Saat akhir tahun tiba, banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk merencanakan liburan bersama keluarga atau teman-teman. Liburan ini sering kali menjadi pemicu motivasi bagi sebagian besar orang untuk mulai menabung dari awal tahun. Maunya ntar akhir tahun bisa menikmati liburan tanpa terbebani soal biaya lagi.
Home » Posts filed under jalan-jalan
Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan
02 Januari 2025
Platform Pemesanan Wisata Murah: Solusi atau Tantangan bagi Pengusaha Lokal?
04 Mei 2016
Pesona Wisata di Dusun Bambu Lembang
Bentar lagi libur panjang kan ya ini? Pas banget dong kalau kita gerak cepat mempersiapkan rencana mau jelong-jelong kemana gitu. Nah, salah satu yang pantas dilirik ya Dusun Bambu.
Dusun Bambu layak menjadi destinasi wisata dalam liburan panjang akhir minggu ini. Tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Burangrang Cisarua Lembang ini menyajikan area wisata yang dilengkapi dengan restaurant, villa serta Pasar Khatulistiwa dan Tegal Pangulinan. Hotel juga banyak tersedia di sekitar lokasi Dusun Bambu.
Untuk sampai ke Dusun Bambu Lembang, bagi mereka yang berasal dari Jakarta, perjalanan darat Jakarta - Bandung bisa via kereta, bis maupun mobil pribadi. Biasanya sekitar 2 sampe 3 jam ya dengan kendaraan pribadi kalau pas nggak hectic ;) Siap-siap memanjangkan usus nih kalau pas musim libur panjang week end seperti ini. Apalagi buatku yang harus mengawali perjalanan dari Kota Lunpia dulu. Hoossshh... butuh obat kuat dan suplemen untuk daya tahan fisik nih ;)
Meskipun lelah karena perjalanan jauh, bagi yang muslim jangan lupa lho untuk tetap beribadah. Ada Masjid Alun-Alun Kota Bandung yang bisa kita gunakan untuk sholat maupun beristirahat sejenak selepas masuk kawasan Bandung. Ah, jadi ingat nih sahabat-sahabat blogger yang pada tinggal di kota ini. Halooooo teteh dan akang, temani aku doooonggg.... :)
Menurut beberapa artikel yang kubaca, dari Alun-alun Kota Bandung ini kita bakal menempuh perjalanan lebih dari 1 jam untuk sampai ke Dusun Bambu. Dusun Bambu terletak di Jalan Kolonel Masturi Km 11. Bisa langsung free masuk ke sana nggak sih?
Well, untuk masuk ke Dusun Bambu kita beli tiket masuk dulu ya. Nggak mahal-mahal amat kok, cuma Rp. 15.000 per orang. Eh dengan catatan harga sewaktu-waktu dapat berubah. Mau ceki ceki lagi aaahh demi fix nya soal tiket masuk ini.
Oh ya, di Dusun Bambu ini pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dari luar. Demi menjaga keamanan dan kesehatan kali ya jadi mereka menawarkan bundling service seperti ini. Ntar kalau pengunjung membawa jajanan dari luar trus kenapa-kenapa di sana, tentunya pihak pengelola bakalan kesulitan kan ya menemukan penyebabnya. Salah-salah malah dikira mereka lagi yang jadi penyebabnya. Reasonable lah kalau ada kebijaksanaan seperti ini. Aku sendiri maklum banget dengan ketentuan yang diterapkan beberapa tempat wisata berkaitan dengan hal tersebut.
Jika pergi secara rombongan, ada salah satu tips dari teman yang hobi jalan-jalan nih yang sampai sekarang masih kuingat-ingat : kumpulkan uang tiket menjadi satu agar lebih mudah mengkordinirnya. Daripada bayar sendiri-sendiri kan malah ribet. Belum kalau antriannya penuh sesak, kan kesian yang sudah agak berumur maupun anak kecil. Betul kan?
Perlu nggak bawa kamera kalau pergi ke Dusun Bambu?
Gimana maksud loe yak halan-halan ke tempat asyik tanpa bawa kamera hihihiii... Bawa dong, kamera dari smartphone pun sekarang udah canggih-canggih kok. Mengabadikan keindahan di Dusun Bambu ga bakalan rugi deh.
Tempat pertama yang bisa dikunjungi di Dusun Bambu adalah Lutung Kasarung. Kayak judul legenda yang sering kita dengar itu ya. Lutung Kasarung merupakan bangunan kecil menyerupai sarang burung yang berbentuk kapsul. Ada danau kecilnya dengan restaurant Purbasari di sekelilingnya juga loh.
![]() |
sumber foto : kabarrakyat.co |
Beragam aktifitas bisa dilakukan di Dusun Bambu, mulai dengan naik perahu, bermain ATV, latihan memanah dan menembak, dan tentu saja juga mencicipi beraneka ragamnya jajanan dan kuliner yang ada di Dusun Bambu.
Sebagai tambahan informasi nih ya, saat di Dusun Bambu jika ingin membeli sesuatu, kita harus menukarkan uang dengan kupon. Nanti pada saat ingin membayar dan membeli sesuatu, kita tinggal gunakan saja kupon tersebut.
Setelah puas mengunjungi satu persatu tempat yang ada di Dusun Bambu seperti Lutung Kasarung, danau dan Restaurant Purbasari, kita masih punya banyak tujuan menarik lainnya loh yang bisa dinikmati selama di sana. Ada camping ground dan wahana bermain anak-anaknya juga. Wiiihh... paket komplit kan ya kalau liburan ke sana mengajak serta buah hati kita. Masjid di Dusun Bambu juga cukup bersih dan nyaman untuk digunakan sholat bagi para pengunjung.
![]() |
sumber foto : bisbandung.com |
![]() |
sumber foto : sauus.com |
Eh eeehh.. ada juga loh tempat berkumpul yang asyik kalau pas rame-rame pergi ke Dusun Bambu. Itu, danau dekat kebun strawberry. Setelah capek keliling-keliling, bisa nih jadi alternatif untuk relax sejenak di sini.
Dusun Bambu merupakan tempat wisata yang tergolong baru di Lembang Bandung. Dulu udah pernah sih bareng teman-teman kuliah reunian di Lembang, tapi bukan di Dusun Bambu. Jadi tempat ini pantas ditarget untuk disambangi lah ya pas liburan. Buat teman-teman yang pas berkunjung ke Lembang juga, bisa banget nih mampir ke tempat wisata yang satuini. Selain untuk berwisata, tempat ini juga sangat cocok untuk dijadikan tempat pemotretan, baik itu untuk majalah, pre wedding, atau belajar photography. Spot dan areanya yang sangat indah amatlah disayangkan jika tak diabadikan.
Waaawww... udah kebayang ajah nih bisa update akun sosmed dengan setting tempat seperti foto-foto di atas tadi. Instagenic banget kan ya tempatnya. Ya kan ya kaaaan.... Mau capek atau ngantuk setelah menempuh perjalanan panjang, kalau liat tempat kayak gini sih demi apa ajah bakalan pose syantiek dan heboh deh ah ;)
Yuukk liburan ke Lembang yuuukk... Jika ingin bermalam di sekitar Lembang, banyak loh hotel yang bisa dipilih. Nggak usah bingung tanya sana sini soal info dan harga hotel, coba aja klik di sini.
09 Januari 2016
Santai Sejenak Bersama Keluarga
Kadang-kadang suka ngiri nih dengan teman-teman yang tinggal di Jakarta. Kenapa eh kenapa sih kok ngiri?
Iya dong, di sana kan ada aneka tempat menarik yang kalau dikunjungi dalam sehari juga nggak bakalan habis-habis. Bahkan sampai kaki gempor pun kalau mau terus keliling kota tak akan ada habisnya. Kalau ditulis ke dalam catatan perjalanan yang kemudian dibukukan, bakalan nggak selesai-selesai serinya ;)
Tapi kan ya ga boleh jeles gitu dong... meskipun tinggal di kota kecil, santai sejenak bersama keluarga bisa dilakukan di manapun. Masih ada kok tempat-tempat yang menarik di Semarang yang bisa dikunjungi saat ingin melepas suntuk. Bagi orang-orang di kota besar seperti Jakarta, termasuk yang sewa apartemen di Jakarta, saat suntuk bisa langsung meluncur ke tempat-tempat terdekat. Di Jakarta kan mau cari tempat bersantai model gimana aja udah gampang banget.
Di rumah sih bisa saja istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Tapi pas kondisi rumah porak poranda dan si ibu sedang lelah luar biasa, mendingan pergi jalan-jalan dan menyambangi tempat-tempat menarik di luar rumah deh. Percaya deh apa yang dikatakan Uniek Hadisoewarno :))
Pilihannya apa dong kalau ingin santai sejenak gitu?
Sekedar memberikan rekomendasi saja nih, ada salah satu tempat favorit yang biasa kukunjungi bersama keluarga saat ingin menemui suasana yang berbeda. Berbeda dari rumah yang porak poranda tadi maksudnya hihihiii....
Tempat yang satu ini sebenarnya bukan khas Semarang. Perasaan ada di mana-mana deh :) Olahan ikan dengan style Sunda ini salah satu yang digemari oleh anak-anakku.Tempat makan dengan nuansa 'tempo doeloe' ini dulunya bekas gedung pengadilan di jaman kolonial Belanda. Pantes ya desainnya khas seperti itu. Mulai dari bentuk pintu, frame jendela, sekat-sekat antar ruang, hingga furniture-furniture yang digunakannya.
Tapi kan ya ga boleh jeles gitu dong... meskipun tinggal di kota kecil, santai sejenak bersama keluarga bisa dilakukan di manapun. Masih ada kok tempat-tempat yang menarik di Semarang yang bisa dikunjungi saat ingin melepas suntuk. Bagi orang-orang di kota besar seperti Jakarta, termasuk yang sewa apartemen di Jakarta, saat suntuk bisa langsung meluncur ke tempat-tempat terdekat. Di Jakarta kan mau cari tempat bersantai model gimana aja udah gampang banget.
Di rumah sih bisa saja istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Tapi pas kondisi rumah porak poranda dan si ibu sedang lelah luar biasa, mendingan pergi jalan-jalan dan menyambangi tempat-tempat menarik di luar rumah deh. Percaya deh apa yang dikatakan Uniek Hadisoewarno :))
Pilihannya apa dong kalau ingin santai sejenak gitu?
Sekedar memberikan rekomendasi saja nih, ada salah satu tempat favorit yang biasa kukunjungi bersama keluarga saat ingin menemui suasana yang berbeda. Berbeda dari rumah yang porak poranda tadi maksudnya hihihiii....
IKAN BAKAR CIANJUR
![]() |
keren banget kan tata ruang dan perabotannya |
Tempat yang satu ini sebenarnya bukan khas Semarang. Perasaan ada di mana-mana deh :) Olahan ikan dengan style Sunda ini salah satu yang digemari oleh anak-anakku.Tempat makan dengan nuansa 'tempo doeloe' ini dulunya bekas gedung pengadilan di jaman kolonial Belanda. Pantes ya desainnya khas seperti itu. Mulai dari bentuk pintu, frame jendela, sekat-sekat antar ruang, hingga furniture-furniture yang digunakannya.
"Gurami gorengnya enak dan kriyuuuukkk...."
Hahahaaa... versi anak-anak banget nih. Ikan Bakar Cianjur (IBC) menjadi favorit mereka gara-gara gurami gorengnya bisa renyah sekali saat dimakan. Daging ikannya sih lembut, namun bagian-bagian luarnya terutama sirip dan ekornya itu loh, bisa kemremes banget saat disantap. Untukku pribadi yang hampir tidak doyan semua jenis ikan, gurami ini sangat menolong kebutuhan nutrisiku :) Iya, karena tidak amis aku sih oke-oke saja makan yang satu ini. Sampai keekor-ekornya loh aku suka, kriyuuuk kriyuuuk...
![]() |
Tumis pucuk daun labu yang legendaris |
Banyak sekali sebenarnya menu yang ditawarkan oleh IBC ini. Tak sekedar ikan goreng saja, yang dibakar hingga saus asam manis pun ada. Hidangan lain yang ada di sana antara lain nasi liwet, ayam goreng, aneka tumis dan berbagai minuman segar. Salah satu tumis yang paling kuingat di IBC adalah tumis pucuk daun labu. Belum pernah menjumpainya di resto yang lain sih. Rasanya khas sekali. Hmmm... jadi laper berat nih kalau mengingat-ingat masakan yang satu ini.
Berbagai suguhan minuman juga tersedia di sana, mulai dari wedang hingga minuman dingin. Kalau disebutin semua bisa jadi pajangan menu nanti di sini ;) Satu yang kurekomendasikan nih : Es Alpukat. Bukan jus alpukat loh ya, yang satu ini alpukatnya hanya dikerok menggunakan sendok, dibubuhi serutan es dan susu kental manis plus essence kopi. Berhubung aku tidak begitu suka susu putih, waktu itu aku request yang rasa coklat. Nikmat sekali loh rasanya, pas sekali diminum saat cuaca sedang panas. Seperti yang teman-teman ketahui bahwa Semarang merupakan kota yang panasnya awet sepanjang masa. Jadi kalau mau minum es alpukat ini oke oke saja di setiap suasana ;)
Pengin rasanya merekomendasikan tempat-tempat yang lain di Semarang nih. Masih banyak tempat yang bisa digunakan untuk santai sejenak bersama keluarga. Mungkin di postingan-postingan berikutnya saja ya. See you soon, my dear friends.
24 Agustus 2015
Kuliner Semarang (part 2)
Yuhuuuu... masih ingat dengan keseruan kuliner Semarang di tulisanku sebelumnya?
Masih seputar kopdar pertamaku dengan blogger-blogger kece dari berbagai kota nih pas mereka menyambangi kota kecil nan panas namun memikat ini :) Meskipun panas, tetap saja loh mereka semangat sekali keliling kota sejak pukul 09.00 hingga malam. Terik matahari yang ganas pukul 13.00 pun tak menyurutkan semangat jalan-jalan seperti ini :
Rombongan kami tiba di Sam Poo Kong selepas Dzuhur, jadi bisa kebayang kan betapa maksimalnya terik mentari yang bakalan memanggang sekujur tubuh. Namun kami semua tetap bersemangat menjelajahi tempat yang satu ini. Sebenarnya aku pengin nyobain loh sesi dandan pake kostum khas negeri Tiongkok. Di Sam Poo Kong disediakan jasa peminjaman kostum sekaligus dandan plus difoto dengan biaya Rp. 80.000. Setelah didandani nantinya akan diperkenankan masuk ke wilayah kuil yang terpisah. Kalaupun tidak ingin berdandang, tetep boleh masuk sih ke kawasan ini, namun harus membayar retribusi tambahan sebesar Rp. 20.000. Bagi mereka yang ingin sembahyangan cukup membeli hio saja.
Kok bisa sih kami semangat jalan-jalan di cuaca sepanas itu? Tentu masih semangat dong yaaa... kan sudah full tank selepas mampir di Mie Kopyok Pak Dhuwur. Tak hanya mie segar ini loh yang kami santap waktu itu. Masih ada lagi lainnya.
Di seberang warung Pak Dhuwur tersebut ada satu tempat kuliner yang sudah kami incar dan dimasukkan ke dalam itinerary wisata kuliner. Tebak tebak buah simalakama...eh manggis (tapi manggis kan lagi gak musim), ada yang tau apa coba menu kami berikutnya ini. Bagi yang bisa nebak, kalau perempuan kujadikan saudara, kalau laki-laki..... eh.... apa ya enaknya :)
Baiklah... ini loh rombongan kami mampir ke sini :
Masih di seputaran spot kuliner Jl. Tanjung (samping PLN) ada satu lagi tempat wajib kunjung saat sobat berada di Semarang. Warung gado-gado dan es pankuk Pak Yono ini tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari para karyawan yang bekerja di seputar Jl. Tanjung plus para penikmat gado-gadonya yang memang endeuzzz itu.
Berhubung sebelum mampir ke sana tadi perut kami sudah terisi oleh mie kopyok, maka pada kesempatan kali ini cukup es pankuknya dulu deh. Perut emak soleha kan isinya tidak banyak *lalu disambit kerupuk
Es pankuk ini terdiri dari irisan agar-agar, irisan pankuk, irisan roti dan 3 scoop es. Bukan es krim nih ya, namun es puter yang gurih dengan variasi rasa kelapa muda, coklat, alpukat+durian. Coba bayangkan, di tengah siang bolong menikmati es pankuk yang manis gurih menggoda ini, hmmm.... sluuurrppp.... Duh, nulis ini ajah jadi pengin ke sana lagi :)
Dari ketiga scoop es tadi aku paling suka yang rasa alpukat, mantep banget rasa alpukatnya. Sayangnya, bagi durian hater macam aku ini, scoop warna hijau yang separuh alpukat separuh durian tadi sungguh menjadi jebakan batman. Lagi enak-enak merem melek menikmati rasa alpukat kok tau-tau ada aroma lain yang menyengat :)
Selesai sampai di situ sajakah kulineran kami saat itu?
Tentu enggak doooonggg... Selepas dari warung es pankuk tersebut kami melaju ke Sam Poo Kong. Kemudian masih lanjut ke Kota Lama untuk menikmati indahnya senja yang sesaat lagi akan turun ke bumi. Udah deh, soal gaya berfoto seperti foto di atas tadi nggak ada habisnya. Memory card kamera Mba Rien yang bolak-balik memotret kami pun sudah sampai berulang kali ganti. Hehehee... maafkan kesigapan kami menjadi modelmu ya Mba Rien :)
Tak mengenal lelah para sobat blogger dari berbagai kota ini memutuskan untuk segera beranjak ke tempat yang lain. Masjid Agung Jawa Tengah lah tujuan kami berikutnya. Berhubung jelang Maghrib menara masjid masih tutup, kami menunggu hingga pukul 18.30, saat dimana petugas menara telah selesai sholat Maghrib dan lift menuju lantai 19 Menara Asma Al-Husna yang memiliki ketinggian 99 meter tersebut telah dibuka kembali.
Seharian bersama sahabat-sahabat blogger baru ini mau tak mau harus tersudahi manakala malam telah sempurna memayungi bumi. Mereka harus istirahat karena esok masih harus melanjutkan perjalanan maupun kunjungan ke tempat lain.
Sebelum berpisah, kami masih menyempatkan bercengkerama beberapa saat di warung gudeg Yu Tum. Cukup lama kami mengobrol di sana karena pesanan nasi tak kunjung datang. Penuh kesabaran kami menanti pesanan nasi campur dan lontong opor yang sepertinya disajikan oleh penjual penuh cinta kasih. Gimana enggak penuh cinta, wong lamaaaaaa banget sampai ada di antara kami yang terharu akan cinta kasih tersebut :)
Dengan tema Wiskul Sabar kami mengakhiri kopdar hari itu. Rombongan keluarga Mb Dee An akan segera meluncur kembali ke Jawa Timur, keluarga Mb Primastuti Satrianto akan beristirahat sebelum kembali ke Yogyakarta, keluarga Mas Ihwan yang juga akan beristirahat setelah seharian ngemong Aim di jalanan, dan Mba Katerina yang juga harus segera kembali ke hotel karena ada janji temu dengan pihak hotel.
Matur nuwun sanget untuk kunjungannya ke Semarang ya teman-teman.... Maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan selama kutemani seharian ataupun semua kekurangan di hal-hal yang lain. Terima kasih juga untuk si cantik Lestari yang berkenan mencolekku untuk turut serta di kopdar ini. Yuk yuuukk... kapan-kapan kopdar lagi. Masih banyak warung yang belum kita sambangi kaaaannn.... :)
Note : semua foto dipinjam dari pemilik travelerien.com
![]() |
photo credit : travelerien.com |
Rombongan kami tiba di Sam Poo Kong selepas Dzuhur, jadi bisa kebayang kan betapa maksimalnya terik mentari yang bakalan memanggang sekujur tubuh. Namun kami semua tetap bersemangat menjelajahi tempat yang satu ini. Sebenarnya aku pengin nyobain loh sesi dandan pake kostum khas negeri Tiongkok. Di Sam Poo Kong disediakan jasa peminjaman kostum sekaligus dandan plus difoto dengan biaya Rp. 80.000. Setelah didandani nantinya akan diperkenankan masuk ke wilayah kuil yang terpisah. Kalaupun tidak ingin berdandang, tetep boleh masuk sih ke kawasan ini, namun harus membayar retribusi tambahan sebesar Rp. 20.000. Bagi mereka yang ingin sembahyangan cukup membeli hio saja.
Kok bisa sih kami semangat jalan-jalan di cuaca sepanas itu? Tentu masih semangat dong yaaa... kan sudah full tank selepas mampir di Mie Kopyok Pak Dhuwur. Tak hanya mie segar ini loh yang kami santap waktu itu. Masih ada lagi lainnya.
Di seberang warung Pak Dhuwur tersebut ada satu tempat kuliner yang sudah kami incar dan dimasukkan ke dalam itinerary wisata kuliner. Tebak tebak buah simalakama...eh manggis (tapi manggis kan lagi gak musim), ada yang tau apa coba menu kami berikutnya ini. Bagi yang bisa nebak, kalau perempuan kujadikan saudara, kalau laki-laki..... eh.... apa ya enaknya :)
Baiklah... ini loh rombongan kami mampir ke sini :
![]() |
seseruan di Gado-gado dan Es Pankuk Pak Yono |
Masih di seputaran spot kuliner Jl. Tanjung (samping PLN) ada satu lagi tempat wajib kunjung saat sobat berada di Semarang. Warung gado-gado dan es pankuk Pak Yono ini tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari para karyawan yang bekerja di seputar Jl. Tanjung plus para penikmat gado-gadonya yang memang endeuzzz itu.
Berhubung sebelum mampir ke sana tadi perut kami sudah terisi oleh mie kopyok, maka pada kesempatan kali ini cukup es pankuknya dulu deh. Perut emak soleha kan isinya tidak banyak *lalu disambit kerupuk
![]() |
jatah es pankuk kami, photo credit : travelerien.com |
Es pankuk ini terdiri dari irisan agar-agar, irisan pankuk, irisan roti dan 3 scoop es. Bukan es krim nih ya, namun es puter yang gurih dengan variasi rasa kelapa muda, coklat, alpukat+durian. Coba bayangkan, di tengah siang bolong menikmati es pankuk yang manis gurih menggoda ini, hmmm.... sluuurrppp.... Duh, nulis ini ajah jadi pengin ke sana lagi :)
Dari ketiga scoop es tadi aku paling suka yang rasa alpukat, mantep banget rasa alpukatnya. Sayangnya, bagi durian hater macam aku ini, scoop warna hijau yang separuh alpukat separuh durian tadi sungguh menjadi jebakan batman. Lagi enak-enak merem melek menikmati rasa alpukat kok tau-tau ada aroma lain yang menyengat :)
Selesai sampai di situ sajakah kulineran kami saat itu?
![]() |
Taman Srigunting |
Tentu enggak doooonggg... Selepas dari warung es pankuk tersebut kami melaju ke Sam Poo Kong. Kemudian masih lanjut ke Kota Lama untuk menikmati indahnya senja yang sesaat lagi akan turun ke bumi. Udah deh, soal gaya berfoto seperti foto di atas tadi nggak ada habisnya. Memory card kamera Mba Rien yang bolak-balik memotret kami pun sudah sampai berulang kali ganti. Hehehee... maafkan kesigapan kami menjadi modelmu ya Mba Rien :)
![]() |
Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang |
Tak mengenal lelah para sobat blogger dari berbagai kota ini memutuskan untuk segera beranjak ke tempat yang lain. Masjid Agung Jawa Tengah lah tujuan kami berikutnya. Berhubung jelang Maghrib menara masjid masih tutup, kami menunggu hingga pukul 18.30, saat dimana petugas menara telah selesai sholat Maghrib dan lift menuju lantai 19 Menara Asma Al-Husna yang memiliki ketinggian 99 meter tersebut telah dibuka kembali.
Ada perjumpaan, ada pula perpisahan
Seharian bersama sahabat-sahabat blogger baru ini mau tak mau harus tersudahi manakala malam telah sempurna memayungi bumi. Mereka harus istirahat karena esok masih harus melanjutkan perjalanan maupun kunjungan ke tempat lain.
![]() |
Warung Gudeg Yu Tum, Semarang |
Sebelum berpisah, kami masih menyempatkan bercengkerama beberapa saat di warung gudeg Yu Tum. Cukup lama kami mengobrol di sana karena pesanan nasi tak kunjung datang. Penuh kesabaran kami menanti pesanan nasi campur dan lontong opor yang sepertinya disajikan oleh penjual penuh cinta kasih. Gimana enggak penuh cinta, wong lamaaaaaa banget sampai ada di antara kami yang terharu akan cinta kasih tersebut :)
Dengan tema Wiskul Sabar kami mengakhiri kopdar hari itu. Rombongan keluarga Mb Dee An akan segera meluncur kembali ke Jawa Timur, keluarga Mb Primastuti Satrianto akan beristirahat sebelum kembali ke Yogyakarta, keluarga Mas Ihwan yang juga akan beristirahat setelah seharian ngemong Aim di jalanan, dan Mba Katerina yang juga harus segera kembali ke hotel karena ada janji temu dengan pihak hotel.
Matur nuwun sanget untuk kunjungannya ke Semarang ya teman-teman.... Maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan selama kutemani seharian ataupun semua kekurangan di hal-hal yang lain. Terima kasih juga untuk si cantik Lestari yang berkenan mencolekku untuk turut serta di kopdar ini. Yuk yuuukk... kapan-kapan kopdar lagi. Masih banyak warung yang belum kita sambangi kaaaannn.... :)
Note : semua foto dipinjam dari pemilik travelerien.com
12 Agustus 2015
Kuliner Semarang (part 1)
![]() |
Lawang Sewu, Semarang |
Kuliner Semarang itu apa saja sih?
Begitulah kira-kira yang dilontarkan oleh para blogger dari Tangerang, Batam, Yogyakarta dan Malang yang kapan hari berniat ingin berjumpa denganku yang ceria dan renyah ini. Iya...renyah... Serenyah kerupuk satu toples yang diremes-remes dengan gemes :D :D *lalu mereka pun mengunyah2 diriku
Sebenarnya dari sobat-sobat blogger yang kopdar di Semarang itu hampir semua belum pernah kujumpa. Ada Mba Katerina Es yang kukenal via Lestari (sesama blogger Semarang), Mba Dee An dari Batam yang hanya kutau via dunia maya, Mba Primastuti dari Yogyakarta yang malahan baru kenal beberapa hari menjelang hari H via FB dan WA, serta pasangan suami istri Ihwan - Ivonie dari Malang yang cuma kenal lewat dunia maya pula saat aku pernah menjadi kontributor di buku My Wedding Story terbitan Mozaik Indie milik mereka. Ada pula Mba Diah Indri sesama kontributor di buku tersebut yang alhamdulillah bisa kujumpai secara nyata, yang ternyata beliau itu sekarang tinggal di Semarang juga. Yeaayy... lengkap sudah perolehan rejekiku berupa teman-teman baru.
Pada postingan sebelumnya sudah kuceritakan rute perjalanan kami. Mulai dari Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah. Ketika baru satu tempat kami jelajahi, rasa lapar sudah mendera. Perut sudah minta diisi nih. Maklum, kami memang janjian di Lawang Sewu sebagai meeting point pukul 09.00. Kurang lebih dua jam jalan-jalan di sana tentu saja perut kami sudah meronta-ronta. Kami??? Kayaknya eike doang deh yang laper :D :D
Pilihan jatuh ke makanan dengan cita rasa segar yang berbahan utama mie kuning nan lezat. Siapa sih yang enggak suka mie? Hampir semua orang menyukai hidangan dari mie. Maka dipilihlah Mie Kopyok Pak Dhuwur yang terletak di Jl. Tanjung No. 18 A Semarang. Kalau dari stasiun kereta api Poncol dekat sekali, tinggal lurus saja dari depan stasiun ada jalan bernama Jl. Tanjung. Ikuti saja jalan itu, jangan berbalik arah. Lha wong jalan satu arah masak mau berbalik arah gimana coba hehehehe....
Aku jadi ingat saat terakhir kali datang ke Pak Dhuwur ini pas libur lebaran kemarin. Byuuuhhh... antrian padat sekali. Faktor bosan opor plus belum banyak warung yang buka kali yaaaa... Mau makan aja ngantrinya sampai keringetan bak fitness bareng Matt Damon *ihiiiirrr.....
Meskipun kali ini antrian tidak mengular, namun warung mie kopyok tetap penuh. Rombongan kami pun dengan sabar menunggu giliran dilayani. Mas...massss.... layanilah kami maaasss....
![]() |
markimampyok.... mari kita makan mie kopyok :) |
Eitss...jangan ngeres loh... emang yang ngeladenin mas mas semua di warung ini. Kalau kami minta dilayani mbak mbak kan malah aneh :) Maka mas-mas itu pun makin sibuk. Tidak hanya saat membuatkan hidangan untuk kami, tetapi juga sabar saat teman-teman blogger mengambil berbagai foto mereka dari segala penjuru. Mereka nggak tau tuh kalau fotonya bakalan jadi seperti di bawah ini hihihiii... Tiwas jungkatan lan mesem ngujiwat :D
![]() |
Mie Kopyok Pak Dhuwur, Semarang |
Yeaaayy... mie kopyok kami sudah siap. Mie kuning, tahu, dan lontong ini disiram kuah bening plus air bawang mentah. Dengan tambahan kecap manis, potongan seledri, bawang goreng plus remasan kerupuk gendar, hidangan ini sukses membuat kami cleguk cleguk tak sabar. Eh, kami?? Eike aja deh kayaknya. Selagi yang lain sibuk memotret (lumayan ntar bisa dipinjem fotonya hehehee...), tanpa babibu langsung kuserbu mie kopyok di depanku. Nggak pakai lama piringku pun licin tandas. Rasa segar mie kopyok yang dipadu dengan imbuhan sambal cabe rawit ini mantep banget.
Kenyang? Sebenarnya enggak sih, cuma kalau mau nambah kan malu bhahahaa... Masak sekar kedaton makannya setampah :D :D
Berapa harga seporsinya?
DUA BELAS RIBU... mantep banget aku jawabnya saat mau itung-itungan di kasir. Loh ternyata seporsi sepuluh ribu. Dua belas ribu itu kapan hari pas masih libur lebaran. Hahahaha... udah teriak salah pulak ngasih taunya.
Berhubung porsi makanan ini antara kenyang dan tidak, tentunya kurang afdol lah ya kalau tidak melanjutkan ke menu kuliner berikutnya. Apakah itu?
Ntar aja ya disambung ke episode selanjutnya. Masih terbayang-bayang nih segernya mie kopyok, kuliner Semarang yang sederhana namun ngangeni itu. Iya, ngangeni, sama dengan aku kan? *terima lemparan koin, uang kertas, bilyet giro, cek maupun gadget terkini :D :D
-------
Terima kasih tak terhingga untuk Mba Katerina Es, pemilik travelerien.com yang berkenan meminjamkan foto-foto ciamiknya untuk kugunakan pada postingan ini.
10 Agustus 2015
Kopdar Blogger di Semarang
Mendekatkan yang jauh..... Itulah salah satu fungsi handphone. Dengan aneka aplikasi yang terpasang di dalamnya, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah fasilitas chat rame-rame. Bisa di aplikasi messenger, BBM ataupun WA. Yang perlu diingat satu lho ya sobat, dekatkanlah yang jauh, bukan jauhkan yang dekat (bila terlalu sibuk dengan gadget hingga lupa ada orang terkasih di dekatnya) :)
Nah, hari Sabtu yang lalu tanggal 8 Agustus 2015 aku mendapatkan rejeki nomplok yang bahkan sebelumnya tidak pernah kubayangkan. Aku yang minim jalan-jalan ini ternyata punya kesempatan untuk ikutan kopdar blogger di Semarang. Kopdar dengan para blogger yang jejakan kakinya sudah kemana-mana.
Kebetulan saja sih aku memang tinggal di Semarang. Jadi pas para blogger kece itu janjian ketemuan di kota lunpia aku beruntung ikut kecolek. Para blogger itu ada yang dari Batam, Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Uiiihhh....senengnya mau ketemuan dengan mereka.
![]() |
Senangnya jalan-jalan barengan, photo credit : Primastuti Satrianto |
Kisah persiapan belakang layar untuk kopdar ini seru banget. Ada yang janjian bawa high heels buat sesi pemotretan, kaca mata hitam, dan aneka scarf. Ada penyusunan itinerary yang bolak-balik revisi, udah ngalah-ngalahin revisi skripsi deh pokoknya. Tapi seruuuuuu banget.
Demi berfoto menggunakan kaca mata hitam, aku pun nekat ikut-ikutan pakai juga. Padahal itu kaca mata nggak ada ukuran minusnya. Jadi berasa di dunia samar-samar nan hitam deh kala berfoto itu. Tapi keren kaaannn itu fotoku di atas, yang pakai kaca mata hitam sendiri *iyain ajalah biar damai duniamu :)
Daaannn....foto seru-seruan memang nggak bisa lepas dari tongsis. Meskipun ada yang bersedia motretin, tetap aja ya sahabat setia welfie ini eksis dimana-mana. Asal nemu spot asyik langsung deh tongsis beraksi. Ikuuuuttt ikuuuuttt.... langsung deh semua mendekat bagaikan tersihir oleh kemilau tongsis dan smartphonenya :)
Hanya sehari saja kesempatanku bisa jalan-jalan seru dengan mereka semua. Mereka adalah Mb Katerina Es, Mb Dee An dan suami dari Batam, Mb Primastuti Satrianto dengan ayang pandanya :) , dua sejoli Ihwan - Ivonie dari Malang - lengkap dengan putra ganteng mereka Aim, Mb Diah Indri, Mb Fauziah dan sesama blogger dari Semarang, Lestariku tercyincyaaaahhhh....
Lantas dapet apa aja seharian ngider di Semarang?
Jalan-jalan dimulai dari meeting point di Lawang Sewu. Ada yang belum tau Lawang Sewu kah?
![]() |
muaachh.... Lawang Sewu jadi saksi foto chibi ini :) |
Iconic kota yang berupa bangunan dengan pintu yang super banyak ini berada di tengah kota, tepatnya di bunderan Tugu Muda. Tugu Muda sendiri didirikan untuk mengenang jasa para pemuda Semarang yang dengan gigih mempertahankan kota tercinta dari gempuran penjajah. Lawang Sewu ini berada tepat di depan Tugu Muda. Dua simbol Kota Semarang yang menyimpan sejarah panjang dalam mengawal perjalanan kota hingga kini.
Lawang Sewu dahulu digunakan sebagai pusat kantor perkeretaapian. Kesini-kesininya kok malah dikenal sebagai tempat yang horor, di situ daku merasa sedih :( Kalaulah terkesan kosong dan sangar, itu tentu saja tak lepas dari faktor tak dihuni dalam waktu yang lama. Justru dengan kita datang ke sanalah pemasukan dari sisi wisata bisa didapatkan oleh pengelola gedung ini, agar ke depannya berbagai sisi bangunan yang butuh perbaikan bisa segera dirawat dan menjadi cantik seperti sedia kala. Yuuk yuukk ramaikan kunjungan ke Lawang Sewu. Enggak horor kok, lebih horor ngeliat wajahku hahahahaa....
Nah, setelah dari Lawang Sewu, perjalanan lanjut ke Sam Poo Kong, kelenteng yang dibangun untuk petilasan seorang laksamana dari Tiongkok yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Di lokasi yang lebih dikenal dengan nama Gedung Batu itulah laksamana beragama Islam itu pertama kali mendarat di kota Semarang.
Selepas Lawang Sewu dan Sam Poo Kong, kami tak lupa pula menikmati kecantikan Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Nanti ya ceritanya dibagi ke episode berikutnya. Hahahaa... kayak sinetron aja sampai berseri-seri :) Ntar deh sekalian cerita kulinernya, ada Mie Kopyok Pak Dhuwur, Es Panekuk, Lunpia dan wiskul penuh kesabaran di Yu Tum.
Wiskul penuh kesabaran?? Apa pula itu??? Tungguin postingan berikutnya ya temans.... *berasa seleb aja ditungguin beritanya :D
![]() |
from MAJT with love |
Hyuuukk.... jalan-jalan ke Semarang yuuuuukk....
Note : semua foto pinjaman dari Mb Primastuti Satrianto, tengkyuuu darleeenkkk...
11 September 2013
Hari Ini Aku Merinding Lagi - Part 1
Hari ini aku merinding lagi, ingat masa-masa dahulu saat telapak tangan berkeringat berbalut chalk tebal, mencoba mencari ceruk tebing untuk mendaratkan jari yang sudah mulai 'ndredeg' alias bergetar hebat saking capeknya. Merinding bener deh saat menatap foto yang gahar ini :
![]() |
into Pitch I - Tebing Kelud, 8 September 2013 (courtesy : Alex MG) |
Wuih, keren banget tuh adek-adek dari Wapeala (Mahasiswa Pencinta Alam) Universitas Diponegoro. Mereka sedang mengadakan Pendidikan Lanjutan (Dikjut) Rock Climbing (RC) di Tebing Kelud, Jawa Timur. Tim terdiri dari 3 orang, salah satunya cewek booo...
Beberapa malam sebelumnya, adek-adek dari 'fakultas pencinta alam' yang kuikuti dulu semasa kuliah mampir sebentar ke rumah. Kesempatan untuk ngobrol nih, biar tau perkembangan organisasi tercinta yang dulu sempat mendarah daging dan membuatku kerasan di bangku kuliah alias tak segera lulus ;) Hanya bisa memberikan pandangan berbagai hal seputar manajemen organisasi yang sekiranya bisa membantu mereka menemukan jawaban atas permasalahan keanggotaan yang sedang dihadapi.
Apapun yang sedang dialami oleh adek-adek saat ini, aku tetap bangga luar biasa pada mereka. Di antara himpitan jatah masa kuliah yang sudah tak sepanjang dulu lagi, mereka tetap aktif berkegiatan di alam bebas, yang notabene selalu menyedot waktu, tenaga dan biaya. Makanya aku tak mau sering ikutan nge-judge berbagai kelemahan mereka yang sering diangkat ke permukaan oleh senior-seniornya, meskipun sebenarnya itu bentuk perhatian dan kecintaan mas & mbak terhadap adek-adeknya. Agar gelora petualang mereka terus menyala. Toh kondisi yang dialami saat ini jelas berbeda dari dulu, duluuuuu sekali saat euphoria menjadi pencinta alam masih luar biasa.
Menjadi anggota pencinta alam yang berbentuk organisasi memang tak semudah kelompok pencinta alam yang tak punya AD / ART, yang cukup berkumpul di suatu tempat sebelum menyandang carrier untuk melaju ke lokasi pendakian / pemanjatan / pengarungan / penyelaman. Mereka yang setelah berkegiatan bisa pulang ke rumah dan tak perlu memikirkan lagi minggu depan atau bulan depan harus ada kegiatan apalagi. Belum lagi saat harus bertanggung jawab secara finansial kepada pihak universitas yang telah memberikan suntikan dana untuk program-program besar. Butuh ekstra pemikiran dan kesediaan meluangkan waktu untuk menggagas program-program rutin yang wajib ada dalam hidup sebuah organisasi. Jadi tak hanya sekedar naik gunung sini, panjat tebing sana, arung jeram di sungai situ, diving di kepulauan ini, dan sebagainya.
Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kira-kira begitulah peribahasa yang bisa diambil untuk menggambarkan repotnya menjalankan organisasi pencinta alam. Menghidupkan nyawa organisasi sekaligus membentuk anggota yang tangguh. Tangguh secara fisik maupun mental. Secara fisik jelas sudah, masak berpetualang tanpa latihan fisik, emang di sana nanti mau digendong melulu? :D Lalu kenapa harus tangguh secara mental juga? Harus tegar saat berpetualang ya, enggak cengeng, enggak panggil-panggil mami papi? Itu sih harus. Bukan, bukan itu maksudku. Jauh lebih dalam lagi, ketangguhan mental yang mampu membuat seseorang tetap berada di baris terdepan organisasi, bahkan saat organisasi itu sedang terancam bahaya.
Bahaya itu bukan dalam bentuk serangan fisik dari pihak luar, itu sih sudah kuno, sudah tak layak adu fisik. Mahasiswa kok 'gelutan', ora mutu :D Bahaya laten seperti malas, tak mau repot, mudah menyerah sebelum berusaha, naaahh... itu dia maksudku. Pencinta alam dalam wadah organisasi butuh regenerasi, harus terus hidup dari tahun ke tahun sebagai wujud eksistensi. Menggagas masalah regenerasi memang tak akan pernah ada habisnya. Ada yang ngotot tentang kualitas calon anggota yang akan diterima, ada juga yang bilang kuantitas anggota itu perlu. Semua itu kembali lagi kepada kebutuhan organisasi, mau dibawa kemana para petualang dan pencinta lingkungan ini bergerak di masa depan. Ini juga tantangan lho, justru lebih sulit dibandingkan teknik travers 5 pitch ataupun ber-hanging bivoak ;)
Sungguh, meskipun sudah tidak aktif berkomunikasi dengan adek-adek ini, setiap kali mereka 'tembus' ke berbagai destinasi petualangan, selalu aku merinding lagi. Ingat tentang kekompakan, persaudaraan, dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapainya. Petualang itu butuh tantangan Dek, kalau belum nemu tantangan, sana gih buruan dicari. Semangat terus ya dekadek...
![]() |
masih merinding saat ingat ikatan persaudaraan utk mencapai Puncak Garuda (Merapi) |
30 Juli 2013
Terdampar di Manado? Mauuuu....
Bukan mimpi di siang bolong saat aku ingin sekali terdampar di Manado. Terdampar dengan bekal yang lebih dari cukup tentunya ya.. Siapa takut?
Musim liburan seperti ini memang selalu membuat angan melambung tinggi. Ingin sekali bisa berlibur ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Salah satu yang segera terbersit di benakku adalah Manado. Mengapa begitu?
30 Juni 2013
Liburan Impianku
This article was awarded as Favourite Winner, you could trace it here
Saat anak-anak memasuki masa liburan sekolah merupakan masa-masa yang sama mencemaskannya dengan saat mereka akan menjalani tes kenaikan kelas. Bila dalam persiapan tes kenaikan, aku sebagai ibu sekaligus mentor dadakan harus ekstra konsentrasi membimbing kesiapan penguasaan materi sekolah. Selalu harap-harap cemas, nanti apakah anakku bisa mengerjakan tes dengan benar atau tidak. Nanti saat hitungan matematika dia ingat yang tadi diajarkan atau tidak. Pada pelajaran PPKN apakah anakku bisa mengartikan pertanyaan yang sering berbelit-belit atau tidak. Ya, sejuta kekhawatiran yang terus menyelimuti pikiran, yang ternyata selama ini hanyalah 'paranoid temporer' jelang tes sekolah.
Si sulung yang baru saja sukses membuktikan kemampuan belajarnya dalam tes kenaikan kelas, telah membuatku lega. Sama persis dengan tes-tes yang dia jalani di kelas I dan kelas II SD yang lalu, saat ini sulungku dari kelas III naik ke kelas IV dengan hasil yang sangat memuaskan. Tentu saja aku bahagia luar biasa. Meskipun tidak mematok hasil tertentu, bila anak berprestasi tentu orang tua bangga juga kan?
Nah, saat mencemaskan berikutnya telah tiba. Loh, kok malah cemas, bagaimana pula ya itu maksudnya? Ananda tersayang sukses tes kenaikan kelas kok malah disambut kecemasan. Dimanakah letak kecemasan tersebut bersumber?
Nah, saat mencemaskan berikutnya telah tiba. Loh, kok malah cemas, bagaimana pula ya itu maksudnya? Ananda tersayang sukses tes kenaikan kelas kok malah disambut kecemasan. Dimanakah letak kecemasan tersebut bersumber?
25 Februari 2013
SENANDUNG GIMBAL DI KAKI MERBABU
Sejuk Udara wangi pagi
Kuhirup dalam-dalam bersama embun berseri
Saat kutatap cadasnya mega
Gagahnya jajaran bukit perkasa
Ya, kemari kau wahai angkuh
Tak tau kah kau aku sudah siap merengkuh
Bau surgamu yang kian terasa
Menjalar di segenap nadi sendiku
Menantang
Melawan golakan penolakan
Carrier seratus literku yang gagah perkasa
Si hijau setia yang selalu menemani langkahku kemana-mana
Kusentuh lembut sayap-sayap cintamu oh kekasih
Walau hanya sebentuk tas ransel kucel yang terhina
Kau tetap cintaku tiada tara, oh carrier seratus liter
Helaan napas rekan sejawat
Mengiringi perjalananku bersamamu oh carrier seratus literku
Derap perkasa tak kenal lelah
Terus membahana, sahut menyahut, bak titir banjir yang amuk mengalir
Sepatu, sandal gunung, boots, saling menjaga beriringan
Mengawal tuan dan nyonya majikannya
Yang sedang mengejar ambisi taklukkan puncak gunung syahdu
Merbabu
Tak ada keraguan lagi aku padamu
Julangan mancung puncakmu
Yang tiada henti memanggil-manggil pasukanku
Untuk terus menuju ke pangkuan perkasamu
Carrier seratus literku
Tau kah kamu wahai kekasihku
Kubawa serta kau dalam pendakian indah ini
Tak hanya sekedar berbasa-basi dengan si Merbabu ayu perkasa
Kuandalkan kau dengan segenap jiwa
Bantu aku untuk segera bertemu si puncak idamanku itu
Sorga, sorga terasa untuk kami semua
Saat bisa memandang ikalnya awan dari puncak Merbabu perkasa
Carrier seratus literku sayang
Lihat, apakah ikal itu sama dengan geraian hitam rambut gadis Mada
Ya, betul, si Mada gadis cilik yang tadi kita temui di perkampungan sana
Di Thekelan kaki gunung Merbabu
Ingat kan hei Carrier seratus literku sayang?
Gadis legam berkulit kusam
Berambut ikal, oh tidak, lebih tepatnya disebut gimbal
Kenapa tak kunjung kau sisir rambutmu wahai Mada?
Sebegitu sulitkah kau dapatkan sisir di desamu sana
Tlepak
Carrier seratus literku menampar lamunan
Aku tergelincir karena terlalu banyak permenungan
Tapi ingatanku tak kunjung bisa lepas dari bayangan Mada
Gadis cilik legam berkulit kusam
Berapa umurmu wahai bocah misterius?
Tiga? Empat? Ataukah lima?
Sungguh tak jelas berapa usiamu sekarang
Bentuk dan ukuran tubuhmu begitu rata-rata
Rata-rata kecil atau rata-rata besar?
Ah, entahlah
Lebih baik kukata kalau kau berumur lima
Salah pun tak akan ada yang menampar
Tlepak tlepak
Eh, kali ini bukan Carrier seratus literku yang menampar
Juluran dahan-dahan pepohonan rindang di jalan menurun ini
Yang sok akrab menyapa wajah lelahku
Pedas
Perih
Kenapa sih dahan itu tak tau sopan santun
Tak tau ya kalau aku sedang merindukan Mada
Gadis kecil berwajah muram dan berambut gimbal itu
Apa dosamu wahai adik kecil
Kenapa orang tuamu begitu malas menyisirmu
Jorok sekali penampilanmu
Gimbalmu menggelayut berat di seputar bahu ringkihmu
Tapi Mada,
Kenapa kau terlihat begitu pongah di situ
Di antara anak-anak lain sebayamu yang berambut normal
Merasa istimewa kau Mada ?
Kudengar dari bapak tetua desa
Kau sudah mulai mampu bersenandung memaksa
Minta pada kedua orang tuamu berbagai sajian
Untuk ritual potong rambutmu
Sudah berapa lama kau seperti itu Mada?
Kudengar dari bapak tetua desa
Sejak lahir kau memang berbeda
Bagaikan ratu yang menghela dosa ke semua penjuru mata angin
Kau tiupkan wabah pemujaan terhadap keanehan rambutmu
Bapak tetua desa pun berkata
Kau hanya boleh dipotong rambut
Bila kau sudah memintanya
Keriuhan syarat yang kau ajukan
Tak boleh tertolak demi terhindarnya kutukan pada keluargamu
Juga desamu
Percaya pada hal magis seperti itu?
Bisa ya, bisa juga tidak
Tak ada untungnya mau percaya atau pun tidak
Tlepak
Kali ini sandal gunungku yang basah keringat
Membuatku terpeleset
Sejengkal sebelum kujejakkan kaki di depan rumah Mada
Ya, penginapan para pendaki gunung yang kini kukunjungi
Memang berada tepat di depan gubuk Mada
Gadis kecil berwajah muram dan berambut gimbal
Riuh rendah suasana di depan rumahmu Mada
Ada apa?
Rupanya akan ada pesta ya?
Bapak tetua desa pun kembali berkata
Hari ini permintaanmu akan dituruti
Seekor kerbau seperti permintaanmu yang risau
Telah dihadirkan orang tuamu untuk ritual potong rambutmu
Seonggok uang jerih payah berbalut hutang
Terpaksa mereka hadirkan untukmu hai gadis kecil berambut gimbal
Kerumunan para pendaki gunung dan turis manca
Mulai memadati halaman rumahmu
Rupanya ritual potong rambutmu
Telah membuat mata mereka kelu
Begitu juga dengan aku
Takjub ku padamu wahai Mada-ku
Bagaimana nasibmu nanti setelah hilang mahkota gimbalmu
Aku hanya berharap kau tetap akan terus merayu
Mengumandangkan senandung gimbalmu
Walau nanti mungkin kau akan terlihat ayu
Puisi fiksi ini ditulis untuk menggambarkan di masa lalu ritual pemotongan rambut gimbal di lereng gunung Merbabu.
Diajukan untuk lomba menulis pada 15 Desember 2012 di Tulis Nusantara -- tidak lolos :)
03 Desember 2012
Momong Bocah di Kampoeng Kopi Banaran
Tak seperti biasanya, kali ini
liburan kantor koq lama sekali ya. Tumben pake banget deh kalau anak jaman
sekarang bilang. Seringnya sih bila ada tanggal merah, liburnya ya hanya pas
tanggal itu saja. Senang sih liburan begini karena tiap harinya aku selalu
menghabiskan waktu di kantor dari jam delapan pagi hingga jam lima sore. Jadi dengan liburan seperti ini,
aku bisa berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluargaku. Tapi bingung juga
bila liburan terlalu lama tanpa ada rencana jalan-jalan, masak harus di rumah
terus.
Read More »
Tahun baru Hijriyah 1434 kali ini
jatuh pada tanggal 15 November 2012, kebetulan pas di hari Kamis. Keputusan
manajemen di kantor memberikan liburan karyawan mulai tanggal 15 itu hingga
tanggal 18, tanggal 19 November atau hari Senin masuk kerja seperti biasa. Nah,
berarti aku punya 4 hari libur kan.
Kemana nih enaknya, batinku berkata. Belum lagi suamiku juga sedang dinas luar kota hingga akhir pekan.
Otomatis hanya aku dan kedua anakku saja yang ada. Trus, enaknya ngapain ya?
Langganan:
Postingan (Atom)
Template by Blogger Perempuan