12 Februari 2019

Lawan Inflasi melalui Investasi via Manulife


Gilak ya jaman now, inflasi udah enggak kekejar lagi... Sembarang harga naik terus, padahal pendapatan naiknya nggak seberapa. Malah yang ada gajian tetep tapi belanjaan tambah mahal. Duh pusiiinggg...

Pernahkah mengalami hal ini?



Jujur saja tadinya aku sendiri tidak berpikir ke arah sini. Memegang prinsip ekonomi apa adanya, kalau sudah rejeki tak akan kemana. Rejeki bakalan selalu ada karena sudah disediakan oleh Yang Maha Kuasa.

Namun kini pandanganku terhadap hal itu sedikit demi sedikit sudah mulai berubah. Gara-garanya kapan hari mendapatkan banyak informasi seputar problematika kehidupan yang berkaitan dengan hal-hal ekonomi.

Duh kok kayaknya pusing banget dan membahayakan masa depan sih kesannya?

Anu... ituuu... Jika pada masanya nanti kita tidak siap menghadapi laju inflasi yang berdampak langsung pada kebutuhan hidup, duuhh rasanya bakalan nyesek ya. Selama ini taunya harga cabe melonjak, segala macam belanjaan naik banget nilai belinya. Sebatas itu saja.

Sudah siapkah menghadapi masa depan yang penuh dengan gempuran kenaikan harga?


Alhamdulillah pada tanggal 12 Januari 2019 yang lalu aku diajakin ikutan Kopdar Investarian yang diselenggarakan oleh Manulife. Sebenarnya di tahun sebelumnya sudah ada nih kopdar yang pertama. Teman-teman bloggerku yang sudah pernah hadir sebelumnya, mereka telah memiliki basis informasi yang lebih banyak dibandingkan denganku yang baru pertama kali ini ikutan acara serupa.

Investasi, apaan tuh?

Banyak ketidaktahuan yang membuatku bersemangat ikut Kopdar Investarian kedua di Semarang ini. Pengin tau juga dong bagaimana belajar investasi dari ahlinya.



Memilih Manajer Investasi yang Terpercaya


Manulife Asset Management Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memberikan jasa kepada masyarakat yang ingin mengelola keuangannya dalam bentuk investasi. Oleh karena itu bisa kita katakan bahwa Manulife ini adalah manajer investasi.

Emang kita bisanya berinvestasi dalam bidang apa saja?

Sebagai manajer investasi, Manulife akan memilihkan jenis investasi mana yang paling tepat untuk kita lakukan. Orang awam seperti aku ini manalah paham ilmu level galaksi seputar investasi dana keuangan gini kan. Selama ini tahunya soal reksa dana ya yang berkaitan dengan pasar modal.

Berasa ngeri ih kalau harus mulai terjun ke pasar modal tanpa ada yang mendampingi. Oleh karena itu sudah tepat banget nih jika aku dan teman-teman blogger lainnya belajar langsung pada ahlinya.




Presiden Direktur Manulife Assest Management Indonesia, Bp. Legowo, hadir di tengah-tengah kopdar investarian yang berlangsung di Verve Bistro & Cafe Bar di Jl. Pemuda Semarang. Dari beliau lah aku jadi paham bahwa investasi itu berkorelasi positif dengan resiko dan hasil.

Ya dong, orang yang tidak berani mengambil resiko biasanya ya akan selalu berada di zona nyaman saja. Merasa adem dan tenteram dengan kondisi yang ada di masa kini. Padahal dalam beberapa tahun ke depan, bisa jadi posisi ekonomi akan terasa sulit.

Lah gimana, inflasi yang tiap tahun bergerak di angka 10%, padahal belum tentu pendapatan saja bisa naik 5% per tahunnya. Gimana coba?

Inflasi sendiri memiliki pengertian sebagai proses meningkatnya harga secara umum dan berlangsung terus-menerus. Biasanya hal ini berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh berbagai hal. Kita yang orang awam ini banyak enggak mudengnya sih kenapa inflasi terus terjadi.

Yang kita tahu, setiap kesempatan yang kita dapatkan harus dimanfaatkan agar siap menghadapi inflasi ini. Salah satunya ya dengan menempuh resiko berinvestasi tadi.



Di Manulife sendiri ada beberapa reksa dana yang bisa kita jadikan lahan untuk berinvestasi. Ada reksa dana pasar modal, pendapatan tetap, campuran dan saham. Pada kopdar investarian yang pertama dulu sudah dibahas tentang yang pasar modal. Sayang sekali aku enggak ikutan pada saat itu.




Pada kopdar investarian yang kedua ini, pembahasannya selain pengetahuan reksa dana pada umumnya, juga dilakukan simulasi yang berkaitan dengan pendapatan tetap.  Seru sekali lho ketika beberapa teman blogger diajak maju ke depan dan belajar berhitung investasi melalu skema yang sudah disiapkan oleh tim Manulife.

Ngeri berinvestasi melalui reksa dana?

Balik lagi soal resiko berinvestasi tadi. Saat kita menanam investasi yang besar, hasilnya pun tentu akan sesuai dengan investasi yang kita tanam. Berinvestasi melalui reksa dana beda dengan menabung. Jika menabung kita hanya sekedar mengamankan dana saja. Jumlah keuntungan yang akan kita dapatkan melalui tabungan itu setelah lewat bertahun-tahun tidak akan terasa. Apalagi jika kita bandingkan dengan besaran inflasi yang terus mengejar.

Saran dari Pak Legowo yang masih kuingat banget saat itu, jika masih belajar berinvestasi, tak apa jika kita pilih yang masih aman saja. Tak perlu berinvestasi yang banyak-banyak dulu. Intinya kita harus menyiapkan mental dan awareness terhadap kebutuhan ekonomi kita sendiri.




Agar tidak hanya tergiur dengan imbal balik investasi, kita bisa juga loh cek terlebih dahulu profil resiko investasi kita, yaitu tingkat imbal hasil yang kita harapkan dan resiko yang sanggup kita tanggung. Silakan loh kalau mau cek di : Kalkulator Profil Resiko Manulife ini.

Jangan lupa, pilih juga manajer investasi yang bisa diandalkan. Manajer investasi yang baik itu ya yang bisa memilihkan jenis investasi apa yang sesuai dengan kita. Sesuai itu berkaitan dengan sebentar atau lamanya keinginan kita sebelum mencairkan dana yang kita investasikan tersebut.

Kalau teman-teman sendiri sudahkah memiliki investasi untuk menghadapi inflasi yang tiada henti ini? 

43 komentar:

  1. Nah..naah..investasi itu memang penting ya.. tapi kok akunya gak sadar2 sih ya?? Hihi..

    BalasHapus
  2. Aku juga mau investasi tapi memang masih milih yang aman2 aja. Next kalau ilmunya udah banyak mungkin bisa ningkatin investasinya

    BalasHapus
  3. Sekarang banyak banget perusahaan investasi, memang sih investasi menarik dan prospektif.
    Masih milih-milih yang sreg, investasi dalam bentuk apa, dan ke mana

    BalasHapus
  4. Sekarang kita bener2 harus belajar tentang investasi yaa karena inflasi zaman now bener2 WOW banget.

    Aku juga awalnya tipe rejeki gak akan kemana. Tapi karena sekarang gak cuma hidupin diri sendiri aja, jadi yaa harus ada plan yang lebih baik

    BalasHapus
  5. Nyesel banget pernah dlm kondisi ga ada persiapan finansial. Investasi ga punya. Pdhl celengan masa depan itu penting

    BalasHapus
  6. Kadang yang bikin para investor itu ragu kan kepercayaan pada managernya yg diragukan. Soalnya kalo salah milih bisa bubar investasinya. Manulife serius banget ya mengatasi masalah ini.

    BalasHapus
  7. Sampai sekarang cuma reksadana aja nih yang bikin aku tertarik. Tapi belum berani mulainya. Kapan ya bisa mulai invest reksadana? Padahal lumayan banget ini kalua bisa rutin cicil nabung per bulannya, kan..

    BalasHapus
  8. AKu langsung cobain kalkulator profil resiko Manulife di atas dan hasilnya, aku paling cocok kalau pilih reksa dana pasar uang. Masih maju mundur mau investasi soalnya, Mbak. Pun pengetahuanku soal investasi ini masih kurang.

    BalasHapus
  9. Membantu nih karena ada alat kalkulatornya ya untuk menghitung risiko ��

    BalasHapus
  10. Sebisa mungkin, investasi dimulai sedini mungkin. Sambil belajar terus supaya nggak salah arah.

    BalasHapus
  11. Duh..saya termasuk yang memegang prinsip ekonomi apa adanya. Selalu yakin kalau rezeki gak akan kemana. Dan yakin kalau rezeki udah ada yang ngatur.
    Ternyata kita tetap harus ikhtiar dengan berinvestasi, ya, Mbak. Sepertinya butuh manajer investasi yang terpercaya, supaya gak salah berinvest.

    BalasHapus
  12. Nah investasi Reksadana ini nih yang aku masih belum begitu paham kak, tapi asli tertarik bgt

    BalasHapus
  13. Iyess setuju banget, inflasi, wabah penyakit dan lain lain merupakan risiko yang mungkin saja terjadi dimasa depan, maka perlu diantisipasi dengan adanya investasi seperti asuransi ya mba, agar ketika risiko terjadi seperti inflasi, kita tidak mendapatkan dampak yang sangat merugikan perekonomian keluarga ya mba

    BalasHapus
  14. Waa ini yang sesi kedua Manulife ya Mba Uniek, aku mau cek ah soal kalkulatornya karena kemarin masih ketinggalan. Makasih mba Uniek udah dishare acara yang kemarin. Setidaknya masih bisa menyimak yang disampaikan.

    BalasHapus
  15. Saat ini invest kami sebatas emas saja, kak Uniek.
    Belum berani mainan saham dan teman-temannya.

    Tapi temen suami invest begini, lalu berkembang baik.
    Sekarang aset tak bergeraknya pun makin nambah.

    Ulet dan telaten belajar kali yaa...

    BalasHapus
  16. Jujur sih, aku kalau dengar kata investasi tuh bayangannya pasti mengarah ke saham atau memerlukan biaya yang besar. Tapi mungkin karena kurang pemahaman aja kali yaaa, padahal sekarang investasi enggak harus ribet dan bermodalkan besar. hehehe

    BalasHapus
  17. kami masih konvensional ni investasinya..tapi happy to learn more about it and probably explore

    BalasHapus
  18. Suamiku sih sudah investasi di saham, kalo aku masih belum, masih di tabungan. Tabungan memang lebih tidak beresiko tapi keuntungan ya nggak banyak ya. Ini aku penginnya investasi reksadana dulu :)

    BalasHapus
  19. sekarang sih investasinya masih di koin emas Mbak, belum ngerti soal reksadana kayak gini, hihihih. makanya pengen jugalah ini belajar lebih lanjut soal reksadana, kayaknya emang menguntungkan daripada nabung manual di bank aja yah.

    Moga suatu hari ada event seperti ini juga di Kendari sini :)

    BalasHapus
  20. waha da acara kopdaran apalagi ada materi langsung ttg investasi, jadi kepengen dan penasaran sama sistem investasi di manulife

    BalasHapus
  21. Bisnis yang perlu mulai dilirik ya mbak soal investasi ini, saya nih perlu belajar lagi soal investasi biar nggak cuma kepengen ikutan saja, tapi perlu tahu juga resikonya

    BalasHapus
  22. Samaan mbak, aku masih awam banget yang namanya investasi. Kemaren baru tergerak beli reksadana di tokopedia, itupun gak dilihat lagi. Masih suka investasi jangka pendek 5 tahunan gitu di BUMN seh, tapi merasa kurang aja. Manulife seru deh kayaknya neh ya

    BalasHapus
  23. sejak punya anak, suami udh mulai berinvestasi. beberapa sudah menghasilkan dan kepake pas lagi butuh. mudah2an trus berjalan lancar sampe anak2 mandiri nanti, aamiin

    BalasHapus
  24. Investasi memang ada resikonya tapi sebanding juga dengan hasilnya ya mbak.. Saya sendiri udah nyoba reksa dana, ternyata nggak sesulit yang dipikir di awal. lebih mudah juga kalo misalnya kita butuh dana dan mau dijual lagi. Mudah2an banyak yang semakin tergerak untuk berinvestasi ya.. karena manfaatnya itu lhoo :)

    BalasHapus
  25. Aku blm berani investasi dengan resiko tinggi. Pilih yg aman2 aja mak ��

    BalasHapus
  26. setuju mba, manajer investasi harus yang profilenya bagus dan siap handle kita kapan aja.

    BalasHapus
  27. Belum dapet hidayah buat investasi Mak. Hahaha

    BalasHapus
  28. ini poin yg menarik. saya juga pengen investasi. tapi modalnya kepakai jajan mulu, hihihi. abis ini dianggarin deh, janji

    BalasHapus
  29. Manulife udah terkenal dengan produk asuransinya tapi untuk reksa dana aku baru tahu lho. Investasi RD enaknya bisa beli dikit-dikit buat jangka menengah.

    BalasHapus
  30. SAmpai sekarnag belum berani ambil investasi yang berisiko Mbak aku huhuhu..Memang ya harus menyiapkan mental dan awareness dulu.
    Tapi mau dong mempelajari Manulife ini lebih lanjut nanti:)

    BalasHapus
  31. Gak apa sih ya sadar investasi terlambat, yang penting mulai bijak mengelola keuangan keluarga. Aku juga masih belajar investasi dengan memilih pasar uang yang masih kecil resikonya

    BalasHapus
  32. Skrg emg hrs banget y mba mikir investasi. Krn keadaan mmg selalu urgent inflasi. Klo ga punya simpanan bahaya jg.

    BalasHapus
  33. Hihi engga ada mbak, aku ga berinves apapun nih. Aku malah lg belajar nabung koin ditoples hehe. Aku mulai memberhentikan kegiatan perbankan kecuali gaji suami aja sedikit2. Hehe

    BalasHapus
  34. Aku mulai akhir tahun lalu invest di RD mbak. Dikit2 latihan nabung buat anak.
    Semoga bakal terus keisi saldonya

    BalasHapus
  35. Gak ngejar ya mbak pendapatan sama inflasi yang naiknya tinggi. Aku sih maunay gaji naik, eh tapi siapa yg gaji ya :-D
    Bener sih rezeki sudah ada yg ngatur tapi kan enaknya kalau punya pegangan juga kasihan keluarga ke depannya. Reksadana salah satu cara berinvestasi lebih aman kalau menurut aku.

    BalasHapus
  36. Ilmu memang gakkan ada habisnya yaa, kak Uniek.
    Harus di apgret terus.
    Aku agak lamban kalo mikir masalah investasi...tapi justru ini yang jadi penyemangat.

    BalasHapus
  37. Di zaman yang seperti sekarang ini memang paling bagus melakukan investasi. Aku tuh pernah ikutan financial clinic gitu, dan reksadana paling dianjurkan untuk investasi. Apalagi untuk sekelas Manulife pasti oke banget loh kalau bisa melakukan investasi.

    BalasHapus
  38. Udah pernah ikut event Manulife. Jadi direfresh kembali infonya nih. Investasi penting banget. Nabung mah nggak ada untungnya karena bunganya lebih kecil dari bea admin.

    BalasHapus
  39. Saya sudah ikut 3 kali pertemuan dengan Manulife.
    Berharap pertemuan keempat saya makin mantap berinvestasi Reksa Dana untuk masa depan lebih baik

    BalasHapus
  40. Investasi tu penting bgt ya, aq telat bgt baru kepikiran invest setelah ikut acara ini. Smoga bsa invest bnyak tahun ini

    BalasHapus
  41. Wah jadi tahu ada kalkulator resiko dari sini. Menyiapkan investasi sejak dini ya mba, bismillah.

    BalasHapus
  42. sempat baca blognya mas Dani pakarnya keuangan dan memang investasi itu reksadana cuman aku masih kolot sih pemikirannya saat ini masih hanya nabung meski memang cuman nanam dana doang ya mba ga akan nambah ehehhe

    BalasHapus
  43. Tadinya aku takut investasi melalui reksadana, takut duit ilang, hihi. Tapi setelah ada penjelasan ttg reksadana jd nggak takut lg buat invest.

    BalasHapus