Teman-teman blogger rata-rata menyukai musik yang bergenre apa sih?
Aku sendiri suka sok-sokan bilang suka jazz sih biar keliatan rada gimana gitu hehehee... padahal sebenarnya semua jenis musik sih suka. Apalagi ya kalau pemusik dan pelantun nadanya tsakeeeppp... *digetok mas bojo :)
Sebenarnya musik itu universal ya. Kadang suka kesel sih kalau ada yang membeda-bedakan musik berdasarkan genrenya. Lha wong apresiasi masing-masing individu terhadap musik tertentu kan ya beda to dengan individu yang lain. Gak adil lah kalau kita mengkotak-kotakkan mana musik yang berkasta lebih tinggi dibandingkan dengan musik yang lain.
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama (sumber : Wikipedia)
Jaman dulu New Kids On The Block berjaya, aku masih duduk di bangku sekolah dasar kalau nggak salah. Temen-temen blogger ada yang belum lahir ya jaman itu? hihihiii... (umpetin uban ke dalam jilbab). Mulai dari NKOTB, Color Me Badd, Ronan Keating hingga N'Synch sih aku stay tune terus. Semacam penghibur hati gundah gulana gitu ya kala sedang resah.
Mendengarkan musik memiliki pengaruh meredakan kegelisahan. Hati jadi lebih tenang saat bisa mendengarkan musik kegemaran. Sebenarnya lebih asyik sih kala mendengarkannya dengan tampilan audio yang cetar membahenol. Sayangnya ya itu mengganggu kemaslahatan kuping orang lain :)) Tapi nggak masalah kan, ada earphone... tinggal pasang aja, jadi kan kita bisa menikmati musik kesukaan kita dengan khusyu'.
Selain untuk menghibur diri, musik juga bisa loh digunakan sebagai sarana menyampaikan pesan. Aku jadi ingat dengan penyanyi gaek Iwan Fals. Di jaman orde baru dulu, gilak banget nih si abang, pesan-pesan di lagunya luar biasa keras. Usahanya memberikan sorotan kepada para penguasa / pejabat sungguh pantas diacungi jempol. Terlepas dari pihak-pihak yang kemudian kebakaran jenggot, Bang Iwan memang benar-benar dahsyat.
Coba deh liat video clip lagunya yang berjudul Surat untuk Wakil rakyat ini :
Sampai sekarang masih inget banget syairnya yang lugas ini :
wakil rakyat seharusnya merakyat
jangan tidur waktu sidang soal rakyat
wakil rakyat bukan paduan suara
hanya tau nyanyian lagu SETUJU
Jadi kangen nih sama penambilan Bang Iwan :)
Buat teman-teman blogger yang penggemar Bang Iwan bisa loh mantengin Kompas TV nanti malam di Konser #SuaraIndonesia. Ini ya detailnya :
Disadari ataupun tidak, sering diri ini terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang itu dan itu lagi. Bukannya tak hendak menjalankan kewajiban, namun lama-lama kok ya merasa diri ini sudah ibu-ibu banget. Laaahh... emang loe masih abegeh apa Nek? :)
Hahaaayy... bukan gitu... bukannya ingin disamakan dengan remaja atau anak muda tanggung lah. Maksudku di sini lebih pada semangat yang kian lama kian menjadi flat seiring dengan aktivitas yang melulu itu saja.
Percaya kan kalau masing-masing kita membutuhkan sesuatu yang beda dalam rutinitas. Apa saja itu? Nonton? Yoga? Siraman rohani? Bisa apa saja sesuai dengan kebutuhan dan pilihan.
Ketika waktu memungkinkan, sekedar membaca novel teenlit sudah ampuh banget loh untuk memudakan semangat. Makin kesini makin susah mendapatkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan satu novel dalam sekali baca. Interupsi dari krucils bakalan ada terus kalau sudah di rumah :) Justru itulah seninya memaksimalkan waktu yang terbatas untuk 'me time' dalam rangka memudakan semangat.
Biasanya sih saat memilih buku aku lebih cenderung pada novel-novel bergenre thriller. Ternyata keseringan membaca novel John Grisham dan Steve Martini membuatku terlalu serius menganalisa sesuatu. Suka sibuk menerka alur cerita itu nanti pelaku kejahatannya siapa. Mencoba mencurigai si A, kemudian si B, si C, padahal nggak taunya pelaku malah si X. Gemes banget sih kalau kejadiannya gitu.
Cuma ya itu, relaksasi dengan cara mikir mumet gitu lumayan berat. Maka kuimbangi pula dengan membaca teenlit semacam yang ada di foto ini. Novel berjudul Online Addicted ini menceritakan seorang cewek yang gila online dan menghadapi banyak masalah gara-gara ketidakpeduliannya pada sekitar. Cerita khas remaja yang mengalir dan ringan, bisa ditebak dengan mudah endingnya, namun bisa menceriakan hari-hariku yang penat. Berasa jadi tokoh utama novel itu deh, secara sampai seumuran gini juga masih gila online :)
Nah, selain membaca, semangat yang semula kendor biasanya akan kembali pulih dengan mendengarkan musik. Berbagai genre musik aku suka, kecuali yang bunyinya cuma gedubrakan itu ya :)
Pernah sekali dua kali nonton konser musik juga. Itupun juga cuma konsernya KLa Project pas mas-mas gemesh itu manggung di Semarang. Ada yang di sini KLanis juga? Ngefans siapa, Katon Bagaskara ya? Kalau aku justru lebih suka menikmati permainan gitar mas gondrong aneh Lilo. Dulu pas doi sempat ngeluarin album solo dengan lagu andalan Sandra, wuih..sampai berulang-ulang kusetel lagu tersebut.
Setelah sekian lama tidak nonton konser musik, eh kok ya kebetulan dapat undangan dari produk susu anak dimana bintang tamunya adalah RAN. Ada yang tau siapa mereka? Huuuu... kesiyan deh kalau nggak tau... Gaaawwwllll donk aaahh.... *tiba-tiba inget Sri Sugigi :D
Ini deh, salah satu video clip RAN yang asyik nge-beat :
Ada satu fakta di video ini mulai detik 0:28 yang mungkin saja kebetulan tapi jadi kepikiran : Nino Kayam bajunya kok itu-itu saja ya hahahaaa... Bukan mengejek loh ini dek Nino, tapi bener nggak sih kalau kemeja slim fit kotak-kotaknya itu sama dengan yang dipakai tanggal 27 September 2015 saat hadir di Semarang ini :
abaikan ekspresi perempuan berkerudung itu, fokus pada kemeja please :)
Bagi yang tidak hadir langsung menyaksikan live show itu tentu tidak menyadari fakta ini. Tapi aku bener-bener kepikiran deh, itu kemeja yang sama kan ya dek? *ini penting sekaleeee....
Hahahaaa iseng banget kan ya malah ngamatin baju kotak-kotak. Kebiasaan emak-emak yang sejak remaja kerjaannya milihin setrikaan untuk dimasukkan ke lemari. Baju sekeluarga harus apal semua ini punya siapa saja. Weeww... jadi berasa balik muda lagi deh ke jaman ABG dulu. Abegeh kok gawl-nya sama setrikaan, keren binggo kan?
Balik ke RAN lagi, lagu-lagu mereka memang easy listening. Beberapa lagu yang mereka bawakan sebagian besar sudah familiar, seperti Pandangan Pertama, Hanya Untukmu, Salah Tingkah, Hari Baru, hingga lagu yang video clipnya keren banget : Dekat Di Hati. Video clip yang lokasi syutingnya di Pulau Komodo.
Siapa saja sih RAN itu?
Mulai dari paling kiri ya yang kiyut itu, Rayi Putra. Yang tengah dan tatapannya mawut itu adalah gitaris kece Asta. Sedangkan si baju kotak-kotak yang kubahas tadi bernama Nino Kayam. I'm not their fan namun ngejogrok di depan stage persis dan mengikuti gelombang keceriaan para ABG yang ada di sekitarku, akhirnya berasa kembali muda lagi deh. Nyanyi dan goyang-goyang sampai tiba waktunya untuk kembali pulang ke rumah :)
RAN muncul pukul 20.00 dan satu jam kemudian pagelaran itu berakhir. Ya cuma gitu sih, nonton brondong konser. Namun beneran merasa muda lagi deh, mana di tkp ketemu dengan dua cewek imut yang dengan sok akrabnya kuajak ngobrol. Bahkan dari mereka lah foto narsisku di depan RAN tadi berasal. Hape sekarat baterainya, lupa ga bawa powerbank, akhirnya minta tolong difotoin pake kamera Tossi (nama salah satu cewek imut tadi) untuk nantinya dikirimkan via whatsapp. Hahahaa... mamak-mamak ngerepotin banget deh pokoknya.
Kalau sobat blogger lainnya punya cerita apa nih seputar mengembalikan semangat? Share dooonkk....