Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan

02 Januari 2016

Yang Terbaik Untuk Anak



"Anakmu sudah pinter apa saja, Mom?"

"Putrimu di kelas ranking  berapa?"

"Adi kok belum bisa naik sepeda, teman sebayanya sudah bisa semua loh..."


Hello moms & dads, seringkah mendapatkan pertanyaan seperti ini dari teman-teman kita? Ada kalanya kan kita berbincang dengan teman yang memiliki anak sepantaran dengan anak kita. Inginnya sih sharing tentang tumbuh kembang anak. Namun tak jarang kemudian kejadiannya malah saling mengunggulkan kemampuan anak masing-masing. Bukannya mendapat pencerahan malah akhirnya merasa minder deh bagi mereka yang kebetulan putra-putrinya 'tak sehebat' buah hati orang lain.

Siapa sih yang tidak menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya? Tentu semua kepingin dong. Mulai dari makanan terbaik, baju terbaik, sekolah terbaik, asuransi jiwa terbaik, asuransi pendidikan, dan masih banyak hal-hal terbaik lainnya. Semaksimal mungkin kita akan mengusahakan apapun yang terbaik untuk anak-anak kita.

Namun pernahkah ayah dan ibu ingat bahwa anak-anak kita memiliki hak untuk memilih kesukaan masing-masing meskipun kita memiliki kecenderungan mengarahkannya ke hal tertentu?

Misalnya nih ya, orang tua ingin sekali anaknya menjadi jago matematika, padahal sang anak lebih menguasai kemampuan berbahasa dibandingkan kemampuan numerik. Atau juga saat ayah dan ibu getol sekali mengirim putra-putrinya untuk les menggambar agar bisa menjadi pelukis handal, padahal sang buah hati lebih suka bermain musik. Hal-hal yang sebenarnya bisa kita pahami akhirnya kurang tergali hanya karena obsesi.



Sedari kecil putriku kubebaskan untuk memilih apa-apa yang dia sukai. Kebetulan dia mengamati kebiasaan orang tuanya yang gemar membaca dan menulis. Jadilah dia mengimitasi aktivitas tersebut, untungnya dia melakukan dengan senang hati. Buah ketekunannya menulis sudah membuatnya 3 kali menghadiri acara barengan penulis-penulis cilik se-Indonesia secara berturut-turut sejak 2013 hingga 2015 kemarin. Aku sih tidak mengharapkan dia menang atau meraih prestasi apa gitu di ajang kepenulisan tersebut. Asalkan dia bahagia bisa menyalurkan ide-idenya, bertemu dengan penulis-penulis cilik idolanya dan mendapatkan banyak teman serta pengalaman baru, hati ini ikut bahagia :)

Di sekolah prestasinya biasa-biasa saja sih, bahkan di mata pelajaran tertentu lemah sekali. Sudah diikutkan tambahan pelajaran juga tetap kurang signifikan peningkatan daya pahamnya. Ya sudahlah Nak, kau seperti ibu di masa lalu, ya seperti itu lah kurang lebihnya ;) Putri sulungku memang lebih hebat dalam mengkhayal dibandingkan berjibaku dengan angka dan logika. Justru karena itulah dia cocok sekali dengan aku. Kami bisa asyik mengobrol dari  A sampai Z kalau pas sama-sama kumatnya :))

Aku dan suami memang memberi kebebasan kepada anak-anak, terutama si sulung yang sudah bisa diajak bicara serius. Namun itu bukan berarti kami tidak merencanakan apapun untuk dia dan adiknya. Memilihkan sekolah, menawarkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, mencarikan asuransi terbaik, dan berkomunikasi dengan banyak pihak yang terkait dengan pergaulannya sehari-hari. Meskipun kedua orang tuanya harus bekerja di luar rumah, putra-putriku tetap harus under control

Tak ada yang bisa menghalangi kita sebagai orang tua dalam memberikan yang terbaik untuk anak kan? Terbaik tak hanya melulu soal materi namun juga terpenuhinya hak mereka sebagai anak. Salah satu dari 10 hak anak yang ditetapkan dalam Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989 adalah hak untuk bermain. Let 'em play...
Read More »

08 Desember 2015

Spaghetti Rasa Mie Ongklok

Hal apa yang paling horor dalam hidupmu? Jalan-jalan di malam hari, berkunjung ke tempat yang terkenal angker, koneksi internet mati, atau apa?

Mau tau hal paling horor dalam hidupku? <<IYAIN AJA BIAR CEPET>>

Memasak. Iya bener... memasak. Apalagi musim liburan sekolah seperti ini ya, saat anak-anak bergentayangan di dalam rumah 24 jam, saban berapa jam sekali teriak-teriak kelaparan. Sampai habis ide deh seringnya mau dikasih makanan apa lagi. Makan nasi, sayur plus lauknya udah, kurang apa lagi coba? 

Laper buuuu...

Hedeeehh... iya Nak, iyaaa... Tapi makan apa lagi nih. Bikin cemilan kan faktor kesulitannya tinggi banget dalam jagad masak-memasak ;)  Anak-anak padahal suka banget ngemil yang kayak kue-kue kering gitu, padahal ibunya gak bisa bikin, trus gimana doooonkkk... *butuh relaksasi bareng Matt Damon

The show must go on kan, anak-anak yang kelaparan tak bisa didiamkan saja dan ditinggal ngelamunin Matt Damon. Kebutuhan mereka tak bisa ditunda-tunda lagi bila tak ingin dinding dan kaca-kaca jendela retak gara-gara teriakan lapar.

Lalu, jadi mules sendiri deh harus bikin apa untuk mereka. Kalau harus bikin kue-kue kering asli nyerah beneran deh. Bikin yang gampang saja deh ya. Sekali dua pernah kucoba membuat donat menggunakan tepung premix, jadi tak perlu repot-repot mencampur ini dan itu kan. Tinggal tambahkan kuning telur dan air untuk mencampur ragi instan, jadi deeehh... Anak-anak dengan suka rela membantu pembuatan donat ini, jadi ya lumayan laaahh...emaknya bisa tetep ongkang-ongkang sebentar sambil ngelamunin ayang Matt *ehm..ehmm... deheman mas bojo langsung membuyarkan lamunan

Si sulung yang kebagian jatah menguleni adonan. Adiknya sih maunya juga ikutan, tapi daripada ntar adonan gak kalis-kalis, akhirnya pembuatan donat ini dibagi 2 shift : menguleni adonan dan membentuk bulatan. Adik diberi jatah membuat bola-bola donat, meskipun ya pada akhirnya yang menyempurnakan bentuk donatnya tetap si ibu sih. Yang penting dia senang deh :)  Apalagi saat melihat adonan donatnya mengembang sempurna seperti terlihat di atas, wuiiihhh...udah buru-buru aja deh minta digorengin.

Selain donat, ada satu lagi makanan selingan yang disukai anak-anak : Spaghetti. Bahan pangan sejenis mie dan pasta ini termasuk salah satu yang harus ada di lemari persediaan. Semula anak-anak suka spaghetti yang diberi saus bolognese, namun akhir-akhir ini selera mereka berubah. Mereka suka saus spaghetti yang jenis lain, yang menurut mereka rasanya seperti mie ongklok.

Ada yang belum tau apa itu mie ongklok?


Mie khas Wonosobo ini diolah dengan cara direbus menggunakan ongklok, sejenis keranjang kecil dari anyaman bambu. Oleh karena itu mie tersebut dinamakan mie ongklok. Entah apa jadinya ya nama mie ini bila dulu alat bantu rebusnya menggunakan gayung :)

ongklok Wonosobo

Aku sendiri sih kurang begitu suka dengan kuah kental berkanji yang menjadi topping mie ongklok ini. Dan jadi hal yang membahagiakan kala ada saus spaghetti yang rasanya mirip-mirip dengan mie ongklok ini. Jadi kan aku bisa menikmatinya dengan bergembira ria.

Mau tau aja atau mau tau banget nih saus spaghetti rasa mie ongklok ini?

Tadaaaaa.... ini diaaaaa 




Kedua anakku yang pernah mencicipi mie ongklok langsung di Wonosobo sana sepakat banget kalau saus rasa barbeque ini mirip banget dengan kuah mie ongklok. Nggak tau deh yang aneh siapa dalam hal ini hahahaa... yang penting embat ajah spaghettinya. Nggak pake lama sebungkus spaghetti yang sudah diseduh itu pun langsung berpindah ke perut-perut kelaparan. 

Tak bersisa. Tiada sisa selain kepedihan hati emaknya yang harus cuci bekas celepretan saus ala ala mie ongklok tadi :(




* Foto mie ongklok dan anyaman ongklok diambil dari id.wikipedia.org
Read More »

05 Mei 2015

Pilihan Busana untuk Anak

Punya anak perempuan dan laki-laki itu beda banget loh. Ya iya lah....yang satu perempuan dan yang satu laki-laki.... *disambit pengki

Coba kalau punya anak perempuan, pilihan busana untuk anak yang bisa kita lirik kan banyak ya. Mulai dari kaus cantik, gaun selutut, gaun sampai mata kaki, padu padan bolero dan rok, kombinasi blus dan rok atau celana panjang, rompi cantik bunga-bunga dipadu manset dan kerudung senada, dan masih banyak lagi. Nah kalau anak laki-laki?
Pergerakan antara kombinasi kaos-celana maupun kemeja-celana, ya paling juga segitu-gitunya aja kan :)  Paling banter bisa nge-match-in dengan topi ataupun sepatu. Etapi bukan terus bajunya hijau lantas topi dan sepatunya juga hijau loh hehehee... Ntar jadi kayak uler keket :)

Hawanya kalau pas pergi ke toko baju dan lihat-lihat baju anak cewek pengin masukin aja semua ke kantung belanjaan. Cantik-cantik sih pilihannya. Giliran sampai ke counter baju anak laki-laki, hmmm... perasaan nggak ada bedanya semua yang dijual. Kaos dan hem melulu ;)

Tapi bukan berarti si ganteng ditelantarin dong ya kebutuhan berbusananya. Tetep harus up to date yang dikenakan. Kaos yang jadi 'busana kebesaran' sehari-hari gambarnya pun mengikuti trend yang sedang berjalan. Mulai dari era Angry Bird, Thomas & Friend, dan maunya sih sekarang punya juga kaos The Avengers ;)

kaos andalan di jamannya

Dulu pas masih demam Angry Bird melanda seluruh dunia, ikut-ikutan juga beli kaos ini meskipun Faris sama sekali tidak tau permainan yang isinya cuma lempar-lemparan ini ;)

Ketika era kereta imut dan baik hati Thomas datang, Faris sudah bisa menyatakan ketertarikannya pada semua hal yang berbau Thomas. Kemana-mana maunya pake kaos ini.

Pernah kan ya dia kuajak melihat pameran persenjataan TNI di lapangan Simpang Lima, tetep ngotot pake kaos kesayangannya itu. Padahal kan mau diajak narsis di depan segala macam senjata gahar yang dipamerkan. Lha coba ini di gambar, jadinya kan imut sekali si Thomas minded lagi pegang bren (atau apa itu namanya ya senjata yang dipegang itu).

Yaaa nggak pa-pa deh, nggak gahar juga tak masalah, anak ibu yang satu ini udah paling keren lah ya. Asalkan si ganteng bahagia dan nyaman pada pilihan busana untuk anak yang kita kenakan di tubuhnya, no worries lah.

Selain tema-tema film, Faris juga sering mendapat hadiah kaos suvenir dari tempat-tempat wisata macam gini nih : 

Faris dan kaos oleh-olehnya

Kaos hijau ini oleh-oleh dari budenya saat beliau pergi berwisata ke Baturaden, Kabupaten Banyumas. Sempat bikin kericuhan juga kaos hijau ini saat si kakak tidak mendapatkannya juga. Mungkin budenya tidak menemukan oleh-oleh yang pas untuk badannya yang sudah mulai bongsor itu. Yang sabar ya Kak, mungkin Bude lelah ;)

Tema kaos lainnya diusung oleh si ayah, yang kesehariannya memang penggemar musik-musik Obbie Messakh hehehee.... *digetok ayah

Ayah gemar sekali aneka grup musik metal yang bahkan sampai detik ini pun masih banyak yang tidak kuketahui namanya. Itu kayak yang dikenakan Faris, pernah dengar memangnya grup musik namanya KISS? Bahkan antara metal dan rock saja diriku sudah susah payah membedakannya. Maklum aliran Betharia nih :D 

Beberapa kaos hitam bertuliskan Kiss, Panthera, Iron Maiden, Metalica dan beberapa lainnya juga menjadi koleksi kaos Faris. Kalau pas pergi bareng gitu bawaannya pengin kembaran saja tuh ayah dan anak lanang, biar dibilang harmonis gituuuu ;)

Nah kalau untuk putra, keponakan atau bahkan cucu sobat blogger lainnya apa saja sih pilihan busana yang sering digunakan? Yuk share....
Read More »