan ditutup, trus pulangnya nanti minta dijemput pukul 12.00 kalau hari biasa, kalau pas ada jam tambahan ya pukul 14.00. Nah, lebih bossy mana coba, bos di kantor yang nggak pernah minta diantar jemput atau si kakak? hahahahaa.... Tapi di balik instruksinya itu, sebenarnya dia pengin pamerin ibunya yang selama ini nggak pernah nganterin sekolah. Ibunya kan cantik jelitaaaa *plaaaakkkk... Sedangkan adek yang biasanya di TK dijemput si bibik, mendadak nggak kenal sama bibiknya, maunya nempel ibunya. Bahagia macam mana lagi coba yang coba kudustakan? *berkaca-kaca  *lanjut tidur lagi setelah anter sekolah
  3. Bisa menata rumah dengan seksama. Jangan dikira pencitraan doang loh ini, karena seperti yang sudah diketahui oleh khalayak ramai, menata rumah itu tidak bisa dilakukan dalam hitungan menit dan jam. Butuh waktu khusus untuk sekedar memutuskan mau digeser kemana ini rak buku. Hal sesimpel itu baru akan terpikirkan saat kita ada di rumah cukup lama. Kitaaaa??? Gw aja keleusss.... hihihii... maap maaaappp.... Iya, diriku memang tipikal ibu bekerja yang kurang concern dengan ketertiban perabotan, ada kursi malang melintang aja berasa masih indah loh dunia :)
  4. Bisa mengeksekusi hobi yang kusukai dengan tenang. Bagi sobat blogger yang sering ngintipin timeline dan blogku, tentunya menemukan fakta bahwa aku ini suka banget tuker-tukeran postcard / kartu pos. Nah, selama ini karena sering lelah sepulang kerja, kartu-kartu kiriman dari luar kota dan luar negeri itu hanya kusimpan di dalam kotak. Kadang bacanya saja cuma sekilas. Nah, dengan libur satu hari saja, kumpulan kartu pos itu bisa kutata rapi di folder-folder khusus yang telah kusiapkan. Plus membacanya satu-satu dengan perlahan sembari googling nama tempat yang tertera di kartu pos, biar lebih tau fakta-fakta menarik yang ada di balik pengiriman kartu tersebut. Bisa jadi tambahan pengetahuan juga loh.
    maem nugget tahu buatan ibu-kakak-adek
  5. Bisa belajar masak. <<<MASAAAAKKK>>>... Meski kehidupan keluarga tidak begitu terpengaruh oleh ketidakbecusanku dalam memasak, sebenarnya malu juga loh udah sekian lama bisanya cuma masak itu dan ituuuu ajah. Pengin sesekali bikin masakan spesial untuk keluarga. Pernah sekali waktu mencoba, bikin hidangan dengan nasi, waktu itu ada sisa sambal trasi semalam. Kubikinlah nasi goreng sambal terasi sebagian. Trus karena si kecil nggak doyan pedes, kubikin nasi kuning. Nasi kuning kan gampang, bumbunya cuma kunyit, serai, garam dan santan kan? CMIIW. Trus di piring besar, nasi goreng dan nasi kuning itu kucetak bersebelahan. Alay alay gitu dibentuk love. Ternyata langsung licin tandas. Anak-anak bilang ibu hebat bisa masak. Oalaaahh Ngger, cah ayu lan cah bagus, keterlaluan ya ibumu ini nggak pernah masak. Saking nggak pernahnya, cuma bikin nasi kayak gitu aja kalian sudah bahagia :)
Itulah 5 hal yang menyenangkan saat cuti untukku. Bagi teman-teman yang masih bekerja di luar rumah dan ngikut orang gini, biasanya cutinya dimanfaatkan untuk apa saja kah? Bagi teman-teman yang menguasai area rumah lebih baik dibandingkan aku, kasih saran dong aktivitas apalagi yang bisa kulakukan dengan ceria bersama keluarga. Please share your thought, thanks.
Read More »

04 Agustus 2015

Jepretan Cantik Angela Studio

Jarang pake banget loh aku bisa merasakan difoto oleh seorang fotografer yang bener-bener handal di bidangnya. Rata-rata album foto isinya foto apa adanya. Hasil jepretan kamera ponsel. Jepretan sendiri pulak. Ketauan banget doyan selfie-an. Jangan ditiru ya, tidak baik bagi kesehatan gigi *fotonya sambil mringis terus

pengantin lawas di pelaminan

Nah, beberapa foto keren jepretan fotografer profesional aku punya nih. Pas acara nikahan kakakku di bulan Mei 2015 yang lalu, kami menggunakan jasa Angela Studio untuk mengabadikan foto pernikahan tersebut.. 

Woww... fotografernya Mba Angela kah namanya?

Bukaaannn... Jepretan cantik Angela Studio ini adalah karya seorang bapak ganteng bernama Anton. Beliau ini sensei di dojo tempat suamiku berlatih. Wuiiihh... keren wes, udah ganteng, sensei, jago motret pulak. *maaasss... ojo lali satu pujian bonusnya 10 kali foto loh :D :D 

Semula kakakku hanya mencari tukang potret seadanya karena pernikahannya cuma akad saja di mushola depan rumah. Tidak ada resepsi karena kakak ipar yang menghendaki seperti itu. Tapi kan eman-eman ya kalau moment seistimewa ini tidak diabadikan dengan baik. 

mbakku cantik banget yaaaa... nggak kalah sama adeknya :D

Akhirnya aku dan suami rundingan untuk mencari fotografer yang sudah seperti saudara sendiri. Kalau sama saudara kan urusan biaya tidak masalah. <<MAS ANTON LANGSUNG SHOCKED>>  Akhirnya ya milih Mas Anton yang punya usaha Angela Studio ini.

kayak di studio alam ya Pakne?
Selain profesional dalam memotret, beliau juga helpful saat tukang rias pengantinnya bingung menata pelaminan kecil yang akan digunakan kakakku. Dengan cekatan Mas Anton memilihkan salah satu sudut rumah yang tadinya kami pun tidak kepikiran untuk memanfaatkannya. Dihias dengan cepat dan praktis, jadilah seperti studio alam.

Jeprat-jepret yang dilakukan Angela Studio ini dimulai sejak pelaminan jadi, mempelai wanita dirias, prosesi ijab kabul hingga pengantin duduk di pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari tetangga kiri kanan dan sahabat-sahabat terdekat. Meskipun keluarga kami tidak mengundang siapapun melalui kartu undangan, lha kok ternyata yang datang banyak sekaliiiiii.... Alhamdulillah, keluarga kami masih dianggap saudara oleh banyak orang.


Mas Anton juga senang memfoto kerabat dengan ekspresi bebas. Kami sekeluarga (keluargaku, keluarga kakak sulungku, kedua mempelai) bener-bener dimanjakan oleh beliau untuk urusan fota-foto. Malah disuruh bergaya aneh-aneh. Seperti ituuuuhhh....

kerudung pink (kakak sulung), kerudung hijau (kakak kedua/pengantin)
kerudung biru motif tenun (yang paling cantik) :D :D

Duuughh... bagaimana jiwa narsisku tidak berkembang pesat kalau begini caranya. Biasanya kan foto pernikahan diarahkan agar berpenampilan santun dan cantik / ganteng. Nah ini, ancur minah semua ekspresinya. Mungkin Mas Anton tau kalau kami sekeluarga tertekan bila diharuskan berfoto rapi hahahaa... Sering-sering aja ya mas motret keluarga kami. *keluarga yang aneh dan keren

Bagi teman-teman yang sedang mencari jasa fotografer handal untuk event-event penting yang sedang ditangani, bisa loh kontak Angela Studio melalui akun di bawah ini :

FB :  Antz Anton | Phone : 085 740 8555 73


2 versi fotoku saat bersama suami dan sohib kentel kami


Terima kasih banyak Mas Anton untuk jepretan cantik Angela Studio-nya. Terima kasih juga sudah membuatkan versi karikatur fotoku seperti di atas. Meskipun remuk redam wajahnya, namun dikau beneran cihuy olah gambarnya. Sukses terus untuk Angela Studio-nya ya. 

Read More »