Tampilkan postingan dengan label buka puasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buka puasa. Tampilkan semua postingan

27 Juli 2015

All You Can Eat yang Kebablasen


Akhirnyaaaa..... bisa kembali online dan sharing tulisan plus bewe bewe niiiihh...

Kalau mau ngucapin met lebaran berasa udah basi kayaknya ya hihihiii... Namun mohon maaf atas semua kesalahan tak dilarang kan? Beneran nih teman-teman semua, tolong maafkan diriku bila banyak salah selama berteman di sosmed, blog maupun di dunia nyata. Apalah aku ini yang seringnya komen asal saja plus berpendapat yang lebih banyak sok taunya ;) Beneran yaaa... maapin yaaakkk....

Bulan puasa belum lama kita tinggalkan, jadi masih kerasa banget nih suasananya. Begitu damai, begitu indah, begitu bersemangatnya semua orang dalam berlomba-lomba meraih kebajikan. Semoga ya selepas Ramadhan tahun ini kita tetap terpola seperti itu dalam bertutur, bertingkah laku maupun beribadah.

Ada satu yang sampai sekarang masih mengganjal dalam hati nih. Saat puasa kemarin kan banyak ya ajakan untuk buka puasa bersama teman-teman. Seringnya sih ya berbuka puasa dengan keluarga. Namanya juga emak-emak, selain melatih anak-anak untuk berpuasa, tentunya jadi penanggung jawab juga dong atas menu buka puasa mereka. Nyiapin minum dan makanan yang harus terus berotasi menunya dalam sebulan. 

siomay sehat ala tokopedia.com
Tak perlu berlebihan sih kalau menurutku. Di keluargaku yang biasanya dicari oleh suami dan anak-anak justru teh hangat dan camilan. Setelah minum air putih, biasanya kedua menu tadi jadi incaran. Jarang pake banget sih bikin sendiri karena keterbatasan waktu dan kemampuan masak ;) Lebih sering beli jajanan macam martabak mini, arem-arem, kue ku, maupun siomay.

Nah, jajanan yang terakhir ini favorit suamiku. Kalau pas bisa beli di lapak dimsum gitu bisa sampai habis 4 atau 5 biji yang gede-gede. Tapi kalau pas mepet waktunya antara pulang kantor dan beli jajanan, maka siomay ala ala yang dijual di gerobak jajanan buka puasa pun cukup sudah ;) 

Selain buka puasa di rumah, ada beberapa kali aku dapet ajakan untuk bukber alias buka puasa bersama teman-teman. Pilih tempat yang ada layanan all you can eat

Bukber sahabat dengan sajian All You Can Eat

Sesuai dengan ritme perut saat puasa, aku tetap cari air putih, teh manis hangat dan cemilan. Eh luar biasa ya ternyata kalau buka puasa di resto atau hotel yang menyajikan menu all you can eat. Para pengunjungnya kayak orang kalap, ambil makanan segunung ibarat besok nggak bisa makan lagi.

Di situlah rasanya sedih banget ngeliat all you can eat yang kebablasen itu. Bukannya pada ngambil seperlunya saja, tapi banyak yang berlomba-lomba untuk banyak-banyakan ngambil. Kupikir ya urutannya membatalkan puasa dengan minum yang manis plus nyemil. Lanjut maghriban dulu, baru kemudian bisa makan berat kan. 

Yaaahh... kalau nggak ambil duluan bisa kehabisan dooonkk....

Ealah, seberapa kuat sih sebenarnya lambung kita bisa menerima makanan pasca seharian kosong? Justru dengan berpuasa perut kita jadi disiplin kan. Makan secukupnya saja. Bukan malah jadi semua-semua dimakan ;)

Semisal makanan yang diambil habis sih tidak masalah. Yang bikin sedih nih ya, saat selesai dengan minuman, buah dan makanan kecil, kulihat banyak sekali sisa makanan di piring orang-orang itu. Gorengan yang tadi pada ngambil empat sampai lima biji, masih sisa dua biji. Nasi di piring yang tadi disendok dengan gegap gempita, hanya dimakan separuhnya saja. Hih...gemes banget nggak sih. Apalagi saat aku sadar, aku nggak kebagian lauk lagi :(  Semua sudah habis tak bersisa gara-gara aku terlalu lemah lembut dan gaya, buka puasanya kayak putri keraton ;) 

Menurut sobat blogger gimana, apakah sepaham denganku tentang all you can eat yang kebablasen ini? Ataukah hanya aku yang terlalu melebih-lebihkan saja? Share donk opinimu :)
Read More »

29 Juni 2015

Menu Baru Berbuka Puasa

Halooo... bagaimana puasa hari ini?

Diihh... berasa basa-basi banget deh sapaannya. Garing ya? Ya iyalah garing, enggak minum ini ;)

Di postinganku sebelumnya, aku pernah menulis tentang yang favorit untuk berbuka puasa. Ada teh hangat, kurma, hingga mendoan tersaji di sana. Kalau untuk orang tua sih yang mainstream macam itu memang sudah cukup. Lantas bila si kecil yang baru belajar puasa mulai menunjukkan gelagat bosan dengan menu berbuka, harus gimana dong?

Beberapa kali aku berkomunikasi dengan teman-teman yang pintar menyajikan aneka menu berbuka puasa untuk keluarganya. Pada bikin berbagai penganan dengan bahan dasar yang diganti-ganti. Misalnya hari pertama membuat makanan kecil dengan bahan dasar tepung terigu yang digoreng, lain hari ia akan membuat lagi adonan terigu namun dimasak dengan cara dimasukkan oven. Untuk menu berikutnya dia bisa juga mengkukus penganan dari tepung ketan. Jadi ya jenis jajanannya bisa bervariasi mulai dari bakwan, mendoan, donat kentang, macaroni schotel, combro, lapis ketan, dan masih banyak lagi.

Jidatku langsung berkerut, keringat dingin mulai menetes deras, jantung berdebar *mulai limbung

Jadi selama sebulan puasa itu aku harus belajar masak dengan intensif gitu agar keluargaku bahagia dan sejahtera saat buka puasa?

Sebenarnya keinginanku kuat sekali untuk belajar. Sayang, waktu jua yang memisahkan *apasiiiiyyy....  Membuat makanan kecil sih sesekali kulakukan, namun seringnya memang membeli saja yang praktis sepulang dari kantor. Si kecil ingin jajanan apa, ya itu yang kubeli.

Saat aku browsing di salah satu e-commerce yang cukup ternama, mataku tertumbuk pada makanan ini :


Hmmm... cake in jar, looks yummyyy... Sebenarnya kue yang dikemas dalam toples ini sudah lama sekali beredar. Namun karena lokasi tempat tinggalku masih di desa, gaungnya kurang terasa ;) Oleh karena itu aku berencana bikin surprise untuk anak-anak dengan menyajikan menu baru berbuka puasa ini.

Duuuhh... jadi ngiler sendiri saat browsing aneka macam rasa cake in jar yang terpampang di layar monitor. Sabar...sabaaarr... Kuatkan iman ;) Berhubung krucilku gemar aneka macam rasa coklat, akhirnya kupilih yang Black Forest dan Monster Chocolate. 

Senang nggak anak-anakku saat kue pesananku datang?

Jangan ditanya deh.... sekedar menunggu kuenya agak dingin biar lebih maknyus saat dimakan saja mereka tak sabar.


Serutan coklat masak bertabur di lapisan paling atas. Krim yang rasanya seperti ada aroma kopinya itu sungguh bikin lidah bergetar. Brrrrrr..... Enak banget deh. Si kakak dan adek sampai rebutan meskipun sudah kuminta untuk menikmati bersama-sama dengan tenang.

Gimana mau tenang ya kalau lihat penampakan seperti ini.


lapis demi lapis Black Forest in jar ini memang enak sekali
Disendok sedikit demi sedikit nikmat sekali. Aku jadi ngiler melihat mereka berdua makan rebutan gitu. Nggak sabar kepengin lihat lapisan bawahnya apaan. Irisan black forest yang lembut dan 'nyoklat' banget itu rasanya kurang banyak deh. Baru sebentar disendok kok sudah habis ;)

Lanjut dong ke yang rasa Monster Chocolate. Yang ini rasa coklatnya lebih pekat lagi. Sungguh membuat tekad dietku hancur berantakan tak bersisa ;)

"Beliin lagi dong, Bu. Enaaakkk...." pinta anak-anakku.

Kali ini aku sudah bertekad untuk diet. Tak boleh gagal lagi. Diet dompet maksudnya ;) 
Read More »

24 Juni 2015

Asyiknya Menunggu Berbuka Bersama Anak

Sudahkah merasakan asyiknya menunggu berbuka bersama anak


Bagi yang putra-putrinya sudah beranjak remaja atau bahkan sudah dewasa, tentu suasananya akan lain sekali ya dengan yang masih ngemong bocah usia TK dan SD di saat-saat jelang buka puasa. Berbagai rengekan untuk segera berbuka sudah terdengar sejak jelang Dhuhur. Anak keduaku yang tahun ini baru naik ke TK besar sudah mulai belajar untuk berpuasa. Ikutan bangun di kala sahur dengan mata yang masih lengket dan langkah yang terasa berat. Kadang-kadang malah harus digendong ke ruang makan ;)

Perjuangan untuk membangunkannya sahur masih harus berlanjut dengan berbagai trik agar dia tidak ingat tentang lapar dan hausnya. Beberapa kali dengan membujuknya untuk main bersama teman-teman cukup mendukung upaya pelaksaan 'puasa beduk' ini ;) Bahkan kadang selepas adzan Dhuhur pun si kecil belum ingat akan rasa dahaga dan tuntutan perut untuk diisi..

Ya tapi itu hanya sekian persen case saja sih dalam 6 hari puasa ini. Selebihnya penuh dengan perjuangan untuk membujuknya agar melanjutkan puasa. Apalagi bila tak sengaja si adek melihat iklan di televisi yang beberapa kali menayangkan iklan berbagai minuman penyegar puasa.

black bubble pearl
Belum lagi anak-anak tetangga yang kebanyakan di usia sepantaran anakku ini wara-wiri bermain sembari menenteng berbagai minuman segar. Ada yang bawa seplastik kecil sirup, ada juga yang nenteng gelas jus lengkap dengan bubble pearl. Itu loh yang bulat berwarna-warni yang biasa ditambahkan ke smoothies.

Tentu saja pandangan sayu si adek yang tanpa google translate sekalipun sudah ketauan apa yang ada di benaknya ;)

"Iya nanti bikin yang kayak gitu ya Dek kalau puasanya bisa sampe Dhuhur."

Seringnya sih saat buka puasa aku menyiapkan teh hangat dan penganan. Nah demi keceriaan puasa si kecil sesekali ya membuat minuman manis yang bervariasi. Berbagai irisan buah dicampur dengan sirup gitu sudah seger kan ya. Ditambahkan bubble pearl ini juga asyik. Pengin nih sesekali bikin kolak dicemplungin bola-bola lucu ini kayak apa ya rasanya ;)

Selain urusan makan dan minum tadi, asyiknya menunggu berbuka bersama anak ini bisa dijalani melalui berbagai aktivitas di rumah yang mengalihkan perhatian akan lapar dan dahaganya. Selepas iftar sekitar pukul dua belas siang itu, si kecilku akan melanjutkan lagi puasanya agar bisa berbuka bersama dengan kakaknya. Hehehee... iftar dua kali ya, Sayang. Pinter banget nih ;)

Sepulang dari kantor aku memang punya kebiasaan menengok meja kecil yang biasa kugunakan untuk menulis dan mengetik. Kenapa harus tengok-tengok? ;)

Biasanya sih ada saja kartu pos ataupun paket yang kuterima dari teman-teman postcrosser (penggemar tukar-menukar kartu pos), baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Melihat ada kartu pos bertengger di meja itu ibarat nemu berlian di tengah jalan raya ;)

ada yang bisa baca watermark ini kah? ;)

Keseruan postcrossing sesekali kutuliskan di blogku yang lain yang kuberi judul Postcard From Hearts. Kesenanganku akan tukar-menukar kartu pos ini rupanya juga ikut dinikmati oleh anak-anakku. Jadilah tiap sore, selepas beres urusan persiapan buka puasa, aku akan nongkrong bersama kedua anakku dan membaca tulisan di kartu-kartu pos itu. Bila kartu tersebut dari luar negeri tentu saja harus diterjemahkan dulu.

kartu pos dari Sri Lanka plus perangkonya yang amazing

Tidak cuma mengomentari gambar kartu posnya saja yang mengasyikkan. Terkadang perangko yang disertakan oleh teman-teman postcrosser bagus-bagus. Seperti yang terlihat pada kartu pos dari Sri Lanka di atas. Perangkonya cakep-cakep kaaann... Ada yang bergambar mobil pula, kesukaan si kecil tuh. Mana jarang banget ada perangko gambar mobil yang kudapat. Makanya sekali dapet yang model begitu bisa jadi bahan cerita sepanjang menunggu waktu berbuka.

Sederhana kan ya asyiknya menunggu berbuka bersama anak versiku. Kalau versi sahabat blogger lainnya bagaimana? Share donk....
Read More »

16 Juni 2015

Yang Favorit Untuk Berbuka Puasa

Tak terasa ya sebentar lagi sudah mau masuk bulan Ramadhan. Bagi yang menjalankan ibadah puasa kuucapkan selamat berpuasa ya, semoga Ramadhan kita di tahun ini lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Aamiin.

Aneka iklan yang lalu lalang di televisi suka bikin gemes deh dengan berbagai tayangan momen berbuka puasa. Kata orang sih, kalau iklan sirup, obat maag dan obat kumur makin membahana, itu tandanya bulan puasa sudah dekat. Lucu juga ya analisanya, tetapi emang bener begitu sih ;)

Jika berbagai merk produk kian gencar menampilkan yang favorit untuk berbuka puasa, sebenarnya untuk sobat blogger sendiri apa sih yang biasa dipersiapkan untuk keluarga?

pic source : tokopedia.com

Sesuai anjuran Rasulullah, kita disarankan untuk berbuka dengan kurma. Meski rasa kurma kurang pas dengan lidah ndesoku, sebenarnya banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Berbuka puasa adalah momen untuk mengembalikan cadangan energi. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah sebagai berikut : 
  • Serat. Sesuai anjuran dokter, kurma memenuhi kebutuhan serat bagi tubuh. Selain dapat digunakan sebagai sumber energi, kurma juga mengandung potassium yang dapat membantu kinerja otot dan saraf agar bekerja dengan baik. Tapi hati-hati loh, konsumsi secukupnya saja, karena kadar gula di dalam kurma cukup tinggi.
  • Karbohidrat. Jenis sumber pangan apa yang mengandung karbohidrat dan pas dikonsumsi saat berpuasa? Variasinya adalah roti gandum, nasi merah atau mi yang terbuat dari gandum. Jenis makanan ini mengandung karbohidrat komplek yang menunjang energi, serta dan mineral dalam tubuh.
  • Protein. Sumber protein tinggi terdapat pada ayam (tanpa kulit), telur, ikan atau kacang-kacangan. Dan untuk menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya kita mulai membatasi penggunaan minyak dan beralih ke makanan rebus atau panggang. Sesekali boleh lah gorengan, asalkan kita bisa memastikan jenis minyak yang digunakan adalah yang mengandung lemak tak jenuh.


mendoan kw buatan si ibu-gagap-dapur :)

Owww...tidakkkk.... padahal selama ini yang favorit untuk berbuka puasa di keluarga kami adalah mendoan kw buatan sendiri. Tempe yang diiris tipis-tipis, dibalur tepung dengan bumbu ketumbar-bawang putih-kunyit-garam, plus diberi irisan daun bawang. Sedapnyaaaa..... Sesekali tak mengapa lah ya berbuka model begini, kan minyaknya bisa dipastikan bukan yang pakai ulang hingga berkali-kali seperti di penjual gorengan. Namun tetap lebih baik untuk melakukan diferensiasi menu berbuka dengan jenis penganan lain yang bukan gorengan..

tidak disarankan berbuka puasa dengan cara brutal begini
Nah, untuk menu penyegar saat buka puasa yang favorit apa dong, sobat blogger?

Banyak yang suka berbuka dengan aneka varian es yaaa... Kalau aku pribadi nih ya, saat ini sudah tidak berani berbuka puasa dengan minuman dingin. Dulu sudah pernah kena vertigo nih. Pas berobat akupunktur disarankan untuk tidak minum yang dingin-dingin lagi agar tidak terjadi pengkristalan di pembuluh darah. 

Waktu itu sih aku tidak mencoba menelusur lebih jauh lagi dan mencari referensi tentang saran tersebut. Namun saat nekat untuk mencoba minum dingin (tau sendiri lah Semarang itu panasnya luar biasa), beneran loh langsung vertigonya kumat lagi. Rasain lu.... Kalau menyitir peribahasa Jawa : senenge sak klentheng, rekasane sak rendheng, alias senangnya cuma sekilas tetapi dukanya sepanjang musim penghujan. Hiks....

Di rumah aku membiasakan berbuka puasa dengan teh hangat terlebih dahulu. Untuk anak-anakku sebagai variasi kadang-kadang kubuatkan aneka minuman segar yang bisa mereka nikmati setelah penganan berbuka mereka makan. Alhamdulillah.... nikmatnya makan yang tidak terlalu banyak ya saat berbuka. Setelah perut kosong seharian, diisi sedikit saja sudah kenyang. Mau langsung makan berat takut nanti kalau tarawih malah ngantuk ;)

Kalau sobat blogger sendiri apa dong yang favorit untuk berbuka puasa? Share yuuukk...


Sumber referensi : klikdokter(dot)com
Read More »