Tampilkan postingan dengan label semarang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semarang. Tampilkan semua postingan

30 April 2016

Enchanted Moment with Bakmi Mewah di Semarang



Pada suka makan bakmi kah teman-teman?

Kalau saja mau jujur, pasti kebanyakan teman-teman akan menjawab IYA nih saat menjawab pertanyaan di atas. Aku dan anak-anak soalnya juga penggemar berat bakmi nih. Apalagi mie instan. Haeesshhh.... yang kata banyak orang nggak sehat itu karena mengandung MSG.

Untung saja nih ya ada wacana baru soal per-bakmi-an yang instan gini. Kapan hari aku dan teman-teman kontributor HelloSemarang mendapat undangan untuk menghadiri event yang dihelat oleh Bakmi Mewah. Bertempat di Valle (Pizza & Resto) aku dan rekan-rekan blogger lainnya disambut hangat oleh tim Bakmi Mewah yang memang sedang dalam rangkaian roadshow ke beberapa kota. Keren lho Semarang menjadi kota kedua yang disinggahi oleh tim Bakmi Mewah setelah sebelumnya giliran Palembang. Bahkan Jakarta aja belum. Yeaaayy....kasih aplaus dong buat Semarang ;)

Sebenarnya ya, aku tuh paling gemar masakan bergenre bakmi gini nih kalau pas menikmatinya di warung atau resto khusus olahan mi. Bedaaaaaa banget loh ya rasanya dengan mie instan yang biasa kusantap. Meski tetep enak sih apapun mie nya *dasar muka noodle.  Tapi kan ya boros banget nggak sih kalau tiap kali pengin makan bakmi enak trus kudu pergi ke resto gitu. Dih, mencederai pola hidup hemat demi masa depan dong namanya.

Makanya bersyukur banget nih sekarang ada Bakmi Mewah Rasa, bakmi ayam cepat saji tanpa kuah pertama di Indonesia yang bisa kunikmati bak makan bakmi a la resto. Kemewahan rasa dan kualitas luar biasa dari bakmi yang satu ini menjadi jawaban bagi para penggemar bakmi yang doyan banget dengan lezatnya bakmi resto, namun penginnya mudah, praktis dan enggak repot.

Seperti apa sih sebenarnya Bakmi Mewah Rasa ini?

Sebelum berpetualang rasa dengan sedapnya Bakmi Mewah, tentunya teman-teman sudah familier kan ya dengan bakmi yang satu ini. Iklannya sudah mejeng aja di berbagai media. Itu loh yang dibintangi sama Raffi Ahmad dan Indi Barends.

Masih ada lagi sih sebenarnya artis lain yang turut mendukung Bakmi Mewah, salah satunya si ganteng yang satu ini :


Waktu tau kalau bakalan ada Hengky Kurniawan dan Gita Gutawa di event Enchanted Moment with Bakmi Mewah ini, sudah seneeeenggg banget rasanya. Kapan lagi loh bisa ketemuan sama artis ibukota secara langsung.

Dan mimpi apa sih gue semalem sampe bisa-bisanya sepanggung sama si ganteng yang menggoda banget untuk ditowel iniiii... *tiba-tiba disiram air seember sama mas bojo dalam mimpi *duuuuhhh
video milik : +Slamet Riyadi 

Nggak tau ya kok bisa gitu, perasaan aku nih udah berusaha menyembunyikan diri. Namun rupanya aura bersinarku selalu terbaca oleh para artis yang datang sehingga mereka memilih untuk mencomotku naik panggung. Aku kan maluuuuu.... *ada Antim* nih mas/mba bila terasa mual


Selepas 'manggung' sama Hengky tadi, dia lanjut demo cara pembuatan Bakmi Mewah. Disertai dengan berbagai cerita hangatnya suasana keluarganya. Anaknya yang sudah mulai bisa begini begitu dan lucu. Aiiihh Abang, aku ngga konsen. Tau deh gimana tuh caranya bikin Bakmi Mewah, nih mata udah ga bisa lepas aja dari sosok abang ganteng di depan itu. Tolong ruwat aku pak kyaiiiii....


Perjuanganku untuk terlepas dari 'jerat' Hengky ternyata tak berhenti begitu saja selepas nyanyi Sinaran bareng tadi. Saat Hengky selesai memasak Bakmi Mewahnya, laaahh dia tetep keukeuh tuh nyari aku. Bakmi Mewah spesial buatannya itu katanya buat aku. Oh tidaaaaaakkkk... jangan kejar aku Hengky, aku sudah bersuami. (yeeee...pasti pada pengin lempar-lempar meja/kursi/lemari/gadget dan apa saja ke aku ya, sini-sini japri saja ntar bisa kok dikirim via kurir ke rumahku daripada dilempar-lempar gitu)



Weeeww... Bakmi Mewah beneran berasa mewah deh saat yang mbuatin dan nyuapin Abang Hengky :) Ternyata iklannya nggak boong lho, Bakmi Mewah Rasa memiliki topping daging ayam dan jamur asli yang besar dan tetap segar dalam kemasan. Wah... berarti ada pengawet ya koq bisa segar gitu?

Yeee... pada tau teknologi breakthrough nggak nih? Bakmi Mewah diproduksi dengan menggunakan teknologi breakthrough, yaitu melalui proses pemanasan streril suhu tinggi dimana teknologi ini baru PT. Mayora Indah Tbk (produsen Bakmi Mewah) yang menggunakannya.

Nah, jadi mantep kan ya. Udah sehat, sedaaaapp pula rasa bakminya. Bakmi cepat saji tanpa kuah ini juga diproduksi tanpa menggunakan MSG tambahan dan tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk dinikmati.

Selepas menikmati sedapnya Bakmi Mewah, aku dan teman-temanku masih dihibur lagi oleh suara lembut Gita Gutawa. Artis yang masih sama belianya denganku ini ternyata ramaaaahh banget. Meski dikepung fans dari berbagai penjuru, Gita tetap sabar meladeni kami semua berfoto ria saat dia masih menyanyi di stage.



Berkesan bangetlah pokoknya ikutan Enchanted Moment with Bakmi Mewah ini. Tak sekedar menambah wacana kuliner baru, namun juga bisa ketemu dengan bintang-bintangnya yang keren ini.

Aku aja udah nyoba loh Bakmi Mewah, gimana dengan teman-teman semua?

Masih bingung harus beli dimana? Ini loh, teman-teman bisa beli di sini :


Aku aja beli di minimarket dekat rumah ada kok. Jadi kalau pas kangeeennn banget sama Hengky, eh bukan, maksudku kangen dengan bakmi a la resto, tinggal meluncur aja minimarket yang khas banget dengan strip merah di logonya itu. Borong aja Bakmi Mewah dan siap menikmati kelezatannya bersama keluarga.

Read More »

27 September 2015

Memudakan Semangat

Kenapa tiba-tiba ngomongin soal memudakan semangat?

Disadari ataupun tidak, sering diri ini terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang itu dan itu lagi. Bukannya tak hendak menjalankan kewajiban, namun lama-lama kok ya merasa diri ini sudah ibu-ibu banget. Laaahh... emang loe masih abegeh apa Nek? :)

Hahaaayy... bukan gitu... bukannya ingin disamakan dengan remaja atau anak muda tanggung lah. Maksudku di sini lebih pada semangat yang kian lama kian menjadi flat seiring dengan aktivitas yang melulu itu saja. 

Percaya kan kalau masing-masing kita membutuhkan sesuatu yang beda dalam rutinitas. Apa saja itu? Nonton? Yoga? Siraman rohani? Bisa apa saja sesuai dengan kebutuhan dan pilihan. 

Ketika waktu memungkinkan, sekedar membaca novel teenlit sudah ampuh banget loh untuk memudakan semangat. Makin kesini makin susah mendapatkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan satu novel dalam sekali baca. Interupsi dari krucils bakalan ada terus kalau sudah di rumah :)  Justru itulah seninya memaksimalkan waktu yang terbatas untuk 'me time' dalam rangka memudakan semangat. 

Biasanya sih saat memilih buku aku lebih cenderung pada novel-novel bergenre thriller. Ternyata keseringan membaca novel John Grisham dan Steve Martini membuatku terlalu serius menganalisa sesuatu. Suka sibuk menerka alur cerita itu nanti pelaku kejahatannya siapa. Mencoba mencurigai si A, kemudian si B, si C, padahal nggak taunya pelaku malah si X. Gemes banget sih kalau kejadiannya gitu. 

Cuma ya itu, relaksasi dengan cara mikir mumet gitu lumayan berat. Maka kuimbangi pula dengan membaca teenlit semacam yang ada di foto ini. Novel berjudul Online Addicted ini menceritakan seorang cewek yang gila online dan menghadapi banyak masalah gara-gara ketidakpeduliannya pada sekitar. Cerita khas remaja yang mengalir dan ringan, bisa ditebak dengan mudah endingnya, namun bisa menceriakan hari-hariku yang penat. Berasa jadi tokoh utama novel itu deh, secara sampai seumuran gini juga masih gila online :)  

Nah, selain membaca, semangat yang semula kendor biasanya akan kembali pulih dengan mendengarkan musik. Berbagai genre musik aku suka, kecuali yang bunyinya cuma gedubrakan itu ya :)

Pernah sekali dua kali nonton konser musik juga. Itupun juga cuma konsernya KLa Project pas mas-mas gemesh itu manggung di Semarang. Ada yang di sini KLanis juga? Ngefans siapa, Katon Bagaskara ya? Kalau aku justru lebih suka menikmati permainan gitar mas gondrong aneh Lilo. Dulu pas doi sempat ngeluarin album solo dengan lagu andalan Sandra, wuih..sampai berulang-ulang kusetel lagu tersebut.

Setelah sekian lama tidak nonton konser musik, eh kok ya kebetulan dapat undangan dari produk susu anak dimana bintang tamunya adalah RAN. Ada yang tau siapa mereka? Huuuu... kesiyan deh kalau nggak tau... Gaaawwwllll donk aaahh.... *tiba-tiba inget Sri Sugigi :D 

Ini deh, salah satu video clip RAN yang asyik nge-beat : 



Ada satu fakta di video ini mulai detik 0:28 yang mungkin saja kebetulan tapi jadi kepikiran : Nino Kayam bajunya kok itu-itu saja ya hahahaaa... Bukan mengejek loh ini dek Nino, tapi bener nggak sih kalau kemeja slim fit kotak-kotaknya itu sama dengan yang dipakai tanggal 27 September 2015 saat hadir di Semarang ini : 

abaikan ekspresi perempuan berkerudung itu, fokus pada kemeja please :)

Bagi yang tidak hadir langsung menyaksikan live show itu tentu tidak menyadari fakta ini. Tapi aku bener-bener kepikiran deh, itu kemeja yang sama kan ya dek? *ini penting sekaleeee....

Hahahaaa iseng banget kan ya malah ngamatin baju kotak-kotak. Kebiasaan emak-emak yang sejak remaja kerjaannya milihin setrikaan untuk dimasukkan ke lemari. Baju sekeluarga harus apal semua ini punya siapa saja. Weeww... jadi berasa balik muda lagi deh ke jaman ABG dulu. Abegeh kok gawl-nya sama setrikaan, keren binggo kan?

Balik ke RAN lagi, lagu-lagu mereka memang easy listening. Beberapa lagu yang mereka bawakan sebagian besar sudah familiar, seperti Pandangan Pertama, Hanya Untukmu, Salah Tingkah, Hari Baru, hingga lagu yang video clipnya keren banget : Dekat Di Hati. Video clip yang lokasi syutingnya di Pulau Komodo.

Siapa saja sih RAN itu?


Mulai dari paling kiri ya yang kiyut itu, Rayi Putra. Yang tengah dan tatapannya mawut itu adalah gitaris kece Asta. Sedangkan si baju kotak-kotak yang kubahas tadi bernama Nino Kayam. I'm not their fan namun ngejogrok di depan stage persis dan mengikuti gelombang keceriaan para ABG yang ada di sekitarku, akhirnya berasa kembali muda lagi deh. Nyanyi dan goyang-goyang sampai tiba waktunya untuk kembali pulang ke rumah :)

RAN muncul pukul 20.00 dan satu jam kemudian pagelaran itu berakhir. Ya cuma gitu sih, nonton brondong konser. Namun beneran merasa muda lagi deh, mana di tkp ketemu dengan dua cewek imut yang dengan sok akrabnya kuajak ngobrol. Bahkan dari mereka lah foto narsisku di depan RAN tadi berasal. Hape sekarat baterainya, lupa ga bawa powerbank, akhirnya minta tolong difotoin pake kamera Tossi (nama salah satu cewek imut tadi) untuk nantinya dikirimkan via whatsapp. Hahahaa... mamak-mamak ngerepotin banget deh pokoknya.

Kalau sobat blogger lainnya punya cerita apa nih seputar mengembalikan semangat? Share dooonkk....
Read More »

07 September 2015

Cantik dengan Batik




Pada percaya nggak sih kalau ada yang bilang perempuan itu bakalan keliatan cantik dengan batik ?

Nggak percaya? Iya sih, memang sebaiknya percaya pada Tuhan, bukan pada manusia.... *apaseeehhh....

Indonesia boleh bangga karena sejak tahun 2009 Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi, atau lebih dikenal dengan masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity (wikipedia.org). Ada juga yang kemudian mengklaim bahwa batik itu milik negaranya. Lantas, perlukah kita ribut-ribut mempermasalahkannya? Coba mau tanya nih, sudah pernahkah  kita berpikir jauh ke dalam dulu, seberapa cinta sih kita sebenarnya dengan batik milik Indonesia sendiri?

Ada berapa ragamkah kekayaan batik milik Indonesia? Kalau dilihat dari daerah asalnya sih, banyak sekali jenis batik yang kita miliki. Mulai dari daerah pesisir seperti Pekalongan dan Jepara, hingga Solo, Yogyakarta, Cirebon, Banyumas, Bali, Minangkabau, Minahasa, dan masih banyak lagi (wikipedia.org.). Coraknya pun beragam mulai dari Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Kawung, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, dan sebagainya.

Apa saja sih busana dari bahan batik yang bisa kenakan, baik dalam keseharian maupun pada event-event tertentu ? Banyak... mulai dari kemeja batik, baju batik untuk perempuan, gaun batik, rok batik, bahkan berbagai aksesori yang berbahan dasar batik pun sudah banyak diproduksi oleh para pengrajin batik.

Aku punya teman kuliah yang saat ini sudah sukses membuka gerai batik offline nya di Semarang. Berawal dari kecintaannya pada batik, temanku ini selalu mengenakan pakaian berbahan dasar batik kemana-mana. Berbagai macam baju hingga gaun batik dimilikinya. Berlanjut dengan aneka tas dan clutch batik yang semuanya cantik-cantik.

Menyadari bahwa kecintaan akan batiknya itu tak akan kemana-mana bila tidak ditularkan, maka Desy Chandra, owner Arumi Batik, mulai serius berbisnis batik. Berawal dari usaha via online saja, kini Arumi Batik telah memiliki outlet di Hotel Horison dan Hotel Aston Semarang. *ndes, kwe kok keren tooooo....

Pernah kutanyakan, apa sih kerennya pakai batik...

"Coba bayangkan kalau seluruh dunia mengenakan batik di setiap kegiatan mereka, apa nggak keren tuh. Masak sih kita yang orang Indonesia sendiri malah nggak pake batik"

Benar juga ya kata Desy, ntar kalau sudah diaku oleh negara lain baru kita kebakaran jenggot. Giliran diajak berbusana batik sendiri, ada yang suka mengeluh mahal lah, nggak keren lah, kurang gaul lah, dan banyak lagi pendapat lainnya.

Memang, tingginya harga fashion berbahan dasar batik menjadi polemik tersendiri bagi mereka yang pendapatannya tak seberapa. Ya seperti aku ini lah contohnya. Kenapa sih bisa mahal gitu?

Bila ditinjau dari segi pembuatannya, batik tulis menempati urutan teratas dari sisi harga maupun tingkat kesulitan dalam pembuatan. Tekstur dan corak batiknya memang seratus persen dibuat melalui goresan tangan dan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Bagaimana kita tidak harus cinta produksi dalam negeri kalau sudah tau proses pembuatan yang rumit seperti ini? Adapun teknik batik lainnya ada yang menggunakan cap maupun dilukis langsung pada kainnya.

Nah, berkaitan dengan batik cantik ini, rencananya beberapa hari lagi di blog ini akan ada gelaran giveaway dengan salah satu hadiahnya adalah clutch yang bisa membuatmu tampil cantik dengan batik.


Mau mau mauuuu??  Tak cuma satu loh, nantinya akan ada 2 clutch batik cantik ini dari Arumi Batik. Tak hanya itu, Arumi Batik juga akan bagi-bagi boneka cute dari batik looohh... kayak gini nih :



Itu boneka aja, nggak sekalian tas batik cantik di sebelahnya? Boleh kalau mau tasnya, beli donk di Arumi Batik :)

Lantas, giveawaynya apaan tuh nanti?

Tunggu tanggal mainnya ya, silakan digugling-gugling saja dulu Arumi Batik Semarang. Punya fanspage maupun akun IG loh :)  Lebih baik LIKE dan FOLLOW dari sekarang biar nanti pas Giveaway sudah diluncurkan tinggal bikin postingan aja, ga perlu repot lagi like dan follow ;)

Sampai jumpa di postingan berikutnya yaaaa....

Read More »

24 Agustus 2015

Kuliner Semarang (part 2)


Yuhuuuu... masih ingat dengan keseruan kuliner Semarang di tulisanku sebelumnya?

Masih seputar kopdar pertamaku dengan blogger-blogger kece dari berbagai kota nih pas mereka menyambangi kota kecil nan panas namun memikat ini :)  Meskipun panas, tetap saja loh mereka semangat sekali keliling kota sejak pukul 09.00 hingga malam. Terik matahari yang ganas pukul  13.00 pun tak menyurutkan semangat jalan-jalan seperti ini :


photo credit : travelerien.com

Rombongan kami tiba di Sam Poo Kong selepas Dzuhur, jadi bisa kebayang kan betapa maksimalnya terik mentari yang bakalan memanggang sekujur tubuh. Namun kami semua tetap bersemangat menjelajahi tempat yang satu ini. Sebenarnya aku pengin nyobain loh sesi dandan pake kostum khas negeri Tiongkok. Di Sam Poo Kong disediakan jasa peminjaman kostum sekaligus dandan plus difoto dengan biaya Rp. 80.000. Setelah didandani nantinya akan diperkenankan masuk ke wilayah kuil yang terpisah. Kalaupun tidak ingin berdandang, tetep boleh masuk sih ke kawasan ini, namun harus membayar retribusi tambahan sebesar Rp. 20.000. Bagi mereka yang ingin sembahyangan cukup membeli hio saja.

Kok bisa sih kami semangat jalan-jalan di cuaca sepanas itu? Tentu masih semangat dong yaaa... kan sudah full tank selepas mampir di Mie Kopyok Pak Dhuwur. Tak hanya mie segar ini loh yang kami santap waktu itu. Masih ada lagi lainnya.

Di seberang warung Pak Dhuwur tersebut ada satu tempat kuliner yang sudah kami incar dan dimasukkan ke dalam itinerary wisata kuliner. Tebak tebak buah simalakama...eh manggis (tapi manggis kan lagi gak musim), ada yang tau apa coba menu kami berikutnya ini. Bagi yang bisa nebak, kalau perempuan kujadikan saudara, kalau laki-laki..... eh.... apa ya enaknya :)

Baiklah... ini loh rombongan kami mampir ke sini :

seseruan di Gado-gado dan Es Pankuk Pak Yono

Masih di seputaran spot kuliner Jl. Tanjung (samping PLN) ada satu lagi tempat wajib kunjung saat sobat berada di Semarang. Warung gado-gado dan es pankuk Pak Yono ini tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari para karyawan yang bekerja di seputar Jl. Tanjung plus para penikmat gado-gadonya yang memang endeuzzz itu.

Berhubung sebelum mampir ke sana tadi perut kami sudah terisi oleh mie kopyok, maka pada kesempatan kali ini cukup es pankuknya dulu deh. Perut emak soleha kan isinya tidak banyak *lalu disambit kerupuk

jatah es pankuk kami, photo credit : travelerien.com

Es pankuk ini terdiri dari irisan agar-agar, irisan pankuk, irisan roti dan 3 scoop es. Bukan es krim nih ya, namun es puter yang gurih dengan variasi rasa kelapa muda, coklat, alpukat+durian. Coba bayangkan, di tengah siang bolong menikmati es pankuk yang manis gurih menggoda ini, hmmm.... sluuurrppp.... Duh, nulis ini ajah jadi pengin ke sana lagi :)

Dari ketiga scoop es tadi aku paling suka yang rasa alpukat, mantep banget rasa alpukatnya. Sayangnya, bagi durian hater macam aku ini, scoop warna hijau yang separuh alpukat separuh durian tadi sungguh menjadi jebakan batman. Lagi enak-enak merem melek menikmati rasa alpukat kok tau-tau ada aroma lain yang menyengat :)

Selesai sampai di situ sajakah kulineran kami saat itu?

Taman Srigunting

Tentu enggak doooonggg... Selepas dari warung es pankuk tersebut kami melaju ke Sam Poo Kong. Kemudian masih lanjut ke Kota Lama untuk menikmati indahnya senja yang sesaat lagi akan turun ke bumi. Udah deh, soal gaya berfoto seperti foto di atas tadi nggak ada habisnya. Memory card kamera Mba Rien yang bolak-balik memotret kami pun sudah sampai berulang kali ganti. Hehehee... maafkan kesigapan kami menjadi modelmu ya Mba Rien :)

Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

Tak mengenal lelah para sobat blogger dari berbagai kota ini memutuskan untuk segera beranjak ke tempat yang lain. Masjid Agung Jawa Tengah lah tujuan kami berikutnya. Berhubung jelang Maghrib menara masjid masih tutup, kami menunggu hingga pukul 18.30, saat dimana petugas menara telah selesai sholat Maghrib dan lift menuju lantai 19 Menara Asma Al-Husna yang memiliki ketinggian 99 meter tersebut telah dibuka kembali.

Ada perjumpaan, ada pula perpisahan

Seharian bersama sahabat-sahabat blogger baru ini mau tak mau harus tersudahi manakala malam telah sempurna memayungi bumi. Mereka harus istirahat karena esok masih harus melanjutkan perjalanan maupun kunjungan ke tempat lain.

Warung Gudeg Yu Tum, Semarang

Sebelum berpisah, kami masih menyempatkan bercengkerama beberapa saat di warung gudeg Yu Tum. Cukup lama kami mengobrol di sana karena pesanan nasi tak kunjung datang. Penuh kesabaran kami menanti pesanan nasi campur dan lontong opor yang sepertinya disajikan oleh penjual penuh cinta kasih. Gimana enggak penuh cinta, wong lamaaaaaa banget sampai ada di antara kami yang terharu akan cinta kasih tersebut :)

Dengan tema Wiskul Sabar kami mengakhiri kopdar hari itu. Rombongan keluarga Mb Dee An akan segera meluncur kembali ke Jawa Timur, keluarga Mb Primastuti Satrianto akan beristirahat sebelum kembali ke Yogyakarta, keluarga Mas Ihwan yang juga akan beristirahat setelah seharian ngemong Aim di jalanan, dan Mba Katerina yang juga harus segera kembali ke hotel karena ada janji temu dengan pihak hotel.

Matur nuwun sanget untuk kunjungannya ke Semarang ya teman-teman.... Maaf bila ada tutur kata yang kurang berkenan selama kutemani seharian ataupun semua kekurangan di hal-hal yang lain. Terima kasih juga untuk si cantik Lestari yang berkenan mencolekku untuk turut serta di kopdar ini. Yuk yuuukk... kapan-kapan kopdar lagi. Masih banyak warung yang belum kita sambangi kaaaannn.... :)


Note : semua foto dipinjam dari pemilik travelerien.com
Read More »

14 Agustus 2015

Mendadak Yoga


Entah kenapa ya kok akhir-akhir ini makin banyak saja teman blogger dari luar kota yang berkenan bertandang ke kota kecil yang panasnya hot hot pop ini. Iyes, ke Semarang, kota yang sumuke pol namun tak diragukan lagi kehangatannya. Kehangatan sambutan ala kopdar blogger seperti yang pernah kuceritakan di postingan sebelumnya, yaaa...kurang lebih seperti itu.

Masih seputar kopdar blogger nih, tiba-tiba aku teringat pada moment mendadak yoga ini. Berawal dari informasi bahwa akan ada seorang blogger dari luar kota yang akan berkunjung ke Semarang. Sengaja memang mampir ke Semarang sebentar saja untuk berjumpa dengan sesama blogger. Alhamdulillah waktunya pas sehingga aku pun berhasil tercolek cantik untuk ikutan berjumpa. Perjumpaan yang tak lama namun sungguh memperkaya jalinan silaturahim.

Siapa sih dia yang datang ke Semarang ini? Disebutin nggak ya enaknyaaa....ntar dia jadi femes gimana dooonkkk.... ;)

Adalah dia seorang blogger dan pengajar di sebuah perguruan tinggi, dalam rangkaian perjalannya masih berkenan mampir ke kota kecil ini. Mba Donna Imelda, selepas menyelesaikan urusannya di Pekalongan, tetap menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa orang blogger yang tinggal di Semarang. 

Kopdar ini memang terasa sekejap. Aku baru bisa menjumpainya selepas jam kantor dan saat maghrib tiba sudah harus berpisah lagi. Pukul 16.00 tet aku langsung meluncur ke lokasi janjian, yaitu Taman Srigunting yang terletak di wilayah Kota Lama. Taman ini berada tepat di samping Gereja Blendhuk. Baik taman maupun gerejanya sama-sama ngehits nih, salah satu dari sekian icon Semarang yang perlu dikunjungi.

Sesampai di sana ternyata Mba Donna yang sudah ditemani oleh Lestari (hiiihh...dia lagi dia lagiiiii) telah asyik bersantai duduk di taman sembari menikmati sedapnya lunpia. 

"Mau lunpia, Niek?" berbaik hati beliau menawarkannya padaku.

Yaelaaahh.... udah sampai mabok-mabok deh kalau makan lunpia. Nggak tega mau nyomot :) Nah naaahh... ada yang mau lunpia kah, sobat blogger? Hayuuuukk...sini dooongg... :) 

ngapain ga jelas di Taman Srigunting Semarang

Kami pun kemudian asyik mengobrol. Sungguh nggak nyangka sama sekali kalau keasyikan kami sore itu akan makin membahana. Kehadiran seorang emak blogger yang piawai dalam hal tarik suara dan yoga lah yang makin menceriakan suasana. Mba La, begitu saya biasa memanggil Latree Manohara, ternyata ikut bergabung juga dalam kopdar sore itu. Bagi sobat blogger yang berteman dengannya di facebook tentu familiar dengan pose-pose yoganya yang cetar sekaligus bikin ngilu saat melihatnya. Gimana enggak ngilu cobak, badan bisa ditekuk-tekuk. Sedangkan untuk cium lutut pun aku sudah tak sanggup :(

Hahaaayyy...mumpung ketemu nih Mba La kami todong untuk mengajari sedikit gerakan yoga. Dan di tengah-tengah beryoga ria ini datang lagi emak kenes Noorma Fitriana. Makin seruuuu deh suasana. 

Matras yoga pun digelar di taman, tepatnya di lokasi strategis yang fotoable. Matras baru beli katanya, dan memang benar-benar masih dalam plastik kemasan. Ciyeee... berarti kami lah yang nganyari matras tersebut (penting banget inih buat diceritain) :)  Berbagai gerakan yoga yang mudah pun diajarkannya pada kami. 

Tadinya sempat punya pikiran kalau orang berbadan gede itu nggak pantes yoga. 

"Siapa bilang.... yoga itu kan tidak spesial untuk yang berbadan kecil saja. Kelenturan badan nggak ada hubungannya dengan berat tubuh," begitu penjelasan Mba La.

Nah, siapa itu ya yang suka under estimate sama orang berbadan besar. Siniiii... sini kalau berani, takjak yoga loh kamu hihihiii....

Mendadak yoga dengan latar belakang Gereja Blendhuk Semarang

Setelah beberapa gerakan dasar, Mba La pun mengajak pose bersama dengan hasil seperti terlihat di foto atas itu. Coba, gak kalah lentur kan aku dari dia *abis itu padahal nyari tukang urut. Bisa-bisanya waktu itu kami pede narsis gitu, padahal seluruh pengunjung taman dan orang-orang yang jalan-jalan sore di sekitaran situ pada ngeliatin :)

Seruuuu sekali kopdar singkat kami waktu itu. Di antara padatnya rutinitas harian, kami masih sempat berjumpa dan berhahahehe sejenak. Kalau bukan karena mentari yang sudah bersembunyi di peraduan dan anak-anak di rumah telah menanti, tentu aku masih pengin nongkrong bersama mereka. 

Tak apalah, baik sebentar maupun lama, mendadak yoga di kopdar ini akan terus terkenang. Terima kasih banyak Mba Donna, Mba La, Noorma dan Lestari untuk perjumpaan yang meriah ini. Semoga akan ada lagi kesempatan kita beryoga ria senorak dan seheboh waktu itu.

see you again, girls

photo courtesy : Donna Imelda, Lestari, Latree Manohara
Read More »

12 Agustus 2015

Kuliner Semarang (part 1)

Lawang Sewu, Semarang
Kuliner Semarang itu apa saja sih? 

Begitulah kira-kira yang dilontarkan oleh para blogger dari Tangerang, Batam, Yogyakarta dan Malang yang kapan hari berniat ingin berjumpa denganku yang ceria dan renyah ini. Iya...renyah... Serenyah kerupuk satu toples yang diremes-remes dengan gemes :D :D  *lalu mereka pun mengunyah2 diriku

Sebenarnya dari sobat-sobat blogger yang kopdar di Semarang itu hampir semua belum pernah kujumpa. Ada Mba Katerina Es yang kukenal via Lestari (sesama blogger Semarang), Mba Dee An dari Batam yang hanya kutau via dunia maya, Mba Primastuti dari Yogyakarta yang malahan baru kenal beberapa hari menjelang hari H via FB dan WA, serta pasangan suami istri Ihwan - Ivonie dari Malang yang cuma kenal lewat dunia maya pula saat aku pernah menjadi kontributor di buku My Wedding Story terbitan Mozaik Indie milik mereka. Ada pula Mba Diah Indri sesama kontributor di buku tersebut yang alhamdulillah bisa kujumpai secara nyata, yang ternyata beliau itu sekarang tinggal di Semarang juga. Yeaayy... lengkap sudah perolehan rejekiku berupa teman-teman baru.

Pada postingan sebelumnya sudah kuceritakan rute perjalanan kami. Mulai dari Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah. Ketika baru satu tempat kami jelajahi, rasa lapar sudah mendera. Perut sudah minta diisi nih. Maklum, kami memang janjian di Lawang Sewu sebagai meeting point pukul 09.00. Kurang lebih dua jam jalan-jalan di sana tentu saja perut kami sudah meronta-ronta. Kami??? Kayaknya eike doang deh yang laper :D :D 

Pilihan jatuh ke makanan dengan cita rasa segar yang berbahan utama mie kuning nan lezat. Siapa sih yang enggak suka mie? Hampir semua orang menyukai hidangan dari mie. Maka dipilihlah Mie Kopyok Pak Dhuwur yang terletak di Jl. Tanjung No. 18 A Semarang. Kalau dari stasiun kereta api Poncol dekat sekali, tinggal lurus saja dari depan stasiun ada jalan bernama Jl. Tanjung. Ikuti saja jalan itu, jangan berbalik arah. Lha wong jalan satu arah masak mau berbalik arah gimana coba hehehehe....

Aku jadi ingat saat terakhir kali datang ke Pak Dhuwur ini pas libur lebaran kemarin. Byuuuhhh... antrian padat sekali. Faktor bosan opor plus belum banyak warung yang buka kali yaaaa... Mau makan aja ngantrinya sampai keringetan bak fitness bareng Matt Damon *ihiiiirrr.....

Meskipun kali ini antrian tidak mengular, namun warung mie kopyok tetap penuh. Rombongan kami pun dengan sabar menunggu giliran dilayani. Mas...massss.... layanilah kami maaasss....

markimampyok.... mari kita makan mie kopyok :)
Eitss...jangan ngeres loh... emang yang ngeladenin mas mas semua di warung ini. Kalau kami minta dilayani mbak mbak kan malah aneh :)  Maka mas-mas itu pun makin sibuk. Tidak hanya saat membuatkan hidangan untuk kami, tetapi juga sabar saat teman-teman blogger mengambil berbagai foto mereka dari segala penjuru. Mereka nggak tau tuh kalau fotonya bakalan jadi seperti di bawah ini hihihiii... Tiwas jungkatan lan mesem ngujiwat :D

Mie Kopyok Pak Dhuwur, Semarang
Yeaaayy... mie kopyok kami sudah siap. Mie kuning, tahu, dan lontong ini disiram kuah bening plus air bawang mentah. Dengan tambahan kecap manis, potongan seledri, bawang goreng plus remasan kerupuk gendar, hidangan ini sukses membuat kami cleguk cleguk tak sabar. Eh, kami?? Eike aja deh kayaknya. Selagi yang lain sibuk memotret (lumayan ntar bisa dipinjem fotonya hehehee...), tanpa babibu langsung kuserbu mie kopyok di depanku. Nggak pakai lama piringku pun licin tandas. Rasa segar mie kopyok yang dipadu dengan imbuhan sambal cabe rawit ini mantep banget.

Kenyang? Sebenarnya enggak sih, cuma kalau mau nambah kan malu bhahahaa... Masak sekar kedaton makannya setampah :D :D 

Berapa harga seporsinya?

DUA BELAS RIBU... mantep banget aku jawabnya saat mau itung-itungan di kasir. Loh ternyata seporsi sepuluh ribu. Dua belas ribu itu kapan hari pas masih libur lebaran. Hahahaha... udah teriak salah pulak ngasih taunya. 

Berhubung porsi makanan ini antara kenyang dan tidak, tentunya kurang afdol lah ya kalau tidak melanjutkan ke menu kuliner berikutnya. Apakah itu? 

Ntar aja ya disambung ke episode selanjutnya. Masih terbayang-bayang nih segernya mie kopyok, kuliner Semarang yang sederhana namun ngangeni itu. Iya, ngangeni, sama dengan aku kan? *terima lemparan koin, uang kertas, bilyet giro, cek maupun gadget terkini :D :D 

-------
Terima kasih tak terhingga untuk Mba Katerina Es, pemilik travelerien.com yang berkenan meminjamkan foto-foto ciamiknya untuk kugunakan pada postingan ini.
Read More »

10 Agustus 2015

Kopdar Blogger di Semarang

Mendekatkan yang jauh..... Itulah salah satu fungsi handphone. Dengan aneka aplikasi yang terpasang di dalamnya, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah fasilitas chat rame-rame. Bisa di aplikasi messenger, BBM ataupun WA. Yang perlu diingat satu lho ya sobat, dekatkanlah yang jauh, bukan jauhkan yang dekat (bila terlalu sibuk dengan gadget hingga lupa ada orang terkasih di dekatnya) :)

Nah, hari Sabtu yang lalu tanggal 8 Agustus 2015 aku mendapatkan rejeki nomplok yang bahkan sebelumnya tidak pernah kubayangkan. Aku yang minim jalan-jalan ini ternyata punya kesempatan untuk ikutan kopdar blogger di Semarang. Kopdar dengan para blogger yang jejakan kakinya sudah kemana-mana. 

Kebetulan saja sih aku memang tinggal di Semarang. Jadi pas para blogger kece itu janjian ketemuan di kota lunpia aku beruntung ikut kecolek. Para blogger itu ada yang dari Batam, Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Uiiihhh....senengnya mau ketemuan dengan mereka.

Senangnya jalan-jalan barengan, photo credit : Primastuti Satrianto

Kisah persiapan belakang layar untuk kopdar ini seru banget. Ada yang janjian bawa high heels buat sesi pemotretan, kaca mata hitam, dan aneka scarf. Ada penyusunan itinerary yang bolak-balik revisi, udah ngalah-ngalahin revisi skripsi deh pokoknya. Tapi seruuuuuu banget. 

Demi berfoto menggunakan kaca mata hitam, aku pun nekat ikut-ikutan pakai juga. Padahal itu kaca mata nggak ada ukuran minusnya. Jadi berasa di dunia samar-samar nan hitam deh kala berfoto itu. Tapi keren kaaannn itu fotoku di atas, yang pakai kaca mata hitam sendiri *iyain ajalah biar damai duniamu :)


Daaannn....foto seru-seruan memang nggak bisa lepas dari tongsis. Meskipun ada yang bersedia motretin, tetap aja ya sahabat setia welfie ini eksis dimana-mana. Asal nemu spot asyik langsung deh tongsis beraksi. Ikuuuuttt ikuuuuttt.... langsung deh semua mendekat bagaikan tersihir oleh kemilau tongsis dan smartphonenya :)

Hanya sehari saja kesempatanku bisa jalan-jalan seru dengan mereka semua. Mereka adalah Mb Katerina Es, Mb Dee An dan suami dari Batam, Mb Primastuti Satrianto dengan ayang pandanya :) , dua sejoli Ihwan - Ivonie dari Malang - lengkap dengan putra ganteng mereka Aim, Mb Diah Indri, Mb Fauziah dan sesama blogger dari Semarang, Lestariku tercyincyaaaahhhh....

Lantas dapet apa aja seharian ngider di Semarang?

Jalan-jalan dimulai dari meeting point di Lawang Sewu. Ada yang belum tau Lawang Sewu kah?

muaachh.... Lawang Sewu jadi saksi foto chibi ini  :)

Iconic kota yang berupa bangunan dengan pintu yang super banyak ini berada di tengah kota, tepatnya di bunderan Tugu Muda. Tugu Muda sendiri didirikan untuk mengenang jasa para pemuda Semarang yang dengan gigih mempertahankan kota tercinta dari gempuran penjajah. Lawang Sewu ini berada tepat di depan Tugu Muda. Dua simbol Kota Semarang yang menyimpan sejarah panjang dalam mengawal perjalanan kota hingga kini.

Lawang Sewu dahulu digunakan sebagai pusat kantor perkeretaapian. Kesini-kesininya kok malah dikenal sebagai tempat yang horor, di situ daku merasa sedih :(  Kalaulah terkesan kosong dan sangar, itu tentu saja tak lepas dari faktor tak dihuni dalam waktu yang lama. Justru dengan kita datang ke sanalah pemasukan dari sisi wisata bisa didapatkan oleh pengelola gedung ini, agar ke depannya berbagai sisi bangunan yang butuh perbaikan bisa segera dirawat dan menjadi cantik seperti sedia kala. Yuuk yuukk ramaikan kunjungan ke Lawang Sewu. Enggak horor kok, lebih horor ngeliat wajahku hahahahaa....

Nah, setelah dari Lawang Sewu, perjalanan lanjut ke Sam Poo Kong, kelenteng yang dibangun untuk petilasan seorang laksamana dari Tiongkok yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Di lokasi yang lebih dikenal dengan nama Gedung Batu itulah laksamana beragama Islam itu pertama kali mendarat di kota Semarang. 

Selepas Lawang Sewu dan Sam Poo Kong, kami tak lupa pula menikmati kecantikan Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Nanti ya ceritanya dibagi ke episode berikutnya. Hahahaa... kayak sinetron aja sampai berseri-seri :)  Ntar deh sekalian cerita kulinernya, ada Mie Kopyok Pak Dhuwur, Es Panekuk, Lunpia dan wiskul penuh kesabaran di Yu Tum.

Wiskul penuh kesabaran?? Apa pula itu???  Tungguin postingan berikutnya ya temans.... *berasa seleb aja ditungguin beritanya :D

from MAJT with love

Hyuuukk.... jalan-jalan ke Semarang yuuuuukk....


Note : semua foto pinjaman dari Mb Primastuti Satrianto, tengkyuuu darleeenkkk...
Read More »

29 Juli 2015

Souvenir dan Oleh-oleh Khas Semarang

jo lali karo Semarang = jangan lupakan Semarang ;)

Ada yang belum pernah ke Semarang? Duh nggak komplit banget sih hidupmu bhahahaa... *ditoyor cantik

Buat yang tinggal di luar kota, tentunya berkunjung ke kota ini nggak komplit pake banget deh kalau tidak membawa pulang souvenir dan oleh-oleh khas Semarang. Emangnya apaan aja sih itu?

Bentaaar...bentaaarrrr... sebelumnya mau tanya dulu nih, Semarang itu ada di mana sih? Disabdo malaikat jadi orang yang beriman dan kaya raya loh kalau nggak tau Semarang itu dimana :) Kalau memang tidak tau bisa kok di-gugelmep-in, dijamin sepersekian detik udah muncul. S&K berlaku... terutama tergantung kondisi sinyal anda mahahahaaa...

Ngobrolin soal souvenir dari Semarang, hmm... ada macam-macam nih. Mulai dari kaos, gantungan kunci, tempelan kulkas, dan pernak-pernik buatan cah Semarang dan sekitarnya. Macam kaos yang fotonya ada di atas tadi. Foto tadi hasil jepretan Lia, seorang famous blogger yang baik hati dan tidak sombong. Kapan hari beliau berkunjung ke Semarang dan mendapatkan souvenir murah meriah itu.

Nggak cuma orang luar kota loh yang butuh dan seneng souvenir khas Semarang. Pernah ya kapan hari aku berburu kartu pos luar negeri di grup yang isinya peminat tuker-tukeran kartu pos gitu (lebih gampangnya disebut postcrosser). Bukannya milih kartu pos koleksiku malah postcrosser dari Jerman ini bertanya apakah aku punya tempelan kulkas dari kota tempat tinggalku.

tempelan kulkas Lawang Sewu, Semarang
Enteeenggg dong, dadekke thok to yaaaa... (kata orang Semarang sih gitu)  Souvenir ini bisa dibeli di salah satu toko oleh-oleh yang terkenal akan persediaan kartu posnya yang muraaaahhh bingit. Murah dan bagus. Percaya aja lah kalau postcrosser yang bilang. Kalau nggak percaya boleh nitip beliin kok sini, tapi jangan lupa bonusnya yaaaa :)

Jadi selain oleh-oleh khas Semarang seperti wingko babad yang menjadi andalan di toko itu, pernak-pernik berupa souvenir juga tersedia di situ. Ada beberapa warna untuk tempelan kulkas Lawang Sewu tadi. Kalau kepengin punya ya sini japri saja, tapi dilarang gratis loh ya, jangan mempermalukan diri sendiri dengan hobi cari gretongan hahahaaa.... Duh, ketauan Mak Irits bisa perang dunia nih :)

miniatur Pagoda Avalokitesvara
Untuk cindera mata lainnya yang khas juga, ada ini nih :

Bila menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke bagian atas kota Semarang, salah satu tempat yang bisa  dikunjungi adalah Vihara Buddhagaya. Berlokasi di daerah Watugong, tempat ibadah yang bebas dikunjungi oleh turis ini tak pernah sepi. Meskipun tak sepadat Masjid Agung Jawa Tengah, ada saja pengunjung yang datang karena tertarik dengan arsitektur pagodanya. Hanya saja yang perlu diperhatikan, karena ini tempat ibadah, ada baiknya menghormati pengunjung lain yang sedang melakukan ritual sembahyangan. Lebih baik menjaga kesantunan di sana, tidak mengeluarkan suara yang mengganggu.

Disana dijual juga beberapa pernak-pernik khas yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung. Seperti gambar di atas, miniatur pagoda yang cantiknya nggak ketulungan itu. Harganya lumayan tinggi, tapi sepadan banget dengan keindahan barangnya. Selain pagoda itu, ada juga miniatur patung Buddha dengan warna keemasan yang senada. 

Pagoda Avalokitesvara, 22 Juli 2015

Bentuk pagodanya membuat kita seakan-akan berada di negeri asalnya. Di timeline FBku, foto di atas sudah sukses menipu orang hihihiii... dikira sedang ke luar negeri. Duh, Indonesia aja kaya akan tempat-tempat indah lhoooo... Cintailah negeri sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagiiii?? *sirik sama yang ke luar negeri betulan :)

Nah, itu tadi beberapa pilihan souvenir yang bisa sobat blogger dapatkan. Kalau oleh-oleh?

lunpia Semarang yang super duper yummyyyy.... credit : tokopedia.com

Banyaaaakkk... mulai dari lunpia yang ngehitsnya seantero dunia itu, sampai wingko babad (yang sebenarnya berasal dari Kota Babad di Jawa Timur), bandeng presto, otak-otak bandeng, dan petis Yudistira. Petis Yudistira ini laris banget dibeli oleh para penikmat petis ala Semarangan. Manis legit dan tidak terlalu amis. Teman-temanku yang kapan hari berkunjung ke Semarang pas lebaran juga pada borong petis ini. Di kota tempat tinggal mereka nggak ada soalnya.

Penasaran kepengin dapetin souvenir dan oleh-oleh khas Semarang? Hayuuukk.... marilah kemari hey hey heyyy... mari bertandang ke kota yang suhu tropisnya aduhai seksinya ini ;) Sehari suntuk ga bakalan habis loh kalau mau jalan-jalan ke berbagai tempat menarik plus wisata kulineran. Bakalan nikmat dan hangat berada di kota ini, apalagi ditemani bloher rempong nan jelita seperti penulis postingan ini :D

Jadi, kapan sobat mau berkunjung ke Semarang? Forget-me-not loh yaaaa.... koling koling kopdaraaaann....


Read More »

29 Maret 2015

Impian Mewah Bocah Semarang

kubah Gereja Blenduk
 "Ayo tunjuk angkasa barengan....."

 Menunjuk angkasa bisa dimana saja. Selama bumi masih bisa di pijak, di sanalah angkasa nan biru akan menanti dengan setia.

Sudah pernah menjejak belahan bumi nan cantik bernama Semarang? Kota pantai di bagian utara Jawa ini menyimpan aneka impian mewah bocah Semarang. Cuaca yang panas, berpadu dengan banjir yang siap menghadang manakala hujan.

Kenapa kukatakan ini impian mewah?

Lawangsewu
Pernah mencoba mengintip dari gerumbulan pepohonan yang ada di bundaran Tugu Muda? Di jalan yang akan kusebutkan kepadamu sebagai Jalan Pemuda ini berdiri kokoh bangunan mewah yang mungkin hanya akan bisa kubangun dalam mimpi.

Lawang Sewu atau Thousand Doors ini memang didesain oleh orang luar negeri, C. Citroen. Dibangun mulai dari tahun 1904 dan berdiri menawan pada tahun 1907. Lawang Sewu digunakan sebagai kantor jawatan perkeretaapian (sumber : wikipedia). Gilak banget kan ya kantor kereta api saja semewah itu. 

Banyak yang bilang kalau di sana banyak hantunya. Bagaimana menurutmu kawan? Apakah harus kuhapus impian mewahku ini gara-gara sepenggal informasi tadi?

Nggak deeeh.... impian mewah bocah Semarang yang kumiliki sejak kecil tetap harus kukejar. Mengeksplorasi habis kekayaan kota lunpia ini akan terus kulakukan. Apalagi sekarang pemerintah kota Semarang telah menyediakan fasilitas yang membantu masyarakat Semarang maupun turis luar kota / luar negeri yang ingin menikmati kecantikan Semarang.

asyiknya naik Semarjawi
Sudah tau kah sobat apa itu Semarjawi?

Bustram Semarjawi ini dapat kita naiki hanya dengan membayar tiket Rp. 10.000 di hari biasa dan Rp. 15.000 di hari libur atau week end. Bus yang dikelola oleh Lembaga Swadaya Masyarakat ERTIM Indonesia ini berukuran panjang 7,2 m, lebar 1,3 m; dan tinggi 3,7m. Ala-ala tram di Eropa nih kalau naik bus ini. Ada tingkat duanya segala yang memaksimalkan kita untuk menikmati kecantikan kota Semarang.

Saat naik Semarjawi akan ada pemandu yang memberikan aneka keterangan detail sesuai dengan tempat yang kita lewati saat itu. Para penumpang bus akan dibawa ke masa lalu saat nama tempat ataupun jalan disebutkan dalam nama kunonya. Menarik sekaligus mewah sekali kan naik Semarjawi? Tak perlu jauh-jauh ke Eropa loh untuk menikmati bus merah ;) Kita pun bisa memotret berbagai bangunan eksotik yang ditawarkan Semarang, peninggalan jaman kolonial dulu. Mau pake kamera yang segede paha, sepanjang lengan, kamera saku, bahkan smartphone sekalipun, cantiknya kotaku ini tak terbantahkan.

bagian depan Gereja Blenduk

Rute Semarjawi akan dimulai dari samping bangunan di atas ini. Kurang mewah apa lagi coba impianku untuk menikmati kota tercinta ini. Dari samping Gereja Blenduk, gereja yang memiliki bentuk kubah istimewa ini berada tepat di samping Taman Srigunting yang menjadi start point Semarjawi.

Dari sana kita akan dibawa menyusuri aneka gedung kuno di Jalan Letjen Suprapto, lanjut ke area Johar yang dulunya merupakan pusat kota Semarang. Desain kota ala Belanda dimana pusat pemerintahan berpadu dengan tempat ibadah dan pasar utama ada semua di sini.

Detail kota lama semua orang bisa dapatkan via berbagai search engine. Makin mendekati kenyataan saat impian mewah ala bocah Semarang ini kita kejar melalui kenyataan.

gambar di samping pintu bustram Semarjawi


Dengan Semarjawi kan kukejar impian mewah bocah Semarang ini. Meskipun sampai kini masih mimpi gedung-gedung kuno itu akan menjadi makin 'cling' oleh tangan pemerintah, bukan tak mungkin kan suatu saat Semarang, khususnya kota lama ini akan kembali megah, mewah dan menawan sesuai bentuk asalnya saat dibangung di jaman penjajahan kolonial Belanda. 

Yuuukk yuk temani aku kejar mimpi ini.....

Read More »