Tampilkan postingan dengan label home. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label home. Tampilkan semua postingan

19 Januari 2016

Rumah Idaman

Bagi mereka yang sepanjang awal minggu hingga penghujung pekan harus 'mengembara' di luar rumah, apalagi kah yang lebih nikmat dibandingkan kehangatan pelukan sepetak rumah?

Bagi jiwa-jiwa yang lelah berpetualang ke berbagai sudut dunia, apalagi kah yang membuat rindu selain harumnya tanah lembab di rumah ibu?

Kenapa kali ini aku membahas soal kerinduan akan rumah?

Sebelumnya boleh lho disimak video clip dari grup super jadul Beatles yang salah satu lagunya merupakan kesukaanku *lalu slesepin uban ke balik jilbab ;)


Sedikit kutipan awal dari lagu berjudul A Hard Day's Night sebagai berikut :

It’s been a hard day’s night
and I’ve been working like a dog
It’s been a hard day’s night
I should be sleeping like a log
But when I came home to you
and find the things that you do
will make me feel alright

Nah loooohh... iya bener kan, sekeras apa pun yang kita hadapi di luar sana, saat lelah mendera dan raga butuh tempat berteduh, home will always be the most comfortable place. Beatles aja bilang gitu loh. Aku teringat sekali lagu ini karena lirik 'like a dog'nya yang waktu aku kecil dulu terkesan aneh. Masak sih orang kok kerja kayak gukguk, gitu sih waktu itu penalaran seorang bocah Uniek yang belum genap masuk masa baligh.

Hingga sekarang pun kalau kita pikir-pikir ya, rumah memang selalu menjadi andalan untuk beristirahat. Sesederhana apapun, atau malah sejelek apapun ya rumah kita ibaratnya, saat teringat untuk pulang akan selalu ada harapan untuk merasa nyaman di sana. Tak perduli anak meraung-raung di rumah, suami atau istri yang kadang tak mengerti isi hati, namun memasuki pintu rumah menimbulkan rasa yang berbeda dibandingkan dengan saat kita mengukur jalan tanpa tepi.

Itu sih kondisi normalnya loh ya. Ada mungkin beberapa rumah yang ingin dihindari oleh para penghuninya. Itu sih di luar topik. Aku lagi pengin ngomongin tentang rumah idaman nih. Saat ini ya rumah idamanku adalah yang  :
  • Ada halamannya sehingga bisa digunakan untuk berkebun
  • Tidak terlalu besar, biar nggak repot-repot amat membersihkannya ;)
  • Kalau punya rejeki pengin ngedesain rumah tersebut dengan gaya tradisional Jawa. Boleh dong ya pengin njawani gitu ;)  
  • Ventilasi rumah tersedia secara proporsional agar udara yang masuk ke rumah cukup untuk seluruh isi rumah.
  • Berada tak jauh dari pedesaan. Gimana sih rasanya bekerja setengah hidup di kota dan balik-baliknya masih ke kota juga yang hiruk pikuk? Asyik kan ya misalnya bisa menghirup udara segar sepulang kita dari tempat gawe.
Namun yang sering kita alami soal mendapatkan rumah idaman ini adalah sulitnya mendapatkan informasi tentang lokasi rumah yang ingin kita tinggali. Misalnya ya pengin beli rumah gitu, kita harus riweuh kesana kemari dan bertanya tentang banyak orang perihal rumah yang dijual.

Nah, kalau sekarang sih sudah ada portal yang membantu tugas kita soal tanya rumah sana-sini seperti itu. Belum lama ini aku sempat singgah ke Lifull, web yang sangat informatif tentang berbagai pilihan jual maupun sewa rumah. 


Melalui portal tersebut kita bisa mencoba mencari rumah idaman kita berdasarkan beberapa pilihan. Fitur unggulan dari Lifull.id meliputi :
  1. Pencarian properti berdasarkan 50 kriteria populer di Indonesia
  2. Pencarian properti berdasarkan laju transportasi
  3. Pencarian properti berdasarkan universitas dan sekolah
  4. Pencarian properti melalui peta
Nah ini niiihh.... yang fitur pencarian berdasarkan universitas dan sekolah, apa coba ya maksudnya?

Jadi ya misalkan kita berencana nantinya ingin terus mendampingi putra-putri kita hingga dia dewasa dan mengenyam pendidikan tak jauh dari diri kita, bisa saja coba berinvestasi dengan mencari rumah idaman yang dekat dengan tempat kuliah favorit. Misalnya nih aku, pengin ntar anak-anak kuliah di Semarang saja, searching deh dan klik nama Universitas Diponegoro (misalnya), trus ada piliha Sewa atau Jual. Bakalan ada beragam penawaran yang telah disusun oleh Lifull.id untuk mempermudah pencarian kita.

Kuliah dekat rumah kan enak yaaaa... capek mikirin dosen bisa langsung pulang. Dulu sih aku gitu, kuliah berasa berat banget sehingga bawaannya pengin pulang melulu ;)  Kali aja ntar anak-anakku juga begitu ya. Capek sama dosen ya mendingan pulang dan ngeliatin ibunya yang manis anggun menawan baik hati ini, ya kan ya kaaaann.....

Kalau sobat blogger punya tipe rumah idaman yang bagaimana nih. Yuuk yuukk share...
Read More »

07 Januari 2016

5 Tips Menciptakan Home Sweet Home


Home sweet home... sering dengar dan baca tentang ini kan, teman?

Aku inget banget kata-kata yang pernah kubaca di berbagai artikel maupun buku tentang : a house is maybe not a home. Pertama kali membacanya jelas aku bingung sekali, gimana sih, house dan home itu kan sama saja. Macem-macem aja nih permainan kata :)

Lalu tak sedikit pula kudengar banyak orang yang tidak bahagia tinggal di rumahnya. Suasana rumah yang penuh amarah, penuh ketidakpercayaan, kurang kasih sayang, dan banyak masalah intern seperti itu rupa-rupanya menjadikan rumah tak lagi homey alias nyaman untuk ditinggali. 

Berdasarkan gambaran di atas tadi, kira-kira sudah mengertikah perbedaan tentang house dan home?

Ini kukutipkan sedikit ucapan Jane Mairs dari English Language Learning Publishing tentang perbedaan keduanya : 

House refers to a building in which someone lives. In contrast, a home can refer either to a building or to any location that a person thinks of as the place where she lives and that belongs to her. A home can be a house or an apartment, but it could also be a tent, a boat, or an underground cave. A home can even be something abstract, a place in your mind. When you say, “Let’s go home,” you are probably not talking simply about going to the physical structure where you live. You are talking about being in the special place where you feel most comfortable and that belongs to you 
 (sumber : learnersdictionary.com)

Jadi, house itu lebih ke bentuk fisiknya, bangunan tertentu tempat kita tinggal. Sedangkan home lebih mengarah pada nyamannya diri kita dan merasa menjadi bagian dari sesuatu. Piye Nda, understand po ora, Nda? ;) 

Ngomong-ngomong soal rumah ya, rasanya kalau memiliki rumah sendiri sekarang kudu banting tulang sampai berserak-serak deh buat yang ekonominya pas-pasan. Uhuks... aku sendiri nih maksudnya :) Belum lagi setelah memiliki rumah harus mendekor rumahnya sedemikan rupa agar nyaman untuk ditinggali. Biar homey gitu seperti kata Mbakyu Jane Mairs di atas. 

Untukku yang kebetulan tinggal di pedesaan, rumah seadanya aja sudah menyenangkan karena bisa segera kucapai hanya dalam hitungan belasan menit sepulang bekerja. Jadi mbayangin deh rasanya bila tinggal di ibu kota yang harus selalu berjuang di perjalanan sebelum sampai ke rumah setelah lelah bekerja seharian penuh. Bahkan tak jarang ada yang memilih untuk tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat bekerja demi efisiensi waktu. Bener-bener butuh perjuangan ya. 

Lalu gimana dong agar rumah kita benar-benar menjadi home untuk kita?

Sayangnya nih ya, aku bukan ahli desain interior, arsitek ataupun pakar tentang konsep rumah ideal ;) Menata rumah sendiri saja aku tak sanggup ;) Aku lebih tertarik pada how to make your house a home secara psikologis. Pada tau kaaaan kalau aku ini pakar psikologi... psikologi menghantui pikiran orang lain dengan keantagonisanku ;) 

Ada 5 tips menciptakan home sweet home ala kita sendiri. Semoga mudah untuk diterapkan ya....
  1. Nikmati waktumu di rumah. Ada banyak orang yang memang terpaksa lebih sering berada di luar rumah dibandingkan di rumah. Rumah hanya bagaikan tempat tidur saja. Tentu saja ini bukannya menyindir para pekerja dan pemikir keras yang harus mencari nafkah di luar rumah ya. Namun perasaan 'been home' akan selalu ada di diri kita, tergantung bagaimana kita menciptakannya. Bagaimana kita mau menciptakan rasa di jiwa bahwa kita ini milik rumah kita masing-masing jika tak pernah menghabiskan waktu di dalamnya. 
  2. Lakukan banyak hal di rumah. Hal-hal yang sepele bisa dilakukan macem nonton tipi, memandang ke luar jendela untuk cari wangsit, menggoreng telur, maupun duduk-duduk di sofa kesayangan. Feels like home kaaaan.... Kerjakan sesuatu yang memaksa kita untuk berinteraksi dengan berbagai barang dan sudut rumah kita sendiri. 
  3. Berbicara ramah di dalam rumah. Meskipun ada saat-saat tertentu orang tua marah ataupun menegur anak-anaknya, tetap saja ada lebih banyak moment di luar itu yang kita lalui dengan manis. Berbicara dengan baik ke semua anggota keluarga sangat ampuh digunakan dalam menciptakan kehangatan. Betapa berartinya masing-masing anggota keluarga saat saling bercurhat maupun bergembira bersama. Mari jadikan rumah sebagai tempat pelarian terbaik bagi jiwa-jiwa dahaga tak tentu rimba *apaansih
  4. Menikmati musik. Banyak memori berharga di dalam rumah yang bisa kenang saat bersantai ria sembari mendengarkan musik. Rileks dan nggak perlu mikir kan saat menikmati musik kesukaan kita. Bisa sambil duduk-duduk saja, sambil membaca, ataupun berbincang dengan anggota keluarga yang lain.
  5. Jadi diri sendiri di rumah kita sendiri. Pernah nggak mengucapkan "maaf ya rumahku berantakan" saat ada teman atau saudara kita main ke rumah? Itulah yang sering membuat kita sendiri tak nyaman. Seperti yang diungkapkan di apartmenttherapy.com : it's easy to spend our time apologizing or talking about the things that aren't quite right that we still plan to fix in our house. Jadi kita malah sibuk merasa tidak enak atas ketidaknyamanan yang menurut kita ada di dalam rumah. Padahal mungkin saja teman atau saudara kita itu nggak kenapa-kenapa. Udah biarin aja lah, memang begitu adanya rumah kita kan. Mau jelek, berantakan, butut, di situlah kita merasa homey. Let go and enjoy being us, wherever we are, without worry or concern.

Gimana, enggak susah kan menciptakan home sweet home versi kita sendiri. Semuanya bermuara dari diri kita sendiri. Kita bisa enjoy dengan rumah kita sendiri lengkap dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Kalau masalah bentuk, luas maupun dekor rumah kan tergantung selera dan kemampuan finansial kita masing-masing. Be happy aja dulu ;)
Read More »