15 Oktober 2013

Giveaway : 10th Wedding Anniversary

Dear sahabat,

Seakan belum lama aku mengalami indahnya saat-saat ijab kabul, eh tau-tau sudah memasuki sepuluh tahun pertama pernikahan. Sepuluh tahun yang kulewati bersama dengan suami dan kedua buah hatiku, yang ternyata lebih banyak suka dibandingkan dukanya. Alhamdulillah. 

Sebagai teaser, sahabat bisa mengikuti Kisah Romantis Ayah dan Ibu di tulisan yang kuikutsertakan di tantangan tema khusus pada #30HariNonStopNgeblog yang diadakan oleh Blogdetik kapan hari. Cerita simpel tentang metamorfosa cinta sepasang anak muda yang akhirnya menjelma menjadi ayah-ibu bagi seorang gadis cilik-cantik-pintar-sholeha  dan seorang bocah ganteng-sholeh-pintar. Alhamdulillah kedua buah hati tercinta itu selalu sehat dan memiliki tatap mata bercahaya. Cahaya yang sekuat mentari, mampu menerangi hati kedua orang tuanya dan menghalau gelapnya badai masalah. *koq jadi gini siiihh nulisnya....

Aku ingin berbagi kebahagiaan nih dengan sahabat semua, baik sahabat di dunia maya maupun yang pernah / sering berjumpa denganku secara langsung. Tak banyak memang hadiahnya (aku lebih suka menyebutnya tanda mata), pun juga value-nya tak seberapa karena baru sebatas itu yang kumampu. Semoga tanda mata dariku berikut ini bisa menyenangkan dan berguna untuk sahabat semua :


2 buah My Wedding Story, buku antologi keduaku. Buku ini mengisahkan berbagai cerita unik para penulisnya dalam persiapan pernikahan. Sesuai dengan genre menulis yang kusukai, aku menampilkan kisah yang berbeda dari kontributor lainnya di buku ini. Aneka kejadian gokil yang takkan pernah terlupakan lah yang kubawa masuk ke buku istimewa ini. Istimewa karena terbit pas menjelang ulang tahun pernikahanku yang kesepuluh.


1 buah kaos merchandise yang akan kupasangkan dengan salah satu buku My Wedding Story di atas. Cantik dan keren nih desainnya.

 

2 buah Voucher dari Aluna Home Spa. Voucher ini akan kuberikan untuk peserta yang memenuhi tantangan khusus di giveaway ini. Detail tantangan ada pada ketentuan giveaway di bawah.

Voucher ini persembahan Reny Mangajun, sahabat masa kuliahku yang sukses menjalankan bisnis home spa. Silakan sahabat menengok detail bisnisnya di page Aluna Home Spa.


10 buah Multi Purpose Box yang cantik. Produk istimewa ini persembahan sahabat masa kuliahku, Diah Purwaningsih, pengusaha sekaligus pemilik Studio Sapi, pembuat berbagai produk hamper yang berdesain unik .


2 buku Indonesia Dari Balik Jendelaku, langsung dari penulisnya Pakdhe Abdul Cholik, seleb blogger terkenal dari Jombang, Jawa Timur. Buku yang digagas berdasarkan tulisan-tulisan yang diposting pada event #30HariNonStopNgeblog. Padahal event itu belum ada sebulan berlalu, namun Pakdhe rupanya telah merancang jauh-jauh hari untuk persiapan penerbitan buku ini.



1 buku Anak Kos Dodol Dikomikin vol. 4 dan 1 buku Anak Kos Dodol Return. Tanda mata ini persembahan dari penulisnya langsung, Dewi Rieka, sahabat dan mentor menulisku yang sukses menularkan virus gokilnya padaku :D


1 buku Cenat Cenut Reporter, buku yang bercerita tentang 'dunia hitam' di balik profesi reporter. Buku gokil yang menjadi one of my favourite ones. Persembahan sahabat dan mentor menulisku, Wuri Nugraeni. Nanti akan ada pula karya flanel dari Wuri yang mendampingi buku ini, namun saat ini foto produk belum bisa diunggah, jenis produk menyesuaikan dengan stok yang ada.

1 buah buku Engkau Lebih Dari Bidadari persembahan sang penulis mba  Dian Nafi, sahabat sekaligus mentor menulis di IIDN Semarang.


1 buku Beauty Jannaty, buku terbaru dari mba Norma Keisya Avicenna, sahabat di IIDN Semarang. Buku ini 'fresh from the oven' loh, baru terbit bulan September 2013.

1 buku Kabut Dalam Cahaya dan 1 buku The Last Soul persembahan mas Ihwan Hariyanto, pemilik Mozaik Indie Publisher. Kawan sekaligus partner berdiskusi seputar dunia kepenulisan dan indie publishing.


3 buah produk Tupperware persembahan shohibul giveaway,
diambil dari koleksi dagangannya ;)


2 buah buku Membuat Aksesoris Dengan Teknik Cabochon Embroidery, persembahan dari Dini Sarbini, teman baikku semasa kuliah di Semarang dulu. Saat ini sukses sebagai pengusaha aksesoris cabochon dan owner Dini's Bead

10 buah buku Bunda of Arabia karya Jihan Davincka dkk.
 

1 buah tas sulam pita, persembahan mba Elly Nurmawati   (wohoooo...shohibul GA ngiler liat tasnya, mupeeenggg....)


1 buah komik Cintaku Tertambat di Facebook persembahan salah satu penulis naskahnya jeng Rahmi Aziza, sahabat menulis sekaligus mentor ngeblogku di IIDN Semarang

1 buah BB Cream Wrinkle Improvement dari mba Esti Sulistyawan


Itulah beberapa tanda mata yang bisa diberikan oleh shohibul giveaway untuk sahabat semua yang berkenan meluangkan waktu untuk berpartisipasi dan meramaikan hajatan kecil ini. Tidak menutup kemungkinan jumlah tanda mata bertambah bila ada sahabat yang berkenan menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi giveaway ini.

Cara mengikuti giveaway ini tidak susah kok, beneeerrr... cuma ini yang harus dilakukan :
  1. Membuat postingan di blog atau note Facebook tentang pernikahan. Apa saja, bisa tentang hikmah dari kejadian tertentu di pernikahan, cerita mengharukan, cerita menginspirasi bahkan cerita konyol yang mewarnai biduk rumah tangga. Shohibul giveaway tidak bermaksud membuka aib ataupun rahasia terdalam dari pernikahan sahabat semua. Sahabat tentu jauh lebih tau mana yang sebaiknya diceritakan mana yang tidak. 
  2. Meskipun temanya tentang pernikahan, bukan berarti yang masih lajang tidak boleh ikutan loh. Bisa saja menceritakan kehidupan pernikahan orang tua, saudara, teman atau pun opini pribadi tentang arti pernikahan. 
  3. Untuk sahabat blogger : giveaway ini berlaku bagi pengguna platform blog terbuka apa saja, yang penting bisa dikomentari shohibul giveaway maupun peserta lainnya. Paling ngenes ya saat berkunjung ke blog sahabat begitu mau komentar ternyata harus subscribe dulu. Ngeluuuu...
  4. Berteman denganku melalui beberapa pilihan ini. 1) Melalui blog ini : Be my friend via email (ada tuh di pojok kanan atas). 2) Melalui akun Facebook : Uniek Kaswarganti.  3) Melalui akun Twitter : @UniekTweety.  Ini bukan modus pengerahan massa, hanya sekedar memfasilitasi sahabat semua untuk ter-update dengan pengumuman penerima tanda mata dari giveaway ini. 
  5. Bagi sahabat blogger maupun pengguna note Facebook, wajib mendaftarkan kepesertaannya pada kolom komentar di bawah, dengan mencantumkan Nama, Judul Artikel, Url Postingan dan pernyataan kesediaan menggunakan voucher Aluna (khusus bagi peserta tantangan khusus)
  6. Tantangan khusus untuk peminat voucher Aluna Home Spa. Voucher ini berlaku untuk treatment khusus couple / pasangan suami istri dengan hingga 30 November 2013. Detail treatment tergantung availability dari Aluna Home Spa. Voucher ini tidak bisa diuangkan namun bisa digunakan tanpa harus membayar biaya tambahan apapun. Adapun syarat bagi peminat tantangan khusus adalah : 1)  Peminat harus berdomisili di Semarang, Solo dan sekitarnya. Ini syarat mutlak untuk menghindari mubazirnya voucher ini gara-gara sahabat tidak menggunakannya dengan alasan domisili tempat tinggal terlalu jauh dari lokasi Aluna Home Spa (saat ini Aluna Home Spa baru memiliki cabang di Semarang dan Solo).  2) Sertakan pernyataan kesediaan sahabat untuk memanfaatkan voucher ini bila beruntung nanti. Pernyataan cukup ditulis di bawah pendaftaran url artikel. ditambahkan di bagian terbawah postingan blog / note fb yang telah didaftarkan. 3) Bebas menulis cerita pernikahan sesuai gaya menulis sahabat sendiri. Berhubung ini tantangan khusus, shohibul giveaway ingin ada bumbu pelesiran, jalan-jalan, leisure atau apa saja yang bisa berkaitan dengan Home Spa. Kesempatan mendapatkan voucher ini akan makin tinggi dengan tambahan poin saat peserta tantangan mampu merujukkan home spa yang sehat ke Aluna Home Spa di dalam tulisannya.
  7. Giveaway ini berlaku sejak pertama kali diposting hingga tanggal 15 Oktober 2013. Insya Allah  tanggal 25 Oktober 2013  pengumuman siapa saja yang mendapatkan tanda mata akan di-publish, baik melalui postingan blog, maupun pengumuman di Facebook dan Twitter.
  8. Siapa saja boleh mengikuti giveaway ini, namun tanda mata akan dikirimkan ke alamat di Indonesia saja ya. 
  9. Satu orang sahabat boleh mengirimkan maksimal 2 tulisan dan tidak tertutup kemungkinan dua-duanya mendapatkan tanda mata. Jadi ayo keluarkan kemampuan terbaik sahabat untuk melenakan dan menarik hati shohibul giveaway sebagai juri tunggal :)
  10. Pada bagian akhir tulisan, mohon sertakan sedikit ucapan maupun doa bagi shohibul giveaway berkaitan dengan wedding anniversary-nya yang kesepuluh. Ini bukan paksaan karena shohibul giveaway yakin, setiap doa baik yang dipanjatkan akan diijabahi oleh Yang Maha Kuasa dan akan kembali secara berlipat ganda.
  11. Bagi sahabat blogger mohon cantumkan : Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine. Berikan link hidup ke postingan giveaway ini pada tulisan Giveaway 10th Wedding Anniversary. Juga berikan link hidup ke http://uniek-kaswarganti.blogspot.com/ pada tulisan Heart of Mine.
  12. Bagi sahabat pengguna note Facebook, lakukan hal yang serupa dengan cara mencantumkan url postingan giveaway ini maupun url blog Heart of Mine seperti di atas.
  13. Sertakan logo giveaway berikut ini di bagian bawah postingan sebagai bukti kepesertaan sahabat semua dalam giveaway ini. Bagi sahabat blogger, shohibul giveaway memiliki tambahan tanda mata khusus bagi 2 orang peserta yang memasang logo giveaway ini di sidebar blognya dan memberikan link hidup ke postingan giveaway ini. Dua orang yang beruntung itu akan dipilih melalui sistem 'kopyokan'. Ini optional lho ya, tidak memaksa, hanya mengiming-imingi saja :D 

Oke sahabat, ditunggu ya tulisan / kisah pernikahan yang semoga bermanfaat, menghibur maupun menginspirasi para pembacanya. Happy writing....


--------------------------------

Terima kasih tak terhingga kuucapkan pada para sponsor yang telah berkenan meramaikan giveaway ini dengan tanda mata khasnya  :
 1. Pakdhe Abdul Cholik, penulis buku Indonesia Dari Balik Jendelaku, owner Blogcamp
 

2. Reny S. Mangajun, owner Aluna Home Spa

3. Diah Purwaningsih, owner Studio Sapi

4. Dewi Rieka, penulis buku Anak Kos Dodol Dikomikin 4 dan Anak Kos Dodol Return

5. Wuri Nugraeni, penulis buku Cenat Cenut Reporter dan pengusaha flanel

6. Dian Nafi, penulis buku Engkau Lebih dari Bidadari

7. Norma Keisya Avicenna, penulis buku Beauty Jannaty

8. Ihwan Hariyanto, pemilik Mozaik Indie Publisher

9. Jihan Davincka, penulis buku Bunda of Arabia

10. Dini Sarbini, penulis buku Membuat Aksesoris Dengan Teknik Cabochon Embroidery

11. Elly Nurmawati F, pemilik usaha Dodolan Bu Ulin

12. Rahmi Aziza, penulis naskah komik di buku Cintaku Tertambat di Facebook

13. Esti Sulistyawan, pemilik blog My Love Note

Read More »

Kebanggaan Semu Yang Tak Perlu

Apa sih arti kebanggaan buat loe ?



Terhenyak juga saat melihat book trailer di atas. Seakan menamparku secara pedas pada kesombongan masa lalu. Selalu mencoba mencari pengakuan atas sesuatu yang kuatasnamakan sebagai profesionalitas bekerja.

Bertahun-tahun yang lalu aku hengkang dari suatu perusahaan export demi mendapatkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Di perusahaan baru yang masih bergerak di bidang sama, aku diterima dengan gaji yang jauh lebih tinggi, adapun tingkat kesulitan yang harus kuhadapi jauh lebih ringan. Etos kerja menggila di perusahaan sebelumnya tak kutemukan di tempat baru ini. Semua orang kurasa berjalan teramat 'lamban', langkahku yang harus selalu tergesa dan diburu waktu seakan tidak 'match' dengan semua orang di sekelilingku.

Akhirnya kusadari sesuatu : aku terlalu ambisius. Ambisi yang hanya pas diterapkan di lingkungan kerja yang memang membutuhkannya untuk tumbuh subur. Tapi tidak di sini. Di tempatku bekerja sekarang. Kudapati lintang pukang langkahku ternyata membuatku terjerembab sendiri. I run for nothing here.

Aku direkrut oleh perusahaan baru ini karena belum adanya tenaga ahli untuk mengurus aneka perijinan dan birokasi ekspor. Di perusahaan sebelumnya, tak hanya seluk beluk proses ekspor saja yang menjadi tanggung jawabku. Selain mandiri mencari buyer aku juga diberi tambahan pekerjaan oleh big boss untuk handle produksi. Ya pekerjaan hariannya jadi bertumpuk-tumpuk deh. Sudah lazim bila di bagian produksi itu karyawannya banyak yang berpendidikan pas-pasan, kadang ada juga yang hanya lulusan SD. I have to deal with it, mengatur jadwal kerja mereka dan memberikan instruksi secara langsung. How I have to translate my language into theirs lah yang memberikanku banyak pelajaran berharga.

Mulai dari planning kerja tiap hari, harus mencapai target pengiriman sekian container sebelum deadline yang kutetapkan sendiri (sesuai wewenang yang diberikan bos). Belum lagi saat harus mengirim personil untuk dinas luar mencari bahan baku, tak hanya ke luar kota, kadang-kadang harus sampai ke luar pulau. Padahal di saat bersamaan, aku harus tiap saat update orderan, sudah cukupkah order yang kudapat agar 'asap pabrik' tetap mengepul. Di saat karyawan produksi sudah banyak yang pulang, aku masih harus berkutat dengan komunikasi via internet dengan buyer yang ada di luar negeri. Mau bagaimana lagi, sebagian besar customer ada di Eropa, di sana kan 7 jam lebih lambat dibandingkan di Indonesia. Ibarat orang berjualan, saat di sini kita sudah bersiap-siap pulang mereka baru gelar lapak :)

Nah, berbekal kemampuan kerja dan jaringan pembeli itu lah aku melangkah di perusahaan baru. Namun tak sesuai dengan yang kuperkirakan, di sini langkahku sangat dibatasi. Khusus untuk komunikasi dengan buyer sudah disediakan personil tersendiri. Aku khusus menangani birokrasi pemerintah dan lika-liku prosedur ekspor saja. Aku sih oke oke saja. Pekerjaan malah jauh lebih ringan.

Yang kemudian menjadi tidak oke manakala manajer pabrik mengeluh padaku untuk mencarikan tambahan buyer. Semula kulakukan approach dengan buyer-buyer lamaku yang dengan senang hati menurunkan order di tempat baru ini karena mereka sudah kenal baik denganku. Setelah approach berhasil, tentu saja buyer kuhubungkan langsung dengan person in charge yang berkaitan dengan masuknya order. Semuanya terasa biasa sampai suatu saat kutemukan sesuatu yang cukup menusuk kalbu.

Big boss memanggilku dan menanyakan apakah aku bersedia membantu untuk mencarikan tambahan buyer, karena selama ini si marketing telah bekerja keras mendapatkan pembeli baru, namun kapasitas pabrik masih terlalu besar. Intinya ordernya masih kurang gitu loh. Hellooooo... what should I say? Apa mesti ngomong ke boss kalau selama ini para pembeli itu berasal dariku? Jadi selama ini tak ada yang menyampaikan kepada beliau tentang hal ini?

Ah, kutelan saja pil pahit itu. Tak mampu membicarakannya lebih lanjut dengan beliau. Terasa melelahkan sekali saat harus menuntut pengakuan dari orang lain. Toh orang lain itu tak pernah tau bahwa apa yang dinilai kecil, yang sepertinya tak berarti, telah kita lakukan demi kemaslahatan orang banyak.

mempersiapkan, mengawasi dan mengatur proses seperti ini lah keseharianku

Lama-lama kupikir bisa gila kalau harus teriak sana-sini demi kebanggaan semu yang tak perlu itu. Deretan container yang mengantri untuk proses muat barang itu sudah cukup kutatap dengan penuh kebanggaan. Aku, si bukan siapa-siapa itu, ternyata mampu menggerakkan roda kehidupan banyak orang. Seliweran pekerja lapangan yang sibuk membantuku memuat barang, tatapan bahagia mereka yang membayangkan premi muatan nanti di masa gajian, semuanya terasa jauh lebih indah. Lebih bermakna.

Kupaksa diriku diam dalam sejuta permenungan. Sudah puaskah aku pada tidak adanya pengakuan perusahaan atas jasaku selama ini. Dan akhirnya kutemukan satu jawaban yang cukup membuatku istirahat dari lelahnya berlari mencari sesuatu yang bernama kebanggaan itu.

Setiap kali order akan turun, akulah yang pertama ditelpon atau diemail oleh si buyer. Meskipun setiap kali email itu ku-forward pada yang berwenang, si buyer tak pernah mengubah pola komunikasinya. Bahkan saat proses pengerjaan barang belum selesai, bukan PIC-nya yang dikontak. Justru aku yang selalu terbenam dalam tumpukan dokumen dan berkutat dengan pekerjaan lapangan lah yang dicari. Yah, cukup menghibur lah. Berarti si buyer jauh lebih nyaman dan percaya padaku. Bagaikan oase di padang tandus saat kusadari hal ini. Ternyata tak hanya barisan ballpoint, kertas, komputer, tinta, cap, mesin fotokopi, container, palletized deckings dan orang lapangan saja yang menghargai 'sentuhan'ku. Lumayan lah. Not too bad ;)

satu dari sekian ribu, yang sedang melaju ke tuannya yang baru - sumber dari sini

Saat memandang container demi container berlalu keluar dari lokasi muat, keringat, lelah dan aneka ketegangan kerja pra loading terbayar sudah oleh secabik kebanggaan. Rasa bangga yang masih terus dihantui oleh bayangan tumpukan container yang melaju ke negara tujuan, profit yang dihasilkan perusahaan, premi tak seberapa yang kuterima, sedikit tambahan uang lelah bagi pekerja lainnya. Ah...

Aku dan para pekerja lapangan hanyalah orang kecil yang harus terus menggeliat maju demi mengepulnya dapur keluarga. Para pencari nafkah yang mau tak mau harus selalu mampu menerima takdir di tempat kerja. Cukup sudah kebanggaanku dan mereka saat rupiah yang kami hasilkan bisa digunakan untuk membayar sekolah, membeli jajan anak-anak, belanja harian dan kadang-kadang sedikit tabungan. Adakah lagi yang lebih membanggakan dari itu? Sederhana sekali kan?

Nah, jadi sah ya bila sekarang aku balik bertanya kepada para pembaca tulisan ini. Apa sih arti kebanggaan buat loe?

Read More »

07 Oktober 2013

My Iron Lady, My Sweetest One

Dear Ib...

Saat kupandang garis kerut di kening, di pipi, leher dan semua anggota tubuhmu, tak percaya rasanya bila kini Ib sudah masuk pada hitungan tujuh puluh. Bukan karena hendak mengingkari takdir, Ib. Ada banyak hal yang membuatku sering lupa, bahwa Ib kini tak lagi muda.

Sering ha ha hi hi bersama.
Tak pernah lupa saling mengolok, apalagi bila masing-masing dari kita sedang terjangkit penyakit lupa.
Kerap bercanda dengan anak cucu laksana sahabat karib saja.
Paling jago bersiul di keluarga (bikin ngiri karena aku tak bisa bersiul sama sekali).
Pergi kemana-mana sendiri saja, tak mau diantar. Mana ada nyai-nyai berusia tujuh puluhan yang masih keukeuh naik sepeda motor sendiri kalau bukan dirimu, Ib.
Jadi nggak aneh kan Ib bila aku terus beranggapan bahwa Ib masih sama dengan tiga puluh tahun yang lalu, saat memboncengkan aku kemana-mana naik sepeda.

Ib, panggilanku padamu memang terasa aneh. Tapi aku sangat menyukainya. Dari keempat putra-putrimu, hanya aku yang memberimu nama kesayangan seperti itu. Apa karena faktor aku anak bungsu sehingga seenaknya saja memanggil seperti itu? Suatu wujud kemanjaan, benarkah begitu, Ib?

Sepanjang hampir empat puluh tahun menjadi darah dagingmu, aku jarang sekali merasa kau manja di masa kecilku. Di bawah didikanmu, Ib, aku selalu berjuang untuk menjadi juara kelas. Untuk alasan-alasan tertentu.Kadang-kadang hanya demi memiliki sepeda mini saja, aku kautantang untuk mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Atau demi nambah uang saku, lagi-lagi aku harus memacu prestasi. Terlahir dan dibesarkan di keluarga yang memiliki tingkat ekonomi pas-pasan membuatku nyaman-nyaman saja dengan pola didik yang kauterapkan. Bahkan aku bisa berbangga diri, saat lulus SD memiliki tabungan ratusan ribu, yang kala itu merupakan jumlah yang tak sedikit bagi anak berusia sebelas tahun yang selalu ngotot menyisihkan uang jajannya yang tak seberapa. Semua itu berkat jerih payahmu, Ib.

Teringat saat aku kelas satu SD, bangun pagi pun harus segera berpacu dengan waktu. Bersama ketiga kakakku aku harus buru-buru memberi makan ribuan ayam petelur yang waktu itu dipelihara bapak untuk mendukung perekonomian keluarga. Siapa lagi yang ribut membangunkan kami dan menyediakan sarapan beserta seragam yang telah terseterika rapi kalau bukan engkau, Ib? 

Saat ini baru bisa kubayangkan, betapa dulu engkau harus menjelma menjadi ibu yang berhati baja sekaligus penuh kasih sayang. Sungguh belum bisa kubandingkan diriku dengan apa yang telah kauberikan pada aku dan kakak-kakakku waktu itu, Ib. Meski kini aku telah menjadi seorang ibu, namun perjuangan dan pengorbanan yang kulakukan belum seberapa dibandingkan dengan dirimu dulu.

Setelah aku beranjak remaja, saat jiwa petualangku telah menyesaki rongga dada, kau tak tunjukkan tanda-tanda khawatir sedikit pun saat aku hendak pergi berkelana beberapa hari. Justru bapaklah yang dulu sering mengucapkan kata khawatir dan tak segan-segan melarangku bepergian walaupun kadar kenekadan anaknya ini akhirnya mengalahkan segala larangannya. Apakah waktu itu kau sudah tak sayang lagi padaku, Ib?

Ternyata pertanyaan yang tak perlu sekaligus tak tau diri ini terjawab sudah. Saat putri kecilku gembira ria bermain lumpur di sawah dan kuomeli dia dengan aneka kata tak indah, kau hanya berucap : Nah, itu dulu yang Ib rasakan saat engkau mendaki berbagai gunung nun jauh di sana. Ib ingin melarangmu. Tapi coba kau lihat sekarang, begitu bahagianya wajah putri kecilmu saat belepotan lumpur seperti itu. Itulah bagaimana dulu Ib mencoba berdamai dengan perasaan Ib sendiri, saat kau datang penuh lelah, kadang-kadang penuh goresan di tubuhmu, kulitmu melegam, tubuhmu bau, wajah dan rambutmu awut-awutan. Coba kaupikir lagi, bagaimana dulu Ib bisa menerima semua itu terjadi pada putri bungsu yang sangat ingin Ib eman-eman? Semua hanya demi sorot bahagia yang selalu terpancar di matamu, anakku sayang. Kebahagiaan yang tak bisa Ib beli dengan apapun, bahkan oleh perhatian melalui segala omelan. Ya kan?

Malu sekali diriku saat terungkap jawaban atas pertanyaan 'penting' di masa lalu itu. Di balik julukan 'Iron Lady' yang kuberikan padamu itu, sesungguhnya kau lah bagian termanis dalam hidupku, Ib. Meski kini aku telah berbahagia dengan keluarga kecilku, you are still the best part of my life. Ever.

Maafkan juga bila hingga kini aku belum bisa membalas budi dengan sesuatu yang berarti ya, Ib. Senyum ceria, canda dan juga gaya 'khas'mu lah yang ingin selalu kulihat setiap kali bersamamu. Doakan aku, anakmu yang dulu tak tau diri ini, agar bisa terus menceriakan hari-harimu. Semampuku. Sekuat dayaku. Setebal keyakinanku yang dulu selalu merasa mampu terbang tanpa sayap, seakan-akan perkasa, padahal itu semua semata-mata karena doamu yang tak pernah putus.

Begitu juga dengan cinta dan doaku kini untukmu, Ib, yang tak pernah putus di antara doa-doaku untuk putra-putriku. Semoga sehat selalu dan berbahagia bersama anak dan cucu.

Luv you my sweetest lady...

From me, your Ragil Kuning :)
Read More »

03 Oktober 2013

Audisi Menulis "Cinta Terpendam"

Banyak yang bilang jatuh cinta berjuta rasanya, apalagi jatuh cinta untuk pertama kali. Saat kedua mata bertemu, saat harapanku ada padanya, saat keindahan duniawi terpancar alamiah, saat itu pula aku hanya bisa memendam rasa. Bukan karna aku tak mampu menggapai, tapi ada seseorang yang sedang menggenggam erat tangannya. Atau kepribadiannya yang terlalu sempurna yang tak mungkin kumiliki. Atau mungkin ada alasan tertentu lainnya. 

Mozaiker pernah mengalami hal serupa? Jangan hanya menjadi pengagum, memandangnya dengan jarak 2 meter sudah membuat bahagia. Ini saatnya Mozaiker membuat event untuk kalian. Tuangkan semua ide gilamu tentang cinta terpendam dalam sebuah tulisan. 

SYARAT &KETENTUAN: 
  1. Lomba terbuka untuk umum. 
  2. Wajib me-Like fanpage MozaikIndie Publisher, meng-add FB Mozaik Indie Publisher dan Nova Pjn (https://www.facebook.com/nova.blank) sebagai PJ event. 
  3. Peserta wajib menyebarluaskan info lomba ini dengan cara meng-copy-paste di catatan FB masing-masing. Tag 20teman FB termasuk FB Mozaik IndiePublisher dan Nova Pjn (sebagai buktitelah mendaftar event ini). Jikalewat blog, maka kamu harus publish blogmu di twitter dengan format:#AudisiCintaTerpendam[linkblogmu] mention: @MozaikIndie dan minim 5 orang temanmu. 
  4. Kisah nyata yang belum pernah dipublikasikan, bisa kisah sendiri (sudut pandang orang pertama, aku atau saya) atau menceritakan orang lain dengan sudut pandang orangketiga (dia), nama orangnya boleh disamarkan. Jika yang ditulis adalah kisah orang lain maka harus ada keterangan dari orang yang bersangkutan bahwa itu adalah kisah nyata. 
  5. Tiap peserta hanya boleh mengirimkan masing-masing 1 naskah terbaiknya. 
  6. Ditulis di kertas A4, Font; Times New Roman, ukuran huruf 12, spasi 1,5, margin 3333(cm), tidak mengandung SARA dan Pornografi. 
  7. Panjang naskah 6-8 halaman, dan harus menyertakan biodata narasi maksimal 100 kata diakhir naskah. 
  8. Kirim naskah kamu ke email audisicintaterpendam@yahoo.com dengan ketentuan subject dan nama file sbb : CT_nama penulis_judul naskah. Contoh :CP_Merry Januarti_Kusentuh dalam mimpimu. Semua berkas dilampirkan di attachment, jangan di badan email. 
  9. Update peserta bisa dilihat di catatan FB Nova Pjn yang akan dilakukan 1 minggusekali. 
  10. Lomba dimulai hari ini 9 September 2013 dengan deadline 9 Oktober 2013. Pengumuman peserta yang lolos menyusul tergantung kondisi dan banyaknya naskah yang masuk. 

REWARD 
  • 20 naskah yang lolos akan dibukukan di MozaikIndie Publisher. Jika kualitas naskah sangat menjual, akan kami coba ajukan dulu ke penerbit mayor. 
  • 2 naskah terbaik berhak mendapat 1 bukti buku terbit dan sovenir cantik dari PJ. 
  • Semua penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga 15% per buku yang dapat dipesan melalui Mozaik Indie Publisher .Sehingga semakin banyak buku yang kamu jual sebanyak itu pula royalti yang kamu peroleh. Kita sama-sama bisa mempromosikan bukunya dan menjualnya. 

Nah, tunggu apalagi. Jika ada hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan di kolom komentar atau bisa juga menghubungi PJ event. 

Salam Pena 
Mozaik dan NovaPjn
Read More »

29 September 2013

Gotosovie : Ingin Menginspirasi Melalui Sedikit Arti

Bisa jadi aku ini bukan siapa-siapa. Tapi belum tentu juga orang lain bisa menjadi diriku yang bukan siapa-siapa ini. Paling tidak untuk suami dan kedua buah hatiku. I'm everything for them. Terlalu sombong ya? Tentu saja tidak. Hanya mencoba berlogika, bila tak ada diriku, maka tak ada jua lah mereka.

Sejak belasan tahun yang lalu, aku telah terjebak pada rutinitas bekerja yang itu dan itu saja. Meskipun telah berpindah tempat bekerja hingga sepuluh kali, akhirnya aku menemukan satu benang merah di antara berbagai pengalaman itu. Bekerja ikut orang itu tak ada yang menyenangkan. You have to deal with it, or just leave it. Semua tergantung pada yang menjalaninya saja.

Lebih dari delapan jam sehari kuhabiskan di luar rumah. Meninggalkan anak-anak bersama pengasuh dan neneknya. Seakan menjelma menjadi seorang bunda yang tiada rasa. Mungkin begitu anggapan banyak tetangga dan saudara. Tapi tak mengapa, semua cerita pasti ada kelabu maupun warna ceria. Justru untuk itulah hidup masih harus terus berjalan.

Beberapa kali menuliskan kisah sehari-hari, yang sepertinya tiada arti, rupanya sangat tepat untuk dijadikan self healing di antara jebakan rutinitas kerja eight to five. Secuil kisah yang mungkin bisa memberi arti bagi yang membutuhkannya. Who knows? Aku hanya ingin berbagi dan menginspirasi melalui sedikit arti.

Tak jauh beda dengan Gotosovie kan? Pengalaman yang baik itu menginspirasi. Sesuatu yang mencerahkan, atau sesuatu yang menginspirasi. Dari mana datangnya itu? Dari apa saja yang bisa kita kreasikan, bahkan di dalam kehidupan yang super sederhana sekalipun. Tengok ceritaku di sini dan sini. Sederhana dan biasa. Namun potensi inspirasi dari cerita itu hanya pembaca yang tau. The floor is yours.

Punya pengalaman hidup yang berwarna-warni? Baiklah, sebut saja ada orange dan biru seperti Evelyn Orange Sky pada gambar di atas. Kita pun memiliki aneka warna dalam penggalan kisah sederhana, bisa jadi orange dan biru, tak menutup kemungkinan juga hijau dan kuning. Atau ungu? Tak perlu malu untuk berbagi. Sedikit kebaikan jauh lebih berharga saat dibagikan daripada tumpukan rahasia terpendam tentang cerita hebat? Siapa yang bisa belajar dari sana bila kita tak coba untuk membaginya?


Activities make life perfect, don't they? Apapun kegiatan yang kita lakukan, sekecil apapun efeknya, jauh lebih berarti daripada diam di tempat. Menciptakan arti tak melulu tentang seberapa besar, ataupun seberapa berpengaruh. Hitamnya pengalaman yang kita miliki seperti halnya ceritaku di sini, tentu bisa ditarik hikmahnya dengan sedikit arti yang kita bagikan, betul kan? Meski hitam tak selalu berarti kelam, banyak orang yang coba menghindarinya untuk satu dan lain hal. Alangkah berharganya makna yang kita bagi manakala ada orang yang merasa mendapatkan sedikit manfaat dari pengalaman yang kita angkat itu. Simple kan?

Lantas seperti apakah inspirasi yang ingin kita bagi? Tentukan sendiri. Hal kecil pun bisa berarti. Just like Gotosovie. Keindahan itu bisa ditemukan di mana saja. Hal-hal kecil pun menjadi bermakna manakala kita mampu mengungkap arti di baliknya. Yang penting open our mind, seperti yang dilakukan oleh Gotosovie. Terbuka terhadap pengalaman baik dari para pelanggannya untuk dibagikan kepada yang lain.

Berbagi tak mungkin terjadi bila kita hanya berdiam diri. Tak perlu kepada seluruh dunia kita berkata-kata. Cukuplah dengan menginspirasi melalui sedikit arti. Just like Gotosovie.




Read More »

25 September 2013

Andai Aku Jadi Detienne

Bayang lekuk ala Spanish guitar itu terus menghantui pikiranku. Ah, Detienne, kamu bikin iri deh. Bisa banget sih punya badan seksi dan semok begitu. Aku? aku? Serasa ingin kusingkirkan semua kaca pengilon yang ada di dekatku. Hiks, menangis tiada henti dalam hati setiap ingat Detienne dan lekuk pinggangnya.

Bentuk alismu pun sempurna. Pernah kau bercerita, saat liburan kau mencoba yang namanya sulam alis. Ealah, ternyata tak cuma kain ya yang bisa disulam. Aku tak mampu membayangkan kengerian saat kau menyulam alismu, Detienne. Kengerian yang sebenarnya lebih terfokus pada sejumlah uang yang kau pakai untuk itu. Sekali sulam alis berarti anak-anakku tak makan, Nona Cantik.

Detienne Imajiner
Teringat lagi saat kau tengok megahnya Menara Eiffel dan tak lupa kau oleh-olehkan padaku parfum cantik dengan kemasan persis seperti menara itu. Pun kala kauceritakan perjalananmu keliling Eropa dengan mata berbinar-binar dan senyum mengembang, sambil sesekali mengibaskan rambut pirangmu yang indah. Belum lagi kulitmu yang putih mulus itu, Detienne. Bener-bener bikin kesel. Aku telah susah payah menutupi tanganku dengan kaos tangan saat pulang-pergi dari rumah ke pabrik agar tak terkena sengatan matahari. Tetapi tetap saja tubuhku ini gosong dan mangkak tidak keruan. Njengkelke tau ndaaakk...

Oh, Detienne, kau tak pernah tau, sering kuhabiskan hariku dengan berkhayal andai saja aku menjadi dirimu. Pasti aku tak perlu susah-susah bekerja seperti ini. Kau memang bekerja, tapi kurasa itu hanya formalitas saja. Kau bekerja di perusahaan abangmu, berbagai fasilitas dan dispensasi kaudapat. Bahkan kau bisa bebas travelling kemana saja saat hari kerja sedang berlangsung. Tuh, enak kan?  Kalau jadi dirimu, akan kuminta abang untuk memberiku uang saku keliling dunia. Aku kan ingin lihat Great Barrier Reef secara langsung. Belum lagi Taj Mahal nan eksotik. Terus keliling kota dengan Gondola di Venice, wuiihhh.... so romantic. Apalagi kalau bisa singgah di Kremlin dan Red Square-nya, ingin kubayangkan bagaimana rasanya menjadi Tsarina yang dulu bermukim di sana..

Seandainya aku jadi kamu ya Detienne, aku tak perlu buru-buru membuat laporan, sering berkutat dengan keringat di lapangan agar kau bisa segera memberikan laporan itu ke boss-ku, yang juga sekaligus abangmu itu. Aku bisa duduk terus di kantor yang adem, menikmati lagu-lagu Mandarin kesukaanmu, sembari download game-game menarik yang biasa kaumainkan sesuka hati.

Andai aku jadi dirimu, Detienne, aku bisa pilih salah satu cowok bule koleksimu. Kamu memang punya beberapa pacar bule, tapi hingga kini tak satupun kau pilih untuk jadi pendamping. Andai kamu itu aku, pasti sudah dari dulu aku punya anak-anak berhidung mancung dan berambut pirang. 

Setiap malam menjelang, saat capek-capek melanda badan, paling enak berkhayal menjadi dirimu, Detienne. Hidup serba mudah, mau apa saja dituruti abangmu itu, pulang-pergi ke pabrik pakai antar jemput. Bahkan kadang supir antar jemput pabrik tadi kausuruh antar ke salon untuk rebonding ataupun facial. Ish isshh... kau bikin aku ngiri, Detienne.

Mbak, kapan ya aku bisa punya anak-anak yang lucu seperti dirimu. Sudah kumplit pula laki perempuan. Yang sulung cewek, manis imut kayak mbak. Terus adeknya cowok cakep, lucu nggemesin. Doain aku dong mbak biar bisa segera menikah dan punya momongan.

Lamunanku buyar saat Detienne mengatakan kalimat itu. Saat aku mengkhayalkan dirinya hingga ke langit sap tujuh, ternyata dia masih setia duduk di depanku. Semula sih dia minta diajari cara-cara menyusun laporan yang baik untuk direksi. Namun keterusan curcol kemana-mana. Tatapan matanya sendu dan penuh rasa iri saat melihat potret kedua anakku yang kujadikan wall screen. Khayalanku pun tumbang dalam sekejap.



Read More »

18 September 2013

LG G2 : To Me You Are Perfect

Sobat pernah merasakan ketar-ketir di saat benar-benar membutuhkan bantuan gadget namun tanpa disadari kondisi gadget sedang low battery? Padahal sudah merasa nge-charge full semalam, eh pas kondisi urgent malah baterainya nge-drop. Pasti jengkel banget ya.

Aku sering banget mengalami hal seperti ini. Satu telepon selular (ponsel) tua milikku plus satu buah smartphone yang harganya 'miring' sering bikin jengkel manakala dibutuhkan. Baterainya tiba-tiba sudah tinggal satu garis tipis, kadang-kadang malah jadi kedip-kedip saat digunakan untuk menelpon ataupun ber-chatting ria dengan suami. Tadi saat tidak dipakai baik-baik saja, eh begitu dipakai kok malah nge-drop, gimana sih? Gubraaakkk...ya iya lah, tidak dipakai ya awet baterainya :D

Eee... jangan bilang gitu dulu dong, aku salah satu orang yang memang butuh ponsel yang baterainya awet untuk sering-sering berkomunikasi dengan suami. Yang pertama, kami berdua sama-sama bekerja, jadi memang harus kontinyu untuk memantau anak-anak di rumah. Terkadang saat si kecil terlalu lama bermain game di rumah, sedangkan si bibik sudah kewalahan untuk memberitahunya, saat itulah kami berdua harus pasang strategi untuk mengatasi kebandelan si kecil. Tak sekedar via messenger, kami pun kerap harus bertelpon langsung untuk mencari solusi bersama.

Yang kedua, suami bekerja sendiri / tanpa bos, jadi harus ulet kesana kemari mencari 'obyekan'. Resikonya ya tentu saja jadi sering sekali ke luar kota. Nah, bila di dalam kota saja kami sering kontak apalagi saat seperti ini. Selain urusan anak-anak yang kami diskusikan, tentu saja memantau kondisi suami juga perlu. Apalagi suami sudah beberapa kali sakit cukup berat karena kurang mampu menjaga kondisi badan. Terlalu capek bekerja yang dibarengi dengan tidak tertibnya mengatur jam makan. Ini perlu pengawasan khusus dari 'ibu asrama' tentunya :D  Meskipun sering bikin cemas seperti ini, I want you to know my darling : To me you are perfect. Ya perfect bikin rindunya, ya perfect bikin cemasnya :D

Selain berkomunikasi dengan suami, sebenarnya smartphone amat kubutuhkan untuk urusan kantor maupun bisnis pribadi. Di samping bekerja full time di sebuah perusahaan manufaktur wood working, aku pun punya bisnis kecil-kecilan knitted accessories. Padatnya waktu di kantor tidak memungkinkanku untuk memiliki toko offline saat ini. Jadilah usahaku ini kujalankan seratus persen online. Mulai dari mengunggah foto produk hingga melayani berbagai pesanan maupun sekedar tanya jawab dengan calon pembeli. Oleh karena itu kehadiran si smartphone yang unggul merupakan urgensi tersendiri untukku. 

Sayangnya ya itu, smartphone yang sekarang kumiliki sekarang kok sering nge-drop. Padahal juga belum lama-lama amat belinya. Jadi lirak-lirik untuk memiliki yang jauh lebih canggih kalau gini dong. Walhasil, galau level dewa saat melihat si Learning from You ini : 

LG G2 : To me you are perfect, sama perfect-nya dengan suamiku, yang selalu ada di saat aku membutuhkannya, baik melalui keberadaannya secara fisik maupun secara dukungan moril di saat sedang berjauhan. Si G2 ini juga memiliki kualifikasi selalu siaga saat dibutuhkan. Dengan baterai SiO+ 3000 mAh, G2 sepertinya pantas untuk menjadi andalan utama. Tak seperti ponselku yang berbaterai Li-Ion saat ini, sering bikin aku mati gaya di saat butuh mengakses beberapa fiturnya untuk berbagai kepentingan. Dulu aku beli ponselku ini karena body-nya yang slim, gampang dibawa kemana-mana. Tapi ya itu, ternyata ketahanan baterainya tak bisa diandalkan. Sedangkan G2 berbeda, meskipun body-nya super slim (spesifikasi bisa ditengok langsung di LG G2) ternyata daya tahan baterainya luar biasa. Step-design dan anoda silikonnya membuat G2 mampu mencapai kapasitas penyimpanan daya yang maksimum. Didukung adanya chipset GRAM, penggunaan energi baterai bisa direduksi sebesar 10%. Inilah yang membuat G2 menjadi jawara dalam hal ketahanan baterai.

Masih dengan si G2 nih, masih tak percaya dengan berbagai keunggulannya? Lebih baik memang dicontohkan dengan kondisi keseharian saja ya. Ini nih, seperti yang sudah kusebutkan di atas, aku memiliki usaha rumahan memproduksi aksesoris dari bahan rajut. Cantik, meriah dan cute untuk baby girl maupun gadis remaja, sekaligus cool dan anggun sebagai pelengkap tampilan muslimah (untuk produk tertentu) dan wanita dewasa pada umumnya. Selama ini aku hanya mengandalkan kamera 3MP dari ponselku saja. Lumayan sih, tapi kalau dibandingkan dengan yang ini ya jauuuuhhhh....


Eits... ada OIS-nya nih si G2, Optical Image Stabilizer yang merupakan terobosan teknologi dari LG G2. Dengan OIS ini, saat memotret kini bukan lagi menjadi saat yang menegangkan. Bahkan dengan getaran dan gerakan alami yang kita lakukan, foto maupun video yang dihasilkan tetap tajam. 13MP pula, bener-bener high resolution deh ini. Ditambah adanya Multi Points AF yang memungkinkan menetapkan beberapa fokus foto maupun obyek bergerak sekaligus secara akurat dan cepat. Super Resolution-nya berguna untuk zooming tanpa kehilangan kualitas gambar agar detail tetap terjaga. Semula aku terobsesi ingin memiliki kamera digital sebagai penunjang usaha rumahanku ini. Namun kalau bisa dapet LG G2 yang memiliki berbagai fungsi, salah satunya ya kamera beresolusi tinggi, ngapain lagi pusing mikirin punya kamera tersendiri. Boros tempat penyimpanan.

Selain itu aku hobi sekali foto, baik bersama teman maupun keluarga. Pergi kemana pun inginnya selalu mengabadikan moment yang sedang dialami, bisa saja kan moment itu nantinya akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Tapi sering diomelin sama temen nih gara-gara foto yang dihasilkan blur ataupun kurang pencahayaan. Yah, gimana lagi, namanya pengin cepet-cepet, bawaannya jeprat jepret sekenanya saja kan? Kalau goyang sedikit ya itu resikonya.

Lagian kamera smartphone-ku ini sebenarnya juga sudah dilengkapi flash untuk mensiasati kondisi yang gelap. Tapi tetap saja sering tak mampu capture yang romantis saat candle light dinner, awawawww.... sedihnya. Setting kamera untuk night mode memang ada sih di situ, namun setting model ini juga perlu diimbangi dengan konsentrasi tinggi agar tidak goyang-goyang tangan kita saat pengambilan gambar. Repot bener yak?  Beda banget dengan G2 yang ada OIS-nya ini. Meskipun saat kita menggenggam LG G2 tak terlalu kokoh (kadang bernapas pun bikin kamera goyang, percaya kan?) hasil fotonya tetap tajam.

Habis potrat-potret tentu saja yang tak kalah mengasyikkan ya melihat hasilnya di folder media yang terdapat di smartphone-ku. Eh, kok ternyata sering memandang foto yang kurang maksimal gara-gara screen yang terbatas. Maunya sih punya yang bisa display sesempurna ini :

Tentu saja, mana bisa gak bening dan foto sesuai kondisi sebenarnya. Lha wong G2 ini punya 5.2" Full HD IPS, menjadikan gambar sesuai warna aslinya, tulisan tajam sempurna terbaca, serta detail tampilan yang terdefinisikan secara akurat  berkat resolusi 423 piksel per inch. Pasti foto maupun video yang terekam di dalamnya akan tampil sesuai kenyataan. Tak hanya aku yang hobi menikmati foto dan video, anak-anak pun juga sering meng'intervensi' ponselku bila di rumah. Yah, sekedar melihat foto mereka pas jalan-jalan, foto di rumah ataupun sekedar dine-out.


Nah ini nih yang rada bahaya, anak-anak jadi bisa mengakses fitur lain yang kebetulan sedang kubuka. Jadi kehapus deh file-nya, hiks hiks... Kadang berupa foto produk, kadang juga file penting dari kantor. Duh, mau marah ya tidak bisa, namanya juga anak-anak. Yang salah kan aku sendiri, meletakkan ponsel sembarangan.

Pada LG G2 ada satu fitur yang memungkinkan pengaturan Guest Mode, dimana selain user utama (yaitu diriku sendiri) hanya bisa mengakses menu tertentu saja. Tujuannya ya itu tadi, menghindari resiko terganggunya aktivitas di ponsel yang tengah kita kerjakan.

cara setting Guest Mode, created by Uniek


Wah, sampai di sini saja aku sudah terpesona level dewa pada G2. Si ibu narsis ini (julukan teman-temanku gara-gara hobi foto) memang memiliki kegemaran melihat-lihat koleksi fotonya sembari membuka fitur lain di ponsel. Biasanya buka email sekaligus melihat foto, chatting ataupun browsing secara bersamaan. Akibatnya si smartphone itu jadi lemot deh. Smartphone yang nggak smart ya kalau begini caranya? ;)

Berharap si smartphone ini bisa kayak G2 yang seamless alias mulus tanpa lag time saat meng-handle beberapa aplikasi sekaligus. G2 menggunakan processor Qualcomm® Snapdragon™ 800 dengan CPU Quad-core 2.26 Ghz. Pembagian tugas secara efisien keempat core ini tidak hanya membuat G2 mampu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, namun juga meningkatkan hingga 50% kinerja grafis dan mempercepat speed yang dimiliki oleh CPU itu sendiri.

Selain berurusan dengan grafis, ternyata si G2 ini jitu banget loh untuk audionya. Tingkat clarity yang didasari oleh High Quality Sound-nya setanding dengan foto beresolusi tinggi yang dihasilkan oleh kamera seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap kali mendengarkan musik dengan G2, kita tak akan lagi kehilangan tone-tone manis, suara penyanyi yang lembut, atau bahkan detail instrumen lain yang biasanya dinikmati oleh penggila musik. Pas banget nih untukku yang sering mendengarkan musik sembari mengerjakan beberapa tugas kantor. Tak bisa kubayangkan saat getaran bass yang pas dari Roedyanto Wasito-nya Emerald, petikan gitar Lee Ritenour, gesekan violin Vanessa Mae, tiupan saxophone Dave Koz ataupun suara tenor Phil Perry yang hanya samar-samar terdengar gara-gara MP3 player ecek-ecek maupun sistem audio di ponsel lamaku yang memang tidak dikhususkan untuk penikmat musik. Yah, pasti bukan pengalaman yang menyenangkan bagi music-addicts seperti diriku saat menemui penurunan kualitas audio dari music player yang sedang dimainkan. I need you LG G2 : to me you are perfect  *menangis desperate mengharapkan sumbangan G2, menjerit bombastis, sembari menghindar dari sepatu melayang admin LG G2 blog competition :D



Nah, bila pada kamera fitur Super Resolution berguna untuk zooming gambar tanpa kehilangan kualitasnya, di sisi audio G2 memiliki Audio Zoom. Audio Zoom digunakan untuk memfokuskan suara pada obyek tertentu di saat kita sedang melakukan recording video.Fitur unik ini mengandalkan 3 mikropon yang bertugas untuk menonjolkan suara dari obyek utama yang kita inginkan sekaligus meredam suara berisik di sekitarnya. Bisa disimak tutorialnya pada video yang kusertakan di atas. Canggih yaaaa.... *ngiler.com pengin segera punya :)

Merekam video jadi menyenangkan ya bila ada fitur secangih tadi. Apalagi bila kita yang merekam bisa ikutan masuk ke video yang sedang dibuat itu. Hah? Memang bisa ya?

Bisa dong, G2 punya fitur Dual Recording / Dual Camera yang memungkinkan kita menjadi 'aktor' pula di video yang sedang direkam meskipun saat itu kita berada di belakang kamera. Fitur canggih ini memungkinkan kita menghidupkan kamera depan dan belakang secara bersamaan. Ini berlaku baik untuk pengambilan foto maupun merekam video, menggunakan teknologi picture-inpicture yang menempatkan wajah kita di foto maupun video yang sedang kita jepret / rekam.

Mau tau lagi fitur canggih G2 dalam hal rekam-merekam ini? Masih ada lagi lhooo... jangan bosan-bosan mengeksplor G2, yang jitu untuk urusan audio visual ini. G2 masih punya Tracking Zoom saat kita ingin membuat rekaman video yang istimewa. Obyek favorit yang akan kita rekam bisa kita jadikan fokus dalam frame  picture-in-picture tanpa mengabaikan obyek-obyek lainnya yang ada di sekitarnya. Obyek favorit itu tadi akan di-zoom dan ditampilkan pada layar tersendiri di atas video latar belakang.

Haduhhaduuuhh...serasa tak ada habisnya deh kalau mau mengupas satu demi satu fitur canggih dari G2. Untuk kepiawaian dalam fitur zoom, masih ada lagi yang namanya Zoom To Track, dimana saat  menonton rekaman video, kita bisa menentukan obyek mana dipilih untuk diperbesar di screen G2. Seakan-akan kita masih ada di belakang kamera, melakukan zoom in dan menyaksikan obyek favorit yang sayang untuk dilewatkan secara detail. Pilihan tepat nih bila ingin memanjakan mata saat menatap paras cute si Mika X-Factor *eh... maapin uwak yang keganjenan ini ya nak :)


Masih banyak lagi sebenarnya kehebatan si slim G2 ini. Ada KnockON yang memberi kemudahan menghidupkan layar G2 hanya dengan 2 kali mengetuk permukaannya saja. Ini sangat bermanfaat di saat tangan kita dua-duanya sedang sibuk mengerjakan berbagai hal, namun di saat yang sama tiba-tiba tersadar untuk menengok ponsel yang lagi blank screen, padahal tadi sedang digunakan untuk melihat file yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Cukup ketuk dua kali dan layar yang kita inginkan untuk segera muncul langsung tersaji di depan mata.

Kalau untukku sepertinya yang tak kalah pentingnya ini nih, fitur Capture Plus dan Clip Tray. Fiture capture di ponsel rata-rata hanya sebatas menangkap gambar yang ada di layar saja. Tapi bukan seperti itu yang berlaku di G2. Si ramping menawan ini tak hanya melakukan screen capture, namun lebih jauh G2 bisa menyimpan screen shot satu halaman full dari web page yang kita kehendaki.





Coba diklik dulu itu embed videonya, agar tau ke arah mana nanti pembicaraanku di penghujung artikel ini. ;)  Setelah melakukan Capture Plus, hasil capture tadi bisa disimpan dalam Clip Tray, penyimpan aneka file yang mempermudah kita untuk menambahkan berbagai item yang berbeda ke dalamnya. Item-item ini nantinya bisa disertakan ke dalam email, postingan, dokumen maupun pesan.

Melalui fitur terakhir yang kubahas ini, aku punya kesempatan menyimpan berbagai informasi destinasi wisata yang terkumpul dari beberapa web travelling. Simpan di Clip Tray dan tinggal tunjukkan deh ke suami sembari berkata, "Kayaknya sudah waktunya nih pergi ke sini Yah, keren dan romantis lho untuk second honeymoon. Kan akhir bulan September ini nanti wedding anniv kita yang kesepuluh".  Bagaimana, tidak kelihatan licik kan? Tak terlalu mencolok kan triknya? :D

Semoga semesta mendengar doa-doaku. Oh LG G2 : to me you are perfect. Come to me, my baby... 


Note :
Semua gambar dan keterangan tentang G2 diambil dari web resmi LG : www.lg.com/global/g2

Read More »

16 September 2013

Ngerumpiin Chaidir's Web

Dear Sobat Blogger, 

Tau nggak, dari sekian banyak give away, selalu yang bertema review blog itu sukses membuatku adem panas. Kenapa eh kenapa? Karena aku sendiri masih belum begitu mengetahui seluk beluk dunia blog. Habis gimana yaaa.. Lebih asyik curcol dan ikutin kuis sih kalau pas nge-blog gitu *eh  Mungkin kali ini lebih tepat disebut sebagai ajang ngerumpiin Chaidir's web aja kali yaaa... ;)

Tapi nggak tau juga ya, begitu melihat ada salah satu warga Warung Blogger bernama mas Chaidir bikin give away review blog untuk Chaidir's Web ini, hatiku jadi kebat kebit pengin ikutan. Apa karena :
  • Doi itu brondong cakep nan smart? Aihhh, enggak segitunya kale... (sambil ketawa terkikik-kikik ala mak lampir mendamba brondong). 
  • Hadiah mouse wireless-nya yang super memikat beserta buku dan danbo paper craftnya yang keren itu? Yaaa... kemungkinan itu sih... (tetep sambil ketawa-ketiwi nggak jelas sembari ngiler berat saat melirik foto-foto hadiah itu).
  • Tampilan blognya yang memang bagus banget itu? Ho oh, bener banget itu  (sudah mulai pasang tampang serius nih, ssstt.... serius, mau mulai ngreview nih) 
Pertama kali membuka Chaidir's Web akan terlihat tampilan seperti ini :
halaman awal Chaidir's Web

Ajib beneerr... kok bisa seperti halaman muka google gitu ya. Sumpe mati bikin penasaran deh, ini anak dapat template dari mana ya bisa kayak gitu. Sudah beberapa kali aku nyoba ganti template tetep nggak bisa dapet tuh yang kayak gitu. *ya iyalah, sukanya template gretongan mulu :D

Melanjutkan ke menu blognya akan terlihat seperti ini :

Ringkas dan menarik dengan gambar yang ada di artikel disertai sedikit cuplikan dari awal artikelnya. Eye catching banget boooo... Itu tuuuhh, ada juga gambar emoticon kelihatan di bagian kiri atas itu.

Nah, artikel ini yang paling kusuka. Eeee.... jangan memandang sinis gitu dong. Mungkin buat sebagian orang membuat emoticon di blog itu sudah biasa, atau malah mungkin ada yang bilang emoticon itu nggak penting. Yang penting kualitas komennya. Ya terserah aja sih. Yang jelas pada Memasang Emoticon WhatsApp di Blogspot ini ada daya tarik tersendiri bagi emak gaptek seperti diriku. Mau tau alasan kenapa saya suka artikel itu? 

Coba simak keterangan pembuat blog pada artikel tersebut :
Untuk mengetahui kode emoticonnya sahabat cukup mengarahkan kursor mouse tepat diatas gambar yang ingin sahabat gunakan. Nanti secara otomatis akan muncul hover text. Sekali lagi cara ini pun saya adopsi dari smiley emoticon di Facebook, yaitu ketika kursor kita berada diatas gambar smiley akan muncul kode emoticonnya.
Saya harus nyari ide lagi untuk nemuin kode text yang bener-bener cocok untuk dipakek pada emoticon tersebut. Selanjutnya kode text emoticon itu pun harus di translasikan lagi ke bahasa PHP dengan menggunakan istilah Regex yang kemudian dimasukkan ke dalam JavaScript
Huaduhhh... ngomongin apa sih anak muda ini, istilahnya sulit bener untuk dipahami. Eh jangankan memahami istilah ini, mau mencoba mempraktekkannya di blogku aja deg-degan banget. Takutnya ntar malah hancur lebur. Jadi ya mas Chaidir, kalau ente emang baikan, kapan-kapan diajarin tutorialnya yang lebih detail lagi ya. Les privat gretong gituuu... *kedip-kedip genit pada keponakan :D

Yang unik dari Chaidir's Web itu ya pada karakter kartun khasnya : si Wakdir dan Wakder

Wakdir itu singkatan dari Wak Idir, adapun Wakder dari Wak Eder. Nggak tau juga tuh apa arti dari kedua nama itu. Kata si empunya blogger, kedua kartun ini dimaksudkan untuk mewakili dan mencitrakan Chaidir's Web mulai segi tampilan blog, icon dan logo, warnanya, dan dari segi karakternya. Si Wakdir mewakili simbol angka 1 dengan ciri-ciri yang dicitrakan oleh pemilik blogger sebagai :
Otaknya cerdas tapi pemalu
Wakdir
Rajin dan sukanya belajar
Hobinya berbagi ilmu dan pengetahuan
Sifatnya serius dan cuek
Kritis dan jago nulis
Suka nyari solusi dan memotivasi
Bahasanya sopan dan ramah
Introvert dan gak pande bergaul
Adapun Wakder mewakili angka 5 dengan citra berikut ini :
Wakder
Otaknya kreatif tapi pemalas
Berani dan sukanya hiburan
Hobinya berkarya dan cari pengalaman
Suka jahilin orang dan humoris
Jago design dan kadang pelupa
Suka nyanyi dan buat inovasi
Bahasanya suka-suka aja
Outrovert dan suka bergaul
Jiahahaaa...kreatif bener ih mas Chaidir, tokoh animasi saja dibedakan karakternya. Angka 1 dan 5 itu ternyata diambil dari icon C15 atau singkatan dari @Chaidir15. Kalau mereka bersama maka sesuai lah dengan tagline dan tujuan dari blog ini, yaitu Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan. Nah, kalau karakter yang paling pas untuk mewakili blog-ku apa donk mas Chaidir, boleh minta dibuatin? *ups

Asli, sebenarnya aku minder banget loh harus ngreview blog yang perfect banget ini.

Terlihat dari video di atas, bagaimana pergerakan menu tiap kali cursor digeser. Slow motion-nya gak nguwati reeeekkk... Bisa begitu ya? Cuma sayangnya tiap kali menu atas kena pointer, tulisannya jadi hilang, sehingga yang nampak cuma anak menunya saja. Sengaja begitu atau gimana sih mas Chaidir?

Tapi ada satu hal yang cukup melegakan hatiku, yang selalu merasa kecil hati saat berhadapan dengan blog-blog lain, apalagi kalau bukan masalah Page Rank. Walau tadinya bertekad tidak akan mengulik-ulik PR maupun estimasi blog, iseng aja kucoba masukkan url Chaidir's Web ke PR checker tool. Hasilnya... treng treeeenggg...

Nggak tau tuh, si prchecker yang lagi error apa gimana. Masa blog yang isinya udah banyak plus bagus kayak gini masih N/A. Kok sama dengan blog ala emak-emak punyaku yang amburadul itu. Wah, pasti bercanda nih si checker. *ngompor-ngomporin mas Chaidir :D

Bagaimana, sudah semakin tidak bermutu ya reviewku?heheheee... maafkan aku ya mas Chaidir. Dari pertama juga sudah kubilang, aku tuh bisanya ngerumpi. Namun kau tetap memaksaku untuk me-review. Paksaanmu sungguh menggoda imanku xixixiiii... jangan mual mules perih kembung ya mas baca rumpian emak ini. 

Yang jelas Chaidir's Web itu :
  1. Penampilannya sederhana namun keren, atau lebih tepatnya lagi eksklusif, kagak ada yang nyaingin. Cukup dengan warna hitam, putih dan abu-abu Chaidir's web telah memikat mata at the first sight.
  2. Ukuran font yang digunakan cetho welo-welo alias jelas banget. Sangat mendukung optimasi mata pembaca yang sudah berumur macam emak rumpi nan gaptek ini.
  3. Tata letak menu maupun artikelnya eye catching sehingga tidak bikin bingung saat harus bolak-balik dari artikel yang sedang dibaca ke menu semula.
  4. Isinya bermanfaat meskipun bergenre campur-campur. Ada pengalaman, tutorial, psikologi, pendidikan, design dan sebagainya. Menyesuaikan dengan tag-nya : Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan. 
Sip deh, terus berkarya ya mas Chaidir. Keep writing and keep inspiring ;)



Tulisan ini diikutsertakan dalam "First Give Away Chaidir's Web"

Read More »

11 September 2013

Hari Ini Aku Merinding Lagi - Part 1

    Hari ini aku merinding lagi, ingat masa-masa dahulu saat telapak tangan berkeringat berbalut chalk tebal, mencoba mencari ceruk tebing untuk mendaratkan jari yang sudah mulai 'ndredeg' alias bergetar hebat saking capeknya. Merinding bener deh saat menatap foto yang gahar ini :
into Pitch I - Tebing Kelud, 8 September 2013 (courtesy : Alex MG)

    Wuih, keren banget tuh adek-adek dari Wapeala (Mahasiswa Pencinta Alam) Universitas Diponegoro. Mereka sedang mengadakan Pendidikan Lanjutan (Dikjut) Rock Climbing (RC) di Tebing Kelud, Jawa Timur. Tim terdiri dari 3 orang, salah satunya cewek booo...
 
     Beberapa malam sebelumnya, adek-adek dari 'fakultas pencinta alam' yang kuikuti dulu semasa kuliah mampir sebentar ke rumah. Kesempatan untuk ngobrol nih, biar tau perkembangan organisasi tercinta yang dulu sempat mendarah daging dan membuatku kerasan di bangku kuliah alias tak segera lulus ;)  Hanya bisa memberikan pandangan berbagai hal seputar manajemen organisasi yang sekiranya bisa membantu mereka menemukan jawaban atas permasalahan keanggotaan yang sedang dihadapi.

    Apapun yang sedang dialami oleh adek-adek saat ini, aku tetap bangga luar biasa pada mereka. Di antara himpitan jatah masa kuliah yang sudah tak sepanjang dulu lagi, mereka tetap aktif berkegiatan di alam bebas, yang notabene selalu menyedot waktu, tenaga dan biaya. Makanya aku tak mau sering ikutan nge-judge berbagai kelemahan mereka yang sering diangkat ke permukaan oleh senior-seniornya, meskipun sebenarnya itu bentuk perhatian dan kecintaan mas & mbak terhadap adek-adeknya. Agar gelora petualang mereka terus menyala. Toh kondisi yang dialami saat ini jelas berbeda dari dulu, duluuuuu sekali saat euphoria menjadi pencinta alam masih luar biasa. 

    Menjadi anggota pencinta alam yang berbentuk organisasi memang tak semudah kelompok pencinta alam yang tak punya AD / ART, yang cukup berkumpul di suatu tempat sebelum menyandang carrier untuk melaju ke lokasi pendakian / pemanjatan / pengarungan / penyelaman. Mereka yang setelah berkegiatan bisa pulang ke rumah dan tak perlu memikirkan lagi minggu depan atau bulan depan harus ada kegiatan apalagi. Belum lagi saat harus bertanggung jawab secara finansial kepada pihak universitas yang telah memberikan suntikan dana untuk program-program besar. Butuh ekstra pemikiran dan kesediaan meluangkan waktu untuk menggagas program-program rutin yang wajib ada dalam hidup sebuah organisasi. Jadi tak hanya sekedar naik gunung sini, panjat tebing sana, arung jeram di sungai situ, diving di kepulauan ini, dan sebagainya. 

    Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kira-kira begitulah peribahasa yang bisa diambil untuk menggambarkan repotnya menjalankan organisasi pencinta alam. Menghidupkan nyawa organisasi sekaligus membentuk anggota yang tangguh. Tangguh secara fisik maupun mental. Secara fisik jelas sudah, masak berpetualang tanpa latihan fisik, emang di sana nanti mau digendong melulu? :D  Lalu kenapa harus tangguh secara mental juga? Harus tegar saat berpetualang ya, enggak cengeng, enggak panggil-panggil mami papi?  Itu sih harus. Bukan, bukan itu maksudku. Jauh lebih dalam lagi, ketangguhan mental yang mampu membuat seseorang tetap berada di baris terdepan organisasi, bahkan saat organisasi itu sedang terancam bahaya. 

    Bahaya itu bukan dalam bentuk serangan fisik dari pihak luar, itu sih sudah kuno, sudah tak layak adu fisik. Mahasiswa kok 'gelutan', ora mutu :D  Bahaya laten seperti malas, tak mau repot, mudah menyerah sebelum berusaha, naaahh... itu dia maksudku. Pencinta alam dalam wadah organisasi butuh regenerasi, harus terus hidup dari tahun ke tahun sebagai wujud eksistensi. Menggagas masalah regenerasi memang tak akan pernah ada habisnya. Ada yang ngotot tentang kualitas calon anggota yang akan diterima, ada juga yang bilang kuantitas anggota itu perlu. Semua itu kembali lagi kepada kebutuhan organisasi, mau dibawa kemana para petualang dan pencinta lingkungan ini bergerak di masa depan. Ini juga tantangan lho,  justru lebih sulit dibandingkan teknik travers 5 pitch ataupun ber-hanging bivoak ;)

    Sungguh, meskipun sudah tidak aktif berkomunikasi dengan adek-adek ini, setiap kali mereka 'tembus' ke berbagai destinasi petualangan, selalu aku merinding lagi. Ingat tentang kekompakan, persaudaraan, dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapainya. Petualang itu butuh tantangan Dek, kalau belum nemu tantangan, sana gih buruan dicari. Semangat terus ya dekadek...


masih merinding saat ingat ikatan persaudaraan utk mencapai Puncak Garuda (Merapi)

Read More »