Tampilkan postingan dengan label membaca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label membaca. Tampilkan semua postingan

05 Desember 2015

Berkunjung ke Penerbit Buku : Makin Cinta Baca dan Semangat Menulis


Ngobrolin tentang semangat membaca memang tak ada habisnya. Apalagi bila di sekeliling kita banyak orang yang sama gemar membacanya dengan kita. Serasa never ending love story kaaaaannn....

Pada postinganku sebelumnya telah kutulis tentang usaha untuk menaikkan semangat membaca dan menulis dengan menghadiri book launching. Kebetulan di Semarang ada beberapa teman penulis yang memang produktif menghasilkan karya berupa buku. Jenis bukunya bermacam-macam, ada novel, buku traveling, buku agama hingga ke pictorial book. Seneeengg sekali saat mendapatkan sharing behind the scene terwujudnya buku itu sendiri.

Asyiknya lagi nih, di Semarang sini aku bisa berkumpul dengan banyak perempuan yang memiliki minat yang sama. Dulu banget nggak ngeh apa itu Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN). Masuk ke komunitas itu juga nggak sengaja. Eeehhh...begitu ketemuan dan sering ikutan acara-acara yang diadakan oleh IIDN lama-lama merasa jadi anggota keluarga deh.

Gimana enggak merasa dianggap keluarga kalau di grup tersebut berbagai ilmu menulis dibagikan. Belum lagi uji nyali berupa event-event menulis pun silih berganti diinformasikan. Jadi ya, diriku yang tadinya hanya sekedar gemar membaca kini sudah mulai berani untuk menulis sesuatu. Menulis yang didasari oleh kecintaan terhadap aneka  bacaan.

Yuk baca juga tulisan lama namun berseri-seri ini :  IIDN??? enggak nyangka bangeeeddzzz...


ngubek ruang redaksi Penerbit Tiga Serangkai, Solo

Belum lagi saat komunitas ini mengajak para membernya untuk jalan-jalan bersama. Bukan sekedar jalan-jalan bersuka ria saja loh ini. Ibu-ibu dengan gembolan bayi ini tak putus semangat untuk menimba ilmu langsung dari penerbit.

Loh, suka membaca dan ingin jadi penulis kok malah ke penerbit? Kenapa enggak 'meguru' ke penulis senior saja?

Di IIDN Semarang sendiri sebenarnya sudah banyak penulis yang telah mondar-mandir di jagad persilatan buku. Namun yang bikin salut dari mereka itu ya, meskipun sudah menjadi penulis produktif, tetap saja andhap asor alias rendah hati, tetap menganggap ilmu menulis itu harus terus digali dari berbagai sisi. Bahkan tak jarang ada penulis tenar di antara mereka yang masih ikut workshop menulis. Malah diriku ini yang bukan siapa-siapa suka malas ikutan hihihiiii....

display aneka buku menarik di Tiga Serangkai

Menjalin silaturahim dengan penerbit penting juga bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Pada saat kunjungan ke Penerbit Tiga Serangkai ini jadi tau deh segmentasi pembaca dari penerbit tersebut. Selain itu bisa mendapatkan informasi naskah-naskah seperti apakah yang masih dibutuhkan oleh penerbit.

Writer wannabe mana sanggup yak nulis buku?

Nah, pesimistis model begini ini yang sedapat mungkin kita dobrak. Sampai sekarang loh aku masih heran, dengan segala kemampuanku yang terbatas, Alhamdulillah bisa menyelesaikan naskah buku parenting Islami bersama kedua penulis keren lainnya.

melihat calon cover buku sendiri itu rasanya gimanaaaaa gitu loh

Anakku Tiket Surgaku yang telah beredar di tobuk
Ya, tawaran untuk mengerjakan buku parenting Islami ini kuambil dengan sedikit kenekatan. Gimana nggak nekat coba, aku kan belum terlalu sering menulis artikel parenting. Mengirimkan artikel parenting ke media massa juga tak pernah. Paling-paling sekedar menulis curcolan ala ibu-ibu saja di blog. Sanggup apa enggak ya ikutan project ini?

Namun setelah kupikir berulang-ulang, kapan lagi dong aku memaksa diri untuk menaikkan kemampuan kalau tidak ikutan project menulis seperti ini. Alhamdulillah, dengan tenggat waktu yang hanya sekitar 2 bulan, aku dan kedua penulis lainnya (Aan Wulandari dan Wuri Nugraeni) berhasil menyelesaikan buku berjudul Anakku Tiket Surgaku .

Luar biasa deh rasanyaaaa... khususnya untukku yang kebiasaan menulis asal-asalan saja. Saat berkunjung ke Penerbit Tiga Serangkai dan ditunjukkan calon cover buku, rasanya sudah melambung tinggi ke angkasa. Terima kasih banyak lhoooo para editor di Tiga Serangkai, sudah sabar sekali mengarahkan tulisanku yang 'berlarian' kesana kemari :)  Untungnya ya, buku parenting ini memang menggunakan gaya bahasa yang santai dan mudah dicerna. Berisi tentang berbagai pengalaman dan tips para ibu dalam mengarahkan putra-putrinya beribadah sejak kecil. Bagi pembaca yang masih memiliki anak kecil, bakalan berasa 'gue banget' deh saat membuka lembar demi lembarnya.

Bertemu langsung dengan orang-orang di balik layar yang ada di penerbit itu membuat kita jadi ngeh akan banyak hal. Bagaimana mereka harus memilah tulisan dari sekian banyak yang masuk, mengeditnya, menentukan tata layarnya, mencetak hingga ke proses distribusinya. Jalan panjang yang harus dilalui oleh buku tak lepas dari tangan-tangan dingin mereka. Penulis pun diharapkan tak hanya selesai menuliskannya, namun juga ikut memasarkan melalui teman-teman maupun sosial media.

Duh, mana bisa ya kemampuan menulisku meningkat bila tidak bergabung dengan IIDN ini. Untuk teman-teman di kota lain, ada juga kah komunitas menulis seperti ini? Yuuukk berkomunitas dan sharing berbagai hal yang bermanfaat.

Keluarga besar IIDN Semarang jalan-jalan ke Penerbit Tiga Serangkai

Read More »

02 Desember 2015

Book Launching : Memupuk Semangat Membaca dan Menulis


Siapa di antara teman-teman yang suka menghadiri book launching? Nggak ada?? hiiihhh... sendirian dong eike... nebeng siapa niiiyyy *bersandar ke abang ojek

Awal dulu aku gemar mengkhayal dan berani menuliskannya ke larik-larik kalimat dan kemudian mengirimkannya ke media tertentu ya gegara bergabung dengan komunitas menulis. Aslinya memang diriku hobi membaca sejak kecil. Mulai dari Bobo, aneka karya Enid Blyton, dan novel-novel petualangan anak-anak dari Alfred Hitchcock. Serasa tenggelam ke lautan tak bertepi deh kalau sudah pegang bacaan tuh.

Jaman dulu belum terlalu marak tayangan televisi yang penuh dengan tokoh-tokoh heroik idola anak-anak seperti sekarang ini. Jadi pilihannya kalau enggak baca buku ya gaul dengan teman-teman. Gaulnya tentu saja tidak melalui sosmed donk yaaaa (sembunyiin uban). Dahulu para anak harapan bangsa bergaulnya lewat berbagai permainan daerah sesuai asal masing-masing.

Di kampung halamanku yang paling ngetop waktu itu benthik, umbul, engklek dan thung pet. Hahahaa.. nggak tau deh itu harus ku-translate macam mana, lebih asyik menyebut nama permainan secara asli saja. Nah kalau sudah lelah bermain dengan teman-teman, baru deh aku kembali lagi mencumbui koleksi buku-bukuku. Sepaket book worm yang gahol di jamannya kaaannnn... ;)

Membaca ya sekedar membaca saja sih waktu itu. Terbawa suka mengkhayal juga sebenarnya, namun tak pernah berusaha menuangkan khayalan itu ke dalam bentuk tulisan. Baru-baru ini saja sih berani menuangkan tulisan dan dikirim ke media.

Begitu saja munculnya keberanian menulis?

Tentu saja tidak. Khusus untukku pribadi, it took sooooo long sebelum akhirnya berani merealisasikan khayalan menjadi tulisan. Jujur saja itu tak akan terjadi tanpa dorongan semangat dari sahabat-sahabat di komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis Semarang. Dari mereka lah tersulut panasnya hatiku, gelinya kupingku, dan gatalnya jemariku untuk mewujudkan rangkaian kalimat yang ingin kutulis. Setiap kali ada karya anggota komunitas yang terbit, rasanya gimanaaa gitu. Ya ikut bangga, ikut bahagia, tapi ikut mangkel karena aku kok tak kunjung bisa seperti si penulis itu.

Saat menghadiri book launching karya Aan Diha, penulis dan editor handal dari Semarang

Pengin nulis tuh sebenarnya nulis apa siiiyy... Asal tulis saja kah?

Semakin banyak membaca karya-karya yang ditulis oleh para sahabat, maka sedikit demi sedikit jadi paham tentang alur cerita dari sebuah buku. Apalagi bila buku tersebut dalam bentuk novel ya. Ada grafik konflik yang harus dikelola di dalam cerita agar tetap mematri perhatian dari pembacanya. Iyuuuhhh... ini dia yang sulit banget. 

Tak sekedar menulis fiksi saja yang kuperhatikan. Berbagai buku non-fiksi juga kubaca agar belajar juga mensarikan wacana yang digelar di masing-masing buku. Berawal dari hobi mengikuti book launching dan kopdaran dengan para penulis, Alhamdulillah sudah ada beberapa buku antologi dimana ada karyaku di sana. Yah, baru sebatas antologi nih, doain dong teman biar bisa punya buku solo :) Pengin keren juga donk kayak neng cantik Dewi Rieka yang kondang kaunang sejagad kos dodol itu :)

foto sama penulis keren dulu laahh... Mba Aan, semoga aku bisa produktif kayak dirimu


Read More »