14 Februari 2020

Pesan Khusus dari Survivor Kanker untuk Selalu Hidup Sehat


Sembutopia Pola Hidup Sehat dan Mencintai Diri Sendiri

Listen to your body.
Jangan remehkan perubahan kecil ataupun sinyal-sinyal yang dikirim oleh tubuh.

Pesan yang disampaikan oleh Indah Nuria Savitri, salah seorang sahabat blogerku, jadi terngiang-ngiang dalam sanubari. Dia tak pernah berhenti menghimbau orang untuk selalu hidup sehat dan mencintai badan atau diri sendiri.

Bagi yang belum kenal dengan Indah Nuria Savitri, atau aku lebih akrab memanggilnya Mama Bo, boleh ya sedikit kuperkenalkan dirinya. Mama Bo ini adalah seorang abdi negara di Kementrian Luar Negeri yang tugasnya seringkali bikin aku lelah sendiri melihatnya. Baru hari ini di Jakarta ya misalnya, besok sudah di Bali, besoknya lagi sudah di Turki, hari berikutnya lagi sudah di New York. Begituuuu mulu kayaknya tiap hari.

Sampai heran deh kadang, dia ini apa enggak ada capeknya ya. Luar biasa tenaganya. Padahal setahuku, survivor atau penyintas kanker tidak boleh kecapekan. Tapi ya gimana lagi ya, memang tugasnya sebagai abdi negara menuntutnya untuk selalu siaga mengemban tugas kemana pun.


Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker


Meski sibuk dengan pekerjaannya hingga ke berbagai negara dan tetap harus mengurus keluarganya, aktivitas ngeblognya tak pernah ketinggalan. Selalu ada update di blognya secara teratur. Ih, aku jadi merasa tertohok. Aku yang banyak santuynya kok ya ga bisa serajin dia ya untuk urusan ngeblog. Hiks.

Cara mencegah kanker
ki-ka : Noe, Indah Nuria, Pungky, Uniek (foto lebay jadul)

Satu lagi nih fakta penting seputar Mama Bo ini. Dia ini merupakan salah satu penyintas kanker payudara yang tak pernah lelah mengedukasi sesama agar makin aware dengan kesehatan. Bahkan untuk orang yang sehat dan saat ini tidak terdeteksi gejala penyakit apapun, Mama Bo selalu rajin mengingatkan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat agar jauh-jauh dari penyakit.


Lalu aku pun menyadari jika selama ini badanku udah mulai protes dan mengirimkan sinyal tak nyaman di tubuh. Beberapa tahun lalu, aku sempat mengalami sesak napas yang disertai rasa nyeri di bagian belakang punggung.

Ya, bagi yang sudah tahu itu tanda-tanda apa, okay... aku udah periksa ke rumah sakit. Namun tak ditemukan sesuatu yang janggal di fungsi jantungku. Aku hanya disarankan untuk mengurangi berat badan.

Bike lah... Memang permasalahan berat badan ini menjadi hal yang utama. Sejak melahirkan anak pertama dan kedua, hingga kini berat badanku tak pernah kembali ke masa-masa dimana pakai celana jeans cukup ukuran nomor 29 saja. Sekarang? Ough... ga usah nanya lebih lanjut aja kalik yaaa...

Makin ke sini makin terasa begah oleh 'tas pinggang'. Tau kan ya yang kumaksud? Iyes, itu loh lemak yang sudah setia menemaniku kemana pun. Hahhaaa... ditemani kemana saja oleh yang tersayang sih asyik, tapi lemak?? OH NOOOO...

Lalu aku mencoba untuk mulai mendengarkan saran orang lain tentang 2 hal ini:


1. Pola Makan Sehat


Bukannya segala makanan yang kita konsumsi itu pasti demi kesehatan tubuh?

Ternyata tidak otomatis seperti itu ya. Apalagi saat ini usiaku sudah hampir masuk ke angka 45 tahun. Sudah saatnya mengurangi 'kebandelan' soal makan. Enggak sembarang jajanan, gorengan ataupun makanan tinggi lemak dan karbohidrat lainnya langsung diembat sesuka hati seperti dulu.

Jaman masih remaja hingga usia 20an kan metabolisme masih pada tahap prima, apalagi dulu aku aktif olahraga dan berkegiatan di alam bebas seperti mendaki gunung dan arung jeram. Nah sekarang kondisi badan sudah jauh berbeda. Selama lebih dari 20 tahun bekerja di kantor, aktivitas rutin ya duduk dan ngadepin laptop. Selama ngantor hobi jajan yang enak-enak, kerja lembur, pulang ke rumah udah malam dilanjut dengan makan malam yang kemalaman, berkalori tinggi pula.


banyak makan buah bisa mencegah kanker
Work hard, think harder, eat smart


Jadi ya gitu deh, rangkaian rutinitas di 20 tahun terakhir itu yang kini sedang kutanggung akibatnya. Kelebihan berat badan dan beberapa keluhan di tubuh telah menjadi sinyal yang harus kuperhatikan. Kini cemilan dengan kadar karbohidrat tinggi sudah mulai banyak kukurangi. Gorengan yang super sedap, makanan terenak sedunia itu belum sepenuhnya bisa kujauhi. Yaaa... obat kangen lah sebulan beberapa kali aja. Terutama kalau pas jajan pecel, nahh... pasti ada gorengannya kan. :)

Sebagai pengganti aneka kue manis kesukaanku, kini aku lebih banyak menyediakan pepaya, apel, mangga (jika sedang musim), pear dan buah lokal lainnya di kulkas. Kebiasaan bisa bekerja maksimal di malam hari masih belum bisa hilang saat ini. Jadi, daripada lembur ditemani mie instan lengkap dengan cabai rawit yang rasanya mengguncang dunia itu, aku mulai sedikit-sedikit beralih ke buah-buahan.


Cara mencegah kanker


Kebiasaan minum teh di pagi dan sore hari juga belum bisa hilang. Kayaknya ada yang kurang gitu kalau belum minum teh. Minuman dari pucuk daun teh ini menjadi 'pelarian'ku sejak berhenti minum kopi karena satu dan lain hal.

Jika semula minum teh harus pekat dan manis (khas orang Jawa), kini aku sudah mulai bikin seduhan teh yang light saja, tentunya less sugar juga. Semoga nanti ke depannya, benar-benar sudah bisa minum teh tanpa gula sama sekali.


2. Melakukan Olahraga secara Teratur


Ketika pertama kali akan mulai mengaktifkan kembali raga ini, godaan magernya memang luar biasa. Ngapain sih kudu berkeringat dan ngeluarin banyak tenaga kalau bisa gegoleran manja menikmati hari. Leyeh-leyeh sembari scrolling media sosial kan udah enak banget ya.




Beberapa kali aku mengunggah aktivitas olahragaku di media sosial. Ya, kesannya memang pamer ya, berenang aja gaya banget pake ditunjuk-tunjukin. Yo wis ben, aku ra po po. ;)

Sebenarnya selain sedikit pamer, aku penginnya unggahanku itu bisa menjadi pengingat pribadiku bahwa aku sudah menunjukkan ke orang lain sekaligus ajakan untuk berolahraga bagi mereka yang masih mager olahraga. Ke depannya aku kudu istiqomah dalam menjalankan aktivitas menyehatkan yang satu ini.

Kenapa aku pilih renang, apa nggak ada olahraga lain yang lebih mudah?

Ya, jalan kaki mengitari kompleks perumahan memang mudah sekali. Siapa pun bisa melakukannya asalkan punya niat. Nggak perlu modal pula. Kalau berenang kan harus beli tiket segala. Semurah-murahnya paling tidak ya sepuluh ribu kan ya.

Aku pilih renang karena olahraga yang satu ini membuatku bahagia. Ingatan masa kecil sangat erat melekat pada olahraga yang satu ini. Sejak masih usia taman kanak-kanak, olahraga air ini sudah mendarah daging bagiku. Ketika temanku yang lain kembali bergelung selimut setelah sholat Subuh di hari Minggu, aku sudah harus menaklukkan hawa dingin dengan nyebur ke kolam dan berenang hingga berjam-jam kemudian.

Atau ketika selepas maghrib anak-anak kecil lainnya sudah bisa nonton televisi, aku kembali bercumbu dengan air untuk latihan renang di bawah asuhan coach terhebat dan tergarang sepanjang hidupku, yaitu almarhum bapakku.;)

Ketika saat ini orang lain bingung bagaimana harus belajar berenang, aku sudah santuy saja bergelung dalam pelukan air. Kembali ke masa lalu, bercanda dengan segala gaya berenang yang dulu kuakrabi, rupa-rupanya membuatku tak pernah jenuh untuk lagi dan lagi berangkat ke kolam renang. Jadi begitulah alasanku kenapa memilih olahraga yang satu ini untuk mulai kembali mengaktifkan berbagai otot di tubuh.

Pilihlah olahraga yang membahagiakan hati. Manjur banget nih untuk menjaga semangat berolahraga. Nanti kalau habit berolahraga sudah stabil, bisa ditambah dengan olahraga dengan konsentrasi ke cardio activity lainnya.


Dari kedua hal di atas, makanan sehat dan olahraga teratur, sudahkah teman-teman menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Semoga sudah ya, agar kita bisa terjauh dari segala macam penyakit yang saat ini makin banyak saja jenisnya.


Bincang-bincang Seputar Kanker dengan Penyintas Kanker Payudara


Seperti yang kusebutkan di awal tulisan tadi, aku justru semangat menjalankan hidup sehat dengan melihat perjuangan sahabat blogerku Indah Nuria Savitri a.k.a Mama Bo menaklukkan kanker payudara yang dialaminya.

Boleh lho teman-teman menyimak tanya jawabku dengan Mama Bo berikut ini:


Bagaimana deteksi awal terkena breast cancer

Aku sadar mengidap kanker payudara sejak merasa timbulnya benjolan di payudara kanan pada tahun 2014. Dari benjolan yang terasa, aku menjalani berbagai prosedur, termasuk mammogram, USG, dan biopsy. Hasil tes mamogram dan biopsi menemukan 3 benjolan di payudara kanan.

Aku tidak memiliki keluhan yang berarti, bahkan bisa dibilang tidak ada keluhan sama sekali. Energi levelku baik-baik saja, tidak ada nyeri atau sakit, atau gejala lainnya. Ini yang berbahaya menurutku, karena kita sakit tapi tidak merasa 'sakit'. Akhirnya hasil diagnosis menunjukan bahwa aku terkena kanker payudara stadium 2 B. 


Tahapan pengobatan apa saja yang harus dihadapi?

Serangkaian proses pengobatan yang dijalani antara lain mastektomi atau operasi pengambilan seluruh jaringan payudara di sebelah kanan. Aku juga harus menjalani 16 putaran kemoterapi yang terdiri dari 4 sesi dengan A/C setiap 3 minggu dan 12 sesi dengan Herceptin/Taxol setiap 2 minggu untuk membunuh sel kanker yang agresif.

Efek samping pascakemoterapi juga banyak, termasuk rasa mual yang berkepanjangan, lemas, tak bertenaga, rambut rontok bahkan sampai habis/gundul, kuku menghitam, dan badan ngilu atau sakit dan kesemutan berkepanjangan walaupun hanya bersifat sementara.


Mama Bo yang selalu ceria dan penuh semangat di saat menjalani pengobatan kanker payudara

Setelah kemoterapi, biasanya aku harus beristirahat total selama 4-5 hari dan tetap memilih untuk ngantor, supaya semangat untuk sembuh. Aku juga harus menjalani 25 kali terapi radiasi.  Selesai seluruh rangkaian tersebut, aku juga melakukan breast reconstruction, atau rekonstruksi payudara dan menggunakan payudara ‘palsu’. Selepas semua rangkaian tersebut, aku masih harus minum obat terapi hormone (Tamoxifen, Exemestane dan terakhir Letrozol) untuk memastikan sel kanker tidak muncul kembali atau menyebar, selama 5 tahun. Saat ini aku sudah masuk tahun kelima. 



Bagaimana proses recovery setelah pengobatan?

Recovery pasca pengobatan lebih pada mengembalikan kualitas hidup seperti sebelum treatment,  yaitu menjaga pola hidup sehat dan mengatur stress. Memang banyak kerusakan pada tubuh yang sifatnya agak permanen seperti kesemutan yang masih tersisa, luka bekas operasi dan level energi yang tidak seperti dulu. Tapi bermodal semangat, positive thinking dan doa yakin saja bisa jalani semua ini. Plus ada counseling dan beberapa exercise ringan yg diajarkan pasca operasi.

Aku juga menjaga makan, mengurangi daging merah, stop MSG, mengurangi gula, lebih banyak makan buah dan sayur. Selain itu aku mencoba tetap aktif agar tidak terlalu larut dengan perasaan tidak enak yang mungkin timbul.



Bagaimana dukungan keluarga dan teman, hal apa yang paling menguatkan dan bikin semangat untuk sembuh?

Dukungan terbesar datang dari keluarga pastinya. Suami, anak-anak dan orang tua. Plus keluarga besar. Boss dan teman kolega kantor juga menyemangati dan memaklumi kondisi aku, terutama selama treatment. Walaupun diberi keleluasaan untuk tidak masuk kantor, aku justru memilih tetap aktif walaupun aktivitasnya dikurangi dan disesuaikan. Aku pengin sembuh dan melihat anak-anak besar dan tumbuh. Pengin berbuat lebih banyak untuk keluarga dan juga merah putih.



Bagaimana cara menjaga pola hidup sehat agar bisa terus beraktivitas?

Jaga makan, harus disiplin pada diri sendiri. Apalagi sejak kembali di Indonesia (sebelumnya Mama Bo menetap di New York), berbagai godaan makanan nan lezat amat banyak. *oke noted ;)

Hal sederhana seperti minum air alkali, banyak bergerak, positive thinking banyak membantu juga. Plus sharing.. Saat berbagi pengalaman dan cerita sebagai survivor, aku juga jadi punya semangat lagi.



Ada pesan untuk para survivor maupun mereka yang tidak menderita kanker?

Pesanku pastinya jaga kesehatan ya. Listen to your body.. jangan remehkan perubahan kecil or sinyal-sinyal dari tubuh. Tetap semangat dan selalu berbaik sangka kalau mendapat cobaan.

Trust me, even the darkest night will end and bring back the sun.


Even the darkest night will end and bring back the sun.

Aaahh jadi terharu banget dengan closing statement dari Indah Nuria Savitri, penyintas kanker payudara yang saat ini masih terus aktif tugas kesana kemari, bahkan ke luar negeri. Bloger dan diplomat muda ini tak pernah patah semangat untuk kembali sehat dan terus menginspirasi banyak orang. 

I'm proud to be your friend, Mam. Terus semangat ya untuk hidup sehat. Begitu juga dengan teman-teman lainnya yang baca tulisan ini, yuk cintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan tubuhmu. Kalau bukan diri kita sendiri, siapa lagi yang bisa mencintai tubuh dan jiwa ini?


61 komentar:

  1. Aaah Mba Uuun.. terima kasih ya untuk kesediannya sharing ceritaku dan untuk supportnya selalu. That’s exactly what we, the survivors, need ♥️♥️♥️

    BalasHapus
  2. Suamiku overweight, mbak. Olahraga paling cocok sebetulnya berenang.

    Tapi beliau ga bisa berenang, jadi kalaupun nyemplung jatuhnya cuma main air.

    Targetnya sih memang ngurangi sakit di pinggang. Jadi sebetulnya bisa sih cuman jalan di air saja bolak-balik.

    Cuma sekarang beliau milih bersepeda aja. Satu jam tiap hari.

    Modal, sih. Kudu beli sepeda dan ini-itu. Tapi yang paling memungkinkan ya itu.

    Lagian kalo berenang, anak maunya ikut. Ga jadi olahraga dong judulnya. Ganti momong. Hahaha....

    BalasHapus
  3. Terharu. Saya baru tahu kalau Mbak Indah pernah menderita kanker
    Dulu ada teman blogger juga. Menderita kanker hingga beberapa waktu lalu dapat kabar susah tiada. Pertemanan di sosial media tinggal kenangan...

    BalasHapus
  4. Iya nih mbak, kita kok sama ya. Untuk urusan ngeteh belum bisa menghilangkan dari kebiasaan memulai aktivitas pagi hari. Sebagai pengganti ngopi, aku juga kayak kecanduan teh. Sesekali minum teh pahit, tapi masih sering bikin yang pakai gula, hahahaa.

    Nah, aku sejak menemukan benjolan di ketiak kanan dekat payudara jaman masih gadis dulu, makin rajin sadari. Benjolan yang dulu untung nya diketahui masih berupa benjolan biasa, jadi dikasih obat gitu udah sembuh. Tapi kata dokter yang memeriksa dulu, kalo dibiarkan bisa saja jadi tumor. Ngeri deh, kudu peduli dengan signal tubuh ya mba

    BalasHapus
  5. Mama Bo kesayangan kita semuaaaaa
    Aku selalu takjub dgn semangat mak Indah Nuria
    Sungguh, doi bisa banget dijadikan contoh dan suri tauladan agar kita semakin bergairah menjalani kehidupan

    BalasHapus
  6. Closing statement - nya kereen.

    Sama kayak Mbak Uniek, saya dalam hati suka bilang Mbak Indah kayak gak ada capeknya ya. Lalu habis itu salut krn pasti Mbak Indah punya kemampuan management diri yang bagus sekali makanya bisa seperti sekarang ini. Rupanya memang menerapkan pola hidup sehat ya.

    BalasHapus
  7. Kereeenn Mba Indah, semangatnya luar biasa.
    Semoga sehat selalu, demikian juga kita semua ya Mba, terhindar dari penyakit kanker, aamiin.

    Menerapkan gaya hidup sehat memang yang terbaik, dan selalu peduli dengan sinyal-sinyal yang dikirim tubuh.

    Saya nih suka begadang, Alhamdulillah sekarang udah nggak tahan begadang sih, seringnya ngantuk banget, jadi biasanya kalau ngantuk segera tidur, nanti bangun baru ngejar kerjaan lagi hihihi

    BalasHapus
  8. Bagi yang pernah alami sakit yang satu ini, duh luar biasa rasanya. Kaya aku yang pernah berada di meja operasi karena kena tumor ganas payudara saat ini adalah kehidupan ke dua. Makanya selalu berusaha hidup dengan cara sehat.

    BalasHapus
  9. Sebelum baca ini aku baruuu aja jajan gorengan, dan jadi ngerasa bersalah deh. Salut buat perjuangan Mbak Indah jadi survivor kanker yang bisa tetap ceria dan malah kasih pesan buat teman-temannya. Memang yang tau kondisi tubuh cuma diri sendiri ya Mbak. Semoga kita semua sehat selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak aku pun suka berenang, walo nggak jago-jago banget. Mainan air memang lebih asik ketimbang lari menurutku. Tapi semua memang tergantung kesukaannya masing-masing ya buat menerapkan pola hidup sehatnya.

      Hapus
    2. yap beliau inspirasi saya untuk mengubah hidup jd lebih sehat. udah kurangi gorengan, tp belum bs benar2 berhenti sih

      Hapus
  10. Sepertnya saya juga harus mengubah teman DL adalah buah, buka mie instan PK telur lagi nih mba

    BalasHapus
  11. Wah iya mabk bener banget, Mbak Insav tu selalu update blog maupun postingan IG-nya padahal sibuk kerja dan sibuk ngurusin anak2 yang beranjak remaja, supermom yak.
    Bener kalau denger kanker aku suka sedih dan takut, kalau udah gtu mending kita mencegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam kegiatan sehari2 kita yaa...

    BalasHapus
  12. Semoga sehat selalu ya mbak karena sakit itu nggak enak, terutama buat mbak Indah yang bener2 sudah menginspirasi saya, awalnya kukira mbak indah cuma keren doank, ternyata keren sekali :) di balik penampilannya yang selalu stylish ternyata beliau salah satu penyintas kanker payudara

    BalasHapus
  13. ikut nyimak perjuangan mama bo yg inspiratif memerangi kanker. mama bo emang keren banget!
    semoga kita semua selalu sehat dan dijauhkan dari penyakit berbahaya ya maak, aamiin

    BalasHapus
  14. Efek samping pascakemoterapi juga banyak, termasuk rasa mual yang berkepanjangan, lemas, tak bertenaga, rambut rontok bahkan sampai habis/gundul, kuku menghitam, dan badan ngilu atau sakit dan kesemutan berkepanjangan walaupun hanya bersifat sementara.

    Aku bacanya ngiluuuu, tapi ngelihat aktifnya Mak Indah, kayaknya beliau bener2 ikhlasssss dan semangat banget yaa

    BalasHapus
  15. Mbak indah ini memang inspiratif sekali ya... Makasih sharingnya mak... Harus lebih semangat nih menjaga pola makan sehat, masih suka tergoda sama gorengan, huhuhu...

    BalasHapus
  16. Mba Indah memang luar biasa aku suka dgn semaangat dan keceriaannya.... Btw aku udah mulai rutin jalan kaki keliling kampung nih mudah2an bs istiqomah..

    BalasHapus
  17. Mama Bo mah keren banget. Sibuk tapi tetap update tulisan di blog. Aku sekarang juga mulai mengurangi gula mbk Uniek. Meskipun BB tetap segitu aja tapi karena faktor umur ya tetap kudu hati2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini, aku pun kudu mulai banyak mengurangi karbo. Iya ya, seiring usia, metabolisme semakin menurun. Jadinya susah banget nurunin BB. Semoga kita semua sehat selalu :)

      Hapus
  18. Pesan yang sama pernah diberikan untukku olehnya saat ku body proccess pas di Bandung. Listen to your body.. jangan remehkan perubahan kecil or sinyal-sinyal dari tubuh. Tetap semangat dan selalu berbaik sangka kalau mendapat cobaan.

    Lovee banget sama Mamak satu ini semangatnya.
    semoga kita semua selalu diberikan kesehatan yaaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh ini nih, dengerin sinyal tubuh. Aku sering abai lho dengan sinyal tubuh ini. Padahal bisa jadi ini gejala dari hal yang tak diharapkan. Huhuhu... kudu mulai dengerin sinyal tubuh nih :(

      Hapus
  19. Duh, Mbak Indah ini memang menginpirasi. Salut dengan semangatnya. Mana dia begitu aktif ke sana ke mari, bahkan ke luar negeri. Noted banget untuk pesannya. Walopun aku masih payah nih dengan healthy lifestyle dan stress management.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ke luar negeri kan memang bagian dari pekerjaan beliau. hehe. keren yaaa

      btw sekarang saya jg mulai belajar minum teh tanpa gula. sebab biasanya dibikinkan mama selalu yg manis di pagi hari

      Hapus
  20. Mama Bo selalu menginspirasi yaa..
    Aku suka banget sama semangatnya Dan selalu rutin apdet blog sama channel YouTube nya looh..

    Kereen, Mama Boo.
    lovelove

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebahagiaan itu menular.
      Dan Mama Boo sakses biking semua orang happy sama ilmu dan keceriaannya di media sosial yang selalu berbagi pengalaman hidupnya sebagai staff ahli Kementerian Luar Negeri.

      Hapus
  21. Mama Bo emang menginspirasi banget ya , kagum aku sama beliau yang masih aktif dan selalu ceria.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku pun juga salut deh sama mbak Indah. Apalagi kalau bacain ceritanya dan lihat dia sekarang tuh bangga banget sama semangatnya.

      Hapus
  22. Dulu ada org kantor penderita kanker akhirnya meninggal. Udah usaha berobat dan kemo sih. Tapi takdir berkata lain

    Berasa jadi cambuk klo ada org terdekat yang jadi korban penyakit ini

    Mksih mbak uniek sharingnya

    BalasHapus
  23. kagum banget dengan Mama Bo yang cantik dan hatinya seindah namanya, tetap sehat yaaa mbak Uniek, jaga pola makan (jangan makan klo ga ada sambal goang) dan jaga pola tidur (habis nonton drakor segera tidur biar mimpi indah)

    BalasHapus
  24. Mbak Indah itu sosok yang inspiratif. Selalu terlihat tegar dan semangat. Padahal pengobatan kanker tentunya membutuhkan perjalanan yang panjang

    BalasHapus
  25. Aku tu salut banget sama Mba Indah. Dengan berbagai kesibukannya sebagai abdi negara, dia masih semangat ngeblog juga. Dan pas tahu dia itu penyintas kanker payudara, aku makin takjub dg semangatnya serta memberikan inspirasi. Luar biasa memang.

    Dan nasehatnya bener banget, kita mesti makan makanan yang sehat, hindari yang berminyak, manis dan lainnya. Selain itu, wajib juga olahraga secara teratur. Tapi aku juga belum bisa komitmen, hiks.

    BalasHapus
  26. even the darkest night will end and bring back the sun.betul betul menginpirasi kita semua untuk tetap semangat dalam menjalani hidup dan lebih bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini . Terutama kesehatan

    BalasHapus
  27. Waah saya juga sedang berusaha menurunkan berat badan demi hidup lenib sehat mbak, caranya yang gampang kayak mbak Uniek bilang yaitu jalan kaki keliling kompleks. Btw salam untuk Mama Bo ya mbak, luar biasa semangat hidupnya nih sangat menginspirasi untuk perempuan-perempuan di negara kita ini.

    BalasHapus
  28. Nah, setuju nih kanker bisa dicegah kok asal kita juga bisa disiplin dengan apa yang kita lakukan. self reminder banget nih, aku pun sedang menjada pola makan dan gaya hidup.

    BalasHapus
  29. Sejak tahu kalau mbak Indah penyintas kanker, aku ngikutin kisahnya sedikit2 plus suka bw juga ke blognya...kagum dengan semangat hidupnya padahal melalui proses kometerapi aja sudah sangat sulit. Yap...pola hidup sehat memang jadi solusi, dan aku kerasa banget udah beberapa bulan ini jarang olahraga karena udah capek ngerjain deadline kerjaan, badan tambah gendut dan sering merasa ngak enak badan, ini artinya udah overweight tapi susah banget yah nurunin berat badan.

    BalasHapus
  30. Setahuku dan cmiiw gula itu salah satu makanan kesukaan sel kanker. Jd skrg kalo pesan yg manis aku selalu minta less sugar ☺

    BalasHapus
  31. Ahhh inspiratif banget mbak...terima kasih sharingnya, jd diingatkan utk balik ke pola hidup sehat..emang ya godaan makanan enak nih bener2 🙈🙈

    BalasHapus
  32. sangat menarik mba pembahasannya, aku salah satu orang yang care banget soal kesehatan, karena itu modal jangka panjang yang harus dijaga. baca ini makin mengingatkan aku untuk terus mengatur pola hidup sehat yang sudah aku jalankan juga dari 2010-an

    BalasHapus
  33. Aku masih belum bisa jauhin kue manis nih. Kalo minumannya, kopi. Tapi udah berusaha lepas dari kopi, meskipun nanti ngopi lagi hehe. Kalo olahraga, aku aerobik aja liat YouTube.

    BalasHapus
  34. Iya kudu menghindari tepung terigu, gula, nasi dan gorengan nih, masih berusaha semangat sehat selalu ya MbAk aamiin

    BalasHapus
  35. Tahu Mbak Indah dari segala opininya yang bernas di milis IMSA (Indonesia Muslim Society in America) saat saya tinggal di sana. Meski saat itu belum pernah ketemu karena beda state tinggalnya.
    Ternyata balik ke Indonesia baru tahu beliau blogger dan juga penyintas kanker.
    Salut dengan semangatnya. Terima kasih untuk Mbak Uniek yang telah membagikan cerita ini

    BalasHapus
  36. Iya betul pola makan, pola pikir dan pola istirahat harus dijaga..selain lebih sehat bisa untuk yang sedang progmil juga..terbukti berhasil padaku mbak niek..

    BalasHapus
  37. Menginspirasi banget ini kisahnya Mba Insav, dan kalau ngeliat beliaunya tetep strong dan tersenyum gitu yaa sehabis pengobatan jadi menginspirasi penyintas lainnya untuk tetep kuat saat kemo, dan yang nggak kalah penting adalah life aafter kemonya yah

    BalasHapus
  38. Pola hidup yg sehat mmg perlu bgt y mb scr kita n anak2 digencar dgn makanan g sehat n pintar mengelola stres u cegah kanker

    BalasHapus
  39. Mengelola stress yaa mbak. Noted. Jangan sampai udah atur pola makan sedemikian rupa sampai lupa kesehatan jiwa. Ku suka semangatnya Mbak Insav yang lompat-lompat antar negara. Ramah banget orangnya.

    BalasHapus
  40. Terima kasih sudah mengingatkan Mbak. Kita memang harus memperhatikan badan sendiri, jangan remehkan perubahan kecil dan sinyal-sinyal dari tubuh.
    Selalu menjalani pola hidup sehat

    BalasHapus
  41. Mba Indah memang luar biasa, kayak gak terlihat kalo menjadi survivor cancer. Kegiatannya masyaa Allah, seminggu bisa ada di tiga negara ya mba.

    Aku memilih olahraga di rumah kalo musim hujan gini. Nonton panduannya di channel YouTube. Udah nggak bisa ke gym gitu

    BalasHapus
  42. Banyak belajar dari tulisan ini. Banyak poin-poin penting yang akan menjadi catatan saya guna menghindari kanker. Thanks Mbak Indah dan Mbak Uniek atas sharing bermanfaatnya.

    BalasHapus
  43. Baca ini jadi kepikiran untuk memulai hidup sehat euy. Makan saya belakangan ini asal-asalan banget, banyak gulanya pula. Udah gitu, jarang olahraga. Hiks.

    BalasHapus
  44. Aku sekarang mulai rutin mengkonsumsi kurma sama madu. Mulai belajar thibbun nabawi dan sedikit2 diterapkan ke dalam keluarga. Semoga jadi jalan ikhtiar untuk sehat

    BalasHapus
  45. ceritanya inspiratif bgt. Aku terasa tertohok. Udah umur segini kayak masih nggak aware aja ama sinyal yang diberi tubuh.Masih males olah raga, suka makan gorengan, minum kopi tiap hari dan jarang makan sayur. Haduuhh.

    BalasHapus
  46. Masyaallah...trenyuh sama orang orang yang survive dengan keadaannya. ga mudah memulai segala sesuatu yang awalnya enak tapi ternyata ga sehat ke hidup yang lebih sehat tapi mengurangi yang enak enak itu.

    BalasHapus
  47. Dulu pas hamil itu bisa lho jaga pola makan. JArang banget manis, hampir no msg, dll, pokoke serba bikin dewe. tapi setelahnya kok susah ya. hiks.

    BalasHapus
  48. Sy mau nih olahraga rutin heuheu...dulu suka aerobik sekarang sadar diri usia udah 40 lbh, gampang cidera katanya klo aerobik jd berenang

    BalasHapus
  49. Masih agak susah untuk lepas dari gorengan dan yang manis2 nih mba, tapi kepengen sih untuk memuli detoks buah2an gitu

    BalasHapus
  50. Semoga Mama Bo selalu sehat ya? Salut banget dengan ketabahan dan kesabaran beliau menghadapi ujian

    BalasHapus
  51. Belum kenal akrab dengan mba Indah, namun sepertinya akrab dengan namanya. Semoga selalu sehat ya mbak... Salut dengan semamgatnya

    BalasHapus
  52. Keren bgt ya Mama Bo, bisa jadi survivor kanker yang inspiratif sekali. Rasanya ini jadi tamparan juga buat diri sendiri supaya bisa lebih menjaga kesehatan tubuh.

    BalasHapus
  53. mama bo memang selalu inspiratif ya, keren struggle melawan kanker. rasanya pingin ketemu langsung biar bisa dengar sharing bareng mama bo.

    BalasHapus
  54. Ya Allah, Mbaaaak... Aku baru tau. #Peluk.
    Aku sendiri setahunan belakangan ini berusaha hidup lebih sehat. Makan low sugar low carbo (tapi jadi sering dicelain kalo makan bareng temen2, termasuk temen2 blogger :D), nambah konsumsi buah dan sayur. Nambah frekuensi dan durasi jalan kaki juga. Yang paling susah justru menghindari stres :'(

    BalasHapus